Pelaksanaan Belajar Lapangan (PBL) dilakukan untuk memahami dan
mengungkapkan status kesehatan masyarakat dengan segala faktor serta mencoba melakukan intervensi pemecahan masalah kesehatan yang ditemukan. Pelaksanaan PBL yang dilaksanakan mulai tanggal 6 Februari sampai dengan tanggal 17 Maret Tahun 2018 di Desa Namo Mirik Dusun II Kecamatan Kutalim Baru Kabupaten Deli Serdang selama 1 bulan lama nya yang didapatkan jumlah Kepala Keluarga 58 KK. Hasil analisis kesehatan masyarakat yang didapat dari data primer dan data sekunder, maka didapat beberapa masalah yang ada di dusun II Namo Rambe Desa Namo Mirik, yaitu: .Banyaknya nyamuk didesa 49 KK (84,5%), Penggunaan wadah garam tidak bertutup 39 KK (67,2%), Kepemilikan tempat sampah 38 KK (65,5%), Kepemilikan Air Bersih 34 KK (58,6%), Kepemilikan jamban 31 KK (53,4%). salah satu masalah menjadi prioritas masalah yaitu kurangnya kesedaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, penumpukan barang, penjemuran baju yang sudah dipakai dan pembuangan sampah di sekitar lingkungan, yang dimana jika hal ini tidak segera diatasi maka akan menimbulkan perkembang biakan nyamuk yang cepat dan menjadi tempat bersarangnya nyamuk yang dapat menimbulkan penyakit DBD. Prioritas masalah yang ditentukan oleh kelompok V Desa Namo Mirik dengan memilih masalah tentang penanggulangan / pencegahan penyakit DBD. Penentuan akar masalah dengan metode By Why Tehnic yang diketahui, bahwa penyebab akar masalah karena kurangnya penyuluhan masyarakat Dusun II terhadap Penyakit DBD, gotong royong, tidak ada informasi dan sosialisasi tentang penggunaan bubuk abate. Kegiatan intervensi yang dilakukan adalah penyuluhan, gotong royong, pembagian bubuk abate, leaflet dan poster kalender Dusun II Desa Namo Mirik Kecamatan Kutalimbaru. Intervensi ini berjalan dengan baik, sehingga mampu menjalinkerjasama dengan masyarakat dan melaksanakan gotong royong serta mau menyediakan tempat untuk poster yang disediakan oleh peserta PBL.
Kata kunci : PBL, Penaggulangan / Pencegahan Penyakit DBD