Bab I PDF
Bab I PDF
BAB I
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar
Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari
eritrosit lebih rendah dari harga normal yaitu bila Hb < 14 g/dL dan
Ht < 41%, pada pria atau Hb < 12 g/dL dan Ht < 37% pada wanita (Mansjoer,
1999:547).
B. ETIOLOGI
1
2
5. Hemoglobinuria.
C. MANIFESTASI KLINIS
takikardi, sakit dada, dyspnea, nafas pendek, cepat lelah, pusing, kelemahan,
tinitus, penderita defisiensi yang berat mempunyai rambut rapuh dan halus,
kuku tipis rata mudah patah, atropi papila lidah mengakibatkan lidah tampak
pucat, licin, mengkilat, merah daging meradang dan sakit (Guyton, 1997).
Manifestasi klinis anemia besi adalah pusing, cepat lelah, takikardi, sakit
kepala, edema mata kaki dan dispnea waktu bekerja. (Gasche C., 1997:126).
D. PATOFISIOLOGI
5 gr besi, hampir dua pertiga besi terdapat dalam hemoglobin dilepas pada
proses penuaan serta kematian sel dan diangkat melalui transferin plasma ke
sumsum tulang untuk eritropoiesis. Pada peredaran zat besi berkurang, maka
besi dari diet tersebut diserap oleh lebih banyak. Besi yang dimakan diubah
menjadi besi keto dalam lambung dan duodenum, penyerapan besi terjadi
pada duodenum dan jejenum proksimal, kemudian besi diangkat oleh tranferin
penyimpanan di jaringan.
3
jika zat besi rendah dalam tubuh maka pembentukan eritrosit atau eritropoetin
akan mengganggu sehingga produksi sel darah merah berkurang, sel darah
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
3. Transfusi darah.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
dan SDM).
2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi.
(Engram, 1999:430)
5
G. PATHWAY
kehilangan darah.
Anemia
Intoleransi Resiko
aktivitas cidera
6
H. PENGKAJIAN
1. AKTIVITAS/ISTIRAHAT
2. SIRKULASI
T : Takikardia.
vasokontriksi kompensasi).
premature.
3. INTEGRITAS EGO
DO : Depresi
4. ELIMINASI
Diare/konstipasi.
DO : Distensi abdomen.
5. MAKANAN/CAIRAN
Tidak pernah puas mengunyah atau pike untuk es, kotoran, tepung
vitamin B12).
6. HIGIENE
7. NEUROSENSORI
9. PERNAFASAN
DS : Riwayat TB, asbes, paru, nafas pendek pada istirahat dan aktivitas.
10. KEAMANAN
kanker.
11. SEXUALITAS
12. PENYULUHAN
masa lalu atau saat ini, antibiotik, agen hemoterapi (gagal sumsum
antibody pada sel parietal, faktor intrinsik, anti bodi tiroid dan sel
I. FOKUS INTERVENSI
Ditandai dengan:
Intervensi:
11
Ditandai dengan:
Intervensi:
15. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tidak adekuat
(Doenges, 1999:578).
Intervensi:
pasien.
16. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan perubahan fungsi otak sekunder
Intervensi:
mengkaji keamanan.