PENGERTIAN :
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan Pemenuhan kebutuhan Nutrisi
untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan merupakan proses pemasukan dan
energi didapatkan dari berbagai nutrisi, pengolahan zat makanan oleh tubuh yang Fisiologis pencernaan
seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, bertujuan menghasilkan energi dan
vitamin, dan mineral (A. P. Potter & Perry, digunakan dalam aktivitas tubuh
2010).
mekanik kimiawi Penyerapan makanan Anabolisme dan katabolisme Rektum, ginjal, paru,
oleh kapier usus halus keringat
Mengunyah, Mengubah
menelan, makanan
mencampu dan dengan
menggerakan bantuan
makanan enzim
D.0019 DEFISIT
NUTRISI
10
L.03030 STATUS NUTRISI L.03021 L.03018 BERAT BADAN L.03022 KESTABILAN L.03023 MOTILITAS
KESEIMBANGAN KADAR GLUKOSA GASTROINTESTINAL
I.03119 MANAJEMEN ELEKTROLIT I.03097 MANAJEMEN
NUTRISI BERAT BADAN I.03097 MANAJEMEN I.03119 MANAJEMEN
I.03122 PEMANTAUAN HIPERGLIKEMIA NUTRISI
1. Identifikasi alergi dan ELEKTROLIT 1. Identifikasi kondisi
intoleransi makanan kesehatan 1. Identifkasi kemungkinan 1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi makanan yang 1. Identifikasi 2. Hitung BB ideal penyebab hiperglikemia 2. Identifikasi alergi dan
disukai kemungkinan 3. Hitun presentase 2. Monitor kadar glukosa intoleransi makanan
3. Identifikasi kebutuhan penyebab lemak darah, jika perlu 3. Identifikasi makanan yang
kalori dan jenis nutrient ketidakseimbangan 4. Jelaskan hubungan 3. Monitor tanda dan gejala disukai
4. Identifikasi perlunya elektrolit asupan makanan hiperglikemia (mis. poliuri, 4. Identifikasi kebutuhan
penggunaan selang 2. Monitor kadar dengan penambahan polidipsia, polivagia, kalori dan jenis nutrient
nasogastrik elektrolit serum BB kelemahan, malaise, 5. Identifikasi perlunya
5. Monitor asupan makanan 3. Monitor mual, muntah, 5. Anjurkan mencatat BB pandangan kabur, sakit penggunaan selang
6. Monitor berat badan dan diare setiap minggu kepala) nasogastrik
7. Monitor hasil pemeriksaan 4. Monitor kehilangan 6. Anjurkan mencatat 4. Monitor intake dan output 6. Monitor asupan makanan
laboratorium cairan, jika perlu asupan makan, cairan 7. Monitor berat badan
8. Lakukan oral hygiene 5. Atur interval waktu aktivitas fisik dan 5. Berikan asupan cairan oral 8. Monitor hasil
sebelum makan, jika perlu pemantauan sesuai perubahan BB 6. Konsultasi dengan medis pemeriksaan laboratorium
9. Fasilitasi menentukan dengan kondisi pasien jika tanda dan gejala 9. Lakukan oral hygiene
pedoman diet (mis. 6. Dokumentasikan hasil hiperglikemia tetap ada sebelum makan, jika perlu
Piramida makanan) pemantauan atau memburuk 10. Fasilitasi menentukan
10. Sajikan makanan secara 7. Jelaskan tujuan dan 7. Anjurkan olahraga saat pedoman diet (mis.
menarik dan suhu yang prosedur pemantauan kadar glukosa darah lebih Piramida makanan)
sesuai 8. Informasikan hasil dari 250 mg/dL 11. Sajikan makanan secara
11. Berikan makan tinggi serat pemantauan 8. Anjurkan monitor kadar menarik dan suhu yang
untuk mencegah konstipasi glukosa darah secara sesuai
12. Berikan makanan tinggi mandiri 12. Berikan makan tinggi
kalori dan tinggi protein 9. Anjurkan kepatuhan serat untuk mencegah
13. Berikan suplemen makanan, terhadap diet dan olahraga konstipasi
jika perlu 10. Ajarkan pengelolaan 13. Berikan makanan tinggi
14. Anjurkan posisi duduk, jika diabetes (mis. penggunaan kalori dan tinggi protein
mampu insulin, obat oral, monitor 14. Berikan suplemen
asupan cairan, penggantian makanan, jika perlu
karbohidrat, dan bantuan 15. Hentikan pemberian
professional kesehatan) makan melalui selang
11. Kolaborasi pemberian nasigastrik jika asupan
insulin, jika perlu oral dapat ditoleransi
11
12
Kimiawi, biologis,
fisiologis
Distribusi cairan Komposisi cairan tubuh Pergerakan cairan Pengaturan cairan Pergerakan
tubuh tubuh tubuh elektolit
Elektrolit, mineral
CIS & CES Difusi, osmosis, Asupan cairan, Kation, anion
filtrasi, transport aktif haluaran aliran,
hormon
Hipoksia, kekuragan
Iskemia ginjal volume cairan
Menyusui <8
kali dalam 24
jam
BB turun
Bilirubin serum
total >2 mg/dL
Membran mukosa
kuning, kulit kuning,
sklera kuning
D.0024 IKTERIK
NEONATUS
14 L.03020 KESEIMBANGAN CAIRAN
L.1514125 INTEGRITAS L.03032 TINGKAT SYOK
KULIT DAN JARINGAN L.03021
I. 03091 FOTOTERAPI KESEIMBANGAN 03114 MANAJEMEN HIPERVOLEMIA
I. 02068 RESIKO SYOK
NEONATUS ELEKTROLIT
1. Periksa tanda dan gejala hypervolemia
1. Monitor status
1. Monitor ikterik skelra I.03122 PEMANTAUAN 2. Identifikasi penyebab hypervolemia
kardiopulmonal
dan kulit ELEKTROLIT 3. Monitor status hemodinamik, tekanan
2. Monitor status
2. Identifikasi darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, CO
oksigenasi
kebutuhan cairan 1. Identifikasi jika tersedia
3. Monitor status cairan
3. Monitor suhu tubuh kemungkinan 4. Monitor intaje dan output cairan
4. Monitor tingkat
4. Siapkan foto terapi penyebab 5. Monitor tanda hemokonsentrasi
kesadaran
5. Lepaskan pakaian ketidakseimbangan ( kadar Natrium, BUN, hematocrit,
5. Pasang jalur IV
bayi elektrolit berat jenis urine)
6. Pasang kateter urin
6. Gunakan linen 2. Monitor kadar 6. Monitor tanda peningkatan tekanan
7. Berikan oksigen
berwarna putih elektrolit serum onkotik plasma
8. Jelaskan tanda gejala
7. Ujur jarak 30 cm 3. Monitor mual, muntah, 7. Monitor kecepatan infus secara ketat
syook
8. Anjurkan ibu dan diare 8. Monitor efek samping diuretik
9. Anjurkan melaporkan
menyusui sekitar 30 4. Monitor kehilangan 9. Timbang berat bada setiap hari pada
tanda gejala syok
menit cairan, jika perlu waktu yang sama
10. Kolaborasi pemberian
9. Kolaborasi 5. Atur interval waktu 10. Batasi asupan cairan dan garam
tranfusi darah
pemeriksaan bilirubin pemantauan sesuai 11. Tinggikan kepala tempat tidur 30-40
11. Kolaborasi pemberian
dengan kondisi pasien derajat
anti inflamasi
6. Dokumentasikan hasil 12. Anjurkan melapor jika haluaran urine
pemantauan <0.5 ml/kg/jam dalam 6 jam
7. Jelaskan tujuan dan 13. Anjurkan melapor jika BB bertambah
prosedur pemantauan > 1 kg dalam sehari
8. Informasikan hasil 14. Ajarkan cara mengukur dan mencatat
pemantauan asupan dan haluaran cairan
15. Ajarkan cara membatasi cairan
16. Kolaborasi pemberian diuritik
17. Kolaborasi penggantian kehilangan
kalium akibat diuretic
18. Kolaborasi pemberian continuous
renal replacement therapy