Anda di halaman 1dari 10

A.

Penyakit Kanker
1. Pengertian Penyakit Kanker

Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan


sel-sel jaringan tubuh tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak terkendali),
menginfiltrasi/ merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga
mempengaruhi organ tubuh (Akmal, dkk., 2010: 187). Penyakit kanker
menurut Sunaryati merupakan penyakit yang ditandai pembelahan sel tidak
terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut menyerang jaringan biologis
lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis) (Sunaryati,
2011: 12).
Penyakit kanker adalah suatu kondisi sel telah kehilangan pengendalian
dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009: 3). Penyakit kanker adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang
tidak normal, berkembang cepat dan terus membelah diri, hingga menjadi
penyakit berat (Maharani, 2009: 12).
Menurut penulis penyakit kanker merupakan penyakit berat dan bersifat
kronis, yang ditandai pertumbuhan sel tubuh tidak normal, berkembang cepat,
menyebar, dan menekan organ atau saraf sekitar.
2. Pertumbuhan Penyakit Kanker
Pertumbuhan sel kanker tidak terkendali disebabkan kerusakan
deoxyribose nucleic acid (DNA), sehingga menyebabkan mutasi gen vital yang
mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi dapat mengubah sel normal
menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut diakibatkan agen kimia maupun
fisik yang edisebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan maupun
diwariskan (Sunaryati, 2011: 12).
Sel-sel kanker membentuk suatu masa dari jaringan ganas yang kemudian
menyusup ke jaringan di dekatnya dan menyebar ke seluruh tubuh. Sel-sel
kanker sebenarnya dibentuk dari sel normal melalui proses transformasi terdiri
dari dua tahap yaitu tahap iniasi dan promosi. Tahap inisiasi, pada tahap ini
perubahan bahan genetis sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan sel
genetis disebabkan unsur pemicu kanker yang terkandung dalam bahan kimia,
virus, radiasi, atau sinar matahari (Sunaryati, 2011: 13).
Pada tahap promosi, sel menjadi ganas disebabkan gabungan antara sel
yang peka dengan karsinogen. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan
tubuh berusaha merusak sebelum sel berlipat ganda dan berkembang menjadi
kanker. Sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi normal menjadikan tubuh
rentan terhadap kannker (Sunaryati, 2011:14).
3. Jenis-jenis Penyakit Kanker
Jenis-jenis kanker yaitu; karsioma, limfoma, sarkoma, glioma,
karsinoma in situ. Karsinoma merupakan jenis kanker berasal dari sel yang
melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan
seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara,
leher rahim, kolon, rektum, lambung, pankreas (Akmal, dkk., 2010: 188).
Limfoma termasuk jenis kanker berasal dari jaringan yang membentuk
darah, misalnya sumsum tulang, lueukimia, limfoma merupakan jenis
kanker yang tidak membentuk masa tumor, tetapi memenuhi pembuluh
darah dan mengganggu fungsi sel darah normal (Akmal, dkk., 2010: 80).
Sarkoma adalah jenis kanker akibat kerusakan jaringan penujang di
permukaan tubuh seperti jaringan ikat, sel-sel otot dan tulang. Glioma
adalah kanker susunan saraf, misalnya sel-sel glia (jaringan panjang) di
susunan saraf pusat. Karsinoma in situ adalah istilah untuk menjelaskan sel
epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga dianggap
lesi prainvasif (kelainan/ luka yang belum menyebar) (Akmal, dkk., 2010:
81).
Jenis kanker menurut penulis dibedakan berdasarkan sel penyebab awal
dan organ yang diserang. Dengan demikian, jenis kanker dapat dibedakan
menjadi karsioma, limfoma, sarkoma, glioma, karsinoma in situ.
4. Tahapan Penyakit kanker
Kanker tahap awal memasuki stadium satu yaitu kanker telah masuk ke
lapisan sekitarnya. Pada stadium dua, kanker menyebar ke jaringan terdekat
tetapi belum sampai ke kelenjar getah bening (http://kanker.roche.co.id,
diakses 14/09/14).
Tahap lanjut atau stadium lanjut apabila kanker memasuki stadium tiga.
Stadium tiga berarti kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat
tetapi belum sampai ke organ tubuh yang letaknya lebih jauh. Tahap akhir
atau disebut stadium akhir apabila telah masuk pada stadium empat. Stadium
empat menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke organ tubuh atau
jaringan lain (http://kanker.roche.co.id, diakses 14/09/14).
5. Gejala-gejala Penyakit Kanker
Gejala kanker timbul dari organ tubuh yang diserang sesuai dengan
jenis kanker, gejala kanker pada tahap awal berupa kelelahan secara terus
menerus, demam akibat sel kanker mempengaruhi sistem pertahanan tubuh
sebagai respon dari kerja sistem imun tubuh tidak sesuai (Akmal, dkk., 2010:
188).
Gejala kanker tahap lanjut berbeda-beda. Perbedaan gejala tergantung
lokasi dan keganasan sel kanker. Menurut Sunaryati gejala kanker yaitu
penurunan berat badan tidak sengaja dan terlihat signifikan, pertumbuhan
rambut tidak normal, nyeri akibat kanker sudah menyebar (Sunaryati, 2011:
14).
6. Faktor Penyebab Penyakit Kanker
Penyebab kanker berupa gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan
lingkungan (Akmal, dkk., 2010: 80). Harmanto dalam Sunaryati (2011: 16)
menyebutkan bahwa, faktor penyebab tumbuhnya kanker bersifat internal
dan eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu faktor keturunan, baik dari
pihak orang tua secara langsung maupun nenek moyang, daya tahan tubuh
yang buruk.
Faktor eksternal seperti pola hidup tidak sehat di antaranya
mengonsumsi makanan dengan bahan karsinogen, makanan berlemak,
minuman beralkohol, kebiasaan merokok, diet salah dalam waktu lama; sinar
ultraviolet dan radioaktif; infeksi menahun/ perangsangan/ iritasi;
pencemaran lingkungan atau polusi udara; obat yang mempengaruhi
hormon; berganti-ganti pasangan (Sunaryati 2011: 16).
Faktor penyebab kanker menurut penulis berupa faktor dari dalam diri
individu dan faktor dari luar diri individu. Faktor dari dalam diri individu
berupa faktor
B. Identifikasi Tanaman
Kunyit putih (Curcuma zedoaria) adalah jenis tanaman di Indonesia yang
ekstraknya memiliki kandungan senyawa yang dapat menghambat
karsinogenesis. Senyawa tersebut antara lain minyak astiri, polisakarida dan
kurkuminoid yang telah diidentifikasi dan diisolasi meliputi: kurkumin,
demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin (Chiung et al., 2010).
Selain sebagai antikanker, kurkumin juga digunakan sebagai antioksidan,
antiinflamasi, antiproliferasi, pengatur penghambatan ekspresi enzim
siklooksigenase (COX), dan memacu apoptosis (Aggarwal et al., 2003).
Penelitian Murwanti dkk., (2006) menunjukkan bahwa senyawa kurkuminoid
yang terisolasi dari ekstrak rimpang kunyit putih pada pemberian dosis 500
mg/kgbb memiliki aktivitas penghambat karsinogenesis terbaik yang berperan
sebagai antiproliferasi dan memacu apoptosis. Penelitian mengenai pemberian
rimpang kunyit putih pada penghambatan karsinogenesis paru yang didasarkan
pada tahap karsinogenesis belum dilakukan. Untuk membuktikan perlu
dilakukan penelitian tentang pola waktu pemberian ekstrak rimpang kunyit
putih terhadap gambaran histopatologi paru mencit yang diinduksi
benzo[α]piren.
Curcuma zedoaria di Indonesia sering disebut tanaman kunyit putih.
Tumbuhan ini berasal dari Himalaya, India dan tersebar di negara-negara Asia.
Curcuma zedoaria tumbuh liar di Sumatra, di hutan jati Jawa Timur, banyak
dijumpai di Jawa Barat dan Jawa Tengah, di ketinggian sampai 1000 dpl
(Windono dan Parfati, 2002).
Tanaman jenis herbaceous dan rhizomatous ini merupakan tanaman terna
tahunan, tinggi mencapai 1 meter, tumbuh membentuk rumpun. Batang semu
tegak, umbi dan cabang silindris bawah tanah atau rimpang. Tunas umbi dan
tunas rimpang muncul di atas tanah sebagai perbungaan. Daun memanjang
berwarna merah di sepanjang tulang tengahnya. Tidak ada bunga tambahan
tetapi tunas vegetatif yang lebih berkembang menjulang ke atas membentuk
bongkol bunga yang besar, mahkota bunga berwarna putih, dengan tepi
bergaris merah tipis, rimpang berwarna putih, rasa sangat pahit (Lobo et al.,
2009).

C. Cara pembuatan
Pembuatan Ekstrak Rimpang Kunyit Putih
Rimpang kunyit putih dicuci bersih dengan air mengalir, ditiriskan,
dijemur dengan panas matahari tidak langsung dengan ditutupi kain warna
gelap.
Setelah kering, dibuat serbuk dan diayak hingga diperoleh serbuk rimpang
Curcuma zedoaria. Sebanyak 500 gram serbuk diekstrak dengan cara maserasi
menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 1,5 liter. Pengadukan dilakukan 2
kali yaitu pada pagi dan sore hari, setelah 3 x 24 jam dilakukan penyaringan.
Ampas dimaserasi kembali dengan pelarut etanol 96% sebanyak 1,5 liter.
Maserasi dilakukan 3 kali. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan kemudian
diendapkan, lalu disaring untuk selanjutnya diuapkan dengan pengurangan
tekanan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.
Ekstrak etanol rimpang kunyit putih diperoleh langsung dari Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Oleh karena itu dalam
penelitian ini peneliti tidak melakukan preparasi ekstrak.

D. Dosis
Kandungan kimia rimpang kunyit putih terdiri dari minyak astiri,
polisakarida dan kurkuminoid yang telah diidentifikasi dan diisolasi meliputi:
kurkumin [1,7-bis (4-hidroksi-3-metoksifenil)-1,6-heptadin-3,5-dione],
demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin (Chiung et al., 2010). Minyak
atsiri memiliki senyawa aktif polifenol berupa pigmen kuning yang berasal dari
rimpang kunyit putih yang mengandung monoterpen dan sesquiterpen.
Monoterpen terdiri dari monoterpen 1,8-cineole, terpinolene, o-Cymene,
αPinene, β-Phellandrene, dan myrcene. Berdasarkan penggolongannya,
sesquiterpen terdiri dari: golongan curzerenone, germacrone, zedoarondiol,
isozedoarondiol, curcumenol, isocurcumenol, bisacumol, curcumadione,
curcumenone, curdione, furanodiene, furanodienone, dan zederone. Kandungan
lainnya yaitu etil-p-metoksisinamat, 3,7-dimetillindan-5-asam karboksilat
(Pomkeua, 2010).
Kandungan kurkuminoid pada kunyit putih berupa kurkumin (77%),
demetoksikurkumin (18%), bisdemetoksikurkumin (5%) (Basnet and Basnet,
2011). Pada penelitian sebelumnya, ekstrak rimpang kunyit putih menunjukkan
adanya aktivitas penghambatan karsinogenesis pada paru. Ekstrak etanol
rimpang kunyit putih pada dosis 500 mg/kgbb menunjukkan penghambatan
tahap promosi tumor paru pada sel mencit secara in vivo dengan menghambat
proliferasi, memacu apoptosis dan menghambat enzim sikloogsigenase (COX)
(Murwanti dkk., 2006).
Aktivitas kurkumin sangat potensial sebagai senyawa utama
antikarsinogenesis yang dibuktikan dengan kemampuannya menekan aktivitas
enzim sitokrom P450, menghambat ekspresi NF-κВ yang menginduksi
ekspresi COX-2 dan Bcl-2, serta mengaktifkan enzim caspase-3, caspase -7
dan caspase -9 yang memacu apoptosis sehingga dapat menghambat proliferasi
sel dan aktivitas mutagenik dari benzo[a]piren pada proses karsinogenesis
(Rini dkk., 2012; Priosoeryanto dkk., 2009). Kurkumin juga memiliki
kemampuan sebagai antioksidan, antiinflamasi, antiangiogenesis dan
antikarsinogensis (Aggarwal et al., 2003).

E. Indikasi
1. Melembabkan Kulit yang Kering
Kunyit putih memiliki kandungan antiseptik dan antioksidan
sehingga memberikan nutrisi pada kulit yang kering agar lebih lembab tanpa
perlu menggunakan pelembab buatan. Anda juga bisa
mengkombinasikannya dengan madu karena madu dapat mengikat air yang
berguna untuk mempertahankan kelembaban dan kesehatan kulit bagian
dalam.
2. Zat Anti Radang
Manfaat kunyit putih untuk kesehatan yang selanjutnya adalah
sebagai zat anti radang. Anti bakteri yang terkandung di dalam kunyit putih
ini sangat bermanfaat untuk proses penyembuhan luka dan infeksi. Sehingga
Anda akan terhindar dari bekas luka atau kapalan.
3. Penyembuh Luka Bakar dan Eksim
Sama seperti penyembuhan luka dan radang, eksim dan luka bakar
pun bisa dihilangkan dengan membuat ramuan kunyit putih yang dicampur
madu. Keduanya bisa digunakan sebagai obat luar dan obat dalam.
4. Obat Awet Muda
Jika Anda ingin memiliki wajah awet muda, Anda juga dapat
menggunakan kunyit putih. Sifat antioksidan dari kunyit putih yang
dicampur dengan madu terbukti dapat mengurangi bahkan menghindari
proses penuaan dini.
5. Penyegar Kulit
Sebagai penyegar kulit, Anda dapat mencampurkan kunyit, madu
dan juga jus lemon secara sekaligus. Minumlah campuran tersebut setiap
hari secara rutin. Anda akan merasakaan manfaatnya setelah beberapa kali
meminum ramuan tersebut.
6. Mengobati Maag
Mengkonsumsi kunyit putih sangat cocok untuk Anda yang
mengidap maag atau penyakit lambung. Untuk mengurangi risiko buruk
yang ditimbulkan oleh penyakit maag, Anda disarankan untuk rutin
mengkonsumsi minuman atau makanan yang diolah dengan menggunakan
kunyit putih.
7. Menambah Nafsu Makan
Sama halnya dengan temulawak, kunyit putih juga ternyata mampu
membantu menambah nafsu makan. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi
Anda yang sedang melakukan program menambah berat badan. Selain itu,
khasiat ini juga tentunya berguna untuk anak yang susah makan.
8. Mencegah Kanker Payudara
Salah satu penyakit yang ditakutkan oleh kaum wanita selain kanker
serviks adalah kanker payudara. Maka untuk mengurangi resikon terjadinya
kanker ini Anda dapat membuat ramuan kunyit putih. Caranya adalah kunyit
putih dan keladi putih di uci sampai bersih kemudian dipotong-potong. Lalu
rebuslah dengan air sebanyak 4 gelas. Setelah mendidih minumlah ramuan
tersebut.
9. Mengobati Keputihan
Untuk mengobati keputihan Anda bisa mengiris tipis-tipis kunyit
putih, kemudian merebusnya hingga mendidih. Diamkan beberapa saat agar
tidak terlalu panas atau sampai hangat. Kemudian air rebusan tersebut
dipakai untuk membersihkan organ kewanitaan. Lakukanlah dua kali sehari
pada pagi dan sore sampai keputihan benar-benar sembuh.
10. Mengobati Masuk Angin
Untuk mengobati gejala masuk angin, Anda dapat mengambil 200
gram kunyit putih, kemudian dicuci sampai bersih, kupas dan parut. Hasil
parutan tersebut diperas dan air perasannya kemudian direbus. Air rebusan
inilah yang dimanfaatkan untuk mengobati masuk angin. Dapat pula
ditambahkan madu untuk pemanisnya.
11. Untuk Obat Luar
Kunyit putih juga ternyata dapat digunakan sebagai obat luar.
Caranya, parut kunyit putih lalu campur dengan asam kawak atau dapat pula
dicampur dengan minyak kelapa. Kemudian balurkanlah pada bagian yang
sakit. Cara ini dapat digunakan untuk luka lebam, bangkak, dan juga bisul.
12. Mengobati Diare
Apabila Anda termasuk orang yang sering mengalami gangguan
pencernaan yang kemudian pada akhirnya menyebabkan diare, maka Anda
dapat mencoba untuk mengobatinya dengan memanfaatkan kunyit putih ini.
13. Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Kunyit putih memiliki kandungan alami yang mana berkhasiat nyata
untuk membantu proses penyembuhan penyakit kanker. Cara mengolahnya
tidaklah sulit, kunyit bisa diparut halus, diperas sarinya dan diminum
langsung.
14. Mengobati Kista
Kunyit putih juga dapat digunakan sebagai bahan ramuan untuk
mengobati penyakit kista. Caranya, campurkan masing-masing 10 gram
kunyit putih kering, temu putih, tapak liman kering, dan pegagalan kering
dengan 30 gram cakar ayam segar. Rebus dengan air 1 liter hingga tersisa
setengahnya kemudian dinginkan. Minumlah ramuan ini sebanyak 3 kali
sehari.
F. Kontraindikasi
Meskipun kunyit putih merupakan tanaman herbal yang telah banyak
dikonsumsi, namun setidaknya ada beberapa efek samping terhadap
penggunaanya seperti berikut :
Kunyit Putih

1. Kunyit putih bisa didapatkan dengan berbagai bentuk baik cairan atau
kapsul. Terlalu banyak mengkonsumsi kunyit dapat menyebabkan
kerusakan pada sel darah putih dan sel darah merah. hal ini jika terjadi
secara terus-menerus dapat merusak sel darah merah seperti anemia.
2. Salah satu kemungkinan saat mengkonsumsi kunyit putih adalah
penurunan gula darah. Namun hal ini harus diwaspadai karena jika
dikonsumsi secara berlebihan, gula dalam bisa turun drastis. Kondisi ini
bisa terjadi, yang dinamakan hypoglycemia atau kondisi tubuh kekurangan
gula darah.
3. Selain sebagai pengobatan tanaman herbal sering digunakan untuk
perawatan kecantikan, begitu pula dengan kunyit putih. Namun kunyit
putih sedikit berbahaya bagi yang memiliki kulit sensitif karena
penggunaan pada kulit secara terus-menerus dapat mengiritasi kulit.
4. Meskipun kunyit putif sering dijadikan pengobatan alternatif, namun dapat
menurunkan keefektifan obat medis jika digunakan secara bersamaan.
Sehingga butuh pengawasan dokter jika ingin mengkonsumsinya.
5. Bagi ibu hamil dan menyusui juga perlu menghindari penggunaan kunyit
putih secara langsung (dimakan). Karena kandungan zat dalam kunyit
putih tersebut dapat membahayakan janin hingga menyebabkan keguguran
dan juga gangguan usu besar.

Anda mungkin juga menyukai