Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR 25 DIAGNOSA KEPERAWATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG

DOMAIN DAN
NO DIAGNOSA DEFINISI BATASAN KARAKTERISTIK
KELAS
1 Ketidakseimban Domain 2 : Nutrisi Asupan nutrisi tidak  BB : 20% atau lebih dibawah rentang BB ideal
Kelas 1 : Makan  Bising usus hiperaktif
gan nutrisi cukup untuk
 Cepat kenyang setelah makan
kurang dari memenuhi kebutuhan  Diare
 Gangguan sensasi rasa
kebutuhan tubuh metabolik
 Kehilangan rambut berlebihan
 Kelemahan otot pengunyah
 Kelemahan otot untuk menelan
 Kerapuhan kapiler
 Kesalahan formasi
 Kesalahan presepsi
 Ketidakmampuan memakan makanan
 Kram abdomen
 Kurang informasi
 Kurang minat pada makanan
 Membran mukosa pucat
 Nyeri abdomen
 Penurunan BB dengan asupan makan adekuat
 Sariawan rongga mulut
 Tonus otot menurun
2 Kekurangan Domain 2 : Nutrisi Penurunan cairan  Haus
Kelas 5 : Hidrasi  Kelemahan
volumen cairan intrafaskular,
 Kulit kering
interstisial, dan atau  Membran mukosa kering
intraselular. Ini  Peningkatan frekuensi nadi
 Peningkatan himatokrit
mengacu pada
 Peningkatan konsentrasi urine
dehidrasi, kehilangan  Peningkatan suhu tubuh
 Penurunan berat badan tiba-tiba
cairan saja tanpa
 Penurunan haluaran urine
perubahan kadar  Penurunan pengisian vena
 Penurunan tekanan darah
natrium.
 Penurunan tekanan nadi
 Penurunan turgor kulit
 Penurunan turgor lidah
 Penurunan volume nadi
 Perubahan status mental
3 Kelebihan Domain 2 : Nutrisi Peningkatan retensi  Ada bunyi jantung S3
Kelas 5 : Hidrasi  Anasarka
volume cairan cara isotonik
 Ansietas
 Asupan melebihi haluaran
 Azotemia
 Bunyi napas tambahan
 Dispenea
 Dispenea nokturnal paroksisnal
 Distensi vena jugularis
 Edema
 Efusi pleura
 Gangguan pola napas
 Gangguan tekanan darah
 Gelisah
 Hepatomegali
 Ketidakseimbangan elektrolit
 Kongesti pulmonal
 Oliguria
 Ortopenea
 Penambahan BB dalam waktu sangat singkat
 Peningkatan tekanan vena sentral
 Penurunan hematokrit
 Penurunan hemoglobin
 Perubahan berat jenis urine
 Perubahan status mental
 Perubahan tekanan alteri pulmonal
 Reflek hepatojugular positif
4 Resiko Domain 2 : Nutrisi Perentanan mengalami Faktor Risiko :
Kelas 5 : Hidrasi  Diare
ketidakseimban perubahan kadar
 Difungsi ginjal
gan elektrolit elektrolit serum, yang  Disfungsi pengaturan endokrin ( mis., intoleransi glukosa,
dapat mengganggu peningkatan insulin growth factor 1, androgen)
 Gangguan mekanisme pengaturan
kesehatan
 Kekuatan volume cairan
 Kelebihan volume cairan
 Muntah
 Program pengobatan
5 Gangguan Domain 3 : Disfungsi eliminasi  Anyang-anyangan
 Disuria
eliminasi urin Pertukaran urin
 Dorongan berkemih
Kelas 1: Fungsi
 Inkontinensia
urinarius  Inkontenesia urine
 Nokturia
 Retensi urine
 Sering berkemih
6 Retensi urine Domain 3 : Pengosongan kandung  Berkemih sedikit
 Distensi kandung kemih
Eliminasi dan kemih tidak tuntas
 Disuria
pertukaran  Intensinensia aliran berlebih
Kelas 1 : Fungsi  Menetes
 Residu urine
urinarius  Sensasi kandung kemih penuh
 Sering berkemih
 Tidak ada haluaran urine
7 Inkontinensia Domain 3 : Pengeluaran urine  Ketidakmampuan memulai berkemih secara volunter
 Ketidakmampuan menahan berkemih
urine reflek Eliminasi dan involunter pada
 Pengosongan tidak tuntas pada lesi diatas pusat nikturisi kontine
pertukaran interval yang dapat  Pola berkemih yang dapat diprediksi
Kelas 1 : Fungsi  Sensasi dorongan berkemih tanpa hambatan volunter kontraksi
diprediksi ketika
urinarius kandung kemih
mencapai volume
 Sensasi kandung kemih penuh
kandung kemih  Tidak ada sensasi berkemih
 Tidak ada dorongan untuk brkemih
tertentu
8 Konstipasi Domain 3 : Penurunan fungsi  Adanya feses lunak, seperti pasta di dalam rektum
 Anoreksia
Eliminasi dan normal defekasi yang
 Bising usus hiperaktif
pertukaran disertai kesulitan atau  Bising usus hipoaktif
Kelas 2 : Fungsi  Borborigmi
pengeluaran feses
 Darah merah pada feses
gastrointestinal
tidak tuntas  Distensi abdomen
 Feses cair
 Feses keras dan berbentuk
 Keletihan umum
 Massa abdomen yang dapat diraba
 Massa rektal yang dapat diraba
 Mengejang pada saat defekasi
 Mual
 Muntah
 Nyeri abdomen
 Nyeri pada saat defekasi
 Nyeri tekanan abdomen dengan teraba resistensi otot
 Nyeri tekanan abdomen tanpa teraba resistensi otot
 Penampilan tidak khas pada lansia (mis., perubahan pada status
mental, inkontinensia,urinarius, jatuh yang tidak jelas
penyebabnya, peningkatan suhu tubuh)
 Peningktana tekanan abdomen
 Penurunan frekuensi
 Penurunan volume feses
 Perkusi abdomen pekak
 Perubahan pada pola defekasi
 Rasa tekanan rektal
 Sakit kepala
 Sering flatus
 Tidak dapat makan
 Tidak dapat mengeluarkan feses
9 Diare Domain 3 : Pasase feses yang  Ada dorongan untuk defekasi
 Bising usus hiperaktif
Eliminasi dan lunak dan tidak
 Defekasi feses cair >3 dalam 24 jam
pertukaran berbentuk  Kram
Kelas 2 : Fungsi  Nyeri abdomen
gastrointestinal
10 Inkontinensia Domain 3 : Perubahan pada  Bau fekal
 Dorongan defekasi
defekasi Eliminasi dan kebiasaan defekasi
 Ketidakmampuan mengeluarkan feses padat bahkan mengetahui
pertukaran normal yang ditandai
rektum penuh
Kelas 2 : Fungsi
dengan pasase feses  Ketidakmampuan mengenali dorongan defekasi
gastrointestinal  Ketidakmampuan mengenai rektum penuh
involunter
 Ketidakmampuan menunda defekasi
 Kulit perianal kemerahan
 Rembesan konstan feses lunak
 Tidak perhatian terhadap dorongan defekasi
 Warna fekal di tempat tidur
 Warna fekal pada pakaian
11 Gangguan Domain 3 : Kelebihan atau defisit  Diaforesis
 Dispnea
pertukaran gas Eliminasi dan oksigenasi dan atau
 Gangguan penglihatan
pertukaran eliminasi karbon  Gas darah arteri abnormal
Kelas 4 : Fungsi  Gelisah
dioksida pada
 Hiperkapnia
eliminasi
membran alveolar-  Hipoksemia
 Hipoksia
kapiler
 Iritabilitas
 Konfusi
 Napas cuping hidung
 Penurunan karbon dioksida
 Ph arteri abnormal
 Pola pernapasan abnormal (mis., kecepatan, irama, kedalaman)
 Sakit kepala saat bangun
 Somnolen
 Takikardia
 Warna kulit abnormal (mis., pucat, kehitaman)
12 Gangguan pola Domain 4 : Interupsi jumlah  Kesulitan jatuh tertidur
 Ketidakpuasan tidur
tidur Aktivitas/istirahat waktu dan kualitas
 Menyatakan tidak merasa cukup istirahat
Kelas 1 :
tidur akibat faktor  Penurunan kemampuan berfungsi
Tidur/istirahat  Perubahan pola tidur normal
eksternal
 Sering terjaga tanpa jelas penyebabnya
13 Hambatan Domain 4 : Keterbatasan dalam  Dispnea setelah beraktivitas
 Gangguan sikap berjalan
movilitas fisik Aktivitas/istirahat gerak fisik atau satu
 Gerakan lambat
Kelas 2 :
atu lebih ekstremitas  Gerakan spastik
Aktivitas/olahraga  Gerakan tidak terkoordinasi
secara mandiri dan
 Instabilitas postur
terarah  Kesulitan membolak balik posisi
 Keterbatasan rentang gerak
 Ketidaknyamanan
 Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan (mis.,
meningkatkan perhatian pada aktivitas orang lain, mengendalikan
perilaku, fokus pada aktivitas sebelum sakit)
 Penurunan kemampuan melakukan ketrampilan motorik halus
 Penurunan kemampuan melakukan ketrampilan motorik kasar
 Penurunan waktu reaksi
 Tremor akibat bergerak
14 Intoleransi Domain 4 : Ketidakcukupan  Dispnea setelah beraktivitas
 Keletihan
aktifitas Aktivitas/istirahat energi psikologis atau
 Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
Kelas 4 : Respon
fisiologis untuk  Perubahan elektrokardiogram (EKG) (mis., aritmia, abnormalitas
kardiovaskular/pul
mempertahankan atau konduksi, iskemia)
monal  Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
menyelesaikan
 Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
aktivitas kehidupan
sehari-hari yang harus
atau yang ingin
dilakukan
15 Ketidakefektifan Domain 4 : Inspirasi dan atau  Bradipnea
 Dispnea
pola napas Aktivitas/istirahat ekspirasi yang tidak
 Fase ekspirasi memanjang
Kelas 4 : Respon
memberi ventilasi  Ortopnea
kardiovaskular/pul  Penggunaan otot bantu pernapasan
adekuat
 Penggunaan posisi tiga titik
monal
 Peningkatan diameter anterior posterior
 Penurunan kapasitas vital
 Penurunan tekananan ekspirasi
 Penurunan tekanan inspirasi
 Penurunan ventilasi semenit
 Pernapasan bibir
 Pernapasan cuping hidung
 Perubahan ekskursi dada
 Pola napas abnormal (mis., irama, frekuensi, kedalaman)
 Takipnea
16 Defisit Domain 4 : Hambatan  Hambatan memilih pakaian
 Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
perawatan diri Aktivitas/istirahat kemampuan untuk
 Hambatan mengambil pakaian
Kelas 5 :
berpakaian mrlakukan atau  Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas
Perawatan diri  Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah
menyelesaikan
 Hambatan menggunakan alat bantu
aktivitas berpakaian  Hambatan menggunakan resleting
 Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian (mis., blus, kaus
secara mandiri
kaki, sepatu)
 Keidakmampuan memadu padankan pakaian
 Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
 Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian (misal blus, kaos
kaki, sepatu)
17 Defisiensi Domain 5 : Ketiadaan atau  Ketidak akuratan melakukan tes
 Ketidak akuratan mengikuti perintah
pengetahuan Persepsi atau defisiensi informasi
 Kurang pengetahuan
kognitif kognitif yang  Perilaku yang tidak tepat (misal: histeria, permusushan, agitasi,
Kleas 4 : Kognisi
berkaitan dengan apatis)
topik tertentu
18 Hambatan Domain 5 : Penurunan,  Defisit Penglihatan total
 Defisit visual parsial
komunikasi Persepsi Kognisi perambatan atau
 Disorientasi orang
Kelas 5 :
verbal ketiadaan kemampuan  Disorientasi ruang
Komunikasi untuk menerima,  Disorientasi waktu
 Dispnea
memproses,
 Gagap
mengirim, dan atau  Kesulitan dalam kehadiran tertentu
 Kesulitan memahami komunikasi
menggunakan sistem
 Kesulitan mempertahankan komunikasi
simbol  Kesulitan mengekspresikan pikiran secara verbal (misal : afasia,
disvasia, upraksia, diskleksia)
 Kesulitan menggunakan ekspresi tubuh
 Kesulitan menggunakan ekspresi wajah
 Kesulitan menyusun kalimat
 Kesulitan menyusun kata-kata (misal: Afonia, dislalia,disartria)
 Ketidakmampuan bicara dalam bahasa pemberi asuhan
 Ketidakmampuan menggunakan ekspresi tubuh
 Ketidakmampuan menggunakan ekspresi wajah
 Ketidakmampuan verbalisasi
 Menolak bicara
 Pelo
 Sulit bicara
 Sulit mengungkapkan kata-kata
 Tidak ada kontak mata
 Tidak bicara
 Tidak dapat bicara

19 Ansietas Domain 9 : Koping Perasaan tidak A. Perilaku


 Agitasi
atau toleransi stress nyaman atau
 Gelisah
Kelas 2 : Respons
kekhawatiran yang  Gerakan ekstra
koping  Insomnia
samar di sertai rspons
 Gerakan mata yang buruk
otonom (sumber  Melihat sepintas
 Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam
sering kali tidak peristiwa hidup
 Penurunan produktivitas
spesifik atau tidak di
 Perilaku mengintai
ketahui oleh individu),  Tampak waspada
B. Afektif
perasaan takut yang di
 Berfokus pada diri sendiri
sebabkan oleh  Distres
 Gelisah
antisipasi terhadap
 Gugup
bahaya. Hal ini  Kesedihan yang mendalam
 Ketakutan
merupakan isyarat
 Menggemerutukan gigi
kewaspadaan yang  Menyesal
 Peka
memperingatkan
 Perasaan tidak adekuat
individu akan adanya  Putus asa
 Ragu
bahaya dan
 Sangat khawatir
memampukan  Senang berlebihan
C. Fisiologis
individu untuk
 Gemetar
bertindak menghadapi  Peningkatan keringat
 Peningkatan ketegangan
ancaman
 Suara bergetar
 Tremor
 Tremor tangan
 Wajah tegang
D. Simpatis
 Anorexia
 Diare
 Dilatasi pupil
 Eksitasi kardiovaskuler
 Gangguan pernapasan
 Gangguan berdebar-debar
 Kedutan otot
 Lemah
 Mulut kering
 Peningkatan denyut nadi
 Peningkatan frekuensi pernapasan
 Peningkatan refleks
 Peningkatan tekanan darah
 Vasocokonstriksi superfisial
 Wajah memerah
E. Parasimpatis
 Anyang-anyangan
 Diare
 Dorongan segera berkemih
 Gangguan pola tidur
 Kesemutan pada ekstremitas
 Letih
 Mual
 Nyeri abdomen
 Penurunan denyut nadi
 Penurunan tekanan darah
 Pusing
 Sering berkemih
F. Kognitif
 Blocking pikiran
 Cenderung menyalahkan orang lain
 Gangguan konsentrasi
 Gangguan perhatian
 Konfusi
 Lupa
 Melamun
 Menyadari gejala fisiologis
 Penurunan kemampuan untuk belajar
 Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
 Penurunan lapang persepsi
 Preokupasi
20 Resiko infeksi Doamain 11 : Rentan mengalami Faktor resiko :
 Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen
Keamanan atau infasi dan multiplikasi
 Malnutrisi
perlindungan organisme patogenik  Obesitas
Kelas 1 : Infeksi  Penyakit kronis ( misal diabetes mellitus)
yang dapat
 Prosedur invasif
mengganggu A. Pertahanan tubuh primer tidak adekuat
 Gangguan integritas kulit
kesehatan
 Gangguan peristaltis
 Merokok
 Pecah ketuban dini
 Pecah ketuban lambat
 Penurunan kerja siliais
 Perubahan ph sekresi
 Tasis cairan tubuh
B. Pertahanan tubuh tidak adekuat
 Imunosupresi
 Leukopenia
 Penurunan hemoglobin
 Supresi respon inflamasi
 Vaksinasi tidak adekuat
C. Pemajangan terhadap patogen lingkungan meningkat
 Terpajan pada wabah
21 Ketidakefektifan Domain 4 : Inspirasi dan atau  Bradipnea
 Dispnea
bersihan jalan Aktivitas atau ekspirasi yang tidak
 Fase ekspirasi memanjang
napas istirahat memberi ventilasi  Ortopnea
Kelas 4 : Respon adekuat  Menggunakan otot bantu pernapasan
 Menggunakan posisi 3 titik
kardiovaskular atau
 Peningkatan diameter anterior posterior
pulmonal  Penurunan Kapasitas vital
 Penurunan tekanan ekspirasi
 Penurunan tekanan inspirasi
 Penurunan ventilasi semenit
 Pernapasan bibir
 Pernapasan cuping hidung
 Perbuahan ekskursi dada
 Pola nafas abnormal (misal: irama, frekuensi, kedalaman)
 Takipnea
22 Hipertermia Domain 11 : Suhu inti tubuh diatas  Abnea
 Bayi tidak dapat mempertahankan menyusu
Kemanan atau kisaran normal diurnal
 Gelisah
perlindungan karena kegagalan  Hipotensi
Kelas 6 :  Kejang
termolegulasi
 Koma
Termoregulasi
 Kulit kemerahan
 Kulit merasa hangat
 Letargi
 Postur abnormal
 Stupor
 Takikardia
 Takipneia
 Vasodilatasi
23 Nyeri akut Domain 12 : Pengalaman sensori  Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri
Kenyamanan dan emosional tidak untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkanya
Kelas 1 :  Diaforesis
menyenangkan yang
 Dilatasi pupil
Kenyamanan fisik
muncul akibat  Ekspresi wajah nyeri ( misal: mata kurang bercahaya, tampak
kerusakan jaringan kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus,
akut atau potensial meringis)
 Fokus menyempit ( misal: persepsi waktu, proses berfikir,
atau yang
interaksi dengan orang dan lingkungan)
digambarkan sebagai
 Fokus pada diri sendiri
kerusakan  Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri
( misal : skala wong-baker, FACES, skala analog visual, skala
penilaian numerik
 Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar
instrumen nyeri
 Laporan tentang perilaku nyeri atau perubahan aktivitas ( misal:
anggota keluarga, prmberi asuhan)
 Mengekspresikan perilaku misal tekanan darah, frekuensi
jantung, frekuensi pernafasan
 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
 Perubahan selera makan
 Putus asa
 Sikap melindungi area nyeri
 Sikap tubuh melindungi
24 Kerusakan Domain 11 : Kerusakan pada  Benda asing menusuk permukaan kulit
 Kerusakan integritas kulit
integritas kulit Keamanan/perlindu epidermis dan atau
ngan dermis
Kelas 2 : Cedera
fisik
25 Gangguan citra Domain 6 : Konfusi dalam  Berfokus pada fungsi masa lalu
 Berfokus pada kekuatan sebelumnya
tubuh Persepsi diri gambaran mental
 Berfokus pada penampilan masa lalu
Kelas 3: Citra
tubuh tentang diri fisik  Depersonalisasi bagian tubuh melalui penggunaan kata ganti
individu inpersonal
 Dpersonalisasi kehilangan melalui penggunaan kata ganti
inpersonal
 Gangguan fungsi tubuh
 Gangguan pandangan tentang tubuh seseorang (misal :
penampilan, struktur, fungsi)
 Gangguan struktur tubuh
 Memperluas batasan tubuh (misal: memasukan objek eksternal)
 Menekankan pada kekuatan yang tersisa
 Menekankan pencapaian
 Persepsi yang merefleksikan perubahan pandangan tentang
penampilan tubuh seseorang
 Personalisasi bagian tubuh dengan nama
 Menghindari melihat tubuh
 Menghindri menyentuh tubuh
 Menolak menerima perubahan
 Menyembunyikan bagian tubuh
 Perasaan negatif tentang tubuh
 Perilaku memantau tubuh
 Perilaku mengenali tubuh
 Perubahan gaya hidup
 Perubhan lingkungan sosial

Anda mungkin juga menyukai