F. Diagnosa Fisioterapi
Adanya gangguan fungsional pernapasan terkait adanya sesak napas, retensi sputum,
batuk, kerja otot bantu napas, gerak napas, gerak simetris dada, dan penurunan ekspansi
thoraks serta nyeri tekan dan spasme otot akibat Pneumothoraks spontan sekunder e.c
TB.
1. Impairment
a. Sesak napas
b. Retensi sputum pada lobus upper dextra segmen apikal dan anterior
c. Batuk tidak efektif
d. Terdapat kontraksi otot bantu pernapasan
e. Gerak dada tidak simetris upper, middle, dan lower sinistra tertinggal
f. Penurunan ekspansi thoraks upper, middle, dan lower
g. Spasme otot m. Sternocleidomastoideus bilateral dan m. Upper trapezius sinistra
2. Activity limitation
a. Berjalan lebih lambat dibandingkan orang seusianya karena sesak napas dan
harus berhenti untuk menarik napas ketika berjalan tergesa-gesa.
3. Participation limitation
a. Pasien tidak dapat bertemu dan merawat kedua anaknya karena dirawat di rumah
sakit
G. Program Penatalaksanaan Fisioterapi
1. Pengumpulan data program fisioterapi dari dokter Rehabilitasi Medik:
Tidak ada
2. Tujuan
a. Tujuan Jangka Pendek
1) Mengurangi sesak napas
2) Mengurangi kerja otot bantu napas
3) Gerak dada simetris
4) Mengurangi kontraksi otot bantu pernapasan
5) Gerak dada simetris
6) Meningkatkan ekspansi thoraks upper, middle, dan lower
7) Mengurangi spasme otot m. sternocleidomastoideus bilateral dan m. Upper
trapezius sinistra
b. Tujuan Jangka Panjang
1) Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa ada keluhan
3. Modalitas
a. Modalitas Alternatif:
1) Chest Physical Theraphy (Breathing Exercise, Postural Drainage,
Huffing Coughing)
2) Chest Mobility
3) Nebulizer
4) Massage
5) US
6) Streching
b. Modalitas Terpilih
1) Chest Physical Therapy (Breathing Exercise, Postural Drainage, Huffing
Coughing)
2) Chest Mobility
3) Nebulizer
4) Massage
5) Streching
4. Metode Pemberian Fisioterapi