Anda di halaman 1dari 14

Lab.

Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

BIAYA OVERHEAD PABRIK I

I. Pengertian
Biaya-biaya produksi yang tidak dapat di kategorikan kedalam biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tidak
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya
dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik.

Contoh konkrit dari biaya overhead pabrik adalah :


· Biaya bahan penolong
· Biaya tenaga kerja tidak langsung
· Biaya penyusutan aktiva tetap
· Biaya reparasi & pemeliharaan aktiva tetap pabrik
· Biaya listrik & air untuk pabrik
· Biaya asuransi pabrik
· Serta semua biaya pada departemen pembantu

II. Tarif Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik dibebankan ke harga pokok produk berdasarkan tarip yang
ditentukan dimuka. Berikut ini akan dibahas proses perhitungan untuk menentukan
tarip BOP. Kemudian analisa dan perlakuan terhadap selisih antara BOP yang
dibebankan ke produk berdasarkan tarip dengan BOP yang sesungguhnya.

Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar
pembebanan sebagai berikut:
a) Produk atau Satuan Produk

Taksiran BOP
Tarip BOP = ———————————————————
Taksiran Jumlah Produk Yang Dihasilkan

b) Biaya Bahan Baku

Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran BBB yang dipakai

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
c) Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar elemen BOP berhubungan erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi
tanggungan perusahaan) maka dasar pembebanannya adalah biaya tenaga kerja.

Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————————— x 100%
Taksiran biaya tenaga kerja langsung

d) Jam Tenaga Kerja Langsung


Hal ini apabila BOP berhubungan erat dengan waktu kerja untuk membuat produk.

Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam kerja langsung

e) Jam Mesin
Hal ini apabila BOP berhubungan dengan waktu kerja mesin untuk membuat
produk.

Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam mesin

Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses
penentuan tarip BOP adalah sebagai berikut :
1. Ditentukan anggaran BOP untuk masing-masing departemen produksi tersebut.
2. Ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen produksi
yang bersangkutan.
3. Ditetapkan tarip BOP berdasarkan anggaran BOP dibagi dengan dasar poembebanan.

III. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik


Pada akhir suatu periode diketahui besarnya BOP yang sesungguhnya dan jumlah BOP
yang dibebankan, langkah selanjutnya adalah menghiitung selisih BOP yang terdiri :
1. Perhitungan selisih biaya overhead pabrik.
Dalam menghitung selisih BOP, harus membandingkan antara BOP sesungguhnya
dengan BOP yang dibebankan, jika BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP
dibebankan disebut underapplied factory overhead yang sifatnya tidak
menguntungkan sebaliknya bila biaya dibebankan lebih besar maka disebut
overapplied factory overhead yang sifatnya menguntungkan atau laba.
2. Analisis selisih BOP.
Selisih BOP yang timbul akan dianalisis kedalam 2 macam selisih yaitu :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
a) Selisih Anggaran
Selisih anggaran adalah selisih yang disebabkan oleh perbedaan antara BOP
sesungguhnya dibandingkan budget BOP pada kapasitas sesungguhnya. Selisih
anggaran dapat pula dihitung dari perbedaan BOP variabel sesungguhnya
dibandingkan dengan budget BOP variabel pada kapasitas sesungguhnya.

SA = BOPsesg - FKSB
atau
SA = BOP sesg - [ Btb + (KS X TV) ]
= bop SESG - [ (KN x TT) + (KS x TV) ]
atau
SA = BOP sesg - (KN x TT) - (KS x TV)

SA = Selisih anggaran
FKBS = Fleksibel budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
BTb = BOP tetap dibudgetkan
TV = Tarip BOP variabel
KN = Kapasitas nornal
KS = Kapasitas sesungguhnya
TT = Tarip BOP tetap

Apabila BOP sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan fleksibel budget pada
kapasitas sesungguhnya, maka selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan.
Sebaliknya apabila biaya overhead paabrik sesungguhnya lebih kecil maka selisih
anggaran bersifat menguntungkan.

b) Selisih Kapasitas
Selisih kapasitas berhubungan dengan BOP tetap yang disebabkan kapasitas
sesungguhnya yang dicapai lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai
untuk menghitung tarip.

Cara menghitung tarip dapat digunakan rumus sebagai berikut :

SK = FBKS - BOPsesg
atau
SK = (KN - KS) TT

3. Perlakuan selisih biaya overhead pabrik.


Ada dua cara perlakuan terhadap selisih BOP :
a) Selisih BOP disebabkan karena selisih anggaran.
Selisih BOP dibebankan kembali ke dalam rekening persediaan produk dalam
proses persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan.

Jurnal yang dibuat apabila selisih menguntungkan adalah :

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Selisih BOP xxx


Persediaan produk dalam proses xxx
Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx

Jurnal yang dibuat apabila sifatnya tidak menguntungkan :

Persediaan produk dalam proses xxx


Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx
Selish BOP xxx

b) Selisih BOP disebabkan karena selisih kapasitas


Selisih BOP diperlakukan langsung ke dalam elemen rugi laba.

Jurnal yang dibuat apabila selisih BOP menguntungkan :

Selisih BOP xxx


Rugi-laba xxx
Rugi-laba xxx
Laba yg ditahan xxx

Jurnal yang dibuat apabila BOP sifatnya tidak menguntungkan :

Rugi-laba xxx
Selisih BOP xxx
Laba yg ditahan xxx
Rugi-laba xxx

CONTOH SOAL
PT “NURCAHYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan januari 1995,
perusahaan membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam mesin dengan
data produksi sebagai berikut :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah

Biaya bahan baku Rp 5.000.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong V Rp 1.100.000
Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000
Biaya bahan bakar V Rp 750.000
Biaya listrik V Rp 1.600.000
Biaya reparsi & pemeliharaan V Rp 675.000
T Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000
Biaya promosi V Rp 1.250.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.400.000
T Rp 1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000

Data-data lain yang berkaitan dengan produksi :


Jam kerja langsung 42.000 jam
Unit produksi 60.000 unit

Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam
Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah

Biaya bahan baku Rp 5.000.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong V Rp 1.000.000
Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000
Biaya bahan bakar V Rp 750.000
Biaya listrik V Rp 1.400.000
Biaya reparasi & pemeliharaan V Rp 600.000
T Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000
Biaya promosi V Rp 1.050.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.200.000
T Rp 1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000

Diminta :
1. Berapakah BOP tetap & variabel yang dianggarkan.
2. Hitung tarip BOP bulan Januari berdasarkan:
a. Jam mesin (Rp)
b. Biaya bahan baku (%)
c. Biaya tenaga kerja langsung (Rp)
d. Jam kerja langsung (Rp)
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
e. Unit produksi (Rp)
3. Hitunglah pada BOP sesungguhnya ;
a. Tarip BOP variabel & tetap.
b. selisih BOP.
c. Selisih anggaran |& kapasitas.
4. Buatlah jurnal yang diperlukan.

PENYELESAIAN :

1. BOP Tetap = Rp 4.600.000.


BOP Variabel = 5.525.000.

2. a. Rp 4.600.000
Tarif BOP tetap = = Rp 153,3 jam mesin.
30.000

Rp 5.525.000
Tarif BOP variabel = = Rp 184,2 jam mesin.
30.000

Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.

b. Biaya bahan baku :


Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5%
5.000.000

c. Biaya tenaga kerja langsung :

Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405%


2.500.000

d. Jam kerja langsung :

Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 241.


42.000

e. Unit produksi :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75
60.000

3.a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3


BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7

b. Selisih BOP :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp 9.281.250.
BOP sesungguhnya
9.350.000.
Selisih BOP (R) Rp
68.750.

c. Selisih Anggaran :
BOP sesungguhnya Rp
9.350.000.
BOP dianggarkan pada kapasitas :
BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500
BOP tetap 4.600.000
9.665.50
0.
Laba
315.500.

Selisih kapasitas :
(metode 1)
BOP tetap dianggarkan Rp
4.600.000.
BOP tetap dibebankan pd produk (27.500 x Rp 153,3) 4.215.750.
Rugi Rp 384.250.
(metode 2)
Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin.
Kapasitas dicapai 27.500
2.500 jam mesin.
Tarif BOP tetap : Rp 153,3
Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250

4. Mencatat pembebanan BOP :


BDP – BOP 9.281.250 -
BOP yang dibebankan - 9.281.250
Mencatat BOP sesungguhnya :
BOP sesungguhnya 9.350.000 -
Berbagai rekening di kredit - 9.350.000

Mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya dan mencatat


selisih :
BOP dibebankan 9.281.250 -
Selisih kurang BOP 68.750 -
BOP sesungguhnya - 9.350.000

SOAL - SOAL PRAKTIKUM

KASUS 1
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
PT. BIRU LAUT membebankan biaya overhead pada produk dengan tarif yang telah
ditentukan di muka. Berikut ini budget dan realisasi dari biaya overhead pabrik dalam
tahun 1997.

Jenis Biaya V/T Jumlah


Budget Realisasi

Biaya Bahan Baku Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,-


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 13.000.000,- Rp. 13.000.000,-
Biaya Bahan Penolong V Rp. 3.200.000,- Rp. 3.250.000,-
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung V Rp. 3.900.000,- Rp. 3.800.000,-
T Rp. 1.125.000,- Rp. 1.125.000,-
Biaya Listrik Pabrik V Rp. 2.275.000,- Rp. 2.250.000,-
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik T Rp. 1.600.000,- Rp. 1.600.000,-
Biaya Penyusutan Mesin Pabrik T Rp. 2.200.000,- Rp. 2.200.000,-
Biaya Kesejahteraan Karyawan Pabrik T Rp. 1.900.000,- Rp. 2.100.000,-
Biaya Asuransi Kebakaran T Rp. 1.800.000,- Rp. 1.750.000,-

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan Variabel yang dianggarkan dan yang direalisasikan.
2. Hitung Tarif BOP Tetap maupun Variabel berdasarkan :
a) Jam mesin (Rp.) pada kapasitas mesin 75.000 jam mesin.
b) Biaya bahan baku (%).
c) Jam kerja langsung (Rp.) pada kapasitas 60.000 jam kerja langsung.
d) Unit produksi (Rp.) pada kapasitas produksi 750.000 unit.
e) Biaya tenaga kerja langsung (%).
3. Menganalisa selisih BOP, jika realisasi kapasitas yang dicapai 70.000 jam mesin.

JAWABAN :
KASUS 1
PT. BIRU LAUT

1. Dianggarkan Direalisasikan

BOP Tetap Rp. 8.625.000,- Rp. 8.775.000,-


BOP Variabel Rp. 9.375.000,- Rp. 9.300.000,-

2. a) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 115,-
75.000

Rp. 9.375.000,-
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 125,-
75.000

b) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 57,5 %
15.000.000

Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 62,5 %
15.000.000

c) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 143,75
60.000

Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 156,25
60.000

d) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 11,50
750.000

Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 12,50
750.000

e) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 66,35 %
13.000.000
Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 72,12 %
13.000.000

3. BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp. 18.075.000,-


BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,-
———————
Selisih BOP (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.275.000,-

BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 18.075.000,-


Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
(Rp. 115,- x 75.000) + (Rp. 125,- x 70.000) . . . . . . . . Rp. 17.375.000,-
———————
Selisih anggaran (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 700.000,-

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya . . . . . . . . . Rp. 17.375.000,-
BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,-
———————
Selisih kapasitas (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 575.000,-

KASUS 2
Pihak akuntan diminta oleh pihak manajemen PT. WEKA dalam menghitung tarif biaya
overhead pabrik yang didasarkan pada berbagai macam kapasitas. Di bawah ini adalah
data yang digunakan untuk perhitungan tarif BOP :

KAPASITAS
Sesungguhnya Penjualan Normal Praktis
yang diharapkan rata-rata

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Tingkat Kapasitas 80 % 85 % 90 % 100 %
Jam Mesin 80.000 85.000 90.000 100.000
Biaya Overhead
Pabrik : Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000
Biaya Tetap
Biaya Variabel Rp. 399.840.000 Rp. 424.830.000 Rp. 449.820.000 Rp. 499.800.000
Jumlah Rp. 699.720.000 Rp. 724.710.000 Rp. 749.700.000 Rp. 799.680.000

Diminta :

1. Hitunglah tarif biaya overhead apbrik pada masing-masing tingkat kapasitas.


2. Jika jam sesungguhnya dan biaya overhead pabrik sesungguhnya sama dengan estimasi
pada kapasitas yang sesungguhnya diharapkan, berapakah jumlah pembebanan (Lebih
atau Kurang) biaya overhead pabrik pada tingkat kapasitas :
a). Penjualan Rata-rata.
b). Kapasitas Normal.
c). Kapasitas Praktis.

JAWABAN :
KASUS 2
PT. WEKA

1. Perhitungan Tarif BOP


Berdasarkan BOP BOP BOP Jam Tarif BOP Tarif BOP Taif BOP
Kapasitas Tetap Variabel Total Mesin Tetap Variabel Total

(1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5) (6) = (2) : (5) (7) = (3) : (8) = (4) :
(5) (5)
Sesungguhnya
yang diharapkan Rp. Rp. Rp. 80.000 Rp. 3.748,50 Rp. 4.998,00 Rp. 8.746,50
299.880.000 399.840.000 699.720.000
Penjualan rata-rata Rp. Rp. Rp. 85.000 Rp. 3.528,00 Rp. 4.998,00 Rp. 8.526,00
299.880.000 424.830.000 724.710.000
Normal Rp. Rp. Rp. 90.000 Rp. 3.332,00 Rp. 4.998,00 Rp. 8.330,00
299.880.000 449.820.000 749.700.000
Praktis Rp. Rp. Rp. 100.00 Rp. 2.998,80 Rp. 4.998,00 Rp. 7.996,80
299.880.000 499.800.000 799.680.000 0

2. Perhitungan pembebanan Lebih atau Kurang biaya overhead pabrik :

Berdasarkan Kapasitas
Penjualan Rata-rata Normal Praktis

BOP Sesungguhnya Rp. 699.720.000 Rp. 699.720.000 Rp. 699.720.000

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
BOP Dibebankan Rp. 682.080.000 Rp. 666.400.000 Rp. 639.744.000
[ Rp. 8.526 x 80.000 jam ] [ Rp. 8.330 x 80.000 jam ] [ Rp. 7.996,80 x 80.000 jam ]

Pembebanan BOP
Lebih (Kurang) ( Rp. 17.640.000 ) ( Rp. 33.320.000 ) ( Rp. 59.976.000 )

KASUS 3
Pihak manajemen PT. SARI BAKTI UTAMA menetapkan tarif biaya overhead pabrik
Rp. 100,- setiap satu kwintal produksi. Jika dalam satu bulan perusahaan menghasilkan
2.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 410.000,- . Pada saat
produksi mencapai 7.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp.
710.000,- . Pada bulan April 1997 lalu, perusahaan menghasilkan produk sebanyak 6.000
kwintal, sehingga biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp. 550.000,-

Diminta :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
1. Tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel.
2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap.
3. Kapasitas Normal.
4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997.
5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi :
a. Selisih Anggaran.
b. Selisih Kapasitas.

JAWABAN :
KASUS 3
PT. SARI BAKTI UTAMA

1. Tarif BOP Variabel :


Anggaran BOP pada kapasitas produksi 7.500 kwt = Rp. 710.000,-
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,-
Selisih Anggaran BOP 5.000 kwt = Rp. 300.000,-

Rp. 300.000,-
Tarif BOP Variabel = —————— = Rp. 60,- / kwt
5.000 kwt

2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap :


Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,-
Anggaran BOP Variabel [ 2.500 kwt x Rp. 60 ] = Rp. 150.000,-
Anggaran BOP Tetap = Rp. 260.000,-

3. Kapasitas Normal :

Anggaran BOP Tetap + Anggaran BOP Variabel


Tarif BOP = ———————————————————–
Kapasitas Normal

Rp. 260.000,- + ( Kapasitas Normal x Rp. 60,- )


Rp. 100,- = ———————————————————–—–
Kapasitas Normal

Rp. 260.000
Kapasitas Normal = ————— = 6.500 kwt
40

4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997 :


Kapasitas sesungguhnya pada bulan April 1997 = 6.000 kwt
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
BOP dibebankan pada bulan April 1997 = 6.000 kwt x Rp. 100,- = Rp. 600.000,-

5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi :

a. Selisih Anggaran.
BOP sesungguhnya pada bulan April 1997 . . . . . . . . . . Rp. 550.000,-
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt
[ Rp. 40,- x 6.500 kwt ] + [ Rp. 60,- x 6.000 kwt ] . . .Rp. 620.000,-
—————–
Selisih Anggaran (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
70.000,-

b. Selisih Kapasitas.
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt . . . . Rp. 620.000,-
BOP dibebankan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 600.000,-
—————–
Selisih Kapasitas (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 20.000,-
—————–
Selisih BOP Total (Laba) . . . . . . . . Rp. 50.000,-

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Anda mungkin juga menyukai