BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ialah rangkaian yang bersifat progresif dan teratur dari fungsi
jasmaniah dan ruhaniah sebagai akibat pengaruh kerja sama antara kematangan
(maturation) dan pelajaran (learning) atau perubahan secara kualitatif. Secara
garis besar, tahapan perkembangan dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya
yaitu fase bayi, anak-anak, remaja, dewasa awal, setengah baya, dan fase tua.
Itulah fase- fase dalam tahap perkembangan serta tugas-tugasnya. Akan tetapi
tugas yang semestinya dapat dilaksanakan dengan baik, kadang kala tidak dapat
direalisasikan karena beberapa faktor dari luar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perkembangan?
2. Bagaimana perkembangan kognitif bagi peserta didik?
3. Bagaimana perkembangan psikomotor bagi peserta didik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan.
2. Untuk mengetahui perkembangan kognitif bagi peserta didik.
3. Untuk mengetahui perkembangan psikomotor bagi peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
b. Faktor Lingkungan
c. Lingkungan Keluarga
d. Lingkungan Sekolah
f. Prinsip-prinsip Perkembangan
Pada umumnya bayi yang berusia dibawah usia 18 bulan, belum memiliki
Object permanence. Artinya benda apapun yang tidak ia lihat, tidak ia sentuh, atau
tidak ia dengar selalu dianggap tidak ada meskipun sesungguhnya benda itu ada
ditempat lain.
Pada tahap ini anak akan merepresentasikan dengan kata-kata dan gambar-
gambar. Kata-kata dan gamabar-gambar ini menunjukan adanya penigkatan
pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi dan sensor dan tindak
fisik. Perkembangan ini bermula ketika anak telah memiliki penguasaan sempurna
mengenai object permanence.
Sekema kognitif anak yang masih terbatas itu ialah bahwa pengamatan dan
pemahaman anak terhadap situasi lingkungan yang ia tanggapi sangat ditanggapi
oleh watak egocentrism. Maksudnya anak tersebut belum bisa memahami
pandangan-pandangan orang lain yang berbeda dengan pandangannya sendiri.
Gejala ini disebabkan masih terbatasnya conservation (koservasi/ pengekalan)
yakni operasi kognitif yang berhubungan dengan pemahaman anak terhadap aspek
dan dimensi kuantitatif materi lingkungan yang ia respon.
Anak saat ini dapat berfikir seara logis tentang peristiwa yang konkrit dan
mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Pada fase
ini bentuk aktivitas dapat ditentukan dengan peraturan yang berlaku dan anak
masih berpikir harfiah sesuai dengan tugas-tugas yang diberikannya.
Pada tahap konkret operasional terdapat system operasi kognitif yang meliputi:
1). Conservation
Dalam psikologi, motor digunakan sebagai istilah yang menunjuk pada hal,
keadaan, dan kegiatan yang melibatkan pada otot-otot dan gerkan-gerakannya,
juga kelenjar-kelenjar dan sekresinya. Dapat pula dipahami sebagai segala
keadaan yang menigkatkan atau menghasilkan stimulasi / rangsangan terhadap
organ-organ fisik. Motor Development (perkembangan motor) merupakan
perkembangan progresif dan berhubungan dengan aneka ragam keterampilan fisik
anak (motor skills).
b. Pertumbuhan otot-otot
Pengaruh Perubahan fisik seseorang juga tampak pada sikap dan perilaku
terhadap orang lain, karena perubahan fisik itu sendiri mengubah konsep diri (self
concept) siswa tersebut. Self concept ialah totalitas sikap dan presepsi seseorang
terhadap dirinya sendiri.
Kesimpulan