Anda di halaman 1dari 2

Daftar Pustaka :

Whaley. L.F. (1982). Essentials of pediatric nursing.


WEB OF CAUSATION MALNUTRISI
Missouri: The CV Mosby Company.
Pudjiadi, Solihin. (1990). Ilmu Gizi Klinis. Faktor Resiko :
Jakarta : Balai penerbit FK UI  Dietary intake (Qualitas, Kuantitas)
 Penyakit : Gg. makan, selera makan, absorsbsi
 aktivitas fisik / istirahat, pengetahuan Ibu
 Psikologis, sosial ekonomi, riwayat kesehatan

Malnutrisi

Status Gizi Klinis Antropometri


Pemeriksaan : Vitami Mineral
Gizi Buruk Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua < -3 SD *) atau 70 %  Lab
punggung kaki sampai selluruh tubuh  Tes Urin
Gizi Kurang Tampak kurus ≥ - 3 SD sampai < - 2 SD  Rontgen
atau 80 %  Antropometri
Gizi Baik Tampak sehat - 2 SD sampai + 2 SD
Gizi Lebih Tampak gemuk > + 2 SD

Gizi Kurang Gizi Lebih Gg. Infeksi

MEP ringan = tidak ada kelainan biokimia Faktor Penyebab : Herediter, bangsa/ suku, gg. hormon, gg. emosi
MEP sedang = albumin rendah, globulin tinggi Faktor Resiko : gg. imunitas, kadar FE3+ dan Zn2+ rendah, DM, penyakit jantung, penyakit berbahaya
MEP berat = perubahan kardiovaskular & lainnya
biokimia
Obesitas
Marasmus Kwashiorkor Maras - Kwas

Gejala klinis : gemuk (BB lebih), Double chin, payudara seolah-olah berkembang (pada wanita), TB
karbohidrat ↓
protein ↓ Gg. metabolik diatas normal, perut menggantung kebawah, penis keci (pada laki-laki)
glukoneogenesis
Terapi Diet : ↓protein , ↓ lemak, ↓ karbohidrat, ↑ vitamin dan mineral
Lemah tubuh <<
Marasmus Kwashiorkor
Gangguan
Integritas kulit Kelebihan Volume
Lemah tubuh << dan cairan protein ↓ Gg. metabolik

Kulit kering, dingin, mengendor, Atrofi Otot karbohidrat ↓↓↓ asam amino ↓, albumin ↓ Gg. pembentukan lipoprotein beta
turgor kulit ↓

Tubuh terlihat  Jantung : perlemakan hati


Perubahan mental : menangis kurus kering bradikardia, TD ↓ edema
 Paru-paru :
Asites nekrosis hati
 frekuensi napas ↓
Kekurangan Volume Gangguan  Pencernaan :
dan cairan Mobilitas Fisik nafsu makan Gg. kurang nutrisi :
 Konstipasi à diare Kapasitas lambung ↓ berkurang kurang dari

anemia kelainan Resiko Tinggi


biokimia darah Infeksi
Intervensi Untuk Kekurangan Besi :
1. Pemberian ASI sampai 2 tahun
2. Fortifikasi merupakan penambahan zat besi pada makanan, Misalnya :
 formula bayi dibuat dari susu sapi dengan modifikasi hingga mendekati komposisi ASI harus ditambah zat besi; pemberian serealia yang sudah difortifikasi dengan besi
3. Suplementasi, pemberian zat besi baik dalam bentuk tablet maupun cairan. Misalnya :
 Sulfas Ferosus sebannyak 3x10mg/kg berat badan/hari secara oral. Pengobatan biasanya diberikan selama 1 – 3 bulan.
Intervensi untuk kekurangan kalsium :
1. masukan kalsium yang dianjurkan untuk bayi sampai ummur 1 tahun cukup dengan 600mg, bagi anak umur 1-10 tahun 800mg, sedangkan anak yang lebih besar 1 – 1,5 g.; sumber kalsium yaitu susu dan keju
Intervensi untuk kekurangan Fosfor :
1. masukan yang banyak mengandung fosfor, seperti keju, daging, ikan, dan telur.
Intervensi untuk kekurangan Iodium :
1. pada tahun 1974 Food and Nutrition Board, National Academy of Science, National Research Council mengusulkan pemberian iodium sebagai berikut :
Bayi umur 0-6 bulan 35 mcg/hari
Bayi umur 6-12 bulan 45 mcg/hari
Anak 1-10 tahun 60-110 mcg/hari
Anak 11 tahun ke atas 100-115 g/hari
2. Profilaksis Masal : Tujuannya untuk mempertinggi masukan iodium tanpa menyebabkan efek sampingan. Oleh pemerintah ditempuh kebijakan sebagai berikut :
a) Sebagai upaya jangka pendek dilakukan penyuntikan iodium dalam minyak. Penyuntikan tersebut dilakukan pada wanita dari umur 0 sampai 45 tahun, semua laki-laki berumur 0 sampai 30 tahun, dengan dosis :
0-6 bulan 0.2 ml
6 – 12 bulan 0.3 ml
2 bulan – 6 tahun 0.5 ml
6 – 45 tahun 1.0 ml
Edukasi Balita dengan KEP ringan : Memberikan penyuluhan gizi dan nasehat makanan di rumah (bila klien rawat jalan, anjurkan untuk memberi makanan di rumah (bayi <4 bln) dan terus diberikan ASI sampai umur 3 tahun.
Balita dengan KEP sedang : berikan edukasi tentang pemberian makanan dan vitamin serta teruskan ASI dan pantau BB. Untuk klien rawat ianp berikan makanan tinggi energy dan protein, kebutuhan energy 20-50%

Anda mungkin juga menyukai