ABSTRAK
Salah satu capaian pembelajaran mata kuliah instrumentasi adalah mampu menjelaskan penggunaan
konsep instrumentasi pada penerapan teknologi instrumentasi. Pengembangan media merupakan salah satu
upaya mencapai capaian pembelajaran tersebut. Penerapan teknologi instrumentasi yang diangkat dalam
penelitian ini adalah penggunaan photodioda sebagai sensor denyut jantung yang memungkinkan penggunaan
berbagai macam rangkaian pengkondisi sinyal untuk memodifikasi sinyal ke output. Artikel ini bertujuan untuk
mendeskripsikan desain media berdasarkan analisis kebutuhan dan memaparkan hasil evaluasi pengembangan
media tersebut. Media dikembangkan dengan tahapan analisis kebutuhan, desain, pengembangan dan evaluasi.
Hasil menunjukkan bahwa: (1) media berupa trainer berbentuk kotak yang berisikan titik-titik pengukuran
(sensor, pengkondisi sinyal dan output) diatas skema rangkaian sesungguhnya dan jobsheet praktik; dan (2)
evaluasi menunjukkan bahwa trainer memiliki unjuk kerja yang sesuai dan mendapat penilaian layak dari
mahasiswa. Sebagai tambahan penggunaan trainer tersebut memudahkan mahasiswa dalam memaparkan
variabel proses, sensor, pengkondisi sinyal dan output dari media pembelajaran pengukur denyut jantung yang
dikembangkan.
65
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
menjadi penyebab utama kematian secara biaya menjadi permasalahan pada perangkat
global. Proporsi penyebab kematian PTM pengukur denyut jantung. Penggunaan
pada orang-orang berusia kurang dari 70 photodioda sebagai sensor pada perangkat
tahun, penyakit cardiovaskular merupakan pengukur denyut jantung dinilai mampu
penyebab terbesar (Pusat Data dan Informasi menjadi solusi hal tersebut.
Kementerian Kesehatan RI, 2012:1). Jantung Beberapa riset menunjukkan bahwa
yang tidak normal bisa dilihat dari jumlah terdapat sensor lain yang berbeda dengan
denyut jantung yang tidak sesuai dengan sensor pada ECG yang dapat dijadikan
kisaran jumlah denyut jantung normal. Denyut alternatif sensor pengukur denyut nadi, yaitu
jantung adalah jumlah detak jantung per satuan sensor pulse oximetry. Sebagai tambahan,
waktu dan biasanya dinyatakan dalam denyut Valencell (2015) menyatakan bahwa perangkat
per menit atau beats per minute (bpm). Pada yang memantau denyut jantung (termasuk
orang dewasa, jantung yang normal berdetak oximetry) menggunakan metode
sekitar 60 sampai 90 kali per menit (Darwis photoplethysmography (PPG). PPG
dkk, 2008:18). Frekuensi denyut jantung merupakan teknik penyinaran cahaya pada
normal orang dewasa dalam hal ini merupakan kulit dan mengukur jumlah cahaya yang
jumlah denyut jantung yang terjadi dalam satu tersebar melalui aliran darah yang berubah
detik. Oleh karena itu frekuensi denyut jantung secara dinamis dikarenakan perubahan denyut
normal orang dewasa sekitar 1 Hz sampai darah (denyut jantung) atau perubahan volume
dengan 1,67 Hz (jumlah getaran dibagi dengan darah (cardiac output). Gambar 1
jumlah detik waktu). memperlihatkan teknik PPG.
Deteksi dini penyakit jantung dapat
dilakukan dengan melakukan pengecekkan
frekuensi denyut jantung secara teratur.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk
mendeteksi frekeunsi denyut jantung.
Perangkat pengukur denyut jantung
diantaranya adalah Electrocardiograph (ECG)
dan pulse fingertip oximeter. Penggunaan ECG
Gambar 1. Teknik PPG (Valencell, 2015)
kurang fleksibel penggunaannya karena
ukuran yang relatif besar serta memerlukan Lebih lanjut lagi Barker dkk (2002)
instalasi dan teknis pengoperasian tertentu menyatakan bahwa prinsip sensor pulse
yang cenderung rumit, sehingga terbatas oleh oxymeter bekerja berdasarkan karakteristik
tenaga medis. Selain itu ECG relatif mahal. penyerapan cahaya merah dan inframerah
Alternatif lainnya menggunakan ECG mobile (infrared/IR) dari hemoglobin yang
yang ada di smarthpone berbasis android. mengandung oksigen dan yang tidak
Namun demikian dr. Sinatra (tt) menyatakan (terdeoksigenasi). Hubungan antara
bahwa terdapat beberapa permasalahan ketika penyerapan cahaya oleh hemoglobin seperti
menggunakan ECG mobile pada smartphone, tertampil pada Gambar 2.
diantaranya mengganggu variabilitas detak
jantung, adanya waktu delay saat
pentransmisian data ke smartphone dan terkait
efek frekuensi wireless pada tubuh manusia.
Dilain pihak pulse fingertip oximeter relatif
mahal meskipun penggunaannya mudah.
Diperlukan perangkat pengukur denyut
jantung yang mudah penggunaannya dan Gambar 2. Hubungan penyerapan cahaya pada
murah. Keterbatasan penggunaan dan faktor hemoglobin (Barker dkk, 2002)
66
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
Hemoglobin yang mengandung oksigen area tertentu seperti jari dan telinga (Barker
menyerap cahaya inframerah dan melewatkan dkk, 2002; dan Editors, 2007).
cahaya merah lebih banyak. Sebaliknya pada Selanjutnya yang perlu menjadi
hemoglobin terdeoksigenasi menyerap cahaya perhatian adalah adanya perbedaan penyerapan
merah dan melewatkan cahaya inframerah cahaya yang terjadi pada jari seperti pada
lebih banyak. Hal tersebut terjadi dikarenakan Gambar 4. Variasi penyerapan cahaya pada
adanya perbedaan panjang gelombang diantara jari dipengaruhi dari beberapa komponen,
cahaya merah (600 -750 nm) dan cahaya yaitu gerakan dan perfusi darah, sedangkan
inframerah (850-1000 nm). Jagdeo dkk (2012) penyerapan cahaya secara konstan terjadi pada
menyatakan bahwa transmisi cahaya kulit, jaringan, darah vena, dan darah arteri.
inframerah pada tangan manusia rendah tetapi
dapat dihitung dan lebih besar dari transmisi
cahaya merah. Sehingga pada media ini dipilih
infrared sebagai transmitter cahaya. Sensor
oximetry pada prinsipnya menggunakan
pancaran cahaya led merah dan infrared dan Gambar 4. Penyerapan cahaya karena beberapa
ditangkap oleh photodetector. Terdapat dua komponen di jari (Barker dkk, 2002)
metode dalam mengukur denyut jantung
menggunakan sensor tersebut, yaitu metode Sinyal biometrik dari PPG yang
pancaran (transmission) dan pantulan berkualitas tinggi seperti pada Gambar 5
(reflection) seperti terlihat pada Gambar 3. mendasari pengukuran frekuensi pernafasan,
VO2 max, kandungan oksigen dalam darah,
variabilitas denyut jantung,tekanan darah dan
efisiensi jantung. Meskipun demikian optical
noise, warna kulit, croossover problem (gerak
dan aktivitas tubuh), lokasi sensor dan perfusi
rendah, sehingga dibutuhkan optomekanik dan
Gambar 3. Metode Transmission (kiri) dan
Reflectance (kanan) (Editors, 2007) algoritma ekstraksi sinyal yang bagus.
Penggunaan optical heart rate monitoring
Pada metode transmisi, transmitter dan (OHRM) dengan teknik PPG saat ini
receiver cahaya diposisikan berlawanan berinovasi menjadi perangkat yang
dengan jari berada diantara keduanya. Berbeda mendukung lifestyle, in-session dan
dengan metode transmisi, pada metode refleksi pemantauan kesehatan (Valencell, 2015).
transmitter dan receiver cahaya berada Dalam penelitian ini teknik PPG terbatas pada
berdekatan dengan jari berada diatas membelajarkan mahasiswa mengenai konsep
keduanya. Pada penelitian ini dipilih metode variabel besaran, sensor dan pengkondisi
refleksi dengan mempertimbangkan sinyal. Diharapkan dengan penguasaan konsep
kemudahan pemasangan komponen. tersebut, mahasiswa mampu berkontribusi
Penggunaan metode tersebut hanya pada area- dalam memberikan inovasi OHRM.
67
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
68
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
keterbatasan serta pengemasan media; dan (5) konsep variabel besaran, sensor dan
benefit analysis untuk menganalisa pengkondisi sinyal mengenai pengukur denyut
manfaat/keuntungan yang dapat diperoleh nadi pada media. Kelayakan media dinilai
dengan adanya dukungan media yang mahasiswa menggunakan angket. Teknik
dikembangkan. Analisis tersebut merujuk pada analisis deskriptif digunakan untuk
Front End Analysis menurut Lee & Owens menentukan kelayakan media dalam fungsinya
(2004: 15), dimana analisis disesuaikan dengan melakukan konversi skor rerata ke
dengan kebutuhan pengembangan media. dalam tingkatan kelayakan. Kriteria sangat
Analisis ini dilakukan dengan melakukan layak apabila skor rerata 3,25 s.d. 4; layak
wawancara dengan dosen pengampu. Setelah apabila skor rerata 2,5 s.d. 3,25; kurang layak
analisis dilakukan maka diperoleh bahan untuk apabila skor rerata 1,75 s.d. 2,5; dan sangat
melakukan desain blok diagram, titik kurang layak apabila skor rerata 1 s.d. 1,75.
pengukuran, skema dan layout rangkaian serta
kemasan perangkat. Desain dilanjutkan dengan HASIL
implementasi skema pada PCB dan packaging
perangkat. Tahapan terakhir adalah evaluasi Hasil analisis kebutuhan secara umum
yang terdiri dari: (1) uji unjuk kerja perangkat menunjukkan bahwa media yang dibuat tidak
berdasarkan indikator keberhasilan dan berbasis mikrokontroler agar mahasiswa tidak
penilaian ahli mengenai materi (kesesuaian, memiliki overlap materi. Meskipun demikian,
kelengkapan dan memberikan kesempatan output disesuaikan dengan kebutuhan
belajar), teknis (fleksibel, keamanan dan pemrosesan di mikrokontroler. Hal tersebut
kemanfaatan) dan tampilan (bentuk, dikarenakan beberapa mata kuliah menerapkan
keserasian, keterbacaan dan kerapian); dan (2) pembelajaran berbasis proyek dan semua
uji penggunaan terbatas pada mahasiswa proyek yang ditugaskan berbasis
mengenai kelayakan dan kemampuan media mikrokontroler. Sebagai tambahan, rangkaian
untuk membantu mahasiswa menguasai dibangun dari rangkaian yang sebenarnya.
konsep instrumentasi dari variabel besaran, Paparan hasil analisis kebutuhan ditunjukkan
sensor dan pengkondisi sinyal menggunakan pada Tabel 2.
tes lisan dengan menjelaskan alur berfikir
Tabel 2. Hasil analisis kebutuhan
Indikator capaian Hasil
Rincian tugas peserta didik - Pengukuran tegangan dan bentuk sinyal pada titik-titik pengukuran
Materi yang diakomodasi media - Konsep variabel besaran, sensor, pengkondisi sinyal dan output
Tujuan media - Menjelaskan penggunaan konsep instrumentasi pada penerapan teknologi
instrumentasi (penggunaan sensor photodioda untuk mengukur denyut
jantung), khususnya konsep variabel besaran, sensor dan pengkondisi sinyal
Jenis media yang paling tepat - Jenis media berbentuk objek hardware disertai jobsheet praktik
digunakan, kebutuhan umum, - Kebutuhan umum pengembangan: blok sensor, blok pengkondisi sinyal
kelebihan, keterbatasan serta (band pass filter, penguat non inverting, dan comparator) dan output
pengemasan media (tampilan, - Kelebihan media ini diantaranya: (1) dibuat terstruktur dimulai blok input,
bentuk, ukuran, bahan) proses dan output; (2) dibuat dari rangkaian yang sebenarnya dan sesuai
dengan skema yang tertampil; dan (3) titik-titik pengukuran disusun
berurutan dan besar
- Keterbatasan media ini diantaranya: (1) tidak dikonfigurasikan ke
mikrokontroler, hal tersebut berdasarkan analisis mengenai fokus pada
instrumentasi analog; (2) metode yang dipakai hanya satu (refleksi); (3)
tidakdapat memodifikasi pengkondisi sinyal; dan (4) sinyal output belum
berkualitas bagus untuk dapat menampilkan semua pengukuran biometrik,
sehingga terbatas pada representasi denyut jantung
- Media dikemas dalam bentuk boks dengan ukuran menyesuaikan
keterbacaan skema dan penempatan titik-titik pengukuran, bokd media dari
bahan acrylic warna putih.
69
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
Jenis media berupa media objek hardware terdiri dari penguat non inverting, band pass
yaitu berupa rangkaian yang dikemas dalam filter, dan comparator; dan (3) blok output
boks perangkat dan didukung jobsheet. berupa led. Sehingga didapatkan output
Jobsheet praktik disusun untuk memandu tegangan yang telah dikuatkan dan siap
mahasiswa mengerjakan praktik (tugas) dan diproses pada blok output. Dari blok diagram
berisi materi mengenai konsep variabel tersebut tiik pengukuran yang diperlukan
besaran, sensor, pengkondisi sinyal dan output. adalah: (1) titik pengukuran output sensor
Keterbatasan media terkait tidak sebagai masukan pada pengkondisi sinyal; (2)
dikonfigurasikan ke mikrokontroler adalah titik pengukuran output rangkaian penguat non
agar tidak overlap dengan materi inverting; (3) titik pengukuran output
mikrokontroler dan memfokuskan mahasiswa rangkaian band pass filter dan (4) titik
kepada materi instrumentasi dari variabel pengukuran output rangkaian comparator.
proses, sensor hingga pengkondisi sinyal. Dengan demikian dapat di breakdown
Sehingga output diumpankan pada led yang kebutuhan komponen pada Tabel 3.
mengindikasikan terdapat/tidak terdapatnya
denyut jantung, meskipun sebenarnya output Tabel 3. Kebutuhan komponen rangkaian
pengkondisi sinyal
sudah dapat diproses dengan mikrokontroler.
Adanya keterbatasan-keterbatasan media No. Blok Komponen
1 Sensor Photodioda, IR, R
diharapkan tetap dapat mencapai capaian (470R dan 1K)
pembelajaran yang diharapkan yaitu 2 Penguat LM356, R (68K;
mahasiswa mampu menjelaskan konsep 680K;),
instrumentasi pada penerapan teknologi 3 Filter C(1uF,100nF),
R(68k,6.8k)
instrumentasi (penggunaan sensor photodioda 4 Comparator LM2903, Trimpot
untuk mengukur denyut jantung), khususnya 10k, R10k
konsep variabel besaran, sensor dan 5 Boks Acrylic Susu
pengkondisi sinyal. Dengan kesederhanaan perangkat 3mm,2mm.
rangkaian diharapkan konsep instrumentasi
Agar tujuan media tercapai, terdapat
dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa
alur berfikir yang ditanamkan melalui
dikarenakan kelebihan media berupa
pembelajaran. Alur berfikir tersebut adalah
pembuatan yang terstruktur dimulai blok input,
konsep how, what dan why. Dimana alur
proses dan output mampu mengkonstruksi
berfikir dimulai dari mempertanyakan
pemahaman dengan baik.
indikator variabel besaran, sensor sampai
Blok diagram rangkaian seperti pada
dengan pengkondisi sinyal secara berurutan.
Gambar 6, terdiri dari: (1) blok rangkaian
Alur berfikir tersebut seperti disajikan pada
sensor yang terdiri dari rangkaian IR dan
Tabel 4.
photodioda; (2) blok pengkondisi sinyal yang
Tabel 4. Alur berfikir konsep variabel besaran, sensor dan pengkondisi sinyal
No. Indikator Hasil analisis
1 Variabel besaran Darah pada ujung jari: memiliki variasi penyerapan cahaya karena
Bagaimana karakteristik variabel kadar oksigen dalam hemoglobin sebagai akibat dari perubahan
besaran? (how) denyut dan volume darah dari jantung. Memiliki faktor
pengganggu diantaranya: warna kulit, jaringan, pembuluh darah
vena, pembuluh darah arteri, optical noise, croossover problem
(gerak dan aktivitas tubuh), lokasi sensor dan perfusi rendah.
70
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
.
Alur berfikir seperti pada Tabel 4 akan tiga blok, yaitu blok sensor, blok pengkondisi
memudahkan mahasiswa untuk memahami sinyal dan blok output. Dalam blok
konsep instrumentasi dari variabel besaran, pengkondisi sinyal terdapat rangkaian filter,
sensor dan pengkondisi sinyal. Alur berfikir penguat dan komparator. Gambar 6
tersebut digunakan untuk penyusunan blok menunjukkan diagram blok dari rangkaian
diagram dari perangkat. Blok diagram pada perangkat media ini.
perangkat media secara umum yang terdiri dari
71
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
Secara umum cara kerja rangkaian adalah band pass filter. Penggunaan filter
adalah variabel besaran berupa aliran darah di tersebut merujuk pada Nguyen & Horjus
ujung jari di konversi menjadi besaran listrik (2011) yang menggunakan band pass filter
oleh blok sensor yaitu infrared sebagai (BPF). BPF digunakan untuk menghilangkan
transmitter dan photodioda sebagai receiver interferensi yang disebabkan oleh cahaya dan
cahaya. Output dari sensor selanjutnya melalui distorsi, serta membatasi frekuensi yang sesuai
proses pengkondisian sinyal oleh filter, dengan frekuensi denyut jantung. Filter
penguat dan komparator sampai dengan dirancang dengan frekuensi cut off sebesar
didapatkan output yang sesuai untuk 2Hz. Komparator digunakan untuk
mengkondisikan led. Digunakan rangkaian mengkomparasi nilai tegangan yang masuk
penguat dikarenakan output sensor berada antara tegangan referensi, sehingga keluaran
pada orde mV, sedangkan diharapkan output komparator dapat memberikan tegangan yang
sensor dapat digunakan untuk menyalakan led. sesuai baik untuk led maupun untuk input
Standard LED (red) memerlukan tegangan 2 V mikrokontroler.
– 3 V (Vishay, 2015). Filter yang digunakan
A B C
D E
GND
72
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
Setelah diimplementasikan, media sesuai dengan tujuan. Data hasil unjuk kerja
dievaluasi tahap awal dengan melakukan uji ditampilkan pada Tabel 5. Secara umum hasil
unjuk kerja. Uji unjuk kerja ini disusun unjuk kerja sesuai dengan harapan, dimana
berdasarkan indikator-indikator yang disusun semua unjuk kerja sesuai dengan kajian dan
oleh peneliti untuk menghasilkan media yang indikator ketercapaian/ hasil yang diharapkan.
73
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
74
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
75
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
76
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Volume 1, Nomor 1, November 2015
Jagdeo JR, Adams LE, Brody NI, & Siegel Valencell, Team. 2015. Optical heart rate
DM. 2012. Transcranial Red and Near monitoring: what you need to know.
Infrared Light Transmission in a Valencell. Diakses dari
Cadaveric Model. PLoS ONE 7(10): http://valencell.com/blog/2015/10/optica
e47460. l-heart-rate-monitoring-what-you-need-
doi:10.1371/journal.pone.0047460. to-know/
Diakses dari
Verma, D., & Bhasin, M. 2014. Real Time
http://journals.plos.org/plosone/article?i
Optical Heart Rate Monitor.
d=10.1371/journal.pone.0047460
International Journal of Computer
Lee, W. & Owens, D. (2004). Multimedia- Science and Information technologies
Based Instructional Design. San (IJCSIT) 5, no. 6 hal. 7265-7269.
Francisco: Jossey-Bass/Pfeiffer
Vishay. 2015. High Efficiency LED in Ø 5 mm
Nguyen, Wesley., & Horjus, Ryan. 2011. Tinted Diffused Package. Diakses dari
Heart-Rate Monitoring Control System www.vishay.com/docs/83219/tlhg640.pd
Using Photoplethysmography (PPG). f
Senior Project. California Polytechnic
Wahyu dkk. 2014. FPGA Based Heartbeats
State University: San Luis Obispo.
Monitor With Fingertip Optical Sensor.
Pusat Data dan Informasi Kementerian International Journal of Computer
Kesehatan RI. 2012. Penyakit Tidak Science, Engineering and Information
Menular. Buletein Jendela Data dan Technology (IJCSEIT) 4, no. 5 hal: 1-
Informasi Kesehatan. Kementerian 9Wardiman Djojonegoro. 1998.
Kesehatan RI: Jakarta. Pengembangan sumber daya manusia
melalui sekolah menengah kejuruan
Republik. 2012. Undang-undang Republik
(SMK). Jakarta: PT Jayakarta Agung
Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang
Offset.
pendidikan tinggi. Jakarta
Yusuf Hadi Miarso. 2009. Menyemai Benih
Sinatra. tt. Your smartphone is a protable ecg
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
machine. Dr.Sinatra. Diakses dari
Prenada Media group atas kerjasama
http://www.drsinatra.com/your-
Pustekkom-DIKNAS.
smartphone-is-a-portable-ecg-machine/
77