BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

a. Obesitas sangat erat kaitannya dengan pola makan yang tidak seimbang.

Dimana seseorang lebih banyak mengkonsumsi lemak dan protein tanpa

memperhatikan serat. Seseorang yang gemuk lebih mudah terkena hipertensi.

Wanita yang sangat gemuk pada usia 30 tahun mempunyai risiko terserang

hipertensi 7 kali lipat dibandingkan dengan wanita yang langsing dengan usia

yang sama. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau mengalami

obesitas akan membutuhkan lebih banyak darah untuk menyuplai oksigen dan

makanan ke jaringan tubuhnya, sehingga volume darah yang beredar melalui

pembuluh darah meningkat, curah jantung ikut meningkat dan akhirnya

tekanan darah ikut meningkat. Selain itu kelebihan berat badan juga

meningkatkan kadar insulin dalam darah. Peningkatan insulin ini

menyebabkan retensi natrium pada ginjal sehingga tekanan darah ikut naik.

b. Penatalaksanaan pada pasien agar didapatkan hasil yang baik ialah dengan

intervensi yang dilakukan pada patient center, family focus, dan community

oriented serta perlunya edukasi pada pasien mengenai tips untuk berdiet.

Patient center yang dimaksud adalah terapi/pengobatan yang diberikan pada

pasien berpusat pada penyakit yang dialami oleh pasien itu sendiri. Terapi

yang dilakukan ada dua yaitu terapi tanpa pemberian obat (terapi non-

medikamentosa) dan terapi dengan pemberian obat (terapi medikamentosa).

Family focus ialah tata laksana yang lebih fokus pada edukasi terhadap
 keluarga pasien mengenai penyakit yang dialami oleh pasien serta dampak

dari penyakit tersebut dan motivasi mengenai perlunya perhatian dukungan

dari semua anggota keluarga terhadap perbaikan penyakit pasien. Community

oriented adalah memberikan edukasi pada stakeholder seperti ketua RT

mengenai kegiatan-kegiatan Posbindu dan Prolanis.

4.2 Saran

a. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan diri terhadap penyakit

hipertensi dan faktor resikonya terutama pada wanita usia dewasa tengah

(40-60 tahun) dengan memeriksakan darah secara berkala dan mengubah

pola hidup sehat seperti berolahraga rutin, kurangi mengkonsumsi

makanan asin, mengontrol pola makan, dan mengurangi stress.

b. Meningkatkan motivasi untuk melakukan pengobatan rutin saat obat

sudah habis.

31
 DAFTAR PUSTAKA

Akintunde, AA dkk. 2010. Burden of obesity in essential hypertension: pattern

and prevalence. Niger J Clin Pract, 13(4): 399-402.
Black, J.M & Hawks, J.H. 2005. Medical surgical nursing: clinical management
for positive outcomes. 7th Edition. St. Louis: Elsevier Saunders.
Brunner, Suddarth. 2002. Keperawatan Medical Bedah, Diterjemahkan oleh
Kuncoro, Hartono, Ester, Asih. Jakarta: EGC.
Crea, M. 2008. Hypertension. Jakarta: Medya.
Dalimartha S., et al. 2008. Care your self hypertensive. Jakarta: Penebar Plus.
Delmi Sulastri, Elmatris, Rahmi Ramadhani. 2012. Hubungan Obesitas Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Etnik Minangkabau Di Kota
Padang. Jurnal. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Dorland WA, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31. (halaman
1045). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Erdman, J., Macdonald, I and Zeisel, S. 2012. Present Knowledge in Nutrition
(10th ed). ILSI: Wiley-Blackwell.
Husnah. 2012. Tatalaksana Obesitas. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 12(2):99-
104.
Jelantik, I Gusti Made G. dan Haryati E. 2014. Hubungan Faktor Risiko Umur,
Jenis Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi Dengan Kejadian Diabetes
Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram. Mataram: Media
Bina Ilmiah.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Lachman, Margie E. 2004. Development in Midlife. Annual Review of
Psychology, 55(4): 305-331.
Lilyasari, O. 2007. Hipertensi dengan obesitas adakah peran endotelin. J Kardiol
Ind, 28(6): 460-75.
Lingga, L. 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: Argo Media Pustaka.
Lipoeto NI, Fasli Jalal, Fadhil Oenzil dan Novia Susanti. 2008. Lingkar pinggang,
kadar glukosa darah, trigliserida dan tekanan darah pada etnis minang di
kabupaten Padang Pariaman. M Med Indonesiana, 43(3): 129-36.
Makmur NI. 2008. Pengaruh latihan fisik terhadap tekanan darah anas obes di
Kotamadya Medan. Tesis tidak diterbitkan. Sumatera Utara: Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

32
Morrison R. 2006. The zucker rat as a model of obesityhypertension. Tesis tidak
diterbitkan. Huntington, USA: University of Marshall.
Nadia, Minerva. 2017. Penatalaksanaan Holistik pada Wanita Obesitas dengan
Hipertensi Grade II dan Osteoartritis. JK Unila. 1(3): 563-570.
Oviyanti, Pradana Nur. 2010. Hubungan Antara Lingkar Pinggang dan Rasio
Lingkar Pinggang Panggul, Dengan Tekanan Darah Pada Subjek Usia
Dewasa. Skripsi tidak diterbitka. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Proverawati Atika. 2010. Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan pada Remaja.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Purnomo, H. 2009. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Yang Paling
Mematikan. Yogyakarta: Buana Pustaka.
Purwanti, Sri. 2005. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dan Pola Hidup
dengan Hipertensi di Kelurahan Abadijaya Depok Tahun 2001 (Analisis
Data Sekunder Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular. Skripsi tidak
diterbitkan. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Rachmawaty. 2011. Hubungan antara usia, obesitas, dan prilaku merokok
dengan hipertensi pada karyawan UPN Veteran Jakarta yang berjenis
kelamin laki-laki. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Kedokteran
UPN Veteran.
Saputri D.E. 2010. Hubungan Stres Dengan Hipertensi Pada Penduduk Di
Indonesia Tahun 2007. Tesis tidak diterbitkan. Depok: Universitas
Indonesia.
Schaie, K. W. 2005. Development influences on adult intelligence: The Seattle
Longitudinal study. New York: Oxford University Press.
Sheps SG. 2005. Mayo clinic hipertensi, mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta:
Intisari Mediatama.
Shanty, M. 2011. Penyakit yang Diam-diam Mematikan. Yogyakarta: Javalitera.
Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8 Vol.2. Jakarta: EGC.
Sterns, Harvey L. & Huyck, Margaret H. 2001. The role of work in midlife.Dalam
M. E. Lachman (Ed.), Wiley series on adulthood and aging. Handbook of
midlife development, hal. 447-486. Hoboken, NJ, US: John Wiley & Sons
Inc.
Supariasa, et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.
Susilo, Y. & Wulandari, A. 2010. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta.

33
Sutanto. 2010. Cekal (cegah dan tangkal) penyakit modern: (hipertensi, stroke,
jantung, kolesterol, dan diabetes). Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Tanto, Chris dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 4. Jakarta: Media
Aesculapius.
The Seventh Report Of The Joint National Committee On Prevention, Detection,
Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC VII), 2003.
Triyanto, E. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Weissel RC. 2002. Body mass index as an indicator of obesity. Asia Pacific J Clin
Nutr, 11:681-4.
Widharto. 2007. Bahaya Hipertensi. Jakarta: PT Sunda Kelapa Pustaka.
Widyanto, S. & Triwibowo, C. 2013. Trend Disease Trend Penyakit Saat ini,
Jakarta : Trans Info Media.
Wilson, P.W.F dkk. 2002. Overweight and obesity as determinants of
cardiovascular risk. The Framingham Experience. Arc. Intern. Med. 2,
162:1867-2.
Willis, S. L & Schaie K. W. 1999. Training the elderly on the ability factors of
spatial orientation and inductive reasoning. Psychology and Aging, 1:239-
247.
World Health Organization. 2007. Hypertension Report. Geneva: WHO Technical
Report Series.
World Health Organization. 2011. Hypertension Fact Sheet, WHO: Department of
Sustainable Development and Healthy Environments.
Yogiantoro M. 2009. Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I.
Zaher ,MMZ dkk. 2009. Optimal cut off-levels to define obesity: body mass index
and waist circumference, and their relationship to cardiovascular disease,
dyslipidemia, hypertensin, and diabetes in Malaysia. Asia Pac J Clin,
18(2): 209-16.

34