Konsep Dasar Psikologi
Konsep Dasar Psikologi
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada jungjunan kita, pemimpin akhir jaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya
yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “Konsep Dasar Psikologi” ini sengaja di bahas karena sangat
penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa. Untuk itu kita sebagai mahasiswa yang
berfungsi sebagai pengabdi di masyarakat harus dapat memberikan pengarahan agar masyarakat
lebih mengenal dan memahami dari bab yang kami bahas ini.
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
semua yang membaca makalah ini.
A. Latar Belakang
Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti.
Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini sangat
penting untuk kita pelajari sebagai mahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Agama Islam yang akan
di aplikasikan nanti kalau sudah masuk dunia mengajar dan terjun di masyarakat.
Perhatian pada psikologi yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap
individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada
pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Maka bagaimana perhatian tentang perhatian psikologi
umum.
Pengamatan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cerdas. terjadi terhadap suatu
proses dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari
sebuah fenomenaberdasarkan pengetahuan.
Penanggapan itu umumnya pengahajatan kembali bekas-bekas yang diterima dahulu
dari pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran.
Dalam makalah ini akan dibahas satu persatu tentang perhatian terhadap psikologi
umum beserta pengamatan dan tanggapannya.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakanag yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Psikologi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Perhatian Psikologi Umum ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengamatan Psikologi Umum ?
4. Bagaimana Tanggapan mengenai Psikologi Umum ?
C. Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari
pembuatan makalah tentang bab Perhatian, Pengamatan dan Tanggapan Psikologi Umum ini,
yaitu:
1. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami arti dari Psikologi itu sendiri.
2. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami tentang perhatian dari psikologi
umum ini.
3. Mahasiswa dan mahasiswi mampu mengamati psikologi umum ini.
4. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memberikan tanggapan tentang psikologi umum
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Ditinjau dari segi baahasa , perkataan psikologi berasal dari kata psyche yang di artikan
jiwa dan logos yang berarti ilmu, psikologi artinya ilmu pengetahuan tentang jiwa . ilmu ini
merupakan ilmu jiwa yang ilmiah yaitu scientific ,karena mempelajari psikologi harus dari sudut
ilmu ,dan merupakan pengetahuan yang di peroleh dengan pendekatan ilmiah .
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang di jalankan secara terencana , sistematis ,terkontrol
,dan berdasarkan atas dasar data empiris .suatu teori dalam ilmu harus dapat di uji dalam hal
ketepapannya dan keandalannya , ini berarti kalau penelitian ulang dilakukan oleh otang lain ,
menurut langkah –langkah yang serupa dalam kondisi yang sama akan di peroleh hasil yang
konsisten . [1]
Psikologi sebagai suatu ilmu mempunyai tugas atau fungsi tertentu seperti ilmu –ilmu yang
lainnya .adapun tugas psikologi adalah : [2]
1. mengadakan deskripsi ,yaitu tugas untuk menggambarkan secara jelas hal –hal yang di
persoalkan .
2. menerangkan , yaitu tugas untuk menerangkan keadaan atau kondisi yang mendasari terjadinya
peristiwa tersebut
3. menyusun teori ,yaitu tugas mencari dan merumuskan hokum atau ketentuan mengenai
hubungan peristiwa satu dengan peristiwa yang lain .
4. prediksi ,yaitu tugas untuk membuat ramalan estimasi mengenai peristiwa yang mungkin
terjadi .
5. pengendalian ,yaitu tugas untuk mengendalikan atau mengatur suatu peristiwa .
a. Sejarah Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan
sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai
kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa
Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa
periode dengan berbagai tokohnya.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan
sebelum mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran
psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani
kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di
Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Metode Psikologi
Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.
Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan
akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian,
seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja.
Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula
pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba
ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang
bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui
“jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas
mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang
dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.
4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang
diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya
dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua
informasi yang dibutuhkan.
5. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara
tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca
pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan
dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
6. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini
menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang
benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk
mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur
kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode
khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal,
transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara
keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan
berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. Sedangkan pada metode
khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan
yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen
dan pengamatan.
Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku,
yaitu:
1. Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori
ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi berpikir,
merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita
mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan
sebagainya.
2. Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan :
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam
kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan
tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta
sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium
psikologi pertama didunia. Laboratorium Wundt.
Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus
yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus
- Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan
ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner,
dan melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana
individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi
stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Pendekatan psikoanalisa
pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada
perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada
perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor
yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan
berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam
konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena
perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
2. Psikologi sosial
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan
dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih
kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses
belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
B. Perhatian
Perhatian diambil dan dimliki oleh pikiran, perhatian tersebut dicerna dalam bentuk yang
jelas dan tajam, pencernaan perhatiaan tersebut salah satunya dapat dimungkinkan secara
bersamaan atau banyak objek, bisa disebut juga kereta pemikiran karena bisa diakukan berulang-
ulang. Banyak objek yang dimaksud yaitu banyak yang diperhatikan. Karena kita banyak perhatian
ke banyak objek maka kita akan setres
Perhatian adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada
proses pengamatan. Bahakan orang dapat tiba, tiba merasa tertarik kepada orang lain dengan
sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya
Perhatian dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang
yang lain. Proses perhatian kadang-kadang tidak berjalan atas dasar logis rasional, melainkan
berdasakan penilaian perasaan. Salah satu contohnya orang tiba-tiba tertarik dengan orang lain,
seakan-akan dengan sendirinya. Tertariknya ini tidak pada salah satu cirri tertentu dengan orang
itu, tapi keseluruhan cirri pola tingkah lakunya
Proses perhatian dapat pula berjalan secara perlahan-lahan secara sadar dan cukup nyata
dalam hubungan dua atau lebih orang. Misalnya hubungan cinta kasih antara manusia, biasanya
didahului dengan perhatian. Dengan demikian perhatian hanya akan berlangsung dan berkembang
dalam relasi kerja sama antara dua orang atau lebih, bila terdapat saling pengertian
Tokoh-tokoh teori individualism, Adam Smith (1759) dan Herbert Spencer (1870)
menerangkan Prinsip-prinsip perhatian untuk menerangkan tindakan-tindakan yang semata-mata
mengejar keuntungan sendiri atas dasar pikiran, tetapi juga dikemudikan oleh perhatian terhadap
orang lain, yang tanpa itu sebenarnya kehidupan sosial itu tidak mungkin ada
Adam Smith membedakan dua bentuk dasar daripada perhatian :
1. Yang menimbulkan respons yang cepat hamper seperti reflex. Misalnya :
· Kalau kita melihat orang dipukul tongkat dengan keras kita merasa ngeri.
· Bila kita melihat pemain akrobat yang sedang berjalan di atas tali yang tinggi,kita merasa
tegang.
· Jika melihat demontrasi terjun paying yang tidak mengembang, kita memejamkan mata.
2. Yang sifatnya lebih intelektual kita dapat perhatian terhadap seseorang, meskipun kita tidak
merasakan sebagai yang ia rasakan. Kita akan mengucapkan syukur dan menyatakan perhatian
bila seseorang berhasil dalam usahanya, walaupun kita sendiri tidak berhasil atau susah.
Menurut Herbert Spencer (1870) bahwa perhatian terdiri dari dua bentuk, yaitu :
1) Prespectively presentative yang cepat seperti reflex.
2) Representative (yang sadar refleksif).
Theodore Ribot engarang buku yang berjudul Psychology of the Emotion, ia menekankan
pada peranan perhatian yang dikatakan sebagai a foundation of all social existence. Ribot
membagi perhatian menjadi 3, yaitu :
a. Type primitive atau otomatis, yang dapat diterangkan dengan respon bersyarat.
b. Refleksif, yang mana seseorang sadar dalam dirinya terhadap keadaan jiwanya. Ia tahu, bahwa
ia merasa apa yang dirasakan orang lain, biarpun ia sendiri tidak mengalaminya.
c. Type yang intelektual, yaitu rasa setia, rasa toleran, dan philantropi: bentuk ini tidak diarahkan
pada orang tertentu, tetapi mempunyai corak-corak yang lebih umum dan abstrak.
Menurut Max Scheler perhatian itu dibagi dalam delapan bentuk, yaitu:
1) Einfuhlung, yaitu proses yang primitif, proses refleks sepertiyang dikatakan oleh smith, Spencer,
Ribot, dan lain-lain. Jika diterjemahkan dalam bahasa inggris mungkin dengan kata: empathy yang
menunjukan motor tiruan, yang tidak didasarkan padadasar pikiran.
2) Meiteinander fuhlung. Yang menekankan pada pengertian “perasaan spontan” yaitu kalau dua
orang atau lebih bereaksi dengan cara yang sama pada rangsangannya yang sama (misalnya
reaksiyangdiberikan penonton bioskop).
3) Gefuhls anstechung. Menunjukan tertekannya perasaan melalui induksi dan tidak sosial seperti
mobs.
4) Einsfuhlung.Yaitu kalau terjadi pengamatn perasaan misalkan anak bermain boneka mengamati
ibunya.
5) Nachfuhlung. Ini lebih disadari dan dibedakan seperti pernyataan: “saya tahu apa yang engkau
rasakan”. Dalam hal semacam ini kita dapat membedakan dengan jelas perasaan kita sendiri
dengan perasaan orang lain.
6) Mitgefuhl. Yaitu bila orang dapat dengan tepat menimbang perasaan orang lain dan biasanya
menilainya secara positif.
7) Menshenliebe. Yaitu kalau orang tidak hanya mengetahui keadaan jiwa orang lain, tetapi
menaruh hormat kepadanya.
8) Akomische Person und Gottes liebe. Yaitu perhatian yang mistis yang menjadi dasar religi dan
pandangan hidup kesatuan jiwa dengan Tuhan.
Jadi menurut Prof. F. Patty dkk menyimpulkan bahwa perhatian harus bertumpu / Fokus
pada satu objek agar perhatian tersebut dapat menghasilkan out put atau informasi yang jelas.
Dengan demikian kecepatan dan kemudahan menemukan informasi akan dapat diperoleh. [3]
Psikologi di lihat dari segi objeknya dapat di bedakan dalam dua golongan besar ,yaitu
:[4]
a. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia .
b. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan , lebih tegasnya di sebut psikologi hewan .
Psikologi yang berobjekkan manusia [ walaupun kadang -kadang di kemukakan eksperimen -
eksperimen dengan hewan , sampai pada waktu ini masih di bedakan adanya psikologi yang
bersifat umum dan bersifat khusus .
Psikologi umum ialah psikologi meneliti dan mempelajari kegitan -kegiatan psikis
manusia yang tercermin dalam prilaku pada umumnya , dan memandang manusia seakan -akan
terlepas dalam hubungan dengan manusia yang lain .
Psikologi khusus ialah psikologi yang meneliti dan mempelajari segi kekhususan dari aaktivitas
psikis manusia .psikologi khusus antara lain :
a. Psikologi perkembangan ,yaitu yang membicarakan psikis manusia dari masa bayi sampai tua
b. Psikologi social , yaitu yang khusus membicarakan tentang prilaku manusia dalam hubungannya
dengan situasi social .
c. Psikologi pendidikan , yaitu khusus menguraikan aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan situasi pendidikan .
d. Psikologi kepribadian ,yaitu khusus mengraikan pribadi manusia .
e. Psikopatologi, yaitu khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal .
f. Psikologi criminal ,yaitu khusus berhubungan dengan kejahatan .
g. Psikologi perusahaan , yaitu yang berhubungan dengan soal -soal perusahaan .
Dalam sejarah perkembangan manusia ber upaya mengkaji alam semesta ini yang tujuannya
ingin memuaskan keingin tahuan , upaya yang demikian ini menumbuhkan ilmu -ilmu murni yang
semula bersemboyan ilmu untuk ilmu .namun akhirnya timbul tujuan lain yaitu untuk menerapkan
hasil kajian menghadapi masalah dalam kehidupan .upaya yang demikian itu membuahkan ilmu
amaliah yang selanjutnya mendorong berkembangnya tehnologi .upaya untuk memuaskan
keingintahuan manusia tentang alam semesta beserta isinya itu mula -mula menimbulkan filsafat.
Kesimpulan
Sesuai dengan pemaparn yang telah dijelaskan di atas. Maka dapat kami simpulkan sebagai
berikut :
1) Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
2) Perhatian merupakan perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada
proses pengamatan.
3) Pengamatan dalam psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.
4) Didefinisikan secara garis besar dan bersifat umum bahwa tanggapan adalah gambaran
pengamatan yang tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati.
Dalam pembahasan Perhatian,Pengamatan dan Tanggapan Psikologi Umum ini tentu kita
sebagai mahluk individual dan sosial tidak akan lepas sesuai dengan apa yang kita rasakan.
Ternyata jiwa yang kita rasakan ini berawal dari perhatian terhadap jiwa, kemudian kita
mengamati dan mampu memberikan tanggapan. Namun kita harus dapat mengolah jiwa ini dengan
baik agar jiwa kita ini bisa menjadi baik.
Kami minta maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusunan makalah ini masih ada
kata atau apa saja yang menyinggung perasaan pembaca. Kami selaku penyusun akan menerima
kritikan dan saran dari pembaca dengan lapang dada dengan tujuan agar makalah ini bisa lebih
baik lagi. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
.
Walgito, Bimo. Prof. Dr. Pengantar Psikologi Umum. Ed IV Yogyakarta. Andi.
Surya Subrata, Sumadi. Pengembangan Alat Ukur Psikilogis. Ed. III Yogyakarta : Andi
http://karimpamelacms.blogspot.com/2012/04/makalah-psikologi-umum-s1.html