Anda di halaman 1dari 5

BAB I Latar belakang

 Berbagai dampak korupsi


Cieslik & Goczek (2018) and Mauro (1995) berpendapat bahwa korupsi membatasi
investasi dalam ekonomi dan dengan demikian secara tidak langsung menghambat
pertumbuhan ekonomi. Demikian pula, Li et al. (2000) berpendapat bahwa korupsi
mempengaruhi distribusi pendapatan dan akibatnya berdampak negatif pada
pertumbuhan ekonomi. Namun, ulama lain berpendapat bahwa korupsi memiliki
potensi memacu pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan investasi sektor
publik (misalnya, Haque & Kneller, 2015; Benfratello et al., 2018). Misalnya, Haque
dan Kneller (2015) menemukan, dalam analisis panel yang disusun dengan empat
persamaan pada pertumbuhan, korupsi itu dapat meningkatkan investasi sektor
publik dengan menggembungkan belanja publik melalui proses birokrasi.
 Bukti empiris menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan telah meningkat
dalam beberapa dekade terakhir baik itu di negara maju maupun berkembang
 Meningkatnya tren ketimpangan ekonomi berarti bahwa kesejahteraan
masyarakat memburuk dan ini sering menjadi perhatian bagi para pembuat
kebijakan.
 Sub-Sahara Afrika (SSA) wilayah yang kurang berpengetahuan yang memiliki
beberapa negara yang paling korup dan secara ekonomi tidak setara di dunia.
Bab II Kajian Pustaka

 H1 = Ketimpangan/Ketidaksetaraan pendapatan mempengaruhi atau meningkatkan


Korupsi
 H2 = Korupsi mempengaruhi atau meningkatkan Ketimpangan/Ketidaksetaraan
pendapatan
 Hipotesis pertama dan kedua diterima
 Hipotesis pertama dan kedua ditolak

Bab III Data dan Metode


Data yang digunakan adalah data sekunder
Variabel Dependen
Variabel dependen kami adalah Pengendalian Korupsi Index (CCI) sebagai terkandung dalam
WGI sejauh mana kekuasaan publik dilaksanakan untuk kepentingan pribadi, termasuk kedua
bentuk kecil dan grand korupsi, serta "menangkap" negara oleh para elite dan kepentingan
pribadi.

Variabel Independen
Kami menggunakan ukuran umum dari ketimpangan pendapatan dalam literatur, indeks GINI
Variabel Intervening
 Rule of law
 Natural resource rents
 GDP per Capita
 Openness
 Foreign direct Investment
 Education Expenditure
 Mature cohort
Metode Analisis Data

 Analisis Statistik Deskriptif


Teknik Analisis Data

 Analisis Regresi Linier


 Uji F
Hasil dan Diskusi
Kesimpulan

 Ketimpangan pendapatan dan supremasi hukum secara positif terkait dengan korupsi
dan secara statistik signifikan pada tingkat 1%.
Namun, karena nilai-nilai positif yang tinggi untuk korupsi berarti korupsi rendah, grafik
dapat diartikan sebagai ketidaksetaraan yang tinggi dan aturan hukum yang tinggi
terkait dengan korupsi yang lebih rendah. Korupsi juga secara positif dan signifikan
terkait dengan keterbukaan dan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan tetapi
berkorelasi negatif dengan sumber daya alam
 Hasilnya mengungkapkan bahwa korupsi berhubungan negatif dengan
ketidaksetaraan pendapatan pada tingkat 1%.
Temuan

 SSA dpilih menjadi objek penelitia dikarenakan tergolong kedalam negara korup dan
kurang berpendidikan
 Jarang terdapat penelitian yang meneliti seberapa besar pengaruh ketimpangan
pendapatan terhadap korupsi
 Hasil penelitian di setiap Negara belum tentu sama walaupun variable yang diteliti
sama
Kritik

 Dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci mengenai variabel intervening
 Tidak dimasukan pengertian mengenai variabel -variabel yang digunakan dalam penelitian
sehingga tidak semua pembaca mengerti
 Tidak terdapat kerangka pemikiran

Perbanding Indonesia

 Pendidikan afrika lebih kurang dibanding Indonesia menyebabkan kurangnya pengetahuan


untuk pemberantasan korupsi.
Kuatnya kekuasaan para pejabat korup dan lemahnya lembaga anti korupsi di sana. Itu bukan
hal yang aneh sih pasalnya belum cukupnya pengalaman serta keberanian dalam memberantas
korupsi kelas atas di sana. Berbeda dengan Indonesia (KPK) yang dapat dikatakan cukup
berpengalaman dan berani dalam memberantas korupsi

Anda mungkin juga menyukai