BAB I
PENDAHULUAN
dengan lembaga lain (Kadir dan Ma’sum, 1982). Untuk meningkatkan mutu
mana yang masih tetap diajarkan pada kelas-kelas tertentu dan materi mana
yang tidak perlu lagi diajarkan serta materi yang wajib diajarkan (Depdikbud,
guru.
secara mandiri, mampu bekerja di dunia usaha dan industri sesuai dengan
program keahlian yang dimiliki. Oleh karena itu SMK memuat program
kemampuan pada suatu pekerjaan atau keahlian tertentu yang relevan dengan
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan tata nilai secara tuntas
dan utuh.
yaitu mata diklat Gambar Teknik Mesin. Gambar Teknik Mesin merupakan
salah satu mata diklat yang diberikan kepada seluruh siswa jurusan Teknik
dimengerti.
dipahami dari pada mata diklat lainnya terutama dibandingkan dengan mata
Teknik Mesin dirasakan sebagai mata diklat yang sulit untuk diterima.
Seorang guru harus dapat menentukan strategi pengajaran yang sesuai dengan
berinteraksi dalam proses pegerjaan benda kerja hanya dengan bahasa gambar.
tentang ukuran, proses pengerjaan, dan benda kerja yang akan dibuat. Jika
orang teknik tidak menguasai Gambar Teknik Mesin maka ia tidak akan
3
Dari hal di atas terlihat bahwa pentingnya Gambar Teknik Mesin bagi
siswa karena dengan Gambar Teknik Mesin siswa akan mampu dalam
kerja yang dapat dipahami oleh orang-orang teknik lainnya sehingga dapat
diperoleh suatu benda kerja yang sesuai dengan rancangannya, begitu juga
sebaliknya jika siswa dihadapkan pada suatu rancangan benda kerja yang
diberikan oleh orang lain maka ia juga dapat membuat benda kerja tersebut
bahwa jika siswa tidak mampu menguasai Gambar Teknik Mesin maka siswa
tersebut tidak akan mampu bersaing dalam dunia kerja (dalam bidang industri
dan teknik) ketika ia telah dihadapkan dengan dunia kerja yang nyata, karena
siswa tersebut tidak mampu berkomunikasi dalam bahasa teknik. Maka dari
itu setiap siswa sangat dituntut untuk menguasai konsep Gambar Teknik
konsep Gambar Teknik Mesin secara menyeluruh seperti yang terjadi di kelas
X Mesin SMK 1 Sumbar, hasil belajar Gambar Teknik Mesin siswa masih
banyak yang belum memenuhi harapan dan tuntutan sesuai dengan nilai
Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yaitu 75, dimana siswa tersebut
sekarang sudah duduk dibangku kelas XI Mesin SMK 1 Sumbar. Hal ini dapat
dilihat dari presentase nilai harian siswa pada tabel 1.1 berikut:
4
1. 0 – 25 0 0%
2. 26 – 50 14 40 %
3. 51 – 74 7 20 %
4. 75 – 100 14 40 %
Dari tabel di atas terlihat bahwa hanya 40% dari siswa di Kelas XI
Mesin yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan belajar pada kelas X
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa di atas tidak adanya
Gambar Teknik Mesin dirasakan sebagai mata diklat yang sulit untuk
kepada siswa dengan latar belakang siswa yang rata-rata dalam belajar tanpa
aplikasi dari konsep Gambar Teknik Mesin tersebut ke dalam dunia nyata dan
terlambat, siswa sering keluar masuk kelas, malas membuat tugas, siswa
mencatat dan menyalin dari pada memahami materi yang diajarkan. Dalam
mencontoh pekerjaan temannya yang pandai tanpa diiringi oleh rasa ingin tahu
bertanya dengan alasan mereka takut dan malu dikatakan bodoh, sehingga
tugas yang diberikan guru banyak yang tidak dikerjakan dan siswa yang
mendapat nilai rendah merasa tidak punya beban sehingga kurang peduli
terhadap hasil yang diperolehnya. Hal ini dapat berdampak pada hasil belajar
Gambar Teknik Mesin siswa kelas XI Mesin yang cenderung masih rendah.
dengan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sehingga upaya
Pendekatan ini siswa dapat melihat dan memahami aplikasi Gambar Teknik
Mesin di dunia nyata sehigga siswa dapat melihat secara langsung konsep-
konsep Gambar Teknik Mesin yang ada di dunia nyata dan konsep-konsep
abstrak Gambar Teknik Mesin dapat terlihat lebih konkrit karena pada
dasarnya siswa dapat lebih mudah dan lebih cepat mengerti dalam memahami
materi yang disajikan oleh guru secara konkrit dari pada disajikan secara
abstrak.
dalam dunia nyata, bukan hanya tranfer pengetahuan dari pendidik ke peserta
didik saja, sehingga mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi
yang memerlukan suatu bekal untuk terjun di dunia kerja nanti. Dengan
kasadaran yang telah ada di dalam dirinya, siswa akan termotivasi lebih tinggi
dan untuk terlibat langsung dalam aktifitas belajar siswa, dimana yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar yang ingin diperoleh siswa pada
Teknik Mesin pada siswa yang mengambil mata diklat Gambar Teknik Mesin
pada Semester Juli-Desember tahun 2011 maka penelitian ini penulis beri
B. Identifikasi Masalah
mengerjakan tugas.
berlangsung.
4. Pada saat materi pembelajaran disampaikan siswa sering minta izin keluar
materi pembelajaran
8
C. Batasan Masalah
Learning (CTL) dalam mata diklat Gambar Teknik Mesin kelas XI Mesin di
SMK 1 Sumbar.
D. Rumusan Masalah
batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
E. Tujuan
siswa kelas XI Mesin di SMK 1 Sumbar pada mata diklat Gambar Teknik
(CTL).
9
F. Manfaat
1. Siswa
2. Guru
3. Sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Hakekat Belajar
belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses
“Dalam belajar ada dua obyek yang dapat diperoleh siswa, objek tak
langsung dan objek langsung. Obyek tak langsung antara lain:
kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri
(belajar, bekerja dan lain-lain), bersikap positif terhadap matematika
dan mengerti bagaimana seharusnya belajar. Objek langsung adalah
sebagai berikut :
a. Fakta : Contoh fakta ialah angka/lambang bilangan, sudut, ruas
garis, simbol dan notasi.
b. Keterampilan : kemampuan memberikan jawaban yang benar dan
cepat.
c. Konsep : suatu ide yang digeneralisasikan dari pengalaman.
Konsep terdiri dari :
1) Konsep konkrit, yang meliputi konsep yang berhubungan
dengan objek atau situasi nyata.
2) Konsep lanjut, yang meliputi konsep yang merupakan konsep
lain, tetapi membutuhkan bahasa seperti konsep besar perlu
memahami ukuran dan lain-lain.
11
saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila
(Dimyati, 2002-10).
kepandaian. Belajar lebih dari sekedar mengingat, tapi belajar adalah suatu
adanya pola baru yang dapat dilihat pada perubahan aspek kognitif, efektif
didasari pada apa yang telah diketahui orang. Karena Gambar Teknik
suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu akan mempengaruhi
proses belajar, proses belajar Gambar Teknik Mesin akan lancar jika
mengajarnya.
peserta didik, sehingga mengajar bisa dikatakan baik, apabila hasil belajar,
peserta didik juga baik. Apabila terjadi proses belajar mengajar itu baik,
maka dapat diharapkan bahwa hasil belajar peserta didik akan baik pula.
75% untuk konsep. Pada belajar tuntas, peserta didik diharapkan mencapai
a. Proyeksi Piktorial
Proyeksi Isometris
Proyeksi Miring
Proyeksi dimetris
Proyeksi persepektif
b. Proyeksi Orthogonal
Proyeksi Eropa
Proyeksi Amerika
c. Gambar Potongan
d. Ukuran
atau sudut 900 antara satu sisi dengan sisi yang lain.
rupa terang atau jelas dan tipis. Untuk menyatakan wujud suatu benda
gambar hasil seni grafis atau pun fotografis. Cara proyeksi yang
b. Proyeksi Ortogonal
pandangan depan.
pandangan atas.
1) Kebersihan
2) Garis
tujuan pembelajaran maupun oleh peserta didik itu sendiri dan inti dari
peserta didik. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, tetapi
perubahan terhadap tingkah laku. Hal ini diperkuat oleh Hamalik Oemar
akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu
belajar ini dapat dilihat seberapa jauh penguasan dan penerapan materi
pendidik dibutuhkan.
yang baik adalah memiliki kemampuan dasar dan sikap serta terampil
pendidik, berpijak pada atmosfir kelas dan kondisi peserta didik, tidak lagi
atas dasar petunjuk dari atasan atau atas dasar kesukaan kita dalam
dan eksperimen serta metode belajar lainnya. Sheal, Pater (1989) dalam
a. Pengertian
lebih dipentingkan dari pada hasil. Dalam konteks itu, peserta didik
21
perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa
baru bagi anggota kelas (peserta didik). Sesuatu yang baru datang dari
kurikulum, dalam bidang studi apa saja, dan tidak diperlukan biaya
yang mahal.
ke yang belum tahu. Di kelas ini, di sekitar sini, juga orang yang
aktifitas belajar,
24
(6) Refleksi (Reflection), dalam cara berfikir tentang apa yang baru
melekat, dan tahan lama bila siswa belajar melalui perbuatan dan
dikembangkan.
1. Pembentukan konsep
2. Pemahaman konsep
dapat disajikan dalam buku (tulisan). Oleh karena itu untuk bentuk
dapat dimanipulasi.
rencana berdasarkan informasi yang lebih lengkap dan lebih kritis. Itulah
empat aspek pokok dalam penelitian tindakan (Kemmis dkk, 1982; Burns,
yang menarik sehingga nantinya akan memotivasi siswa dalam belajar dan
rencana yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu
karena itu, guru yang juga sebagai peneliti perlu bersikap fleksibel dan
ada dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan (b) fleksibel dan
terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga; (2) dilakukan secara
yang diamati dalam PTK adalah (1) proses tindakannya, (b) pengaruh
tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala
hidup (a) tentang proses pembelajaran kelas, (b) tentang kendala yang
lagi, (c) tentang apa yang sekarang mungkin dilakukan untuk para
apa yang mulai dilihat oleh strategi dalam praktik. Jika mungkin
B. Kerangka Konseptual
PENGGUNAAN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
C. Hipotesis
pada mata diklat gambar teknik mesin akan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
pada mata diklat gambar teknik mesin tidak dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian.
peserta didik belajar dengan penuh makna dan motivasi belajar tinggi.
jenis PTK karena peneliti terlibat langsung dan sudah merupakan tugas
situasi sosial dan pandangan untuk meningkatkan mutu tindakan yang ada di
setelah dilaksanakan observasi awal. Hasil dari observasi awal ini diteliti dan
B. Subjek Penelitian.
pada siswa yang mengambil mata diklat Gambar Teknik Mesin semester Juli -
C. Perencanaan Penelitian.
Teknik Mesin pada umumnya dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
D. Siklus Penelitian
Penelitian ini terdiri dari empat kegiatan dalam setiap siklus, yaitu
sebanyak dua siklus selama 4 minggu, yang mana dalam 1 siklus terdiri atas 2
kali pertemuan dan dalam 2 minggu 2 kali pertemuan tatap muka. Untuk
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu dalam bentuk persiapan
memperoleh data dari sumber yang diteliti mulai dari awal sampai akhir untuk
1. Tahap Persiapan
Mesin.
a. Siklus I.
1) Perencanaan
yang diberikan.
2) Tindakan
lingkungan sekitar.
per satu.
37
proyeksi amerika dan eropa dari benda tiga dimensi yang telah
3) Observasi
dimengertinya.
38
mengerjakan tugas.
4) Refleksi
dapat mencapai tujuan atau tidak yang akan dijadikan dasar untuk
b. Siklus II.
1) Perencanaan
meningkatkan keaktifan.
menggambar proyeksi.
yang diberikan.
2) Implementasi Tindakan
metode.
moderator.
dilakukan.
3) Pengamatan ( Observasi )
Perencanaan
Observasi Tindakan
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS II
yang direvisi
Observasi Tindakan
Refleksi
Ketuntasan
Laporan
tercapai
E. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes yang diberikan
catatan guru, hasil nilai unjuk kerja dan hasil tugas siswa.
Pada penelitian ini data yang didapatkan itu belum berarti apa-apa
sebab data tersebut masih merupakan data mentah. Untuk itu diperlukan
yang benar dari siswa yang bersangkutan dapat dinyatakan dalam bentuk
persentase.
a. Ketuntasan Perorangan
jika telah mencapai taraf penguasaan minimal 75%. siswa yang taraf
b. Ketuntasan Klasikal.
kuantitatif seperti nilai unjuk kerja (hasil diskusi dan tugas) akan dianalisis
Analisis data yang akan dilakukan meliputi empat tahap, antara lain:
catatan guru, catatan hasil kegiatan wawancara, dan hasil tes unjuk kerja
Tahap ketiga adalah inferensi, yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel
atau diagram.
berikut:
disampaikan.
diperoleh.