Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap badan usaha atau perusahaaan didirikan untuk mencapai berbagai tujuan.
Tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah saebagai berikut :
1. Memperoleh keuntungan
2. Kelangsungan hidup perusahaan
3. Pertumbuhan perusahaan
4. Prestise dan lain-lain

Untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari p;eranan manusia sebagai tenaga
kerja yang menyumbangkan jasanya melalui pikiran dan tenaga yang diberikan. Oleh
karena iu sebagai balas jasa perusahaan memberikanya dalam bentuk gaji dan upah
yang sesuai dengan jasa yang diberikan oleh tenaga kerja. Perlulah adanya perhatian
oleh perusahaan oleh perusahaan kepada tenaga kerja terutama tenaga kerja yang
menduduki posisi penting dan mempunyai tanggung jawab besar terhadap
kelangsungan hidup perusahaan.
Walaupun perusahaan mempunyai lebih dari satu tujuan, namun tujuan utamanya
adalah mencari keuntungan atau manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Dalam
menjalankan kegiatan perusahaan kegiatan perusahaan pihak manajemen merupakan
pihak yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan atau kegagalan yang terjadi dan
mengendalikan kegiatan usaha suatu perusahaan. Keberhasilan akan dapat dicapai
bila ada perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang baik dan saling
mendukung satu sama lain. Pengendalian merupakan suatu proses pengarahan agar
kegiatan yang dijalankan sesuai dengan rencana dan tujuan yang akan dicapai
berhasil dengan baik.

Pada perusahaan kecil yang terdiri dari seorang pimpinan dan dibantu oleh satu atau
dua orang tenaga kerja, pimpinan dapat langsung turun tangan atau ikut serta dalam
melakukan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Lain halnya dengan perusahaan yang
telah berkembang dan menjadi besar, dimana jumlah tenaga kerja dan bidang usaha
sudah semakin kmpleks serta tugas pimpinan semakin rumit; maka pimpinan harus
mendelegasikan sebagian wewenang pada bawahannya. Untuk itu pimpinan
memerlukan alat yang dapat membantunya dalam mengawasi jalannya perusahaan
agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sebelumnya, yaitu
“Pengendalian intern.”

Pengendalian intern yang dilakukan bukan hanya berfokus pada uang kas dan
persediaan barang-barang, akan tetapi pengeluaran biaya gajidan upah juga
merupakan salah satu komponen yang harus dikendalliikan dalam mencapaitujuan
perusahaan. Karena gaji dan upah bagi perusahaan merupakan salah satu elemen
biaya produksi terpenting. Pengeluaran biaya biaya untuk gaji dan upah harus
dihindari dari kesalahan karena merupakan salah satu informasi dari suatu
perusahaan, terutama informasi keangan; dibutuhkan oeh berbagai pihak yang
berkepentingan; baik pihak ekstetn maupun intern perusahaan. Dimana oleh pihak
intern digunakan sebagai informasi keuangan dalam mengawasi dan mengambil
keputusan untuk menjalankan perusahaan. Oleh karena itu perlunya pengemdalian
intern yang meliputi pelaksanaa prosedur pengggajian, maka pimpinan bertanggung
jawab untuk mengadakan suatu pengendalian intern yang baik guna mengatasi
kemungkinan terjadinya kesalahan dan penyimpangan yang dapat merugikan
perusahaan.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah


a. Perumusan Masalah
Masalah penggajian juga membutuhkan penanganan yang serius srta manajemen
dan pengendalian yang baik. KFC sebagai perusahaan franchise yang telah maju,
tentunya berhadapan dengan permasalahan yang mungkin timbul sehubungan
dengan sistem pengendalian intern penggajian yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalanintern terhadap pengggajian yang
dilakukan perusahaan?
2. Kebijakan apa sajakah yang dilaksanakan dalam sitem pengendalian intern
terhadap pengggajian?
3. Data-data atau informasi apa sajakah yang dibutuhkan dalam pengendalian
intern penggajian?
b. Pembatasan Masalah
c. Mengingat begitu banyaknya karyawan teta yang ada di perusahaan, maka sistem
pengendalian pengendalian intern penggajian pada KFC veteran padang dibatasi
untuk karyawan tetap saja.

C. Tujuan dan manfaat Penelitian


Adapun tujuan dari penulisan laporan ini sebagai berikut
1. Untuk mendalami secara teoritis tentang sistem pengendalian intern terhadap
penggajian.
2. Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan sistem pengendalian intern yang
dilakukan oleh KFC veteran Padang. DEngan demikian dapat diketahui
keungggulan dan kelemahan dari pengendalian tersebut sehingggadapat
memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dalam usaha perbaikan dan
penyeempurnaan yang ada pada akhirnya tercapai tujuan yang telah
direncanakan.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan yang bersangkutan, diharapkan dapat membantu penyusunan
sistem pengendalian intern yang baik, sehinggga kelemahan-kelemahan yang
terdapat pada sistem pengendalian intern sebelumnya dapat diperkecil dan
dihilangkan.
2. Bagi penulis sendiri, penelitian dan penulisan laporan I I dimaksudkan untuk
mendapat pengetahuan dan pengalaman tentang penerapan dari teori-teori yang
telah diperoleh di bangku kuliah dan untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan
studi pada Program Diploma III jurusan Akuntansi pada Universitas Andalas
Padang.

D. Metode Penelitian
Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penulisan laporan ini ,
penulis menggunaka metode –metode sebagai berikut:
1. Metode pengumpulan data
a. Penelitian lapangan (Field Research)
Penelitian lapanan ini dilakukan dengan cara:
(1) Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke perusahaan
yang bersangkutan.
(2) Wawancara dengan pimpinan dan staf yang menangani permasalahan
yang dibahas.

b. Penelitian kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpilkan bahan-bahan
dan teori yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pembahasan laporan ini,
dimana penelitian kepustakaan ini dapat bebrbentuk buku, majalah, catatan
kuliah serta sumber lainnya yang dapat digunakan dalam penyusunan laporan
ini.
2. Metode Analisa
Mempertemukan teori yang didapat di bangku kuliah dengan praktek pada
perusahaan tersebut. Kemudian menganalisa dengan metode deskriptif, dengan
mengambil kesimpulan berdasarkan teori dan penerapannya.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan pwrangkat hubungan satu sama lain
(Thomas Sumarsan, 2010:2).
s
Kriteria dari sistem ini adalah :
1. Sistem harus dirancang untuk mencapai tujuan.
2. Elemen dari sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
Contoh: sitem penjualan harus mencapai target penjualan perusahaan.
3. Elemen dalam sistem harus berhubunga dan berkaitan dalam pencapaian
organisasi pada umumnya dan pencapaian divisi dan departemen pada
khususnya.
4. Unsur dasar dari prroses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting
daripada elemen sistem
5. Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan divisi atau tujuan departemen.

Menurut James A. Hall menyebutkan bahwa sistem adalah sekelompok dua atau
lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subssistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama (James A. Hall, 2001:5).
Berdasarkan definidi yang telah dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa sistem
adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan.

B. Pengertian Sistem Pengendalian Intern


Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untu menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen (Mulyadi, 1997:165).
Pengertian pengawasan intern pada mulanya sebagaimana laporan “Comitte on
auditing Procedure” yang dipublikasikan tahun 1949dengan judul Internal Control
Elements of Coordinate System and its Important to Management and the
Independent Public Accountant, berbunyi sebagai berikut:
“Pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur
yang terkoordinir yang diterapkan ooleh perusahaan untuk mengamankan hartanya,
mengecek ketelitian dan kepercayaan terhadap data akuntansi, mendorong kegiatan
agar efisien, dan mengajak untuk mentaati kebijaksanaan perusahaan.” (Sofyan
Syafri Harahap,1995:48).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern adalah
suatu sistem yang meliputi struktur organisasi dan metode serta prosedur ang
terkoordinir untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
perusahaan.
C. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern adalah untuk
membantu pimpinan agar perusahaan dapat mencapai tujuan dengan efisien.Tujuan
pengawasan intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian
tiga golongan tujuan: Keandalan informasi keuangan, kepatuhann terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi (Mulyadi dan Kanaka
Puradireja, 1998:172).
Sedangkan Hall menyebutkan tujuan utama dari pengendalian intern adalah :
1. Untuk menjaga aktiva perusahaan
2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi
akuntansi
3. Untuk mempromosikan efesiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen (Hall, 2001:15)
D. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur pokok Pengendalian Intern adalah:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang
cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya
3. Praktik yang sehat dalam melaksnakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya (Mulyadi, 2001:16).
Unsur-unsur di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Struktur orgaisasi yang memisahkan tanggung jawabfungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
pokok perusahaan.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang
cukup terhdap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya.
Dalam setiap organisasi setiap organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut.,
3. Praktik yang sehat dala melaksanakan tugas dan fungsi setiap unkit organisasi
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sisitem wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin
praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya struktur organisasi,


sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan
untuk mendorong praktik yag sehat , semuanya sangat bergantung pada manusia
yang melaksanakannya.
E. Prinsip-prinsip Sistem Pengendalian Intern
Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem harus memenuhi
enam prinsip dasar pengendalian intern yang meliputi ?9Bambang Hartadi,
19999:130):
1. Pemisahan fungsi
Tujuan utama pemiusahan Fungsi untuk menghindari dan pengawasan segera
atas kesalahan dan ketidakberesan. Adanya pemisahan fungsi u tuk dapat
mencapai suatu efisiensi pelaksanaan tugas.
2. Prosedur pemberian wewenang
Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah diotorisir oleh
yang berwenang.

3. Prosedur dokumentasi
Dokumentasi yang layak penting untuk melakukan menciptakan sistem
pengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberikan dasar penetapan
tanggung jawab untuk pelaksanaan dan pencatatan akuntansi.
4. Prosedur dan pencatatan akuntansi
Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya catatan-catatan
akuntansi yang teliti secara tepat dan akuntansi dapat dilaporkan kepada pihak
yang menggunakan secara tepat waktu.
5. Pengawasan Fisik
Berhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam
pelaksanaa dan pencapaian transaksi.
6. Pemeriksaan intern secara bebas
Menyangkut perbandingan antara catatan asset dengan asset yang betul-betul ada,
menyelenggarakan rekening-rekening control dan mengadakan perhitungan
kembali gaji karyawan. Ini bertujuan untuk mengadakan pengawasan kebenaran
data.
F. Sistem akuntansi Penggajian
1. Pengertian sistem, prosedur, dan sistem akuntansi
Sistem adalah suatu kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain (Thomas
Sumarsa, 2010: 2).
Sedangkan Mulyadi mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan (Mulyadi, 2001:5).
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen,atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam ttransaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari
jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.
Kegiatan klerikal trdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi
dalam formulir, buku jurnal dan buku besar:
a. Menulis
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Member kode
e. Mendaftar
f. Memilih (mensortir)
g. Memindah
h. Membandingkan
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedeemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
(Mulyadi, 2001:3).
2. Dokumen dan catatan yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah
(Mulyadi:2001:374):
a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
b. Kartu jam hadir
c. Kartu jam kerja
d. Daftar gaji dan daftar uapah
e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
f. Amplop gaji dan upah
g. Bukti kas keluar
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji antara lain (Mulyadi,
2001: 382):
a. Jurnal umum
Dalam pencatatan gaji, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi
biaya tenaga kerja pada setiap departemen dalam perusahaan.
b. Kartu harga pokok produk
Digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang digunakan untuk
pesanan tertentu.
c. Kartu biaya
Digunakan utuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga
kerja non produksi tiap departemen dalam perusahaan.
d. Kartu penghasilan karyawan
Digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yag diterima
oleh setiap karyawan.

3. Pengertian Gaji
Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupu penghargaan yang diberikan secara
teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji pada dasarnya
diterima oleh karyawan selain buruh (pelaksana) dan dibayarkan setiap bulan.
Para manajer, pegawai administrasi, dan peegawai penjualan biasanya mendapat
gaji dariperuasahaan yang jumlahnya tetap (AL, Haryono Jusup,1999: 239)
G. Prosedur Pengggajian
1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian (Mulyadi, 2001:382-385)
a. Fungsi kepegawaian
Bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon
karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat
keputusan tariff gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi
karyawan, pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatat waktu
Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua
karayawan perusahaan. Pencatatan waktu hadir bisa menggunakan daftar hard
biasa, yang karyawannya harus menandatanganinya setiap hadir dan pulang
atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock card) yang diisi secara
otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu. Pencatatan waktu ini
diselenggarakab untuk menentukan gaji karyawan. Fungsi pencatat waktu
berada di tangan bagian pencatat waktu, dibawah department personalia.
c. Fungsi pembuat daftar gaji
Bertangggung jawab untuk membuat daftar gaji berisi penghasilan bruto yang
menjadi hak dan berbagai potongan menjadi beban setiap karyawan selama
jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat
daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang
dipakai sebagai dasar utuk pembayran gaji kepada karyawan.
d. Fungsi akuntansi
Bertangguang jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji dan
upah karyawwan, utang pajak, utang dana pension).

e. Fungsi keuangan
Bertanggung jawab untukm mengisi cek guna pembayara gaji dan
menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tuanai tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, selanjutnya dibagikan
kepada karyawan yang berhak.
2. Jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian (Mulyadi,2001:385)
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Uraian kegiatan yang dilakukan oleh bagian pencatat waktu adalah sebagai
berikut:
1. Bagian pencatat waktu mengawasi setiap karyawan yang memasukkan
kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu pada waktu masuk dan
pulang.
2. Membuat daftar hadier karyawan berdasarkan kartu jam hadir.
3. Menyerahkan daftar hadir karyawan dan kartu hadir karyawan ke bagian
upah dan gaji
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Uraian kegiatan yang dilakukaab oleh bagian gaji dan upah adalah sebagai
berikut:
1. Bagian gaji dan upah menerima daftar hadir dan kartu jam hadir
kemudian diarsipkan berdasarka tanggal.
2. Membuat daftar gaji rangkap dua berdasarkan dokumen berdasarkan
daftar gaji dan kartu jam hadir.
3. Membuat rekap daftar gaji rangkap 2 dan surat pernyataan gaji.
4. Mencatat penghasilan karyawan pada kartu penghasilan karyawan
berdasarkan daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji rangkap 2,dan surat
pernyataan gaji.
5. Menyerahkan daftar gaji rangkap 2, rekap gaji rangkap 2, surat
pernyataan gaji, dan kartu penghasilan karyawan ke bagian utang.
6. Bagian gaji dan upah menerima bukti kas keluar lembar ke-3,daftar gaji
lembar ke-2, dan kartu penghasilan karyawan dari bagian kas.
7. Mengarsipkan lembar ke-3 dan lembar ke-2 berdasarkan tanggal serta
kartu penghasilan karyawan sesuai abjad.
c. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur ini dilakukan oleh bagian utang dengan uraian kegiatan sebagai
berikut:
1. Bagian utang menerima daftar gaji rangkap 2, rekap daftra gaji rangkap 2,
dan kartu penghasilan karyawan dari bagian gaji dan upah.
2. Membuat bukti kas keluar rangkap 3.
3. Mencatat kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar lembar ke-1
4. Menyerahkan bukti kas keluar ke-2 dan rekap gaji lembar ke-1 ke bagian
jurnal.
5. Menyerahkan lembar ke-2 dan rekap daftar gaji lembar ke-1 ke bagian
jurnal.
6. Bagian utang menerima lembar ke-1,dan daftar gaji lembar ke-1, dan
rekap daftar daftar gaji lembar ke-2 dari bagian kas. Mencatat nomor cek
pada register bukti kas keluar.
7. Menyerahkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar ke-1, dan
rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian jurnal.
d. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur ini dilakukan oleh bagian kas dengan uraian kegiatan sebagai
berikut:
1. Bagian kas meerima bukti kas keluar lembar ke-1dan ke-3, daftar aji
rangkap 2, rekap daftar gaji lembar ke-2, surat pernyataan gaji dan kartu
penghasilan dari bagian utang.
2. Mengisi cek dan memintakan tanda tangan kepada kepala bagian
keuangan.
3. Menguangkan cek ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji
4. Membayarkan gaji kepada karyawan dan maminta tanda tangan atas kartu
penghasilan karyawan.
5. Membubuhkan cap lunas pada bukti dan dokumen pendukungnya.
6. Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar
ke-1, dan rekap gaji lembar ke-2 ke bagian utang.
7. Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-3, daftar gaji lembar
ke-2, dan kartu penghasilan karyawan ke bagian gaji dan upah.
8. Surat pernyataan gaji dimasukkan ke dalam amplop gaji bersama dengan
memasukkan uang gaji.

e. Prosedur distribusi biaya gaji


Prosedur ini dilakukan oleh bagian jurnal dan bagian kartu biaya dengan
uraian kegiatan sebagai berikut:
1. Bagian jurnal menerima dokumen bukti kas keluar lembar ke-2 dan rekap
daftar gaji lembar ke-1 dari bagian utang.
2. Bagian jurnal membuat bukti memorial.
3. Bagian jurnal membuat jurnal umum berdasarkan dokumen bukti
memorial, rekap daftar gaji lembar ke-1 dan bukti kas keluar lembar ke-2.
Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dala tiga tahap, yaitu:
Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-
2,dicatat oleh bagian utang pada kewajiban gaji ke dalam bukti kas keluar
sebagai berikut:
Gaji dan upah Rp xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar Rp xxx
Tahap ke dua. Berdasarakan bukti memorial bukti kas keluar lembar ke-2,
dicatat oleh bagian utang pada kewajiban gaji ke dalam bukti kas keluar
sebgai berikut:
Biaya Overhead pabrik sesungguhnya Rp xxx
Biaya administrasi dan umum Rp xxx
Biaya pemasaran Rp xxx
Gaji dan upah Rp xxx
Tahap ke tiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar telah dicap “lunas”
oleh fungsi keuangan, bagia jurnal mencatat mencatat pembayaran gaji ke
dalam register sebagai berikut:
Bukti kas yang akan dibayar Rp xxx
Kas Rp xxx
4. Bagian kartu biaya menerima dokumenbukti memorial, rekap daftar gaji
lembar ke-1, dan bukti kas keluar lembar ke-2 dari bagian jurnal.
5. Bagian kartu biaya mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam kartu
biaya berdasarkan dokumen bukti memorial yang dilampiri rekap daftar
gaji lembar ke-1.
6. Bagian kartu biaya mengarsipkan dokumen dari bagian jurnal
berdasarkan nomor urut.
7. Bagian jurnal menerima bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar
ke-1, dn rekap gaji lembar ke-2.
8. Mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek berdasarkan bukti kas
keluar lembar ke-1 yang telah dicap “lunas” oleh bagian kas.
9. Mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar ke-1, dan
rekap daftar gaji lembar ke-2 menurut nomor urut.
H. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian (Mulyadi, 2001:386)
1. Aspek Organisasi
a. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan.
b. Fungsi Pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
2. Aspek Sistem Otorisasi
a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang
ditanda tangani oleh direksi.
b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat,
perubhan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat
keputusan direksi.
c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus didasarkan surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi
oleh kepala fungsi kepegawaian.
d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan.
f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala bagian kepegawaian.
g. Bukti ka keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala
fungsi akuntansi.
3. Aspek Prosedur pencatatan
a. Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar
gaji dan upah karyawan.
b. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja diverifikasi ketelitiannya oleh
fungsi akuntansi.
4. Aspek praktik yang sehat
a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengn kartu jam kerja sebelum kartu
yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi
oleh fungsi pencatat waktu.
c. Pembuatan daftardan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum dilakukan
pembayaran.
d. Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu
penghasilan karyawan.
e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan
upah.
BAB III

BENTUK KEGIATAN MAGANG

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Kentucky Fried Chicken (KFC) Di Dunia

Berikut sejarah singkat Kentucky Fried Chicken (KFC) di dunia :

a) 1930 : Kentucky Fried Chicken didirikan oleh Harland Sanders di


Nicholas Ville and Corbin, Kentucky.

b) 1939 : Terciptanya bumbu rahasia (11 Herbs & Spices) – ORIGINAL


RECIPE CHICKEN dan Harland Sanders diberikan julukan
“COLONEL” oleh Gubernur Kentucky, karena telah menjadi
menciptakan bumbu rahasia tersebut.

c) 1952 : Franchise I dijual kepada Pate Harmon, Salt Lake City, USA.

d) 1964 : Franchise II dijual kepada Group Investor Jack Massey & John

Y. Brown Jr.

e) 1969 : KFC terdaftar pada bursa NEW YORK dan COLONEL


SANDERS membeli 100 saham perdananya.

f) 1971 : Heublein Incorporate merger dengan KFC Internasional.

Bersamaan dengan itu Colonel Sanders menciptakan bumbu CRISPY


CHICKEN.

40
41

g) 1982 : R. J. REYNOLDS (sekarang RJR – NIBISCO) merger dengan


HEUBLEIN INDUSTRIES, INCORPORATE (industry makanan
kaleng).

h) 1986 : PEPSI CO (pemilik PIZZA HUT membeli KFC dari R.J


REYNOLDS).

i) 1997 : PEPSI CO melepas 3 Restoran yaitu : KFC, PIZZA HUT &


TACOBELL kepada TRICON RESTAURANT INTERNATIONAL (TRI)

j) Sekarang : YUM INTERNATIONAL mengambil alih KFC, AW, LONG


JOHN SILVER, PIZZA HUT dan TACO BELL

2. Sejarah Singkat Kentucky Fried Chicken (Kfc) Di Indonesia

a) 1978 : PT FASTFOOD INDONESIA, didirikan oleh kelompok usaha


Gelael, sebagai pemegang hak eksklusif usaha waralaba, yang
kemudian hak franchise KFC di Indonesia diberikan oleh pemilik KFC;
pada waktu itu Heublein, Inc. kepada PT.Fastfood Indonesia.

b) 1979 : Restoran KFC pertama dibuka tgl 18 Oktober di jalan Melawai

Raya 84 – 85 Jakarta Selatan


42
c) 1990 : Maret, Group Gelael menjual 45 % saham perseroan kepada

Salim Group

d) 1992 : Perseroan G0 Publik 20 % dari sahamnya

e) 1993 : Perseroan adalah Perusahaan Publik terdaftar sebagai Emiten


di Bursa Efek Jakarta (Mei), dengan proporsi kepemilikan saham
43

sebagai berikut : PT Gelael Pratama 43,5%, PT Megah Eraraharja

35,5%, PT Publik 20,0%, dan Koperasi – Koperasi 1,0%.


f) 1996 : KFC mendapat Sertifikat Halal dari LPPOM MUI

g) Sekarang : KFC sudah membuka gerainya yang ke 300.

PT Fastfood Indonesia Tbk, pemegang hak waralaba tunggal untuk

brand KFC di Indonesia, didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978, dan pada

1979 mendapatkan akuisisi hak waralaba dengan pembukaan gerai pertama


pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama
terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-gerai selanjutnya di
Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia
antara lain: Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado.
Sukses membangun brand ini menjadikan KFC bisnis waralaba cepat saji
yang terkenal dan dominan di Indonesia.

Bergabungnya Salim Group pada 1990 sebagai salah satu pemegang


saham utama semakin mendorong inisiatif ekspansi bisnis Perseroan, dan
44
pada 1993, Perseroan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia, satu
langkah untuk meningkatkan pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas

80% pada saat ini terdistribusi 43,84% kepada PT Gelael Pratama dari

Gelael Group dan 35,84% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group,
45

sementara saham minoritas (20%) terbagi kepada Masyarakat dan Koperasi

Karyawan.

Perseroan mendapatkan ijin memakai brand KFC dari franchisor, Yum!


Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha Yum! Brands Inc.
Perusahaan public di Amerika Serikat dan pemilik waralaba dari empat brand
ternama lainnya, yaitu: Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers.
Lima brand di bawah satu kepemilikan ini telah memproklamirkan Yum!
Group sebagai jaringan restoran cepat saji terbesar dan terbaik di dunia
dalam memberikan variasi pilihan restoran ternama. Untuk kategori ayam
goring cepat saji, KFC tidak terkalahkan.

Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan yang


berkelanjutan selama 31 tahun tidak diragukan lagi telah menjadikan brand
KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji di negara ini. Ekspansi
jaringan restoran terus diupayakan supaya bias hadir dekat dengan
konsumen, baik di kota-kota metropolitan yang sarat persaingan maupun di
kota-kota di daerah tingkat II. Sejak tiga tahun terakhir, Perseroan lebih
berfokus pada pembukaan gerai bertipe free-standing yang memberikan
fleksibilitas yang tinggi dan fasilitas yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan
dan selera konsumen. Sejumlah gerai yang sudah dibuka sebelumnya
direnovasi untuk memberikan tampilan baru yang lebih segar dan modern
sesuai dengan obyektif Perseroan. Pada akhir 2010, Perseroan
46

mengoperasikan total 398 gerai, yang terbesar di 32 dari 33 propinsi, di lebih


dari 93 kota-kota diseluruh Indonesia, dan memperkerjakan sekitar 15,840
karyawan dengan hasil penjualan lebih dari Rp 2,9 triliun.

Kinerja Perseroan dari segi pertumbuhan penjualan menjadikannya


salah satu yang terbaik di Asia selama dua tahun berturut-turut, dengan rata-
rata 21,3% pada 2009 dan rata-rata 18,7% pada 2010, dan Perseroan
berharap akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan brand KFC
secara terus menerus dengan berberbagai strategi pemasaran yang inovatif,
keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam
penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugerahi Perseroan
berbagai penghargaan untuk fungsi-fungsi tertentu dari Asia Franchise
Business Unit dari YRI. Selama dua tahun berturut-turut, 2009 dan 2010,
Perseroan menerima penghargaan Franchisee of the Year dari YRI atas
kinerja semua fungsi yang luar biasa.

Komitmen Perseroan adalah mempertahankan visi sebagai pemimpin


industri restoran cepat saji dengan terus memberikan kepuasan “Yum!” di
wajah konsumen. Dukungan pemegang saham, keahlian manajemen yang
dikelola dengan baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting
adalah, kontinuitas kunjungan konsumen, pasti berhasil membawa Perseroan
meraih visinya. Dengan visi yang kokoh, misi, dan obyektif jangka panjang,
berikut strategi-strategi dan nilai-nilai korporasi yang jelas, niscaya akan terus
47

menjadikan brand KFC terfavorit di seluruh Indonesia, dan PT Fastfood

Indonesia Tbk sebuah korporasi yang hebat.

3. Visi dan Misi PT Fastfood Indonesia Tbk

Visi PT Fastfood Indonesia Tbk : “Mempertahankan kepemimpinan


KFC dalam industry restoran cepat saji dan selalu menjadi brand Nomor 1
yang termodern dan terfavorit dalam segi produk, harga, layanan, dan
fasilitas restoran”.

Misi PT Fastfood Indonesia Tbk : “Memperkokoh citra brand KFC


dengan strategi-strategi dan ide-ide yang inovatif, meningkatkan suasana
bersantap yang tak terlupakan dengan terus memberikan produk, layanan,
serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan
selera konsumen yang terus berubah”.

4. Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai Perusahaan


48

4.1Strategi Perusahaan

Selalu memberikan kepuasan “Yum!” yang tak terhingga di wajah


setiap konsumen untuk menjaga pasar dengan strategi-strategi sebagai
berikut:
49

a. Menciptakan dan mengembangkan budaya yang kokoh di dalam


organisasi dimana setiap karyawan memberikan perbedaan dengan
berinovasi dan selalu berpikir di luar kebiasaan.

b. Membangun pola pikir yang berorientasi pada “Customer and Sales


Mania” dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen melebihi dari yang diharapkan.

c. Memberikan perbedaan brand KFC yang sangat kompetitif dengan


berbagai ide dan strategi yang inovatif.

d. Mengembangkan kesinambungan dalam sumber daya manusia dan


proses yang kuat berfokus pada pengembangan kompetensi dan
kemampuan.

e. Mempertahankan konsistensi dalam pencapaian prestasi yang terbaik.

4.2 Nilai-Nilai Perusahaan

a. Budaya Perseroan “We are the Owners of KFC” ditanamkan dalam


pemikiran setiap karyawan untuk menciptakan rasa memiliki, yang
bertujuan untuk memberikan performa terbaik dalam mengerjakan semua
tugas dan tanggung jawabnya, khususnya dalam menyiapkan produk
berkualitas dengan layanan yang cepat dan ramah.

b. Menjaga hubungan baik dan memberikan kepuasan melebihi yang


diharapkan dengan menjalankan program CHAMPS untuk memastikan
kebersihan restoran ( Cleanliness ) , keramahtamahan dalam melayani
50

konsumen (Hospitality), ketepatan dalam menerima dan menyiapkan


pesanan (Accuracy), memastikan perawatan restoran yang terbaik
(Maintenance), konsistensi dalam menyajikan produk bermutu tinggi
setiap saat (Product), dan kecepatan layanan selalu dijalankan (Speed of
Service).

c. Inovasi tidak semata-mata diartikan sebagai ideide, langkah-langkah,


strategi-strategi atau terobosan baru untuk mencapai obyektif seseorang,
tetapi juga meliputi perubahan pola pikir yang dimulai dari diri sendiri agar
bisa sukses menghasilkan perubahan.
51

B. Struktur Organisasi Perusahaan


52

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Fastfood Indonesia, Tbk


53

4.1.5 Deskripsi Jabatan

Setiap bagian organisasi memiliki tugas, wewenang dan tanggung


jawabnya masing-masing. Berikut uraian jabatan masing – masing bagian :

1. Board of Director

a. Memimpin perusahaan dan membina jajarannya agar berdaya guna


dan berhasil guna.

b. Menyusun rencana perusahaan jangka pendek, maupun jangka


panjang serta visi, misi strategi dalam mencapai tujuan perusahaan.

c. Mengkoordinasikan dan mengawasi para manajer dalam


melaksanakan tugasnya.

2. GM Operations

a. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan.


b. Mengembangkan SDM, sistem, prosedur dan sebagainya.

c. Mengontrol seluruh biaya operasional.


54
d. Merencanakan visi, misi serta strategi untuk mencapai tujuan
perusahaan.

e. Mengontrol jalannya operasional seluruh restoran.

f. Mengawasi dan mengontrol departemen – departemen yang


dibawahinya.
55

g. Melakukan pengorganisasian wewenang atas perencanaan yang telah


dibuat selama tahun berjalan.

h. Menetapkan anggaran setiap departemen

3. Assistant GM Operation

a. Membantu GM Operation dalam melaksanakan tugasnya sehari – hari


b. Membantu mengontrol jalannya operasional seluruh restoran.

4. GM Business & Development

a. Merencanakan Business Plan perusahaan.


b. Merencanakan pengembangan restoran.

c. Mengembangkan SDM, produk, marketing dan sebagainya.


56
d. Merencanakan visi, misi serta strategi untuk mencapai tujuan
perusahaan.

e. Mengontrol anggaran setiap departemen.

f. Mengawasi dan mengontrol biaya setiap departemen.

g. Mengawasi dan mengontrol departemen – departemen yang


dibawahinya.
57

5. GM Finance & Administration

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran


perusahaan.

b. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan.

c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di


setiap restoran.

d. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan.


e. Mengkoordinir setiap departemen yang ada di bawahnya.

f. Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

g. Mengawasi dan mengontrol departemen – departemen yang


dibawahinya.

6. Catering & Delivery Manager

a. Mengelola perusahaan dalam jumlah besar.


58
b. Mengelola pelaksanaan setiap perayaan ulang tahun yang diadakan di
restoran maupun di luar restoran.

c. Mengawasi dan mengontrol kegiatan pelayanan Pesan Antar kepada


pemesan.

d. Mengontrol seluruh biaya opersionalnya.

e. Mengembangkan perluasan daerah yang potensial untuk Pesan Antar.


59

7. Regional Operations Manager

a. Bertanggung jawab terhadap restoran yang ada dalam regionalnya.


b. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan.

c. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan kerja di tingkat area.


d. Mengontrol biaya – biaya operasional.

e. Merencanakan pengembangan di segala bidang.

f. Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja setiap restoran.

8. Area Manager

a. Bertanggung jawab terhadap restoran yang ada di dalam areanya.


b. Mengawasi dan mengontrol jalannya kegiatan setiap restoran.

c. Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja setiap restoran.


d. Melaksanakan target penjualan perusahaan.

e. Memberikan lokakarya kepada Restoran Manager bila diperlukan.


60

9. Restaurant Manager

a. Melaksanakan pencapaian target penjualan.

b. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran.


c. Memberikan pelatihan kepada karyawan.

d. Menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan.


e. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasi restoran.
61

10. Assistant Restaurant Manager

a. Membantu melaksanakan pencapaian target penjualan tingkat


restoran.

b. Membantu, menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan.

c. Membantu Restaurant Manager terhadap pelaksanaan seluruh


kegiatan kerja restoran.

d. Membantu mengawasi dan mengontrol operasi restoran.


e. Membantu memberikan pelatihan kepada karyawan.

11. Chief Cashier

a. Mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan kerja bagian penjualan.


b. Membantu dalam jalannya operasional restoran.

c. Mendata setiap menu makanan yang dijual.

d. Melaksanakan penyetoran uang pendapatan restoran kepada bank.


62

12. Bagian Cashier

a. Melayani tamu yang memesan menu/produk makanan.

b. Melaksanakan penawaran menu/produk makanan untuk melengkapi.


c. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya.
63

13. Bagian Back-Up

a. Membantu cashier dalam persiapan setiap pesanan tamu.


b. Melaksanakan pemasakan, menggoreng pesanan tamu.

c. Menghidupkan, mematikan dan membersihkan peralatan masak,


simpan, pendingin.

d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya.

14. Bagian Dining

a. Membersihkan meja makan tamu setelah selesai makan.

b. Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area restoran serta


perlengkapan lainnya.

c. Membantu tamu membawakan pesanan ke meja, bila membutuhkan.

d. Membantu tamu membawakan pesanan besar menuju kendaraan


angkut.
64

15. Bagian Cook

a. Melaksanakan pemasakan / penggorengan menu makanan.

b. Mencatat setiap pemasakan, penggorengan menu makanan dan


penerimaan bahan baku.

c. Menghidupkan dan membersihkan peralatan masak.


d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya.
65

16. Bagian Kitchen

a. Membantu pekerjaan bagian cook.

b. Melaksanakan membersihkan peralatan masak dan peralatan makan


tamu.

c. Mempersiapkan bahan baku yang akan dimasak.


d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya.

17. Quality Assurance and R&D Department Manager

a. Memeriksa seluruh bahan baku yang diterima sesuai dengan


spesifikasi perusahaan.

b. Mengadakan audit standar prosedur – prosedur ke seluruh restoran.


c. Melaksanakan pembuatan dan memperpanjang seritifikat HALAL.

d. Mengembangkan produk baru.

e. Mengontrol seluruh biaya operasionalnya.


66

18. Marketing Department Manager

a. Merencanakan pemasaran promosi produk baru.


b. Merencanakan anggaran perusahaan.

c. Merencanakan, meningkatkan, membangun, memelihara image


perusahaan dalam masyarakat.

d. Merencanakan pengembangan promosi tingkat lokal maupun nasional.


67

e. Mengontrol seluruh biaya operasionalnya.

19. Store Development Department Manager

a. Merencanakan pengembangan bangunan beserta tata letak mesin


serta peralatan restoran lainnya.

b. Merancang desain interior restoran.

c. Menyeleksi setiap kontraktor yang mengajukan proposal.

d. Bekerja sama dengan department yang terkait di dalam menetapkan


desain interior dan tata letak mesin serta peralatan lainnya.

20. Human Resources Department Manager


68
a. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia di perusahaan.
b. Mengevaluasi dan menilai tenaga kerja di setiap departemen.

c. Menetapkan sistem kesejahteraan karyawan.


d. Mengangkat dan menempatkan karyawan.

21. Personnel Department Manager

a. Melaksanakan penyediaan kebutuhan karyawan di departemen.


b. Melaksanakan perekrutan, penyeleksian karyawan.
69

22. Training Department Manager

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan program pelatihan di


perusahaan.

b. Melaksanakan evaluasi dan penilaian kepada setiap karyawan yang


telah diberikan pelatihan.

c. Merencanakan pengembangan pelatihan.

23. Human Resources Administration Department Manager


a. Melaksanakan pendataan seluruh karyawan perusahaan.
b. Mengontrol dan merekap absensi karyawan.

c. Mengkoordinir baju seragam karyawan khususnya karyawan restoran.


d. Menyalurkan baju seragam karyawan yang membutuhkan.

24. Employee Legal Industrial & General Relation Manager

a. Melaksanakan setiap pemutusan hubungan kerja karyawan.


70

b. Menghadiri sidang perselisihan dalam menghadapi persoalan yang


serius.

c. Bekerja sama dengan departemen terkait dalam perselisihan hukum.


71

25. Purchasing Manager

a. Melaksanakan pembelian seluruh bahan baku yang dibutuhkan


perusahaan.

b. Menjalin rekanan dengan para pemasok.

c. Memonitor persediaan seluruh bahan baku dengan bekerja sama


bagian gudang.

26. Warehousing & Distribution Manager

a. Mengatur sistem distribusi seluruh bahan baku ke seluruh restoran.

b. Mengatur dan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang dibawahinya.


c. Mengontrol biaya – biaya operasionalnya.

27. Finance & Accounting Department Manager


72

a. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran


perusahaan.

b. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan.

c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di


setiap restoran.

d. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan.


e. Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan.
73

28. Financial & Planning Control Department Manager

a. Mengontrol pemakaian anggaran setiap departemen yang telah


ditetapkan perusahaan.

b. Mencatat setiap anggaran yang ditetapkan perusahaan.

c. Melaporkan kepada atasannya bila terdapat anggaran yang


menyimpang.

29. Information Technology Department Manager

a. Merencanakan dan menyajikan sistem informasi kepada departemen


yang membutuhkannya.

b. Mengembangkan sistem insformasi perusahaan dalam menghadapi


kemajuan teknologi.

c. Menyediakan perlengkapan yang berbasis komputer kepada


departemen.
74
30. Regional Administration Department Manager

a. Melaksanakan dan mengembangkan sistem keuangan sesuai dengan


kebijakan dari kantor pusat perusahaan.

b. Melaksanakan kontrol seluruh sistem perusahaan.

c. Bekerja sama dalam kegiatan/pelaksanaan kerja di perusahaan


75

31. Internal Audit Department Manager

a. Melaksanakan audit keuangan ke setiap restoran serta ke seluruh


restoran.

b. Melaporkan kepada manajemen bila ada penyimpangan dalam setiap


sistem / prosedur.

4.1.4 Produk PT Fastfood Indonesia Tbk (KFC)


Tabel 4.1

JENIS - JENIS PRODUK KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC)

No MENU JENIS
1 ORIGINAL RECIPE / HOT & 1 Piece / 9 Piece
CRISPY
2 Pieces Crispy Strips
2 BURGER / PASTA / BENTO OR Burger

Twister
Spaghetti Deluxe / Supreme
KFC Bento
KFC Attack (Rice + Wing + Drink

Reguler)
Chicken Fillet
3 KOMBO HEMAT Kombo 1-2-3-4-5-6-7-8
4 CHAKI KIDS MEAL Chaki Rice / Chaki Fries
Chaki Spaghetti
5 SIDE ORDERS Rice
Perkedel
French Fries reg. / large
76

Corn Cob
KFC Soup / Corn Soup
Coleslaw
Fresh Garden Salad / + Crispy Strip
6 DESSERT Pepsi reg. / med. / large
Orange Juice
Teh Sosro
Air Mineral
Hot Coffee / Tea
7 FRESH „LITE KS.Rice (Ayam + Rice + Salad +

Ades)
KS.Fries (Ayam + Rice + Salad +

Sumber : PT. Fastfood Indonesia Tbk. Ades)

Produk-produk utama Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot &


Crispy, tetap menjadi produk ayam goring paling disukai di antara semua
brand restoran cepat saji di seluruh Indonesia, yang kosisten dinilai ayam
goring paling enak versi berbagai survey konsumen di Indonesia. Selain
produk-produk utama ini, juga tersedia Colonel Burger, Crispy Strips, Twister,
dan Colonel Yakiniku. Sebagai pelengkap produk-produk utama ini, juga
tersedia produk-produk yang disesuaikan dengan selera local, antara lain:
Perkedel, Nasi, Salad, dan KFC Soup. Untuk menambahkan variasi menu
77
paket kombinasi dengan harga terjangkau barnilai tambah, Super Panas dan
KFC Attack terus ditawarkan. Untuk memberikan perbedaan brand KFC dan
78

menanamkan dalam kesadaran konsumen bahwa KFC itu bernilai tambah,


Perseroan meluncurkan sederetan produk Goceng, terdiri atas 12 pilihan
menu yang dihargai Rp 5.000. Variasi pilihan menu Goceng diganti dari
waktu ke waktu mengikuti perubahan selera konsumen. Tahun ini, dua
produk Goceng mendapatkan penerimaan tertinggi dalam uji produk,
Spaghetti dan Burger Deluxe yang ditambahkan dalam deretan produk
Goceng terbukti sukses menyumbangkan kanaikan tajam pada Goceng
menumix. Selain itu, pada 2010, Perseroan mulai mengembangkan KFC
Coffee, sebagai layanan baru di semua gerai KFC bertipe free-standing,
menyajikan rangkaian produk kopi berkualitas, disajikan panas maupun
dingin, dilayani di counter terpisah dengan ruangan duduk tersendiri untuk
para pecinta kopi. Untuk menarik konsumen pada jam-jam sepi, Perseroan
juga mengenalkan minuman bernama Krushers dengan aneka pilihan rasa

BAB IV

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN


79
PADA PT FASTFOOD INDONESIA (KFC) VETERAN

PADANG

A. SISTEM PENGGGAJIAN PADA PT FASTFOOD INDONESIA (KFC) VETERAN


PADANG
1. Dokumen yang digunakan
a. Surat perjanjian kerja
Surat perjanjian kerja ini dikeluarkan oleh bagian personalia, yaitu surat
perjanjian antara pihak I sebagai pimpinan perusahaan dengan pihak ke II
sebagai calon karyawan, dinyatakan bahwa pihak I menerima pihak II untuk
bekerja di perusahaan dengan syarat calon karyawan tersebut harus menjadi
karyawan honor terlebih dahulu dengan masa percobaan sebelum diangkat
menjadi karyawan tetap perusahaan. Batas jasa yang diberikan kepada
karyawan Harian Lepas (KHL) berupa honor perhari ditambah uang makan
per hari, sedangkan untuk karyawan tetap (PKWT) adalah gaji pokok per
bulan ditambah tunjangan-tunjangan dan uang lembur.
b. Daftar gaji dan absensi
Merupakan dokumen yang berisi nama karyawan, hari, dan tanggal, dibuat
oleh setiap pimpinan unit untuk ditandatangani oleh karyawannya. Absensi
diletakkan di meja pimpinan unit dan setiap hari ditandatangani sebanyak dua
kali, pertama ditandatangani saat masuk perusahaan dan yang ke dua setelah
jam istirahat atau pada saat karyawan hendak pulang kerja. Penandatanganan
absensi setiap harinya diawasi oleh pimpinan unit. Dokumen ini ada pada
masing-masing unit dan kantor cabang. Dengan adanya absensi ini dapat
menunjukkan apakah karyawan tersebut bekerja penuh atau hanya setengah
hari saja, karena kan berpengaruh pada tunjangan-tunjangan yang akan
diberikan kepada karyawan bulanan seperti halnya PT Fastfood Indonesia
(KFC) Veteran Padang ini. Absensi digunakan untuk menentukan apakah
karyawan dapat memperoleh gaji penuh atau harus dipotong akibat ketidak
hadiran mereka. Absensi ini juga ditandatangani oleh pimpinan unit dan akan
dicek kebenarannya oleh bagian personalia.
80
Aturan jam kerja yang berlaku setiap harinya pada PT Fastfood Indonesia
(KFC) Veteran Padang disesuaikan dengan unit-unit yang ada dan kebutuhan
akan tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Shift pertama - Pukul 06.00 s/d 13.00 WIB
Shift ke dua - Pukul 10.00 s/d 17.00 WIB
Shift ke tiga - Pukul 17.00 s/d 24.00 WIB
Waktu istirahat untuk shalat atau makan siang diberikan 1 (satu) jam dan
untuk shalat ashar diberikan waktu 30 menit. Bentuk absensi atau daftar hadir
dalam setiap unit pada perusahaan adalah sama, dapat dilihat pada lampiran
1.
c. Laporan harian
Merupakan dokumen yang berisi laporan harian mengenai sisa ka, omset
penjualan, setoran kas ke kantor pusat, serta keadaan cabang/unit seperti
keadaan barang, jumlah dan nama karyawan yang hadir atau tidak hadir, dan
lain-lain. Dibuat dengan rangkapnya dan dikirimkan oleh masing-masing unit
ke bagian personalia sebagai pendukung dari daftar hadir atau absensi ke
bagian keuangan, dan sebagai arsip masing-masing unit. Contoh pada
lampiran 2.
d. Daftar gaji
Merupakan daftar yang berisikan perincian gaji dan mencatat jumlah gaji
yang akan dibayarkan kepada masing-masing karayawan. Pembuatan daftar
gaji dilaksanakan oleh bagian personalia. Daftar gaji yang dibuat adalah
seperti yang ada pada lampiran 3
e. Rekap daftar gaji
Merupakan rincian gaji atau catatan jumlah gaji per unit. Pembuatan rekap
daftar gaji yang dilakukan perusahaan ini bersamaan dengan pembuatan
daftar gaji atau dengan kata lain membuat daftar gaji berarti membuat rekap
daftar gaji. Rincian gaji karyawan per unit dibedakan dengan warna tinta
yang berbeda.
f. Slip gaji
Merupakan dokumen yang dibuat oleh personalia dalam kegiatan yang
bersamaan atau dalam kegiatan yang berpisah dengan pembuatan daftar gaji.
Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian
gaji yang diterima beserta peserta potongan yang menjadi beban setiap
karyawan. Disamping itu, slip gaji digunakan sebagai tanda terima gaji
81
karyawan yaitu dengan ditandatanganinya slip gaji oleh karyawan yang
bersangkutan. Contoh slip gaji pada lampiran 4.
g. Bukti pengeluaran kas
Merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian personalia
kepada bagian keuangan, berdasarkan informasi dan daftar gaji. Masing-
masing unit dibuatkan bukti pengeluaran kasnya. Contoh bukti pengeluaran
kas pada lampiran 5.
h. Cek gaji
Merupakan tanda pengambilan uang ke bank yang dibuat oleh bagian
keuangan sebesar jumlah gaji yang dibuat oleh bagian keuangan sebesar
jumlah gaji yang akan dibayarkan kepada masing-masing karyawan atau
sejumlah uang yang diminta oleh fungsi pembuat bukti pengeluaran kas
dengan sepengetahuan pimpinan. Apabila jumlah uang yang tersedia
mencukupi untuk pembayaran gaji maka tidak perlu pembuatan cek.
i. Amplop gaji
Uang yang diserahkan kepada tiap-tiap karyawan dimasukkan ke dalam
amplop gaji oleh bagian personalia lalu diserahkan ke masing-masing
pimpinan unit untuk dibagikan kepada setiap karyawan. Halaman amplop gaji
diisi oleh bagian personalia, yang berisi informasi nama karyawan dan daftar
urut gaji.

2. Catatan akuntansi yan digunakan dalam penggajian


Buku ini jumlah uang yang dikeluarkan membayar gaji karyawan, dimana
terdapat rincian uang yang diperlukan oleh masing-masing untuk pembayaran
gaji. Selain itu catatan dalam buku ini sebagai bukti bahwa bagian keuangan telah
menyerahkan uang gaji karyawan kepada bagian personalia.

3. Untuk oranisasi yang terkait dalam prosedur penggajian


a. Pimpinan perusahaan atau direktur
Pada PT fastfood Indonesia (KFC) Veteran Padang ini General Manager
sebagai pemimpin operasional perusahaan, dalam hal penggajian berfungsi
sebagai pengawas atau memeriksa hasil pekerjaan bawahan dan menggambil
keputusan tentang hal penggajian, misalnya dengan member otorisasi atau
daftar gaji dan rekapitulasi gaji, memeriksa surat perjanjian kerja yan dibuat
oleh bagian personalia dan menyetujui pengeluaran untuk pembayaran gaji.
82
b. Pimpinan unit berfungsi untuk membuat daftar hadir atau absensi dan
bertaggungjawab untuk menyelenggarakan laporan harian yang akan dikirim
ke bagian personalia. Mengawasi penandatanganan absensi atau daftar hadir
bai karyawannya. Disamping itu untuk mengecek kebenaran hadirnya
seorang karyawan yang bekerja dalam perusahaan, sekali-kali dapat
dilakukan dengan menanyakan langsung kepada teman-teman karyawan.
Apakah karyawan yang bersangkutan benar-benar hadir selama jam kerja
pada hari tersebut.
c. Bagian personalia
Bagian ini berfungsi sebagai pembuat daftar gaji termasuk rekap daftar gaji
berdasarkan surat perjanjian kerja yan dikeluarkan dan laporan harian yang
dikirimkan oleh masing-masing cabang tentang keadaan karyawannya. Untuk
mengecek kebenaran laporan harian yang diterimanya sesekali diperiksa atau
dicek daftar hadir dari tiap-tiap cabang. Disamping itu juga mengecek
langsung kehadiran di tiap unit. Selain itu bertanggung jawab menghitung
penghasilan tiap karyawan selama waktu pembayaran gaji dalam daftar gaji
dan slip gaji tiap karyawan, kemudian membuat bukti pengeluaran uang yang
diperlukan tiap unit dan kantor untuk membayar gaji karyawan dan
memasukkan uang kedalam amplop tiap karyawan.

d. Bagian Keuangan
Bagian ini memegang fungsi mengeluarkan uang untuk membayar gaji
karyawan dan bertanggung jawab mengisi cek guna pembayaran gaji serta
menguangkan kebank. Untuk pembayaran gaji karyawan, bagian keuangan
hanya sesekali membuat cek karena uang kas biasanya telah tersedia yaitu
dari hasil penjualan yang disetor tiap unit dalam perusahaan. Bagian
keuangan juga membuat catatan mengenai uang yang dikeluarkan untuk
pembayaran gaji.

4. Prosedur penggajian
Penggajian yang dilakukan PT Fastfood Indonesia (KFC) Cabang Veteran
Pimpinan Unit atau cabang
1. Membuat daftar hadir
2. Berdasarkan absensi yang ditandatangani setiap hari harus dibuat laporan
harian, diantaranya melaporkan hadir atau tidaknya karyawan. Apabila ada
83
karyawan yang tidak hadir dituliskan jumlahnya serta nama karyawan dan
alas an ketidak hadirannya. Laporan harian ini dibuat dalam tiga rangkap
masing-masing untuk bagian keuangan, bagian personalia atau administrasi,
dan sebagai arsip untuk masing-masing unit.
3. Menyerahkan 1 (satu) lembaran laporan harian ke bagian personalia.
4. Menyerahkan 1 (satu) lembar laporan ke bagian keuangan.
5. Mengarsipkan laporan harian berdasarkan tanggal.
6. Menerima amplop gaji yang berisikan uang dan slip gaji serta menghitung
uang gaji setiap karyawan untuk disesuaikan dengan slip gajinya.
7. Membagikan amplop gaji yang berisi uang gaji kepada karyawan yang
berhak dan memintakan tanda tangan atas slip gaji karyawan.
8. Menyerahkan slip gaji yang telah ditandatangani ke bagian personalia.

Personalia
1. Menerima laporan harian dari pimpinan unit setiap harinya.
2. Berdasarkan laporan harian untuk satu bulan yang dikeluarkan pimpinan unit
dan surat perjanjian kerja yang dibuat bagian personalia atau daftar daftar gaji
karyawan yang tercantum dalam daftar gaji bulan yang lalu dapat dipakai
sebagai pembuatan daftar gaji, yaitu menghitung jumlah gaji yang
dibayarkan. Sebelum pembuatan daftar gaji, laporan harian untuk satu bulan
diperiksa kebenarannya, membandingkannya dengan daftar hadir yang ada di
unit.
3. Rekap daftar gaji dibuat bersamaan dengan daftar gaji, artinya dengan
pembuatan daftar gaji sekaligus membuat rekap daftar gaji.
4. Berdasarkan daftar gaji/rekap daftar gaji dibuat bukti keluaran kas sebanyak 5
(lima) lembar, yaitu sebanyak unit yang ada dalam perusahaan.
5. Menyerahkan daftar gaji / rekap daftar gaji dan 5(lima) lembar bukti
pengeluaran kas kepada direktur/ pimpinan perusahaan untuk meminta
persetujuan.
6. Menerima daftar gaji/ rekap daftar gaji yang telah ditanda tangani dan 5(lima)
lembar bukti pengeluaran kas dari direktur.
7. Menyerahkan 5 (lima) lembar bukti pengeluaran kas ke bagian keuangan.
8. Menerima uang tunai dan bagian keuangan.
9. Berdasarkan daftar gaji/ rekap daftar gaji dbuat slip gaji tiap karyawan.
84
10. Memasukkan uang dan slip gaji ke dalam amplop gaji setiap karyawan,
dengan mencantumkan nama karyawan dan nomor urut daftar gaji/ rekap dan
daftar gaji, dan menyerahkan kepada pimpinan unit.
11. Menerima slip gaji yang telah ditandatangani karyawan.
12. Mengarsipkan slip gaji berdasarkan unit daftar gaji/ rekap daftar gaji.
Manajer/ pimpinan perusahaan
1. Menerima daftar gaji/rekap daftar gaji dan 5(lima) lembar bukti pengeluaran
kas dari bagian personalia untuk diperiksa, apabila disetujui maka daftar
gaji/rekap daftar gaji ditandatangani.
2. Menyerahkan daftar gaji/rekap daftar gaji yang telah ditandatangani dan
5(lima) lembar bukti pengeluaran kas ke bagian personalia.
Bagian keuangan
1. Menerima laporan harian dari pimpinan unit yang digunakan untuk keprluan
lain diluar penggajian serta mengarsipkannya sementara berdasarkan tanggal.
2. Menerima 5(lima) lembar bukti pengeluaran kas dari bagian personalia yang
telah disetujui general manajer.
3. Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku catatan pengeluaran kas.
4. Membuat cek sejumlah uang yang tercantum dalam bukti pengeliaran kas,
dan memintakan tanda tangan atas cek dari General manajer.
5. Menguangkan cek tersebut ke bank.
6. Memberikan uang gaji kepada bagian personalia sejumlah uang yang diminta
untuk pembayaran gaji.
7. Mengarsipkan bukti pengeluaran uang berdasarkan tanggal.

5. Bagian arus prosedur pengggajian


Arus dokumen diatas dapat dilihat pada gambar III.3
6. Elemen system pengendalian intern
a. Organisasi
Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang melakukan
aktifitas dalam mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka
diadakan pembagian kerja, dimana antara yang satu dengan yang lain aling
berhubungan. Tujuannya adalah untuk menghindari penempatan seseorang
dalam satu posisi yakng memungkinkan untuk melakukan dan
menyembunyikan kesalahan dalam tugas.
85
Apabila ditinjau dari struktur organisasi dari perubahan KFC veteran dalam
pelaksanaa penggajian, telah terlihat adanya pemecahan tugas dan tangggung
jawab yang jelas dari masing-masing unit organisasi, seperti halnya :
- Pemisahan fungsi pencatatan waktu hadir dan pembuatan daftar hadir,
dalam hal ini dipegang oleh pimpina unit.
- Pemisahan fungsi pembuatan daftar hadir dari pembayaran gaji.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan


Dalam sistem penggajian pada PT Fastfood Indonesia (KFC) Veteran ini,
sistem otorisasi dan prosedur pencatatannya dirancang sebagai berikut :
- Adanya surat perjanjian kerja yang harus dimiliki oleh setiap karayawan
perusahaan sebagai dokumen mengikat antara karyawanndengan
pekerjaannya dalam perusahaan. se iap karyawn yang namanya tercantum
dalam daftar gaji harus memilikinya. Surat perjanjian kerja tersebut
ditandatangani oleh general manajer perusahaan.
- Terjadinya perubahan gaji karyawan harus disetujui oleh general manajer.
- Adanya potongan gaji karyawan selain dari pph karyawan harus
berdasarkan surat potongan gaji yang diotorisasi oleh bagian personalia.
- Absensi atau daftar hadir diotorisasi oleh pimpinan unit sebagai sebagai
fungsi pembuat dan pengawas absensi.
- Bila terjadi lembur, perintah lembur harus diotorisasi oleh pimpinan yang
bersangkutan
- Daftar gaji yang dibuat harus diperiksa dan ditandatangani oleh General
Manajer/ pimpinan perusahaan.
- Pembuatan bukti pengeluaran kas untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh
fungsi personalia dengan persetujuan general Manajer
- Adanya perubahan dalam slip gaji karyawan direkonsiliasi dengan daftar
gaji.
- Pencatatan bukti bukti pengeluaran kas untuk pembayaran gajidisesuaikan
dengan daftar gaji.

c. Praktek Yang sehat


- Membandingkan laporan harian tentang kehadiran karyawan dengan
daftar gaji atau absensi, sebelum laporan harian ini dipakai sebagai dasar
pembuatan daftar gaji.
86
- Penandtanganan daftar hadir/ absensi setiap harinya diawasi oleh
pimpinan unit.
- Kebenaran dan ketelitian pembuatan pembuatan daftar gaji dan bukti
pengeluaran kas yang dibiat bagian personalia diperiksa oleh general
manajer.
- Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar
gaji.tu
- Penyimpanan slip gaji yang telah ditantangani tiap karyawan disimpan
oleh m
- pembuat daftar gaji.

A. Analisa Terhadap Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan Pada PT Fastfood


Indonesia (KFC) Veteran Padang
Sebagaimana yang ddikemukakan pada bab sebelumnya mengenai pengendalian
intern penggajian dan pengupahan, maka penulis akan melakukan pendekatan
pengendalian intern dengan rincian sbb :
1. Kepegawaian
Yang dikatakan pegawai pada perusahaan adalah mereka yang memmenuhi
syarat-syarat yang telah ditentukan, diangkat dan digaji menurut ketentuan yang
berlaku. Besarnya gaji pokok dibayarkan berdasarkan golongan masing-masing
karyawan. Selain gaji pokok yang dibayarkanpada karyawan, perusahaan juga
memberikan tunjangan, dimana tunjangan ini terdiri dari tunjangan kehadiran,
tun jangan kesejahteraan, tunjangn jabatan, dan tunjang cuti. Disamping gaji dan
tunjangan, perusahaan juga memberikan gaji lain-lain yang tyerdiri dari bonus
prestasi individu yang diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi kerja,
kerajinan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan, pemberian hadiah ulang
tahun pada saat perusahaan berulang tahun serta pemberian upah lembur bagi
karyawan yang melaksanakan pekerjaan tidak pada jam kerja normal.

Jadi dengan demikian maka dapatlah penulis mengatakan bahwa PT Fastfood


Indonesia (KFC) Veteran Padang dalam melakukan pembayaran gaji terhadap
karyawannya telah memenuhi unsure-unsur biaya gaji seperti yang dikemukakan
da;lam teori yang ada, yaitu bahwa unsure-unsur gaji tersebut terdiri dari gaji
pokok ditambah dengan tunjangan lain yang sifatnya menoingkatkan prestasi
87
kerja karyawannya dan pendapatan tambahan pada karyawan, dapat berupa
bonus ataupun upah lembur.

2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dimiliki PT Fastfood Indonesia (KFC) Veteran Padang
adalah sruktur organiusasi yang fungsional, dimana dalam struktiur organisasi ini
dapat terlihat bahwa tiap-tiap atasan memiliki sejumlah bawahan yang tegas dan
kepala memiliki wewenang untuk member komando pada unit-unit yang
beradabdi bawahnya atas nama sendiri tidak perlu atas nama direktur utama, Jadi
dalam hal ini direktur utama baru ikut campur dalam hal pengembangan usaha,
angggaran perusahaan, dan masalah-masalah penting lainnya.

Adapun bagian organisasi dan fungsi yang terliubat dalam pembayaran gaji pada
KFC Veteran Padang, antara lain ;
- Bagian Umum dan personalia yang bertugas membuat pedoman gaji,
termasuk di dalamnya membuat daftar potongan-potongan yang diberikan
pada tiap pegawai dan memproses semua data tersebut melalui computer
yang nantinya akan menghasilkan kartu gaji bagi tiap-tiap pegawai.
- Bagian pencatat waktu hadir yang bertugas mengirimkan daftar hadir tiap
pegawai pada bagian administrasi umum dan personalia guna menentukan
penghitungan gaji bersih yang harus diterima tiap karyawan.
- Bagian keuangan, dalam hal ini adalah chief kasir yang bertugas
menerima kartu gaji dari bagian administrasi umum dari tiap karyawan
serta membayarkan gaji tersebut kepada tiap-tiap karyawan.
- Bagian akuntansi yang akan membuat jumlah bukti kas keluar (cek) untuk
disimpan sebagai arsip kas keluar.

3. Sistem otorisasi
Untuk menciptakan pengendalian intern yang baik, PT Fastfood Indonesia (KFC)
Veteran Padang melakukan otorisasi setiap kegiatan yang dilakukan pada
prosedur penggajian. Hal ini dapat dilihat antara lain sebagai berikut :
a. Daftar hadir diotorisasi oleh kepala bagian pencatatan waktu.
b. Setiap adanya perubahan mengenai perubahan daftar register gaji karena
perubahan golongan,. Perubahan tariff gaji harus didasarkan pada SK (Surat
Keputusan) Direksi.
88
c. Bukti pengeluaran kas (cek) rekapitulasi register gaji diotorisasi oleh kepala
bagian keuangan.
Selain itu terjadinya transaksi seperti transaksi pengeluaran kas maupun
transaksi keuangan yang lain berhubungan dengan gaji dilaksanakan
berdasarka persetujuan atau setelah mendapat persetujuan otorisasi dari
pejabat yang berwenang. Begitu pula halnya pencatatan transaksi yang terjadi
untuk dicatatkan pada masa transaksi tersebut terjadi dengan jumlah yang
sebenarnya dalam daftar gaji.

4. Praktek yang sehat


Suatu pengendalian yang intern tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila
terjadi persengkokolan antara karyawan yang dapat merugikan perusahaan.
Untuk itu diperlukan praktek yang sehat sebagai alat untuk menciptakan
pengendalian intern yang baik.
Praktek-praktek yang sehat tersebut dapat terlaksana melalaui pengawasan
melalui pengawasan dan pembagian tugas. Adapun praktek yang sehat yang telah
dilakukan pada PT Fastfood Indonesia (KFC) Veteran Padang antara lain dengan
melakukan pengawasan daftar hadir oleh bagian pencattan waktu. Pencattan
waktu hadir pada perusahaan ini menggunaka daftar hadir biasa yang setiap
karyawan harus menandatangani pada saat datang dan pulang dari perusahaan.

Walaupun pada pengawasan daftar hadir oleh bagian pencatatan, namun hal ini
tidak sepenuhnya dapat menghindari terjadinya persekongkolan antar karyawan.
Untuk itu diperlukan suatu bagia pencatat waktu yang mampu bekerja
sepenuhnya dalam melakukan pengawasan yang terhadap pengisian daftar hadir
setiap karyawan.

5. Pengecekan secara independen


PT Fastfood Indonesia (KFC) Veteran Padang dalam pengoperasiannya telah
melakukan pengecekan secara independen. Ini terlihat pada cakupan verifikasi
terhadap pekerjaan yang dilaksanakan sebelumnya oleh individu atau departemen
lain serta penilaian semestinya terhadap jumlah yang tercatat. Empat aktivitas
internal control yangb terdiri atas sistem wewenang dan prosedur pencatatan,
prosedur penerimaan dan seleksi karyawan, prosedur penggajian dan
89
pengupahan, system otorisasi dan dokumen yang lengkap memerlukan verifikasi
intern untuk membantu aktivitas pelaksanaannya.

Sistem pengendalian intern cenderung mengalami perubahan karena waktu


berubah sehingga waktu diperlukan review terhadap unsure-unsur internal
control yang ada. Untuk menjamin bahwa setiap setiap karyawan perusahaan
melaksanakan aktivitas pengendalian yang telah ditetapkan, diperlukan
pengecekan secara independen terhadap kinerja karyawan, cara yang paling
mudah yaitu dengan memisahkan fungsi otorisasi dan fungsi pencatatan. Fungsi
akan secara otomatis menciptakan verifikasi independen terhadap pelaksanaan
masing-masing fungsi. Kunci penting yang diperlukan dalam pelaksanaan
verifikasi intern ini adalah independensi karyawan yang melaksanakan verifikasi
tersebut. Jika seorang karyawan melaksanakan suatu tahap transaksi dan
kinerjanya akan diverifikasi secara independen oleh karyawan lain. Maka cara ini
akan menjamin masing-masing karyawan akan sadar bahwa kinerjanya akan
diverifikasi satu sama lain. Bentuk-bentuk pengecekan secara independen yang
terdapat pada PT Fastfood Indonesia (KFC) Veteran Padang adalah :
a. Bagian administrasi dan keuangan yaitu :
Yaitu melakukan pengecekan terhadap berapa jumlah karyawan tetap dan
tidak tetap sebelum membuat daftar gaji dan upah, serta daftar lainnya.
Melakukan pencatatan bila dokumen atau formulir yang diterima
mencantumkan jumlah yang sama atau kalau terdapat perbedaan akan
pernyataan dokumen pendukung.
b. Bagian logistic
Bagian ini mengecek penyediaan bahan baku, mulai dari pemesanan bahan
baku, pembelian, pengangkutan, penyimpanan bahan baku di gudang, sampai
pendistribusian ke masing-masing unit.

6. Dokumen yang lengkap


Di dalam organisasi harus dibuat prosedur otorisasi atas terlaksananya setiap
transaksi. Formir atau dokumen merupakan media yang digunakan untuk
merekap penggunaan wewenang dalam memberikan otorisasi terlaksananya
transaksi dalam organisasi. Penggunaan dokumen harus diawasi sedemikian rupa
guna mengawasi pelaksanaa otorisasi. Ini sudah dilakukan oleh PT Fastfood
Indonesia (KFC) Veteran Padang dalam pengoperasiannya, dapat kita lihat pada
90
formulir yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi di dalam catatan
akuntansi. Prosedur otorisasi akan menjamin dihasilkan dokumen sumber yang
dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang handal bagi proses
akuntansi dalam perancangan dokumen dan catatan.

7. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan


System wewenang dan prosedur pencatatan merupakan perluasan lebih lanjut
pengembangan struktur organisasi. Pada PT Fastfood Indonesia (KFC) Veteran
Padang sistem wewenang dan prosedur pencatatan telah terlaksana dengan baik.
Ini terlihat dalam proses pembayaran gaji dan upah,pembagian wewenag yang
jelas digunakan untuk memberikan otorisasi terlaksananya proses pembayaran di
dalam organisasi. Begitu juaga dengan prosedur pencatatannya yang baik,
sehingga menjamin data-data yang direkam di dalam formulir dicatat dalam
catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan kehandalan yang tinggi, sertya
akan menghasilkan informasi yang teliti dan andal mengenai kinerja karyawan
yang bersangkuta. Sistem wewewnangdan prosedur pencatatan merupakan alat
bagi manajemen untuk mengadaka pengawasaan terhadap operasi dan transaksi
yang terjadi untuk mengklasifikasikan data yang tepat.
91

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan INformasi yang telah diperoleh pada PT
Fastfood Indonesia (KFC) Veteran Padang, maka penulis
dapat menarik kesimpulan :
a. PT Fastfood Indonesia (KFC) Veteran Padang
mempunyai struktur organisasi yang
menggambarkan adanya wewenang dan tanggung
jawab yang jelas dari masing-masing tingkat, serta
terdapatnya pola hubungan kerja yang baik antar
bagian sehingga pengawasan internnya baik.
b. Terdapatnya dua macam kepegawaian /karyawan
yaitu :
1. Karyawan PKWT
2. Karyawan Harian Lepas (KHL)
c. Adanya unsure-unsur biaya gaji dan upah yang terdiri
atas :
1. Gaji tetap yang terdiri atas gaji pokok dan
tunjangan keluarga.
2. Gaji yang terdiri atas tunjangan jabatan dan
lembur.
3. Fasilitas dan tunjangan lainnya seperti tunjangan
akhir tahun dan jaminan hari tua.
d. Telah adanya pemisahan tugas, fungsi wewenang
dalam prosedur pembayaran gaji dan upah kepada
92

karyawan, sehingga tidak ada satu bagianpun yang


mengerjakan pekerjaan dalam prosedur pembayaran
gaji dan upah dari awal sampai akhir.
e. Besarnya gaji dan upah, dan saat pembayaran
ditentukan oleh perusahaan menurut peraturan yang
berlaku.
B. SARAN
Dalam rangka menuju terwujudnya pengawasan intern
terhadap gaji dan upah pada PT Fastfood Indonesia (KFC)
Veteran Padang, guna menghindari penyimpangan
terhadap pembayaran gaji dan upah, maka penulis
mencoba memberikan saran-saran terhadap kekurangan
dan kelemahan yang masih ditemui dalam rangka
perbaikan di masa yang akan dating yaitu:
1. Dalam prosedur pembayaran gaji dan upah pada
karyawan agar pimpinan dapat mengetahui dengan
jelas bagian-bagian yang terlibat di dalamnya,
maka sebaiknya dibuatkan atau digambarkan
dalam satu bagan sehingga dapat dilihat dengan
jelas garis tugas serta urutan-urutan pekerjaannya.
2. Sebaiknya daftar bayar dibuat rangkap 2 (dua)
untuk menghindari daftar bayar kedua kalinya bila
daftar bayar tersebut hilang.

Anda mungkin juga menyukai