Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Pengantar
Kuliah
1. Kontrak Perkuliahan
2. Rancangan
Pembelajaran
3. Pokok-pokok Materi

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

01
Fakultas Teknik Program MK10230 Dr.Ir.M. Syarif Hidayat, M.Arch.
Perencanaan dan StudiArsitektur
Desain

Abstract Kompetensi
Mata kuliah ini membahas tentang Setelah mengikuti mata kuliah ini
rencana pembelajaran mahasiswa diharapkanan mahasiswa dapat
secara keseluruhan selama satu menjelaskan rencana pembelajaran
semester, kuis dan tuas. Materi mahasiwa, dan isu yang berkaitan
menyajikan tentang isu yang masalah arsitektur tropis sekarang ini.
berkembang tentang arsitektur tropis

FisikaBangunan
2012 2 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
1. Kontrak Perkuliahan
Bentuk Perkuliahan

Perkuliahan dilakukan dalam bentuk sebagai berikut


1. Tatap muka sebanyak 3 kali, dilakukan di dalam kelas.
2. Online sebanyak 11 kali
3. Di dalamnya on line terdapat :materi modul, materi presentasi, quiz dan forum.
4. Mahasiswa wajib untuk login, upload modul, mengerjakan quiz dan melakukan diskusi yang
dilakukan dalam forum.

FisikaBangunan
2012 3 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
2. Rancangan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat
1. Menjelaskan Kontrak Perkuliahan dan Pengantar Arsitektur Tropis; .
2. Menjelaskan Iklim Global;
3. Menjelaskan Unsur-unsur Iklim;
4. Menjelaskan Klasifikasi Iklim;
5. Menjelaskan Klasifikasi Iklim Tropis;
6. Menjelaskan Iklim Indonesia;
7. Menjelaskan Iklim lokal;
8. Menjelaskan Contoh Perancangan Bangunan;
9. Menjelaskan Analisis Iklim;
10. Menjelaskan Prinsip Perancangan Bangunan;
11. Menjelaskan Perancangan Atap;
12. Menjelaskan Perancangan Atap Hijau;
13. Menjelaskan Perancangan Dinding Hijau;
14. Menjelaskan Ruang Terbuka Hijau;

Pokok-pokok materi pembelajaran :


Minggu ke 1. Kontrak Perkuliahan dan Pengantar Arsitektur Tropis
Minggu ke 2. Iklim Global
Minggu ke 3. Unsur-unsur Iklim
Minggu ke 4. Klasifikasi Iklim
Minggu ke 5. Klasifikasi Iklim Tropis
Minggu ke 6. Iklim Indonesia
Minggu ke 7. Iklim lokal
Minggu ke 8. Contoh Perancangan Bangunan
Minggu ke 9. Analisis Iklim
Minggu ke 10. Prinsip Perancangan Bangunan
Minggu ke 11. Perancangan Atap
Minggu ke 12. Perancangan Atap Hijau
Minggu ke 14. Perancangan Dinding Hijau
Minggu ke 15. Ruang Terbuka Hijau.

FisikaBangunan
2012 4 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
3. Pokok-pokok Materi
1.1 Latar Belakang

Perancangan berdasar atau berbasis iklim sebenarnya bukan merupakan hal yang
baru. Apalagi untuk iklim Indonesia. Perancangan jenis ini juga dikenal dengan arsitektur
tropis sudah dilakukan bertahu-tahun bahkan berabad-abad. Hal ini dicirikan dengan
banyaknya contoh kawasan atau daerah di Indonesia yang memiliki ciri tersendiri bentuk
arsitekturnya. Kenapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena pada dasarnya manusia selalu
berusaha mencoba untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan iklimnya. Misalnya, bagi
masyarakat yang berada di tepi sungai maka mereka dengan sendirinya harus membuat
alat yang dapat membantu mereka menyeberang sungai. Mereka tidak perlu sumur untuk air
minum atau mencuci, mereka banyak melakukan aktifitas dengan adanya sungai tersebut.
Demikian juga dengan masyarakat yang berada di pesisir pantai. Mereka perlu memiliki
perahu agar dapat mengambil ikan di laut. Berkaitan dengan arsitektur, mereka, khusunya
masyarakat tradisional selalu mencari dan memanfaatkan bahan yang ada di sekeliling
mereka. Sehingga jadilah kawasan kehidupan dan penghidupan mereka menjadi unik.
Demikian juga dengan arsitekturnya. Mereka merencanakan dan membangun hunian yang
akan mereka tinggali sesuai dengan kondisi alam dan lingkungannya termasuk di dalamnya
adalah lingkungan iklimnya. Bahan-bahan bangunan didapatkan dari lingkungan sekitarnya.
Teknologi pembangunan juga disesuaikan dengan kebiasaan yang sudah dilakukan secara
turun temurun. Apabila ada pendatang yang masuk kemudian membawa teknologi baru
maka terjadilah asimilasi atau percampuran budaya antara yang lama dengan yang baru.
Atau juga bisa terjadi, apabila penduduk setempat yang merantau ke tempat lain dan
kemudian mereka kembali ke kampungnya mereka membawa cara dan teknologi yang baru
akhirnya terjadi juga asimilasi.

1.2 Pengertian Arsitektur Tropis

Mengapa istilah arsitektur tropis selalu dikaitkan dengan arsitektur tradisional?


Padahal tidak semestinya arsitektur tropis sama dengan arsitektur tradisional dalam hal
solusi desainnya. Hal ini terjadi karena masyarakat menganggap bahwa arsitektur tropis
harus memiliki atap yang lebar, miring dan bahan-bahan lokal. Masyarakat banyak yang
menganggap bahwa arsitektur tropis seolah-olah menjadi sebuah gaya, seperti halnya
arsitektur modern dan post modern. Padahal sebenarnya terdapat dua hal yang berbeda.

FisikaBangunan
2012 5 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
Arsitektur tropis berkaitan dengan sebuah solusi bangunan yang berkaitan dengan suatu
iklim tertentu, yairu iklim yang memiliki unsur panas yang cukup dominan. Dan hal ini
sebenarnya bukan merupakan sebuah gaya, tetapi tuntutan suatu keadaan iklim tertentu.
Aoabila tuntutan ini tidak dipenuhi maka akan terjadi inefisiensi, biaya bangunan yang tinggi
dan ketidak nyamanan. Sedangkan arsitektur sebagai sebuah gaya seperti arsitektur
modern memiliki corak yang berbeda-beda, dengan ciri utama yaitu teknologi baru, bahan
baru, desain yang sederhana dan fungsi yang jelas. Walaupun dasar arsitektur modern
memiliki dasar yang jelas, namun dalam implementasinya juga dapat berbeda sesuai
dengan trend masing-masing.

Istilah perancangan berdasarkan iklim digunakan untuk menggambarkan teknik


dalam bangunan atau konstruksi yang berfungsi untuk mengurangi biaya pendinginan
dengan menggunakan aliran energi alami untuk mencapai kenyamanan manusia dalam
bangunan. Arsitektur Tropis merupakan salah satu sebutan untuk bangunan yang dirancang
di daerah tropis. Sebenarnya istilah ini muncul karena terdapat satu faktor iklim yang
dominan, yaitu suhu udara dan radiasi yang tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Selanjutnya istilah arsitektur tropis menjadi popular dalam bidang properti, seperti
perumahan atau hotel resort yang bergaya “arsitektur tropis”. Padahal sebenarnya arsitektur
tropis itu sendiri dalam kontinum sejarah arsitektur bukan merupakan sebuah bentuk gaya.
Ia berbeda dengan gaya arsitektur tradisional, klasik atau modern.

Dengan demikian maka isi materi arsitektur tropis yang akan dibahas dalam
perkuliahan ini adalah arsitektur dengan segala problematika iklim dan geografinya pada
sabuk iklim tropis.

2.4 Beberapa istilah


Terdapat beberapa istilah dalam arsitektur atau bangunan yang merujuk kepada
iklim. Diantara istilah itu adalah :

a. Arsitektur bioklimatik
b. Arsitektur ramah lingkungan
c. Arsitektur berkelanjutan
d. Arsitektur hemat energi
e. Arsitektur berwawasan lingkungan
f. Arsitektur tropis
g. Arsitektur ekologis
h. Arsitektur biologis

FisikaBangunan
2012 6 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
i. Arsitektur hijau
j. Dan lain-lain

Dari beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan beberapa hal berikut

a. Arsitektur bioklimatik.
Istilah ini dipopulerkan terutama oleh arsitek Malaysia , yaitu Kenneth Yeang.
Dari beberapa cirri bangunannya dapat dilihat bahwa bangunan ini banyak
menggunakan rongga bangunan sebagai sarana untuk pendinginan
bangunan.Selain itu bangunan ini juga memiliki cirri tanaman yang dilekatkan
pada atap dan dinding bangunan. Bangunan yang sangat terkenal adalah
Menara Mesiniaga IBM

b. Arsitektur ramah lingkungan


Istilah ini cukup banyak berkembang di Indonesia.Belum diketahui siapa yang
emncetuskan istilah ini.Namun yang jelas istilah arsitektur ini mengarah
kepada suatu perencanaan dan perancangan arsitektur yang mencoba untuk
mengurangi polusi dan dampak terhadap lingkungan. Sebenarnya prinsip ini
juga sudah cukup banyak dipakai di Indonesia, seperti misalnya penggunaan
septic tank.

c. Arsitektur berkelanjutan
Arsitektur berkelanjutan memiliki konotasi kepada arsitektur yang memiliki
wawasan jauh ke depan. Istilah berkelanjutan di sini sering dikaitkan dengan
istilah pembangunan berkelanjutan.Prinsipnya adalah bagaimana supaya
pembangunan arsitektur sekarang ini dapat dinikmati oleh generasi
mendatang.

d. Arsitektur hemat energi


Istilah arsitektur hemat energy sudah cukup jelas merujuk kepada sebuah
perancangan arsitektur yang mencoba untuk menghemat energy yang
digunakannya.Bahkan sebenarnya bukan hanya energy yang digunakan
namun energy yang dikonsumsi ketika pembangunan sedang berlangsung.

e. Arsitektur berwawasan lingkungan


Pengertian wawasan lingkungan pada arsitektur ini mengindikasikan bahwa
bangunan harus berorientasi kepada lingkungan dalam hal penggunaan

FisikaBangunan
2012 7 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
material yang ramah lingkungan, tidak mencemari lingkungan, tidak merusak
lingkungan danlain-lain.

f. Arsitektur tropis
Istilah arsitektur tropis merujuk kepada arsitektur yang berada pada sabuk
daerah tropis.Arsitektur di daerah ini dicirikan dengan perlindungan yang
maksimal terhadap iklim tropis.Sekarang ini terdapat kecenderungan istilah
arsitektur tropis menjadi sebuah ‘gaya’. Hal ini terlihat dari banyaknya
publikasi maupun iklan properti yang menggunakan istilah tropis. Seperti
adanya iklan hotel tropis di Thailand , Bali dan lain-lain.

g. Arsitektur ekologis
Sebenarnya istilah arfsitektur ekologis hampirsama dengan arsitektur
berwawasan lingkungan namun dengan menggunakan istilah yang lain, yaitu
ekologis. Ekologis memiliki konotasi lingkungan hidup maupun tak hidup.

h. Arsitektur biologis
Sebenarnya istilah arfsitektur ekologis hampir sama dengan arsitektur
berwawasan lingkungan namun dengan menggunakan istilah yang lain, yaitu
ekologis. Biologis lebih menekankan kepada mahluk hidup sebagai pelaku
utama dalam lingkungan hidup.

i. Arsitektur hijau
Arsitektur hijau adalah merupakan istilah yang baru-baru ini meroket.Hal ini
karena istilah ini dikaitkan dengan sertifikasi bangunan terhadap kriteria
tertentu.Bangunan yang memiliki sertifikat memiliki derajat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang tidak memilikinya.

ARSITEKTUR , ENERGI DAN IKLIM .

Interaksi antara arsitektur , energi dan iklim bukan topik baru. Arsitektur selalu harus
berhubungan dengan kondisi iklim sambil memberikan perlindungan dari matahari , hujan ,
angin atau dingin . Ini adalah Tujuan utama dari bangunan : Untuk membangun iklim dalam
ruangan yang berbeda dari outdoor . Di Nordic bahan bakar negara untuk bangunan
pemanasan telah menjadi kebutuhan vital hampir mendasar seperti makanan dan air , dan
kurangnya kayu telah menyebabkan penyakit dan migrasi - kelangkaan energi bukan topik
baru baik [ Kjaergaard ] . baru aspek besar bahwa peradaban manusia bisa meramal

FisikaBangunan
2012 8 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan up cadangan non - terbarukan global minyak , gas dan batubara , kedua
bahwa kita berada dalam bahaya menyebabkan perubahan iklim global yang parah akibat
emisi gas rumah kaca , baik aspek mampu menarik karpet di bawah peradaban manusia itu
sendiri seperti yang kita kenal . Konsumsi energi yang besar terutama di belahan bumi utara
berhubungan erat dengan industrialisasi , dan respon dari orang-orang menyadari masalah
energi dan iklim telah dalam beberapa kasus telah mencari cara-cara tradisional dan pra -
industri bangunan dan permukiman . Ide nomor tema ini bukan untuk melarikan diri dari
kehidupan dan pendekatan modern, tetapi untuk menghadapi kondisi modern yang relevan
dalam mencapai berkelanjutan pembangunan perkotaan dan arsitektur berkelanjutan ,
arsitektur hanya benar-benar modern yang ada.

Saat ini istilah-istilah seperti hijau atau berkelanjutan menjual segala sesuatu dari
mobil utama dan perjalanan pesawat ke arsitektur dan politik . 'Berkelanjutan' juga berita
utama beberapa pasal dalam jumlah tema ini sehingga mungkin bijaksana untuk
mengelilingi apa yang berkelanjutan sebenarnya berarti . Definisi umum dalam Brundtland -
laporan [ Dunia Komisi ] adalah terkenal: 'pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri ' , begitu juga laporan
pernyataan bahwa bidang pembangunan berkelanjutan dapat secara konseptual dibagi
menjadi tiga konstituen bagian: keberlanjutan lingkungan , ekonomi dan sosial politik .
Definisi ini telah dipenuhi oleh kritik beberapa mengklaim definisi yang terlalu antroposentris
berfokus pada kemanusiaan daripada planet sebagai secara keseluruhan, beberapa
mengklaim definisi menjadi samar-samar . Menerima antroposentris ' future' - pendekatan
umum kita masih harus mengakui ke titik ketidakjelasan : Definisi tidak memberitahu kita
apa yang harus fokus pada . Apa kita benar-benar akan dilakukan pada tingkat operasional
misalnya sebagai arsitek ?

Mantan ekonom Bank - Dunia , Herman Daly dapat memberikan beberapa bantuan
utama dalam hal ini . sementara ekonomi dan kondisi sosial politik yang sangat stabil di
negara-negara Nordik dibandingkan dengan sebagian besar dunia, jelas ada beberapa
masalah lingkungan , ' lingkungan ' yang meliputi fisik lingkungan dan kehidupan biologis .
Dalam artikelnya , Menuju beberapa prinsip operasional berkelanjutan pengembangan
[ Ekonomi Ekologis ] ia mengidentifikasi tiga prinsip operasional utama mengingat
lingkungan fisik :

1 . Pemanfaatan sumber daya terbarukan berkelanjutan tidak bisa lebih cepat dari
regenerasi .

FisikaBangunan
2012 9 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
2 . Pemanfaatan sumber daya tak terbarukan berkelanjutan tidak bisa lebih cepat dari itu
dapat diganti dengan berkelanjutan penggunaan sumber daya terbarukan .

3 . Sampah tidak dapat dipancarkan lebih cepat daripada ekosistem alam dapat kembali
beredar , mendapatkan atau menetralisir itu .

Prinsip pertama tampaknya cukup logis : Setiap kali kita memotong pohon , kita
harus menanam yang baru . Jika kita berhubungan prinsip untuk membangun di negara-
negara Nordik , sebagian besar sumber daya terbarukan yang digunakan adalah Nordic
kayu dan sumber daya ini stabil atau meningkat. Kita mungkin mempertanyakan cara
kehutanan dan dampak pada kehidupan biologis . Kita juga harus menyadari bahwa bagian
marginal dari kayu yang digunakan di gedung-gedung Nordic adalah Kayu tropis yang
mungkin berasal dari hutan hujan kasar dieksploitasi . Tapi secara umum arsitek Nordic
harus tidak merasa sulit untuk mematuhi prinsip pertama mengenai lingkungan fisik .

Prinsip kedua adalah lebih diperdebatkan . Contoh penggantian sumber daya tak
terbarukan dengan terbarukan secara berkelanjutan bisa berinvestasi keuntungan dari
memanfaatkan minyak cadangan di kincir angin , sehingga akan ada sesuai energi
terbarukan ketika minyak cadangan kering . Tapi apa yang sumber daya tak terbarukan
harus kita fokus pada dan seberapa cepat kita harus beralih ke terbarukan ? Dalam konteks
ini ' pasokan cakrawala ' adalah kunci Istilah : Jika kita membagi cadangan dunia dikenal
sumber daya tertentu dengan seluruh dunia tahunan saat ini konsumsi hasilnya akan
rentang tahun kita bisa mengharapkan sumber daya untuk bertahan . Karena kedua jumlah '
cadangan dikenal ' serta ' konsumsi tahunan ' akan berubah , cakrawala pasokan adalah
sosok yang sangat tidak pasti dan mungkin ada diskusi politik dan kepentingan modal dan
teknis yang kuat melekat pada perhitungan tersebut . The [ International Energy Agency ]
menilai cakrawala pasokan minyak menjadi sekitar 40 dan gas sekitar 60 tahun , sedangkan
cadangan batubara diperkirakan akan bertahan lebih dari 100 tahun . Ini berarti bahwa
sebagian bangunan Nordic baru masih akan berada di sini ketika minyak dan gas dikurangi
menjadi bahan bakar marjinal . Batubara menyebabkan lebih emisi karbon dioksida per unit
energi dibandingkan minyak dan gas , sehingga beralih ke batubara bukan merupakan
option meyakinkan . Sumber energi terbarukan tidak dapat menutupi tingginya konsumsi .
meskipun Konsekuensi dari prinsip kedua mungkin sulit untuk menghitung , tampak jelas
bahwa bangunan dan masyarakat ditujukan untuk konsumsi energi tinggi akan merasa sulit
untuk mematuhi prinsip kedua .

Prinsip ketiga adalah sebagai logis seperti yang pertama . Air limbah dapat
dipancarkan ke danau , hanya jika danau dapat menyerap nutrisi . Sementara beberapa

FisikaBangunan
2012 10 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
dekade terakhir telah melihat beberapa contoh dari emisi limbah menyebabkan lokal atau
daerah ekologi turun istirahat , sekarang atmosfer global dan iklim global yang terancam
oleh emisi karbon dioksida dan gas lainnya . PBB IPCC , Panel Internasional Perubahan
Iklim telah menetapkan peningkatan panas rata-rata global dua derajat sebagai batas kita
tidak harus melangkahi jika kita ingin menghindari perubahan iklim buatan manusia yang
berbahaya dan tak terkendali [ COP15 ] . Pada bulan Desember 2009 di Konferensi
Perubahan Iklim PBB di Copenhagen para pemimpin dunia diharapkan akan menyepakati
suatu perjanjian ambisius untuk menggantikan Protokol Kyoto dan mengurangi emisi karbon
dioksida juga dari fosil bahan bakar yang menjalankan rumah dan masyarakat kita .
Beberapa akan berbicara tentang pengurangan 20 % pada tahun 2020 , yang lain akan
lebih ambisius . Tapi ini hanya langkah pertama , politisi dan peneliti foresighted berbicara
tentang bahan bakar fosil gratis masyarakat di abad ini .

Menggunakan istilah ' berkelanjutan ' dengan cara yang dapat dipercaya terutama
ketika berhadapan dengan struktur bangunan seharusnya berlangsung selama seratus
tahun kita harus beroperasi dengan penurunan ditandai dalam penggunaan bahan bakar
fosil dalam Sejumlah aspek yang berkaitan dengan arsitektur dan urbanity : Memproduksi
bahan bangunan , pemanasan, pendinginan dan bangunan pencahayaan , pendinginan
pakaian makanan dan pengeringan , mendapatkan dari rumah untuk bekerja , rekreasi atau
belanja . adalah arsitek diarahkan untuk ini ?

Dua pertanyaan besar muncul , ketika berhadapan dengan arsitektur : Pertama ,


bagaimana bisa kota dan bangunan kami menahan konsekuensi dari perubahan iklim global
? Jika permukaan laut naik beberapa meter , di dataran rendah di Denmark daya tarik saat
ini tinggi dianggap hidup dekat dengan laut dapat memudar . Dan jika Suhu rata-rata naik
beberapa derajat , juga di negara-negara Nordic orang akan mencari tempat teduh lebih
sering dari sekarang , baik di dalam maupun di luar gedung-gedung mereka . Kedua ,
bagaimana cara kita membangun dapat mengurangi penggunaan fosil bahan bakar dan
dipancarkan karbon dioksida agar tidak berkontribusi pada pemanasan global ?

Pertanyaan pertama terletak dengan baik dalam batas-batas tugas arsitektur


tradisional : Bagaimana kita menyesuaikan kami bangunan dengan kondisi lingkungan dan
fisik yang sebenarnya . Vitruvius berbicara mengenai hal ini sekitar 2000 tahun yang lalu
[ Smith 2003], dan arsitek pintar selalu terkait dengan kondisi lingkungan . Selain itu ,
masalah misalnya sebuah permukaan laut yang diangkat adalah sangat mudah untuk
memahami , mudah untuk merasakan dan bayangkan , meskipun tepat permukaan laut di
masa depan mungkin sulit untuk menghitung atau memprediksi secara tepat .

FisikaBangunan
2012 11 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
Pertanyaan kedua adalah karakter baru yang mendalam , tentang arsitektur : Kami
benar-benar dapat membahayakan dan mempengaruhi lingkungan global jauh melampaui
batas-batas situs kita sedang membangun di atas . Masalah ini dan yang solusi jauh lebih
abstrak . Anda tidak bisa membayangkan atau memahaminya hanya dengan melihat ,
mendengarkan , menggunakan semua indra Anda sebagai arsitek biasanya pandai . Tradisi
romantis menggunakan indera dan perasaan tidak membawa Anda sepanjang jalan .
Analisis , perhitungan yang diperlukan , rasionalisme dapat mengambil alih . Insinyur dapat
mengambil atas . Ini adalah alasan lain mengapa arsitek mungkin merasa tidak nyaman
dengan perubahan iklim : profesional mereka Posisi berada di bawah tekanan , peran
arsitek adalah sengketa.

Insinyur dan arsitek , dua penasihat utama bangunan rumah , berbeda dalam
beberapa cara : engineer adalah biasanya seorang spesialis yang tahu banyak tentang
statika atau ventilasi atau sistem listrik , yang bisa sangat spesifik , mendalam dan ilmiah
dalam nya atau ( lebih jarang ) bidangnya terbatas, dan dapat memberikan kecil tapi sudah
terbukti bagian untuk seluruh besar . Arsitek ini - seperti yang sering bercanda menyatakan -
generalis yang tahu terlalu sedikit tentang segala sesuatu . Dia memiliki pendekatan yang
luas , di mana keutuhan itu penting, dan di mana setiap bagian harus cocok dengan
konteksnya . Jendela harus sesuai rumah , sebagai rumah harus sesuai dengan lokasi dan
kota. Tapi dalam hal ini , arsitek mungkin memiliki titik awal yang baik ketika datang ke
ekologi , keberlanjutan dan keprihatinan global. Arsitek tahu bahwa segala sesuatu adalah
saling terkait dan bekerja bersama-sama secara keseluruhan yang kompleks , dan banyak
arsitek Nordic dibesarkan dengan sikap bahwa arsitektur harus berhubungan dengan dan
merefleksikan situs dan masyarakat [ Lund 1991 ] . Mungkin arsitek dapat menggunakan
kesadaran tradisional ini dari konteks juga saat penanganan masalah penggunaan energi
dan emisi karbon dioksida

Sejak awal waktu , manusia telah dipengaruhi oleh iklim dan pengaruhnya atas
bumi . Manusia pertama membangun tempat penampungan dan tinggal di gua-gua untuk
melindungi diri dari unsur-unsur cuaca . Namun, dokumentasi pertama dari desain arsitektur
dengan kepentingan iklim dalam pikiran tanggal kembali ke abad keempat SM di Yunani . itu
filsuf Vitruvius dikutip mengatakan , " Kita harus pada awal mengambil catatan dari negara
dan iklim di mana bangunan yang dibangun ( Oktay ) . " Di Roma , arsitek dibuat catatan
pengurangan suhu yang diciptakan oleh stonewalls besar dan bayangan mereka .
Dindingnya terbuat dari batu bata stuccoed dan biasanya 12-20 kaki lebar yang
memungkinkan untuk daerah diperpanjang untuk ditangkap dalam bayang-bayang dinding
menjaga kota dingin selama jam tengah hari ( Oktay ) . Dinding stuccoed adalah sebuah

FisikaBangunan
2012 12 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
contoh dari arsitektur iklim responsif , atau arsitektur yang dibangun dan dibangun dengan
desain bahwa penggunaan make iklim sekitarnya dan efek alamnya . Dengan bantuan baru
teknologi iklim , banyak negara berkembang , seperti Aljazair , memanfaatkan iklim responsif
arsitektur dan manfaatnya dalam membantu untuk menjaga manusia nyaman ( Bensalem ) .
Dampak di Aljazair yang kuat karena dengan berjuang Negara ekonomi dan berbagai zona
iklim , itu adalah langkah besar untuk dapat menggunakan Negara lingkungan alam sebagai
alat bangunan bukan teknologi yang mahal . Climateresponsive arsitektur mengambil
keuntungan dari energi bebas dalam bentuk panas dan cahaya . masing-masing wilayah di
dunia menggunakan teknik dan desain sendiri di gedung-gedung yang yang terbaik cocok
untuk wilayah tertentu dan yang mencakup pola-pola budaya daerah. ini adalah lebih umum
dikenal sebagai arsitektur vernakular , atau " bentuk yang tumbuh dari kebutuhan praktis
penghuni tempat dan kendala dari situs dan iklim ( Oktay ) . " Arsitektur vernakular bervariasi
untuk daerah iklim panas dan daerah dingin iklim. Banyak teknik yang sama yang digunakan
, tapi itu adalah cara mereka digunakan dalam setiap iklim masing-masing yang membuat
mereka unik.

Sebuah iklim panas lembab didefinisikan sebagai " wilayah yang menerima lebih
dari 20 inci curah hujan tahunan " dan baik memiliki 3.000 jam atau lebih dari suhu 67
derajat F atau 1.500 jam atau lebih dari 73 deg suhu F selama enam bulan terpanas tahun
ini ( Gedung Ilmu Corporation) . Dalam hal ini jenis iklim , fungsi utama dari bangunan
adalah hanya untuk memoderasi efek pemanasan siang hari dari udara eksternal ( Givoni
290 ) . Dengan kata lain, penting untuk merancang bangunan yang struktur dan interior
paling mampu menjaga udara hangat keluar . Hidup di iklim yang panas dengan cepat dapat
menjadi tidak nyaman bagi penghuninya dengan panas yang ekstrim yang terbangun pada
tengah hari . yaitu mengapa penting untuk struktur bangunan untuk memiliki ventilasi yang
efektif dan suhu internal di bawah tingkat outdoor ( Givoni 285 ) . Ventilasi udara terus
bergerak melalui lingkungan dan , karenanya , membuat penduduk dingin . Di banyak
gersang , daerah padang pasir , bangunan dirancang dengan atap datar , kecil bukaan , dan
bahan-bahan beban berat . Bahan-bahan ini termasuk lumpur kering di daerah pedesaan
dan beton bertulang di daerah perkotaan ( Givoni 316 ) . Atap dan dinding eksterior tebal
membantu untuk menyerap fluktuasi suhu dan , oleh karena itu , menjaga suhu internal dari
naik di atas suhu permukaan luar . Fungsi penting dari atap nya warna. Atap berwarna putih
atau terang akan tetap sekitar suhu yang sama dengan udara luar ruangan pada siang hari ,
dan enam sampai sepuluh dingin C deg daripada udara luar di malam hari ( Givoni 319 ) . Ini
merupakan fitur penting karena udara dingin malam hari akan disalurkan ke bawah oleh
sekoci atap dan ke kamar di gedung . salah satu fungsi bukaan kecil untuk mencegah debu ,
masalah besar di Afrika , Asia Barat , dan Barat Australia , memasuki gedung . Jendela

FisikaBangunan
2012 13 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
diatur sedemikian rupa sehingga daerah yang sama terbuka pada sisi bawah angin angin
dan bangunan . Alasan untuk ini sangat sederhana, Aliran udara dapat diarahkan ke kamar
yang membutuhkan ventilasi konstan seperti kamar tidur ( Givoni ) . Ketika salah satu
jendela diposisikan lebih tinggi dari yang lain , kekuatan termal akan langsung aliran udara
dari jendela tinggi ke jendela yang lebih rendah membuat ventilasi yang baik . Halaman,
teras , dan beranda adalah fitur umum lain dari bangunan di tempat yang panas iklim .
Dengan tembok tinggi , daerah-daerah di luar memberikan keteduhan dan lingkungan yang
santai bagi mereka yang menempatinya untuk pertemuan sosial , hiburan malam , persiapan
makanan , dan pekerjaan rumah tangga seperti laundry ( Oktay ) . Beton merupakan bahan
yang paling umum digunakan dalam dinding karena memiliki biaya rendah dan kapasitas
panas yang tinggi yang pada gilirannya mengurangi intern suhu ( Givoni 316 ) . Hal ini
membuat teras lebih dingin dan lebih menyenangkan . lain cara untuk memberikan
keteduhan dalam cara yang lebih estetis adalah melalui tanaman hijau . untuk Misalnya ,
pohon, semak , dan semak-semak memberikan keteduhan alami dari matahari sambil
memberikan halaman daerah tampilan yang menyenangkan . Mengapa daerah-daerah di
luar begitu penting ? mereka adalah penting karena fungsi penting terjadi di luar seperti
memasak dan menghibur . itu lingkungan luar di daerah panas adalah sama pentingnya
dengan dalam karena merupakan lega siang hari dari iklim intens . Bagan berikut diciptakan
untuk menunjukkan Suhu kenyamanan optimal untuk daerah di luar di daerah panas.
Seperti yang dapat dilihat , tergantung pada orientasi bangunan , ada optimal sesuai yang
berbeda suhu ( Bensalem ) . Umumnya antara jam sore hari ( 01:00 untuk 16:00 ) , suhu
yang paling nyaman adalah sekitar 30-35 derajat C.

Singkatnya, sebuah bangunan khas iklim yang panas memiliki tiga bagian utama,
utama bangunan, bangunan layanan, dan halaman batin (Oktay). Bangunan utama akan
berisi ruang tamu sehingga membuat penggunaan ventilasi silang dari jendela dan memiliki
orientasi utara-selatan adalah lebih baik untuk menangani masalah ventilasi. Luar daerah
memberikan bantuan dari panas dengan tebal, dinding beton

FisikaBangunan
2012 14 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id
DaftarPustaka
Michael Lauring, Assistant Professor, Aalborg University, Department of Architecture and
Design, mlau@aod.aau.dk
ECOLOGICAL ECONOMICS 1990, vol. 2, issue 1, pages 1‐6. Herman E. Daly: Toward
some operational principles of sustainable development. Amsterdam: Elsevier Science
Publishers B.V., Amsterdam.
GRAM‐HANSSEN, K., BECH‐DANIELSEN, C. (2004): House, home and identity from a
consumption perspective. Housing, Theory and society Vol. 21 No.1. pp. 17 – 26.
KJÆRGAARD, T. (1991): Den danske Revolution 1500‐1800. En økohistorisk tolkning.
København: Gyldendal.
LUND, N. (1991): Nordisk Arkitektur. København: Arkitektens Forlag.
SMITH, T.G. (2003): Vitruvius on Architecture. New York: The Monacelli Press, Inc.
WORLD COMMISION ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT (1987): Our Common
Future. Oxford: Oxford University Press.

WEBSITES:
International Energy Agency: World Energy Outlook 2008. Executive summary.
http://www.worldenergyoutlook.org/docs/weo2008/WEO2008_es_english.pdf
COP15: http://en.cop15.dk/
Bensalem, Rafik. Climate-responsive Architecture. 1995
<http://www.hdm.lth.se/TRAINING/Postgrad/AEE/papers/1997/01_AEE1997.pdf>.
Correa, Charles. “Architecture in a Warm Climate.” Architecture in Development.
1982: 31-35.
Givoni, B. Man, Climate and Architecture. Amsterdam: Elseveir Publishing Company
Limited, 1969.
Houses That Work II: Cold Climate. Building Science Corporation. 26 October 2003
<http://www.buildingscience.com/housesthatwork/col/default.htm>.
Houses That Work II: Hot-Humid Climate. Building Science Corporation. 26 October
2003 <http://www.buildingscience.com/housesthatwork/hothumid/default.htm>.
Oktay, Derya. “Design with the climate in housing environments: an analysis in Northern
Cyprus.” Building and Environment 37 (2002): 1003-1012.

FisikaBangunan
2012 15 PusatBahan Ajar dan eLearning
Dr.Ir.M. SyarifHidayat, M.Arch http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai