Anda di halaman 1dari 6

3s : sacrificing,silent,smile

This is about our story.....

Tiga orang gadis,dengan kepribadian yang berbeda tetapi memiliki kisah cinta yang sama ; “tragis”

Let we introduce our self

Namaku salma seperti kebanyakan gadis biasa,aku mempunyai mimpi yang sederhana yaitu bahagia
dengan cinta,bagaimana denganmu?

And this is a little bit story of my life.

Tepat pukul 5 pm aku berada di bus yang biasa ku naiki untuk pulang dari sekolah menuju kerumah.
Tak ada yang special hari ini, hanya saja, aku menemukan teman baru yang ternyata ber-uniform
sama dengan ku.

Namanya syila, dia hanya bocah cungkring yang tak tahu apa apa,dengan mata sipitnya yang
menatapku dengan sayu,sepertinya memang seperti itu bentuk wajahnya yang lonjong,putih,dan
disertai alis tipis yang manis tanpa pensil alis,membuatku berfikir apakah dia melihat tuyul
berkeliaran di bus ini?. Tak lama aku menghampirinya.

“hai namaku salma” ujarku

“hai” sambil tersenyum paksa bak melihat keanehan dunia yang terjadi di hadapannya.

“lo tau ga sih,gua kesel banget hari ini,masa tuh ya pak tayjo kan kumisnya udah kayak sapu ijuk
tuh,masa tadi pas dia nerangin di depan kelas,dia bersin dan ingusnya jatuh dibuku gua,kan jijay
banget dong, lo tau si aldo kan? Dia kan juga suka gitu, gua jadi mikir kalo sebenernya si pak tayjo
sepersaudara se-ingusan sama si aldo”ucapku dengan cepat dan terburu buru dan tanpa mengambil
nafas.

”hah? Maksudnya?” dengan polosnya si sipit itu menjawab.

(gua menghela nafas)

Tak lama kemudian, ada yang menepuk pundak ku, ternyata seorang lelaki kekar berdiri di depan ku,
yaitu kondektur dan meminta ongkos bus yang kunaiki tersebut. Aku menyodorkan uang dua ribu
dan kuberikan kepadanya. Si sipit itu tampak kebingungan sambil mencari-cari sesuatu disakunya,
aku bertanya padanya:

“lu ga punya dua ribuan?”

“hehe iyya” sambil tersenyum dan mendongakkan dagunya yang lancip itu.

“pake uang gua aja dulu” ucapku

“serius gapapa nih logua pinjem dulu ya? Sebagai gantinya besok lu gua traktir di kantin deh” jawab si
sipit dengan santai.
Kami pun bertemu dikantin, kami menghabiskan makanan bersama dan diselangi dengan saling
bercerita satu sama lain. Aku pun mulai akrab dengannya dan menghabiskan banyak waktu
dengannya, tak terasa kini aku dan dia menjadi teman akrab.

Sma merah putih adalah saksi bisu yang mendengarkan kisah cintaku yang berawal manis lalu
menangis dan berakhir “tragis”,semua berawal saat aku menginjakkan kakiku di kelas 12,aku
bertemu dengannya orang yang tidak kusangka akan kusinggahi hatinya, lelaki itu bernama fero
geraldi harianto. Nama yang indah bukan?ya nama itu
SYILA’S POV

Well, sejak aku bertemu dengan Salma di bus waktu itu, kini aku dan dia sering menghabiskan waktu
bersama, menceritakan hal hal konyol, sure, she’s not really good at listening but if she give a
attention she will make me laugh.

Salma, dia seorang yang sangat sangat cerewet, memiliki tubuh yang berisi dan berbanding terbalik
dengan ku. Sebenarnya dia memiliki kecantikan yang tersembunyi, dengan wajahnya yang bulat sawo
matang, disertai hidung mancungnya yang membuatku gemas ketika dia menceritakan hal hal konyol
tentang lingkungan sekitarnya.

Yaa, begitulah dia. Dia memiliki punch line yang melebihi seorang komika, dan memiliki sense of
humor yang sama denganku. Mungkin hal itulah yang membuatku seakrab itu dengannya.

Sama sepertinya, aku juga memiliki a little wishes yaitu bahagia karna cinta, klise ketika mendengar
bahwa aku baru merasakan yang namanya first love at the first shight. Awal aku masuk SMA Merah
putih. Aku adalah aktivis organisasi dan disitulah aku bertemu dengan Figo gavin pradipta.

Aku mengukir senyum ketika mengeja nama itu, memikirkan dia yang selalu membawa gitar
kemanapun ia pergi, melihatnya bermain gitar dengan teman teman nya. Tak kusangaka menjadi
aktivis sekolah bisa membuatku menemukan cinta pertama ku.

Aku melaksanakan program kerjaku yang pertama, yahh, SMA merah putih terkenal dengan
kebersihannya, membuat sekolah ku mengadakan event kebersihan setiap bulan, aku mencoba
membersihkan tong sampah yang berada didepan mushola, namun aku tak sengaja memecahkan
sesuatu yang berbahan kaca hingga pecah berkeping keping.

“Oh shit, kenapa harus pecah?” aku mengumpat pada diri sendiri

“makanya hati hati, sini aku bantuin” kata figo

“eh ga usah kak, aku bisa sendiri kok”

“udah gapapa, kamu jangan ikutan ntar tanganmu kena lagi”

“ahh, iyya kak makasih”

Begitulah sikap baiknya terhadapku, aku selaku adik tingkatnya harus memanggilnya dengan sopan,
yahh.. kurasa dia memang selalu bersikap baik terhadap semua orang, dan mungkin hanya aku yang
mengsalah artikan kebaikannya.

“lo tau kan bentar lagi kita ada latihan dasar kepemimpinan, dan lo ada di gugus gua, keep in touch
ya dek” katanya sambil tersenyum miring.

“sure, I will mr.blackie guitars huh” kataku meyakinkan.

“Mr.Blackie guitars? Nama baru untuku ?

“ya untuk mu yang selalu membawa gitar kesayanganmu itu mr.” Kataku sambil tersenyum

“hmm sound’s great”

***

“Dek, lo ikut gua dah, ambil cocard sama laminating sekalian”


“Lah kenapa harus aku kak?”

“soalnya disini cuman ada lo, jadi lo harus nurut sama senior lo yang ganteng ini, gua udah kirim ad
art sama konsep kegiatan ntar malem jadi lo harus pelajarin itu, karna kalo engga lo bisa abis sama
senior yang lain” kata figo panjang lebar.

“Dikirim dimana kak?”

“ya BBM lah dek, mana lagi?’

“Ah yang tadi malem itu kakak? Maaf kak tadi malem ga ngasih alamat ku ke kakak, soalnya itu udh
malem dan jarak rumah aku sama kakak kan jauh banget tuh, ntar kalo kakak kenapa kenapa kan aku
nya ga tenang, lagian aku bisa kok laminating sendiri, aku juga ga mau terlalu ngerepotin kakak, dan
satu lagi, kalo misalkan mama tau soal ini ntar bisa bisa aku diomelin habis habisan sama mama”
jawabku panjang lebar

“Lo kalo cerita mata lo ikut cerita ya syil “ katanya sambil tersenyum, membuatku blush seketika.

“kita jadi berangkat?” kataku mengalihkan

“lahh ayoo dekk”

Well, sebenarnya dia adalah orang pertama yang memboncengkan ku dengan motor CB nya. Selama
perjalanan aku menatapnya dari kaca spion tampak wajahnya yang sedang berkonsentrasi melihat ke
jalan.

“dek panas ya? Katanya tiba tiba.

“ah iyya mas dikit, gapapa, lagian aku bukan tipe cewek yang manja sama panas” kataku sambil
tertawa dan mendongakkan daguku. Terlihat wajahnya yang memperhatikan ku dengan
menggunakan spion begitu juga aku yang melihat keindahan wajahnya melalui kaca spion.

***

Sesampainya dirumah aku membantingkan tubuh ku ke kasur, karna terlalu lelah akupun tertidur
dengan sangat pulas. Paginya aku harus bersiap berangkat sekolah dan iyya ada banyak tugas
menantiku. Disela tidurku aku merasakan bayangan kak figo.

Aku berangkat kesekolah seperti biasanya, membawa tasku yang berat diisi dengan buku didalamnya.
Aku berjalan sendirian di lapangan tengah, di tepi lapangan yang cukup jauh dari tempat aku berdiri,
aku melihat ada sekumpulan anak pencinta alam yang telah berkumpul. Yaa dua minggu yang lalu
aku mendengar bahwa kak figo diangkat sebagai ketua pencinta alam.

Aku tak berani memusat kan mataku ke arah sana dan tiba tiba.......

“Syila” terdengar teriakan memanggil namaku, dan itu adalah kak figo yang berusaha menyapaku.
Aku tersenyum kearahnya, dia pun membalas senyuman ku dengan lambaian tangan dansenyumnya
yang manis. Membuat lututku terasa lemas seketika.

***

aku menghela nafas panjang karna akhirnya aku sampai dirumah, perjalanan yang cukup jauh, karna
memang jarak rumah ku dengan sekolah sangat la jauh, aku mengecek handphone ku dan tiba tiba
ada notif dengan namanya disana.
Figo Gavin prdpt : Rainy day should be spent at home with a cup of tea and a good book? Miss
rainy? Are you home with a good books?

(aku tersenyum ketika membaca BBM darinya)

Syila : not as much as I missing you mr.black , so, what about you?

Figo Gavin prdpt : jangan salahin gue kalo gue ga kegoda sama gombalan lo, itu kan tugas gue.
Yeah i’ve a good book.

Syila : ya siapa tau aja situ melt haha, oke ada apa kak? Tumben chat aku?

Figo Gavin prdpt :as much as the waters fall, that’s describe how much I miss you

Syila : nope, aku gaakan kerayu sama taktik kakak, kan aku udah menyanggupi kalo aku ga akan
jatuh cinta sama kakak.

Figo Gavin prdpt : udah makan?

Syila: not yet

Figo Gavin prdpt : Makan syil, ntar lo sakit.

Syila : aku belom laper kak, ntar aja udah.

Figo Gavin prdpt : mau disuapin?

Syila : Idih apaan coba

Figo Gavin prdpt : Buruan makan

Syila : iyya (jawabku pasrah karna menghadapi sosok figo memang selalu membuatku epilepsi, dia
tidak pernah mengenal kata penolakan dalam hidupnya)

Figo Gavin prdpt : Nice girl. 

Aneh, tak biasanya kak figo bersikap seperti itu, iyya kupikir untuk apa dia menghubungiku, karna dia
cukup populer di SMA bahkan selama ini dia dikelilingi banyak wanita cantik. Dan banyak yang
histeris dan salah tingkah dibuat olehnya. So why must be me?

Sejujurnya aku sudah menyukainya sejak pertam aku melihatnya, namun melihatnya dikelilingi
wanita cantik membuatku menerima mundur kekalahan ku dan berusaha menjaga jarak darinya.

Semakin dia mendekatiku, semakin aku mencoba untuk berlari menjauhinya, bukan apa-apa, hanya
saja aku tak bisa mengendalikan hatiku yang terus berdegup cepat hingga membuaku kehilangan akal
sehatku, damn, apa yang kau lakukan terhadapku kak?

***

Anda mungkin juga menyukai