Anda di halaman 1dari 4

MESIODENS

Definisi
Gigi berlebih ini juga dapat terbentuk pada daerah gigi
insisif depan atas

Gejala
Bentuknya menyerupai gigi asli yang lebih sering terjadi
pada gigi tetap dibandingkan gigi susu. Elementnya sering
berbentuk kerucut dan terletak diantara dua incisive lateral

Radiografi
Pada daerah gigi insisif depan atas terdapat gigi berlebih

DISTOMOLAR
Definisi
Distomolar adalah kelainan jumlah gigi yang berlebih di bagian distal molar ke 3 rahang atas
dan atau rahang bawah. Merupakan kelainan supernumerary teeth kedua yang paling sering
terjadi. Distomolar ini tidak menghambat erupsi gigi permanen molar 1 dan molar 2.
Gejala
Apabila dilihat dengan foto rontgen tampak pasien memiliki 4 gigi molar, karena terdapat
gigi tambahan di bagian distal gigi molar ke-3. Bentuk dan ukuran distomolar dapat
menyerupai bentuk dan ukuran normal gigi molar ataupun dapat memiliki bentuk yang belum
sempurna dan ukuran yang lebih kecil.
Radiografi

Distomolar terlihat pada gigi yang berelasi dengan gigi molar ke 3 rahang bawah. Distomolar
dapat erupsi atau impaksi

PARAMOLAR
Definisi
Paramolar adalah kelainan jumlah gigi yang berlebih di bagian mesiobukal m2 dan m3
rahang atas dan atau rahang bawah.

Gejala
Sama dengan distomolar, bentuk dan ukuran paramolar dapat menyerupai bentuk dan ukuran
normal gigi molar ataupun dapat memiliki bentuk yang belum sempurna dan ukuran yang
lebih kecil.
Radiografi
DAFTAR PUSTAKA

Neville BW, Damm D, Allen C, Bouquot J. Oral & Maxillofacial Pathology, 2nd ed. 2002. Page 20.
ISBN0-7216-9003-3
Prijatmoko, dkk. 2002. Pertumbuhan dan Perkembangan Kompleks Kranio-Fasial. Jember: Fakultas
Kedokteran Gigi Press Universitas Jember.
Shafer, William G. 1983. A Textbook of Oral Pathology. Toronto : W.B. Saunders Company
Sperber, G.H. 1991. Embriologi Kraniofasial. Jakarta : Hipokrates
Sudiono, Janti. 2008. Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial. Jakarta : EGC
Jurnal Asri Arumsari, Alwin kasim, bagian bedah mulut fakultas Kedokteran Gigi UNPAD

Anda mungkin juga menyukai