SATUAN ACARA PENYULUHAN Difteri
SATUAN ACARA PENYULUHAN Difteri
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4 :
1. Khuswatun Khasanah
2. Alim Nurhakim
3. Diyah Purwanti
4. Yayuk Indrawati
GENGGONG PROBOLINGGO
2017-2018
A. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan mengerti
tentang difteri pada anak
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
1. Mengetahui apa itu difteri pada anak
2. Mengetahui tanda dan gejala difteri pada anak
3. Mengetahui cara penularan difteri pada anak
4. Mengetahui factor resiko difteri pada anak
5. Mengetahui komplikasi difteri pada anak
6. Mengetahui pencegahan difteri pada anak
7. Mengetahui penanganan difteri pada anak
8. Manfaat imunisasi dasar
C. Media
Leaflet
Power Point
D. Pengorganisasian
1. Penyaji : khuswatun khasanah
E. Denah Penyuluhan
Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Seksi Seksi
: Responden
F. Proses Kegiatan
Penutup 10 menit
G. Kriteria hasil:
1. Audiens Mengetahui apa itu difteri pada anak
2. Audiens Mengetahui tanda dan gejala difteri pada anak
3. Audiens Mengetahui cara penularan difteri pada anak
4. Audiens Mengetahui factor resiko difteri pada anak
5. Audiens Mengetahui komplikasi difteri pada anak
6. Audiens Mengetahui pencegahan difteri pada anak
7. Audiens Mengetahui penanganan difteri pada anak
8. Audiens Manfaat imunisasi dasar
H. Materi Penyuluhan:
1. Pengertian Difteri
Tanda dan gejala difteri meliputi, sakit tenggorokan dan suara serak,
nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening
membesar) di leher, dan terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu
menutupi tenggorokan dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam,
dan menggigil.
Tanda dan gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari setelah seseorang
menjadi terinfeksi. Orang yang terinfeksi C. Diphtheria seringkali tidak
merasakan sesuatu atau tidak ada tanda-tanda dan gejala sama sekali.
3. Cara Penularan
Bakteri C.diphtheriae dapat menyebar melalui tiga rute:
Bersin: Ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka akan
melepaskan uap air yang terkontaminasi dan memungkinkan orang di
sekitarnya terpapar bakteri tersebut.
Kontaminasi barang pribadi: Penularan difteri bisa berasal dari
barang-barang pribadi seperti gelas yang belum dicuci.
Barang rumah tangga: Dalam kasus yang jarang, difteri menyebar
melalui barang-barang rumah tangga yang biasanya dipakai secara
bersamaan, seperti handuk atau mainan.
Selain itu, Anda juga dapat terkontaminasi bakteri berbahaya tersebut
apabila menyentuh luka orang yang sudah terinfeksi. Orang yang telah
terinfeksi bakteri difteri dan belum diobati dapat menginfeksi orang
nonimmunized selama enam minggu - bahkan jika mereka tidak
menunjukkan gejala apapun.
4. Faktor risiko
Orang-orang yang berada pada risiko tertular difteri meliputi:
Anak-anak dan orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi terbaru
Orang yang hidup dalam kondisi tempat tingal penuh sesak atau tidak
Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan.
Siapapun yang bepergian ke tempat atau daerah endemik difteri
5. Komplikasi
Jika tidak diobati, difteri dapat menyebabkan:
a. Gangguan pernapasan
b. Kerusakan jantung
Toksin (racun) difteri dapat menyebar melalui aliran darah dan
merusak jaringan lain dalam tubuh Anda, seperti otot jantung, sehingga
menyebabkan komplikasi seperti radang pada otot jantung (miokarditis).
Kerusakan jantung akibat miokarditis muncul sebagai kelainan ringan
pada elektrokardiogram yang menyebabkan gagal jantung kongestif dan
kematian mendadak.
c. Kerusakan saraf
6. Penanganan
7. Pencegahan
Jika Anda telah terpapar orang yang terinfeksi difteri, segeralah pergi
ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan. Dokter mungkin
akan memberi Anda resep antibiotik untuk mencegah infeksi penyakit itu.
Di samping juga pemberian vaksin difteri dengan dosis yang lebih banyak.
Pemberian antibiotik juga diperlukan bagi mereka yang diketahui sebagai
carrier (pembawa) difteri.
Difteri adalah penyakit yang umum pada anak-anak. Penyakit ini tidak
hanya dapat diobati tetapi juga dapat dicegah dengan vaksin. Vaksin difteri
biasanya dikombinasikan dengan vaksin untuk tetanus dan pertusis, yang
dikenal sebagai vaksin difteri, tetanus dan pertusis (DTP).Versi terbaru dari
vaksin ini dikenal sebagai vaksin DTP untuk anak-anak dan vaksin Tdap
untuk remaja dan dewasa. Pemberian vaksinasi sudah dapat dilakukan saat
masih bayi dengan lima tahapan yakni, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 12-18
bulan dan 4-6 tahun.
Cooper, Robert B. 1996. Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui “Penyakit”.
Jakarta: Gramedia