Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1

Psikologi Persepsi K-01


“Variabel yang Mempengaruhi Timbulnya Stimulus”

Dosen Pembimbing
Dra. Lies Neni Budiarti, S.Psi., M.Si.

Oleh:
Yolana Vichesa 10314029
Elsye Veradika Y. 13014054
Pebriani 13014102
Regita Alifah 14114002
Azimatul Ulya 15114091

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2018/2019
Timbulnya stimulus dapat dipengaruhi oleh latar belakang orang yang mendapatkan stimulus
tersebut. Berikut faktor-faktor yang membangun latar belakang tersebut beserta contohnya:
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin masih menjadi isu yang sering diperbincangan masyarakat. Jenis kelamin
banyak digunakan sebagai tolak ukur dalam berbagai hal seperti bidang pekerjaan dan
gaya hidup. Hal ini menimbulkan berbagai perspektif yang berbeda berdasarkan jenis
kelamin.

Contoh
a. Di kebanyakan masyarakat petani, bekerja kebun adalah tugas laki-laki;
sedangkan di sejumlah masyarakat Papua, kerja kebun merupakan tugas
utama perempuan, karena berburu adalah tugas utama laki-laki.

b. Sebagian masyarakat menganggap laki-laki lebih baik bekerja dan


perempuan mengurus urusan rumah tangga. sedangkan kebanyakan
perempuan zaman kini berpikir bahwa wanita karier adalah sesuatu yang
biasa bahkan suatu kebanggaan..
2. Umur
Umur dan perbedaan generasi merupakan faktor yang menyebabkan variasi pandangan
terhadap suatu hal seperti perbedaan selera, fasion, pemikiran, bertutur kata, gaya
hidup, hingga hal kecil lainnya.

Contoh:
Pada bidang teknologi, sebagian remaja berpendapat bahwa teknologi seperti
android adalah sesuatu yang sangat penting karena dapat mengenal dunia luar
dan memperoleh informasi dengan lebih cepat. Sedangkan menurut orang tua
teknologi merupakan suatu hal yang berbahaya karena dapat membuat manusia
menjadi egois, individualis, dan antisosial dalam kehidupan nyata.

3. Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam memberikan stimulus serta menanggapinya dengan sebuah respon.

Contoh:
Lulusan SMP dan SMA pada umumnya lebih senang mencari pekerjaan sebagai
karyawan. Sedangkan lulusan perguruan tinggi biasanya lebih tertarik untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat bertindak sebagai pemimpin.
4. Pengalaman
Pengalaman hidup bagaikan pelajaran yang dipraktekan langsung sehingga susah untuk
dilupakan dan bisa mempengaruhi pandangan/persepsi seseorang tentang sesuatu hal.

Contoh
a. Seseorang yang sejak kecil memelihara anjing dapat dikatakan sebagai
orang yang memiliki pengalaman baik dengan anjing. Ketika ia telah
dewasa dan melihat seekor anjing, maka ia akan memiliki persepsi jika
anjing adalah binatang yang lucu dan bersahabat dengan manusia. Namun,
apabila seseorang yang semasa kecilnya pernah dikejar atau digigit anjing,
maka ia akan memiliki persepsi jika anjing adalah binatang yang ganas dan
menakutkan.

b. seseorang yang telah berpengalaman dibidang kuliner akan memiliki indra


perasa yang kuat saat mencicipi suatu hidangan makanan atau minuman,
bahkan hanya dengan melihat tampilan makanan atau minuman dia sudah
mengetahui apa kekurangan dan kelebihan dari makanan atau minuman
tersebut. berbeda dengan orang yang memiliki sedikit pengalaman di
bidang kuliner, dia akan menenukan rasa dari sebuah masakana atau
minuman apabila dicicipi secara berulang-ulang karena penegtahuam yang
belum terlalu banyak

5. Minat
Faktor yang juga memengaruhi pembentukan persepsi seseorang terhadap suatu hal
adalah minat. Seseorang cenderung lebih memperhatikan secara mendetail hal-hal yang
sesuai dengan minatnya dibandingkan dengan hal-hal yang tidak diminatinya. Sebagai
akibatnya, persepsinya terhadap suatu hal pun akan ikut terpengaruh.

Contoh
Seorang perempuan yang memiliki minat di dunia fashion akan memiliki
persepsi jika majalah fashion lebih baik dibandingkan majalah kuliner. Begitu
pun sebaliknya, perempuan yang hobi memasak akan memiliki persepsi jika
majalah kuliner jauh lebih menarik dibandingkan majalah fashion.

6. Kebutuhan atau motif


Setiap manusia memiliki prioritas hidup yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhannya.

Contoh
a. Bagi siswa alat tulis merupakan kebutuhan yang penting karena menunjang
proses belajar. Sedangkan bagi petani alat tulis merupakan kebutuhan yang
tidak penting karena mereka tidak membutuhkannya dalam bekerja, mereka
leih memandang bahwa cangkul, bibit tanaman, dan pupuk sebagai
kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

b. seorang pria yang membutuhkan celana baru yang sedang berbelanja di mall
akan memiliki persepsi jika sepotong celana jeans merupakan benda yang
lebih penting dibandingkan sepasang sepatu olahraga. Tetapi ketika ia
sedang membutuhkan sepatu olahraga, maka persepsi yang ada dalam
dirinya otomatis akan berubah.
7. Sikap
Sikap dapat memberikan perbedaan pandangan atau perspektif seseorang terhadap
sesuatu, karena dengan sikap akan menentukan apakah suatu hal dapat dikerjakan atau
tidak
contoh:
a. Dalam kehidupan merantau, sesoorang yang sudah biasa hidup mandiri maka
dia akan terbiasa dalam melakukan hal apapun sendiri tanpa harus beregantung
dan merepotkan ornag lain, berbeda dengan orang yang tidak biasa hidup
mandiiri dia akan lebih cenderung memberatkan dan merepotkan orang lain
padahal hal itu bukan menjadi tugas orang lain

b. Dalam mengerjakan tugas kuliah, seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi akan menyelesaikan tugasnya sampai selesai meskipun banyak
halangan yang akan dihadapi, akan tetapi orang yang kurang rasa tanggung
jawabnya akan meninggalkan suatu pekerjaan ketia dia menemui masalah yang
sulit untuk dipecahkan.

8. Media Massa
Media masa juga berpengaruh pada presepsi/pandangan orang lain. Banyaknya
pemberitaan tentang suatu kasus akan mempengaruhi pandangan seseorang terhadap
pemberitaan tersebut. Seseorang bisa menentukan baik tidaknya pemberitaan tersebut
dari berapa banyak media yang menceritakannya.
Contoh:
Pemberitaan tentang calon presiden. Semakin banyak pemberitaan tentang
suatu calon maka semakin tertarik calon pemilih terutama jika banyak berita
baik yang disiarkan
9. Kepercayaan
Kepercayaan atau keyakinan dapat menimbulkan perspektif yang berbeda-beda
tergantung subjek yang akan memandangnya.

Contoh:
Pada kasus berjabat tangan atau salaman yang dilakukan antara laki-laki dan
perempuan memiliki cara pandang tersendiri antara orang muslim dan non
muslim. Bagi orang yang beragama islam seharusnya jabatan tangan atau
salaman antara perempuan dan laki-laki yang bukan mahrom dilarang untuk
bersentuhan secara langsung. Hal tersebut bukan karena tidak menghormati dan
menghargai akan tetapi lebih menjaga diri. Berbeda dengan umat non-islam
jabatan tangan boleh dilakukan dengan tangan yang saling bersentuhan
dikarenakan lebih dianggap sopan atau menghargai orang.
10. Warna
Faktor warna merupakan faktor pembentuk persepsi seseorang. Warna dan cahaya
memiliki hubungan yang sangat penting. Obyek yang mendapatkan pancaran sinar
lebih banyak akan lebih mudah dipahami dibandingkan obyek yang hanya
mendapatkan sedikit pancaran sinar. Hal ini dikarenakan obyek yang mendapatkan
lebih banyak pancaran sinar akan lebih mudah ditangkap oleh indera penglihatan
manusia. Warna juga dapat memengaruhi persepsi seseorang terhadap obyek tertentu.

Contoh
Ketika kita melihat seorang perempuan menggunakan pakaian berwarna cerah,
kita akan memiliki persepsi jika perempuan tersebut adalah orang yang enerjik.
Sebaliknya, jika melihat perempuan yang menggunakan pakaian berwarna
kusam, maka akan timbul persepsi jika perempuan tersebut adalah sosok yang
membosankan.

11. Perhatian
Dalam satu waktu, panca indera manusia dapat menangkap ribuan bahkan jutaan
stimulus. Namun, tidak semua stimulasi tersebut akan kita tanggapi. Stimulasi yang
akan ditanggapi oleh seseorang biasanya adalah stimulasi yang paling menarik
perhatian. Hal ini pastinya secara langsung maupun tidak langsung akan memengaruhi
persepsi seseorang terhadap sebuah hal.

Contoh:
Ketika seseorang sedang mengendarai motor di jalan raya, kelima inderanya
menangkap berbagai rangsangan yang berbeda. Indera pengelihatan melihat
traffic light warna merah di depannya, indera pendengaran menangkap suara
klakson yang sahut menyahut, sementara indera peraba merasakan keringat
yang mengucur karena panasnya udara. Jika rasa panas yang dirasakan oleh
indera peraba orang tersebut lebih menarik perhatian dibanding stimulasi yang
dirasakan oleh indera yang lain, maka orang tersebut akan memiliki persepsi
jika jalan raya merupakan tempat yang panas, bukan tempat yang berisik
ataupun tempat yang menarik karenadihiasi traffic light yang berwarna-warni.

12. Suasana Hati


Suasana hati turut memengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu hal. Ketika suasana
hati sedang baik, maka seseorang dapat mempersepsi berbagai hal sebagai sesuatu yang
indah. Sebaliknya, ketika suasana hati sedang buruk, segala hal yang ada di
lingkungannya seakan berubah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai