Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Analisa Proses
Bisnis.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini
bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Surabaya, 07 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak


dalam bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh HenriNestlé. Perusahaan ini
menghasilkan makanan dan minuman sepertimakanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan
lain-lain. Perusahaan ini masukdalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada tahun
1842. HenryNestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincahpada
region itu pada masa tersebut.. ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang
(digunakan sebagai bahan baker lampuminyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia
juga mulai mempruduksidan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun
pada tahun-tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestle menghentikan produksi
airmineralnya.

Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan


terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh
banyak orang di seluruh dunia secara turuntemurun hingga sekarang. Perusahaan
Nestle tersebar di seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap
mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan
kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan informasi diatas penulis akan melakukan Analisa proses Bisnis di PT.
Nestle dari hulu-kehilir.
1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses bisnis dari hulu-kehilir di
PT. Indolakto.

1.4 Manfaat Penelitian


Diharapkan menjadi referensi untuk lebih mengetahui secara mendalam setiap proses
bisnis dalam perusaan PT. Indolakto
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian analisis SWOT dan manfaatnya

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di
dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu
rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang.

Penjelasan lain analisis SWOT Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu
sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu
gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal
yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-
mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang
dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang
bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

SWOT adalah singkatan dari:

 S = Strength (kekuatan).
 W = Weaknesses (kelemahan).
 O = Opportunities (Peluang).
 T = Threats (hambatan).

1. Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :

a. Strenght (S)

Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah
setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di
bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di
dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar
yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
Apa itu analisis SWOT?

b. Weaknesses (W)

Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

c. Opportunity (O)

Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa
depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu
perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang
akan datang.

d. Threats (T)

Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang
akan datang.
2. Manfaat analsis SWOT

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar,
yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi
yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada,
sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan
benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat
selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang
bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta
menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

2.2 Pengertian Value Chain

Pengertian value chain adalah rangkaian fungsi bisnis perusahaan yang menambah
nilai pada produk dan jasa yag diberikan kepada pelanggan.

Fungsi bisnis yang memberi tambah pada value chain antara lain
1. Riset dan pengembangan
Bagian ini sering disebut R&D yang berarti Riset and Development.
Fungsi bisnis adalah melakukan riset kebutuhan pelanggan kemudian membuat
spesifikasi.
2. Perancangan produk dan proses produksi
Fungsi bisnis ini merancang produk sesuai spesifikasi dari fungsi riset dan
pengembangan, kemudian juga merancang proses produksi yang efektif dan efisien
3. Kegiatan produksi
Fungsi bisnis ini melakukan produksi produk yang telah dirancang sebelumnya
4. Pemasaran
Bagian ini disebut dengan Sales and Marketing.
Fungsi bisnis ini melakukan kampanye untuk produk-produk yang dihasilkan
perusahaan
5. Distribusi
Fungsi bisnis distribusi menyalurkan produk yang dibuat perusahaan ke jaringan
distribusi yang mudah dijangkau pelanggan
6. Layanan pelanggan
Bagian ini juga disebut layanan purna jual atau juga Customer Service.
Bagian ini menangani keluhan pelanggan, kerusakan barang, perbaikan dan lain-lain

Perusahaan harus selalu mempertingkan fungsi-fungsi yang memberi nilai tambah.


Sebaliknya fungsi-fungsi yang tidak memberi nilai tambah harus dikurangi untuk mengurangi
biaya operasional perusahaan.

2.3 Pengertian Struktur Organisasi

Roda perusahaan dapat bergerak secara efektif dan efesien, jika setiap komponen
dalam perusahaan tersebut berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, pimpinan
perusahaan harus berupaya untuk membagi tugas dan menempatkan semua sumber daya
perusahaan, khuusnya SDM, dalam posisi yang tepat sesuai bidang keahlian masing-
masing. Hal ini menjadikan setiap individu yang terdapat dalam perusahaan tersebut
memiliki gambaran jelas menenai kedudukan, fungsi, hak dan kewajibannya.

Selain itu, pucuk pimpinan juga bisa mengetahui dengan mudah komponen mana
yang memiliki kinerja, fungsi, dan peran yang tak sesuai harapan perusahaan. Dengan
demikian, akan lebih cepat untuk mengambil sebuah tindakan keputusan yang terbaik bagi
perusahaan. Nah, pembagian dan susunan tugas tersebut kita kenal dengan isitilah struktur
organisasi perusahaan.

 Struktur organisasi fungsional, yaitu susunan organisasi yang didasarkan pada fungsi
masing-masing. Minimal terdiri dari lima bagian utama (divisi) yaitu divisi produksi
(pembuat produk), divisi pemasaran (promosi dan penjualan), divisi personalia
(ketenagakerjaan), divisi pembelajaan, dan divisi umum.
 Struktur organisasi usaha adalah susunan organisasi yang terdapat pada sebuah
perusahaan besar yang didasari oleh adanya pengembangan produk dan riset-riset
usaha sehingga kompenennya menjadi lebih luas.
 Struktur organisasi proyek adalah sebuah susunan organisasi yang dibentuk untuk
mengerjakan suatu projek kerja pada perusahaan. Struktur organisasi hanya bersifat
sementara karena akan dieleminasi ketika project telah selesai.
 Struktur organisasi matriks dibentuk untuk mengerjakan beragam project yang
dikembangkan oleh perusahaan. Struktur ini dikepalai oleh vice president, dan
dibawahnya ada manajer-manajer proyek yang bertugas menyelesaikan project yang
diemban masing-masing.
 Struktur organisasi tim kerja adalah struktur organisasi temporal (sewaktu-waktu)
dalam sebuah perusahaan yang biasanya dibentuk untuk kondisi-kondisi tak terduga
atau adanya proyek dadakan. Sususnan atau struktur ini dibentuk dari personil-
personil (SDM) yang handal yang bisa menyelesaikan permasalahan dengan cepat.
BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

3.1 Sejarah PT. Nestle

Nestlé merupakan perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Vevey, Swiss.


Perusahaan ini memiliki banyak cabang di berbagai Negara (83 negara) dan berdasarkan letak
geografisnya terbagi menjadi 3 zona yakni zona Eropa, zona Amerika Selatan dan Tengah,
serta zona Asia, Oseania dan Afrika. Total karyawan Nestlé dari semua negara mencapai
247.000 pekerja dan total pendapatan mencapai USD 72 trilliun per tahun.

PT Nestlé Indonesia didirikan pada tanggal 29 Maret 1971. Kantor pusat PT Nestlé
Indonesia bertempat di Jalan T.B Simatupang Kav 88 Jakarta, dengan tiga buah pabrik yaitu
pabrik Nestlé Cikupa Tangerang (produk berbasis kembang gula dn minuman), pabrik Nestlé
Panjang Lampung (produk berbasis kopi) dan pabrik Kejayan Pasuruan (produk berbasis
susu). Selain itu, PT Nestlé Indonesia juga mengadakan kerja sama dengan PT. Indofood
menghasilkan produk NESTLÉ INDOFOOD CITARASA INDONESIA. Kerjasama PT.
Nestlé Indonesia dengan Ades Water menghasilkan produk NESTLÉ PURE LIFE.

Pabrik Cikupa yang bergerak di bidang kembang gula dan minuman berdiri pada
tahun 1989. Pada awalnya, Pabrik Cikupa hanya memproduksi permen dengan merek
FOX’S. Hak produksi permen tersebut diambil alih dari pabrik Rown Tree (salah satu pabrik
permen terbesar di Inggris). Kemudian pada tahun 1992 dilakukan produksi permen POLO
dimana awalnya hanya menggunakan line produksi yang sangat sederhana. Proses
pengeringan bahan baku yang telah dicampur dilakukan hanya dengan menggunakan
beberapa oven. Pada tahun 1993 dibangun line produksi yang kedua untuk permen FOX’S.
Pada tahun 1995, dilakukan penambahan alat produksi yaitu bowl cutter untuk permen POLO
sehingga proses produksi lebih cepat dan efisien. Dua tahun kemudian (1997), produksi
minuman teh serbuk dengan proses pencampuran kering dihentikan dan dialihkan ke pabrik
Nestlé Malaysia. Pada tahun 2000, dilakukan perubahan pada alat bowl cutter sehingga alat-
alat tersebut menjadi lebih canggih, daya dan kecepatan produksi pun semakin

meningkat. Pada tahun 2002, dilakukan penambahan line produksi untuk permen
FOX’S menjadi 3 line, sehingga variasi dan jumlah produk tersebut semakin banyak. Pada
tahun 2004 proses produksi Combi Forming High Boiled Candy dimulai. Pada tahun 2008,
proses produksi minuman teh serbuk kembali dilanjutkan pada line pencampuran kering.
Pada tahun 2009 dilakukan produksi minuman serbuk buah dengan merek NESTLÉ
LEMONADE.

3.2 Visi Dan Misi PT. Nestle

Nestle mencoba memberikan dan memfasilitasi yang terbaik untukkehidupan


masyarakat melalui cara hidup mereka di dunia denganmemenuhi kebutuhan konsumen dan
memberikan solusi Nestlememberikan kontribusi pada kualitas kehidupan yang lebih baik.
Nestle selalu memperhatikan lingkungan sekitar dengan caramenciptakan lingkungan sehat
bagi semua orang di seluruh dunia,pihak Nestle merealisasikan keinginan nya untuk
memberikan danmenciptakan lingkungan yang sehat untuk semua orang di seluruhdunia
dengan mengadakan kerjasama dengan para ahli untukmemberikan dan mengantisipasi
masalah-masalah tentang lingkungansehat bagi seluruh dunia.

Kebijakan Kualitas meliputi:

1. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan


2. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku
3. Zero waste dan zero defect4.Berkomitmen secara terus menerus untuk
meningkatkan standarkualitasKebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan
Lingkungan meliputi :

1. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga


2. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan
(mencegahpencemaran lingkungan)
3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan Nestléselalu
menerapkan nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan
bagiperusahaan dan seluruh karyawan, nilai-nilai tersebut dikenal
denganistilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan dari Passion
(Semangat),Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determination
(Gigih), danExcellence (Unggul).

3.3 Struktur Organisasi

PT Nestlé Indonesia merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang


merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha
terbagi atas saham-saham. Anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota,
sehingga pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut.
Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestlé Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur
organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik. Pemegang jabatan tertinggi
di PT Nestlé Indonesia adalah seorang Presiden Direktur yang mengepalai Divisi Teknikal,
Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal and
Corporate Affairs,
Divisi Penjualan, Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, Divisi Coffee and
PPP (Popularly Position Products), Divisi Confectionery, Divisi Nestlé Profesional, Divisi
Liquid Products, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur bersama
masing - masing pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom).
3.4 Perolehan Bahan Baku

PT Nestle Indonesia melihat pasar domestik masih memiliki potensi yang besar.
Perusahaan ini akan berinovasi di berbagai bidang termasuk produk di tahun ini untuk
menggenjot penjualan.

Untuk produk susu dan lainnya, Defa Amira, Corporate Communication Manager PT
Nestle Indonesia menyampaikan, bahan baku yang dibutuhkan mengandalkan bahan baku
local, (Bahan baku) susu dari Jawa Timur, kopi dari Lampung dan kakao (cokelat) dari
Mamuju.

Untuk produk susu, PT Nestle Indonesia sudah mengembangkan program kemitraan


dengan 27.000 peternak sapi perah di Jawa Timur. Hal ini sudah berjalan selama lebih dari 40
tahun dengan bahan baku susu yang dihasilkan mencapai 500.000 liter per hari.

Bahan baku tersebut yang kemudian diolah untuk memproduksi susu bubuk Dancow
dan susu siap minum Bear Brand. Perusahaan akan terus melakukan inovasi untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang juga senantiasa berubah dan berkembang. "Kami telah memiliki
beberapa rencana," katanya tanpa merinci lebih lanjut rencana bisnis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai