Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEDERHANA TEOREMA PITHAGORAS

Nama anggota kelompok :


1. Diana Ainun Dwi Yanti (06)
2. Elvira Rizka Afiyati (11)
3. Lidia Alfi Anisa (17)
4. Sandra Febina Putrianti (28)
5. Sofiya Khoirunnisa (32)
Kata pengantar :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
sederhana teorema pithagoras ini untuk pembelajaran.
Makalah sederhana teorema pithagoras ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah sederhana teorema pithagoras ini telah kami susun untuk memenuhi mata
pelajaran matematika kelas 8. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Seperti kata pepatah “Jika pandai menitih buih, selamat badan seberang” yang artinya,
cita cita akan tetap tercapai jika pandai berusaha tak mudah berputus asa, serta sangat
berhati hati. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………………. ii


Daftar isi …………………………………………………………………………… iii
BAB 1 maksud dan tujuan ………………………………………………… 4
Sekilas phytagoras ……………………………………………………………. 5
BAB 2 kajian pustaka ………………………………………………………… 6
BAB 3 permasalahan ………………………………………………………... 9
BAB 4 kesimpulan dan saran …………………………………………….. 10
Daftar pustaka ………………………………………………………………….. 11
BAB 1
MAKSUD dan TUJUAN

 Maksud :
1. Untuk mengetahui riwayat hidup dari phytagoras
 Tujuan :
1. Untuk mengetahui pemikiran dari phytagoras
SEKILAS PITHAGORAS
Pythagoras (582 SM – 496 SM, bahasa Yunani:
Πυθαγόρας) adalah seorang matematikawan dan filsuf
Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya.

Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia


memberikan sumbangan yang penting terhadap
filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6
SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat
banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan mengenai
dirinya.

Salah satu peninggalan Pythagoras yang


terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan
bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah
kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).

Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya
Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama
kali membuktikan pengamatan ini secara matematis.

Pythagoras dan murid-muridnya


percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini
berhubungan dengan matematika, dan
merasa bahwa segalanya dapat
diprediksikan dan diukur dalam siklus
beritme. Ia percaya keindahan matematika
disebabkan segala fenomena alam dapat
dinyatakan dalam bilangan-bilangan atau
perbandingan bilangan.

Terdapat legenda yang menyatakan


bahwa ketika muridnya Hippasus
menemukan bahwa hipotenusa dari segitiga
siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku
masing-masing 1, adalah bilangan irasional,
murid-murid Pythagoras lainnya memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat
membantah bukti yang diajukan Hippasus.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
A. Teorema Pythagoras
Pythagoras menyatakan bahwa : “Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku kuadrat
panjang sisi miring (Hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya.”
jika c adalah panjang sisi miring/hipotenusa segitiga, a dan b adalah panjang sisi
siku-siku. Berdasarkan teorema Pythagoras di atas maka diperoleh hubungan:
c2 = a2 + b2
Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:
a2 = c2 – b2
b2 = c2 – a2
Catatan : Dalam menentukan persamaan Pythagoras yang perlu diperhatikan adalah
siapa yang berkedudukan sebagai hipotenusa/sisi miring.
Contoh :
Tentukan rumus pythagoras dan turunan dari segitiga yang memiliki panjang sisi miring
a dan sisi siku-sikunya b dan c.
Rumus Pythagoras : a2 = b2 + c2
Turunannya : b2 = a2 – c2
c2 = a2 – b2
B. Menghitung Panjang sisi segitiga siku-siku
Contoh :
1. Pada suatu segitiga ABC siku-siku di titik A. panjang AB= 4 cm dan AC= 3
cm. Hitunglah panjang BC!
Jawab:
BC2 = AC2 + AB2
BC2 = 32 + 42
BC2 = 9 + 16
BC2 = 25
BC = 5 cm
2. Panjang sisi siku-siku dalam segitiga siku-siku adalah 4x cm dan 3x cm. Jika panjang
sisi hipotenusanya 20 cm. Tentukan nilai x.
AC2 = AB2 + BC2
202 = (4x)2 + (3x)2
400 = 16x2 + 9x2\
400 = 25x2
16 = x2
=x
3. Sebuah kapal berlayar ke arah Barat sejauh 80 km, kemudian ke arah utara sejauh 60
km. Hitunglah jarak kapal sekarang dari jarak semula.
jawab:
OU2 = OB2 + UB2
OU2 = 802 + 602
OU2 = 6.400 + 3.600
OU2 = 10.000
OU = 100 km

C. Menentukan Jenis Segitiga jika Diketahui Panjang Sisinya dan Triple Pythagoras
1. Kebalikan Dalil Pythagoras
Dalil pythagoras menyatakan bahwa dalam segitiga ABC, jika sudut A siku-siku maka
berlaku a2= b2 + c2.
Dalam ABC, apabila a adalah sisi dihadapan sudut A, b adalah sisi dihadapan sudut B, c
adalah sisi sihadapan sudut C, maka berlaku kebalikan Teorama Pythagoras, yaitu:
Jika a2 = b2 + c2 maka ABC siku-siku di A.
Jika b2 = a2 +c2 maka ABC siku-siku di B.
Jika c2 = a2 + b2 maka ABC siku-siku di C.
Dengan menggunakan prinsip kebalikan dalil Pythagoras, kita dapat menentukan apakah
suatu segitiga merupakan segitiga lancip atau tumpul.
Jika a2 = b2 + c2 maka ABC adalah segitiga siku-siku.
Jika a2 > b2 + c2 maka ABC adalah segitiga tumpul.
Jika a2 < b2 + c2 maka ABC adalah segitiga lancip.
Contoh :
Tentukan jenis segitiga yang memiliki panjang sisi
1. 5 cm, 7 cm dan 8 cm.
Jawab: sisi terpanjang adalah 8 cm, maka a= 8 cm, b = 7cm dan c = 5 cm
a2 = 82 = 64
b2 + c2 = 72 + 52
b2 + c2 = 49 + 25
b2 + c2 = 74
karena a2 < b2 + c2, maka segitiga tersebut adalah segitiga lanci
2. 8cm, 7cm dan 12 cm
Jawab: sisi terpanjang adalah 12 cm, maka a= 12 cm, b = 7cm dan c = 8 cm
a2 = 122 = 144
b2 + c2 = 72 + 82
b2 + c2 = 49 + 64
b2 + c2 = 113
karena a2 > b2 + c2, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul
2. Triple Pythagoras
Yaitu pasangan tiga bilangan bulat positif yang memenuhi kesamaan “kuadrat bilangan
terbesar sama dengan jumlah kuadrat kedua bilangan yang lain.”
Contoh :
3, 4 dan 5 adalah triple Pythagoras sebab, 52 = 42 + 32
BAB 3
PERMASALAHAN
1. Perhatikan gambar di samping !
Berapa sisi miring tersebut …
a. 10 cm
b. 20 cm
c. 30 cm
d. 40 cm
Jawaban : x
8 cm
a. 10 cm
Penyelesaian :
2 2 2
X =8 +6
2 6 cm
X = 64 + 36
2
X = 100
X = √100
X = 10 cm
2. Pada jajargenjang berikut diketahui AD = 13 cm, CD = 2o cm dan AE = 25 cm. panjang CE adalah

a. 10 cm
b. 12 cm
c. 15 cm
d. 16 cm
Jawaban :
b. 12 cm
Penyelesaian :
2 2 2
CE = CB – BE
CE2 = 132 – 52
CE2 = 169 – 25
CE2 = 144
CE = √144
CE = 12 cm
BAB 4
Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan :
1. Phytagoras lahir pada tahun 570 SM dipulau Samos di daerah lonia
2. Phytagoras adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling terkenal melalui teoremanya
3. Phytagoras dikenal sebagai ”bapak bilangan”
4. Salah satu peninggalan phytagoras yang terkenal adalah teorema phytagoras yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki kakinya (sisi sisi
siku sikunya)
 Saran :
1. Diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat mempergunakan teorema phytagoras tersebut didalam program
study matematika
2. Diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat mempergunakan teorema tersebut dalam pemecahan masalah
didalam kehidupan sehari hari
DAFTAR PUSTAKA

 http://soerya.Surabaya.go.id/Aup/e-
DU.KONTEN/edukasi.net/Matematika/Dalil.Phytagoras/Perhitungan.h
tml
 http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Teorema_Phytagoras_dan_Gar
is-Garis_Pada_Segitiga_8.1_(BAB_5)

Anda mungkin juga menyukai