Anda di halaman 1dari 14

SPO SPO

PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
RSUP 02 1 / 14
054/KKK
Ditetapkan
Direktur Utama :
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
** 19 Juli 2012

PENGERTIAN Pengendalian dan Penanggulangan kebakaran adalah suatu upaya


yang dilakukan untuk mengendalikan dan menanggulangi untuk
mengatasi kejadian kebakaran yang terjadi di lingkungan RSUP
Dilaksankan secara terkoordinasi dengan seluruh satuan kerja terkait,
baik di dalam dan di luar RSUP
Penetapan Tingkat Siaga ialah: Penetapan tingkat kewaspadaan,
pengendalian komando sesuai dengan sifat dan tingkat kebakaran
yang terjadi :

 Siaga I : Tingkat kebakaran sudah sulit diatasi, melibatkan dinas


Kebakaran DKI Jaya dan Kepolisian / Koramil, Komando
pada siaga I diambil alih komando Dinas Pemadam
Kebakaran DKI Jaya yang dibantu oleh Unsur Kepolisian
dan tim Balakar RSUP
Pimpinan Keadaan Darurat Bencana (Direksi) selaku
komandan siaga II membantu komandan Dinas Pemadam
Kebakaran dalam pengaturan evakuasi dan penyelamatan
pasien atau petugas yang mengalami cidera
 Siaga II: Tingkat kebakaran sudah membesar dan melibatkan
unit kerja lain, Komando pada siaga II dilaksanakan oleh
Pimpinan Keadaan Darurat Bencana (Direksi) atau pejabat
setingkat dibawahnya yaitu Kepala Keadaan Darurat
Bencana (Ketua Komite K3) / Duty Manager atau pejabat
setingkat di bawahnya yang mempunyai kewenangan
untuk mengerakkan semua sumber daya yang ada di RSUP
 Siaga III: Tingkat lokal / setempat di satu unit kerja Komando
pada siaga III dilaksanakan oleh kepala unit kerja tempat
kejadian kebakaran selaku Ketua Tim Pencegahan dan
Pengendalian Kebakaran unit tersebut dengan berkoordinasi
dengan Komite K 3 (Sub Komite Keselamatan Kerja -
Supervisor Penanggulangan Kebakaran ).

Sistem Komunikasi: Pada saat terjadi kebakaran, sistem komunikasi


terpusat dibawah kendali Instalasi Pemasaran dan Humas
berkoordinasi dengan petugas Satuan Keamanan (Satpam) di
lapangan dan pos satpam
 Petugas operator telepon berkewajiban membatasi percakapan
yang masuk dan keluar RSUP dan memonitor jalannya
upaya pemadaman dan mengadakan komunikasi terus
menerus dengan petugas di lokasi kebakaran
 Aktivasi komunikasi dalam pengendalian dan penanggulangan
kebakaran dilakukan segera setelah menerima berita
adanya kebakaran dari satu unit atau dilakukan dengan
aktivasi manual alarm (manual glass break / manual call
poin) atau begitu mendengar bunyi alarm dari detektor
panas / asap
Aktivasi dilakukan dengan cara memberitahukan kepada
Seluruh anggota regu keselamatan dengan melalui alat
komunikasi yang ada : Alarm, Telepon, Handy talky, telepon
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
RSUP HK. 03.05/II.1/1019/2012
02 2 / 14
054/KKK

seluler, Paging sistem (sesuai dengan kode yang disepakati


/ Prosedur yang berlaku )

Tanggung jawab dan wewenang

a. PIMPINAN KEADAAN DARURAT BENCANA.


 Direksi
 Penugasan dalam penanggulangan bencana dan pengendalian
bencana RS sebagai komando utama atau mendelegasikan tugas
kepada Kepala Keadaan Darurat Bencana RS bila tidak dapat
/berhalangan melaksanakan tugasnya.
 Pemantauan, pengawasan dan memberikan arahan dalam
pelaksanaan kendali bencana.

b. KEPALA KEADAAN DARURAT BENCANA.


 Ketua Komite K3 (pada jam kerja), Duty Manajer ( di luar jam
kerja).
 Penugasan sebagai Komandan Siaga II yaitu pimpinan
penanggulangan dan pengendalian bencana pada siaga II dan
menyatakan siaga selesai dimana secara operasional di bawah
Pimpinan Keadaan Darurat Bencana ( Direksi ) RSUP Fatmawati.
 Pengkoordinasian kegiatan para koordinatornya
 Pengkoordinasian bantuan kepada instansi terkait (Pusat
Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Din Kes Jakarta Selatan, Dinas
Pemadam Kebakaran, RSUD Pasar Rebo, RS Marinir, RS POLRI,
Kepolisian, PLN, TNI, Tim SAR dll).
 Pembantuan kesiapan Koordinator Informasi dan Komunikasi
Bencana
 Pembantuan Koordinator keselamatan, keamanan dan
pemantauan dalam memimpin pelaksanaan posedur
penanggulangan bencana untuk dapat dipatuhi dan dilaksanakan
oleh setiap personil termasuk penghuni gedung.
 Pemfasilitasian koordinator logistik dalam penyiapan logistik (obat-
obatan dan makanan dll).
 Pemantauan kesiapan Koordinator Penunjang Teknik Darurat
Bencana.
 Pemastian kesiapan Koordinator Medik.
 Pembuatan Rencana Kerja Pencegahan dan mitigasi
penanggulangn bencana Rumah Sakit.
 Pengidentifikasian terhadap segala aspek pengamanan potensi
bencana dan mekanisme pengendaliannya.
 Pemberian contoh tindakan dan dapat melakukan briefing terkait
pengamanan bencana.
 Pemastian pencegahan dan penanggulang bencana dapat
diimplementasikan.

c. KOORDINATOR INFORMASI DAN KOMUNIKASI.


 Ka IPH (dalam jam kerja) atau Operator telepon/paging (di luar
jam kerja)
 Pemastian akan tugas-tugas dan memastikan terlaksananya
prosedur-prosedur komunikasi bencana dan kesiapan alat.

1. Operator telepon / operator radio/ Paging system/ car call :


- Pemeriksaan memelihara peralatan bersama dengan bagian
teknik IPSRS agar alat dapat selalu bekerja dengan baik .
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
RSUP HK. 03.05/II.1/1019/2012
02 3 / 14
054/KKK
- Pemastian bersama dengan bagian teknik IPSRS bahwa
informasi dapat didengar di seluruh bagian dalam gedung dan
di luar gedung.
- Pelaksanaan pemantauan keadaan seluruh tempat / gedung
melalui peralatan pemantau.
- Pelaporan keadaan terpantau tersebut setiap saat.
- Penerimaan dan mencatat laporan keadaan darurat bencana.
- Pengkomunikasian untuk hubungi Pimpinan Keadaan Darurat
Bencana.
- Pembatasaan percakapan yang masuk dan keluar dari dan ke
RSUP Fatmawati pada saat bencana.
- Pemantauan kondisi terkini dengan mengikuti jalannya upaya
Penanggulangan dengan melakukan komunikasi dengan
petugas di lokasi bencana melalui Handy Talky.
- Penyampaian pengumuman atau perintah Kepala Keadaan
Darurat Bencana ke setiap lantai atau gedung melaui Paging
System dan atau car call.
- Pengaktifan Komunikasi dalam hal Pengendalian dan
Penangulangan Bencana dilakukan segera setelah menerima
aktifasi keadaan bencana (Kode Merah dll) oleh pejabat
berwenang melalui telepon atau sarana komunikasi lainnya
sesuai kode bencana dari satu unit kerja.
- Penegasan Pejabat berwenang tersebut adalah: PJ AREA /
Ka Satker/Waka Satker (dalam jam kerja) atau Ka Tim/ Duty
Nurse I/II atau Dokter jaga I Area Kuning atau Duty Manager
( diluar jam kerja).
- Pemantauan bila mendengar atau mengetahui adanya alarm
yang aktif tanpa aktifasi dari pejabat berwenang maka
operator meminta petugas security/ storing untuk melakukan
pemeriksaan/ pengecekan keadaan di lokasi.
- Pemantauan bila tidak ditemukan keadaan darurat bencana
(alarm palsu), maka sekuriti / petugas storing mematikan
alarm tersebut dan melaporkan keadaan tersebut kepada
operator.
- Pengumuman oleh operator melalui paging sistem bahwa
alarm yang aktif tersebut akibat kesalahan teknis disertai
permohonan maaf atas ketidaknyamannya.
- Pelaporan kepada Ketua Tim dan anggota Tim Penanggulang-
an Bencana melalui alat komunikasi yang ada, antara lain :
Telepon, Telepon seluler, Handy Talky , Paging System .
Sesuai kode yang telah disepakati/ prosedur yang ditetapkan.
- Pengkoordinasian dalam melakukan komunikasi dengan
petugas tanggap darurat gedung
- Pengkoordianasian dalam melakukan komunikasi dengan
Instansi Pemadam Kebakaran, Polisi, TNI, PLN , Tim SAR dll.
2. Kurir :
Sekuriti ( di dalam / di luar jam kerja )
- Penugasan tenaga kurir dalam kondisi sarana
komunikasi yang terganggu, maka diperlukan tenaga
kurir yang bertugas menyampaikan berita dari Kepala
Keadaan Darurat Bencana, Kepala Darurat Gedung dan
lainnya.
3. Pusat informasi bencana :
Ka IPH ( dalam dan di luar jam kerja )
- Pemusatan dan Penyeragaman pemberian informasi bencana
maka informasi kepada pers / media masa hanya diberikan
oleh satu pintu, yaitu IPH.
- Informasi yang akan disampaikan harus sepengetahuan
Direktur Utama.
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
RSUP 02 4 / 14
054/KKK
4. Penyelamatan Rekam Medik
Ka IRMIK (dalam jam kerja) / petugas TUR (di luar jam kerja).
Tugas :
- Pengamanan berkas rekam medik pasien yang sedang dirawat
inap dan rawat jalan.
- Pengamanan data pasien rawat inap dan rawat jalan dengan
jalan segera mencetak nama-nama pasien rawat jalan dan
rawat inap pada saat bencana.
- Pemberian informasi data pasien di gedung yang terkena
bencana kepada ketua penanggulangan bencana.
- Pelaksanaan pengamanan data rekam medik di ruang rawat
inap/ rawat jalan oleh regu evakuasi barang.
5. Penyelamatan data Elektronik
Ka Instalasi Sistem Informasi dan Pengolahan Data (dalam/ di
luar jam kerja).
Tugas :
- Pengamanan data elektronik di server ISIPD di Gedung Induk.
- Pendukungan untuk mensupport IRMIK dalam upaya updating
data yang diperlukan.

d. KOORDINATOR KESELAMATAN, KEAMANAN DAN


PEMANTAUAN.
 Sub Komite Keselamatan Kerja / Supervisor Bencana &
Kebakaran ( Pada jam kerja), Duty Nurse I ( diluar jam kerja ).
 Pada jam kerja bertugas sebagai Komandan Siaga II yaitu
pimpinan penanggulangan dan pengendalian bencana pada siaga
II sementara dan menyatakan keadaan darurat selesai sampai
Pimpinan Keadaan Darurat Bencana atau Kepala Keadaan
Darurat Bencana tiba di tempat di mana secara operasional di
bawah Direktur Utama dan Ketua Komite K3.
 Bertugas memastikan terlaksanakannya prosedur-prosedur,
membentuk dan mengkoordinasikan kegiatan:
1. Penanggung Jawab Keadaan Darurat Gedung (Penangung
Jawab Gedung):
- Pemimpinan Regu Keselamatan per lantai ( Regu
Keselamatan) dan Regu Keselamatan Gedung : yang
terdiri dari kelompok pemadam, kelompok evakuasi
pasien/jiwa, kelompok evakuasi barang , kolompok F-1,
kelompok sekuriti gedung, petugas Teknik gedung, Tim
logistic gedung, yang bertugas melakukan identifikasi
potensi bencana setiap hari, menjaga kesiapan Tim dan
memberikan respon secara cepat dan tepat sesuai bencana
yang timbul.
- Pemimpinan tugas pemantauan peralatan keselamatan dan
penyelamatan agar dapat berfungsi dengan baik dan
melapor kepada Kepala Instalasi/KomiteK3 bila mendapati
hal yang berpotensi menimbulkan bahaya/bencana.
- Pelaksanaan penanggulangan secara dini pada
kesempatan pertama dengan alat yang tersedia.
- Pembantuan kegiatan pemadaman dan penyelamatan
Regu Keselamatan Lantai di atas/ di bawahnya atau
disebelahnya.
- Pemastian pengelompokan pasien ( A,B,C,D,E) selalu
dilakukan dalam antisipasi evakuasi sewaktu-waktu.
- Pemantauan dengan menjaga dan memelihara daftar
terakhir anggota didalam tanggung jawabnya.
- Peningkatan pemahaman prosedur dan ketrampilan Regu
Keselamatan Lantai/Gedung dalam penanggulangan
bencana secara dini.
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
RSUP 02 5 / 14
054/KKK
Tugas Regu Keselamatan Lantai / Regu Keselamatan Gedung
dalam kondisi Normal:
- Pemahaman tata letak ruang bangunan, baik daerah
perkantoran yang menjadi tanggung jawabnya maupun
mengenai bangunan gedung secara keseluruhan.
- Pemahaman letak sarana Keselamatan dan Penyelamatan
serta melakukan pemantauan dan pemeliharaan.
- Pengelompokan pasien (A,B,C,D,E) dalam antisipasi
evakuasi sewaktu-waktu.
- Pemahaman prosedur pengendalian dan penanggulangan
bencana / kebakaran.
- Pemahaman prosedur evakuasi.
- Pemahaman prosedur BLS dan mampu memberikan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
- Penugasan pemantauan peralatan keselamatan dan
penyelamatan agar dapat berfungsi dengan baik dan
melapor kepada Penanggung jawab Gedung/ Kepala
Instalasi bila mendapati hal yang berpotensi menimbulkan
bahaya/bencana.
- Pemastian bahwa prosedur mampu dilaksanakan dengan
baik.
- Pemastian dalam menjaga dan memelihara daftar terakhir
anggota didalam kelompoknya.
- Pemastian dalam menjaga kemampuan penanggulangan
bencana /kebakaran
- Penginstruksian penghuni wanita untuk melepaskan sepatu
dengan hak yang tinggi.
- Pengevaluasian jumlah pasien dan karyawan gedung yang
dievakuasi bersama dengan kelompok evakuasi gedung.
- Penyelamatan orang yang yang pakaiannya terbakar
dengan selimut tahan api dan mengguling-gulingkan
tubuhnya di atas lantai agar api cepat padam serta
memberikan pertolongan pertama.
- Penghitungan jumlah karyawan gedung yang mengalami
bencana/kebakaran dan membuat laporan pelaksanaan
tugas.
- Pemastian dalam menjaga dengan ketat agar tidak ada lagi
orang yang yang masuk gedung yang terbakar sebelum
ada instruksi lebih lanjut.
- Pengevakuasian terhadap orang cacat, wanita hamil, lanjut
usia dan orang sakit melalui tangga darurat.
- Penyelamatan orang pingsan akibat kebakaran atau
bencana lainya ditandu dan segera memberikan
pertolongan pertama.
- Pemberian peringatan kepada orang-orang untuk tidak
membawa barang terlalu besar dan berat.
- Pemeriksaan ruangan / kantor untuk kemungkinan masih
ada orang yang tertinggal. Bila masih ada orang yang
tertinggal segera lapor kepada Penanggung Jawab
Keadaan Darurat Gedung untuk selanjutnya dilaporkan
kepada Kepala Keadaan Darurat.
- Penghitungan jumlah korban (sakit, pingsan, meninggal,
luka-luka) dalam usaha evakuasi korban melalui tangga
darurat atau tangga mobil Dinas Pemadam Kebakaran.
- Pembuatan laporan pelaksanaan tugas.
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
RSUP 02 6 / 14
054/KKK
a. Petugas Sekuriti :
- Penerimaan laporan bencana/kebakaran dengan
mencatat nama pelapor, hari, tanggal, jam dan lokasi
bencana / kebakaran.
- Penanganan urusan keamanan dalam gedung maupun
lingkungannya saat keadaan darurat berlangsung.
- Pelaksanaan pengawasan area dan pengamanan guna
mencegah orang yang dicurigai & akan memanfaatkan
kesempatan untuk melakukan kejahatan.
- Penangkapan orang yang jelas-jelas akan melakukan
kejahatan sesuai prosedur seperti diborgol, diturunkan
melalui tangga darurat, membawanya ke pos sekuriti
dan diserahkan pada pihak kepolisian.
- Pemeriksaan bersama Petugas Evakuasi ruangan dan
memastikan benar bahwa semua orang telah keluar
dengan aman dan mengunci pintu. Tim ini adalah tim
terakhir yang meninggalkan lantai.
- Penugasan satu orang sekuriti untuk menjaga dan
mengoperasikan lift kebakaran yang dipergunakan
kelompok /petugas pemadam kebakaran .
- Pelaksanaan evakuasi orang sakit, cidera, meninggal
dll bekerja sama dengan regu evakuasi. .
- Pengamanan barang-barang berharga dan berbahaya
seperti brankas dll.
- Pemadaman Api dengan APAR / Hydrant.
- Pembuatan laporan pelaksanaan tugas.
2. Kelompok Pemantau, monitor dan evaluasi:
Dipimpin Ka Sub Kom Keselamatan Kerja Komite K3RS
- Penggabungan Tim yang terdiri dari Komite K3RS, IPSRS,
Farmasi, ULP, Bag Umum, Bidang Pelayanan Medik.
- Pemantauan dan evaluasi tentang kesiapan prosedur,
kesiapan sarana keselamatan dan penyelamatan dalam
kondisi normal, selama bencana dan setelah bencana.
- Pelaporan segera hasil monitoring kepada pimpinan
Keadaan Darurat apabila ditemukan potensi bahaya di
lapangan.
3. Petugas Pembersih.
Cleaning Service (dipimpin ISP).
- Pembersihan area dari genangan air dan kaca akibat
pecahnya sprinkler, tumpahan cairan, dan bekas-bekas
pemadaman.
- Pengupayaan pencarian lokasi bom,bersama sekuriti
dalam kaitan adanya ancaman bom dan sebagai pelacak
dalam pencarian orang / korban, barang dsb.
4. Petugas Parkir.
Petugas parkir ( dipimpin Bag Umum).
- Pengaturan arus mobil masuk dan keluar termasuk mobil
unit pemadam.
- Pengkoordiasian dan bekerja sama dengan kepolisian dan
sekuriti mengatur perparkiran pada saat yang diperlukan.
f. KOORDINATOR TEKNIK KEADAAN DARURAT BENCANA.
* Ka IPSRS (dalam jam kerja)/petugas storing (di luar jam kerja)
* Pemastian semua prosedur penanggulangan keadaan darurat
ini dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap personil di dalam
koordinasinya.
* Pelaporan status pelaksanaan tanggap darurat sesuai
tanggungjawabnya kepada Koordinator Keadaan Darurat.
* Pengkoordinasian dan memastikan terlaksananya prosedur-
prosedur dari :
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
RSUP 02 7 / 14
054/KKK
1. Operator pompa air /hidran.
Petugas Pompa IPSRS ( Jam kerja) / Petugas Storing II (
Di luar jam kerja)
- Penyiagaan mengoperasikan pompa hidran secara
manual apabila sistem otomatis tidak bekerja sehingga
dapat menyediakan pasokan air untuk kebutuhan
pemadaman kebakaran.
- Pemantauan , memeriksa , menguji berkala serta
memastikan bahwa seluruh peralatan pompa dan
instalasinya selalu berfunsi dengan baik.
- Pemeriksaan permukaan air didalam reservoir air.
- Pengoperasian pompa jika terjadi bencana kebakaran.
2. Operator Generator Listrik/genset .
Petugas Genset ( Dalam jam kerja) / Petugas Storing
II(Di luar jam kerja)
- Penyiagaan dan pengoperasian panel listrik dalam
kondisi “ ON” atau “OFF” pada gedung / lantai tertentu
sesuai intruksi Ketua Tim Pemadam.
- Penyiagaan mengoperasikan generator listrik secara
manual bila sistem otomatis tidak bekerja dan pasokan
listrik PLN terputus.
- Pemantauan, memeriksa, menguji dan memastikan
bahwa seluruh peralatan listrik dan genset dalam
keadaan baik.
- Penonaktifan dengan mematikan listrik dimana bencana
kebakaran terjadi, terutama yang membutuhkan daya
listrik yang besar seperti pengkondisian udara (air
conditioning) dan ventilasi.
- Pemantauan dengan menjaga agar listrik tetap berfungsi
untuk mengoperasikan lift kebakaran,pompa hidran, Fan
penekan udara (pressurized fan), Fan pengendali asap,
dan panel-panel lain yang diharuskan tetap berfungsi
walaupun terjadi bencana kebakaran.
3. Operator Lift .
Petugas Operator lift IPSRS terlatih / Dinas Pemadam)
- Pengoperasian Lift service (lift barang) akan sebagai lift
kebakaran (bila memungkinkan) untuk petugas
pemadam kebakaran & sekuriti dalam menolong korban.
- Pemantauan dan menjaga agar fungsi lift terutama lift
kebakaran harus dapat berfungsi dengan baik.
- Penurunan semua lift penumpang bila terjadi bencana
kebakaran ke lantai dasar.
- Pengoperasian lift kebakaran pada saat terjadi
kebakaran, hanya dalam kondisi sangat perlu dan bila
memungkinkan.
4. Operator Gas Medik
Petugas Gas Medis IPSRS (Dalam Jam Kerja) / Petugas
Storing ( Di Luar jam kerja)
- Pengamanan instalasi gas medik yang mudah terbakar
dan meledak.
- Pengecekan ulang fungsi instalasi gas medik sebelum
proses pengembalian pasien ke ruangan masing-masing
pasca evakuasi.
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
RSUP 02 8 / 14
054/KKK
5. Petugas Dapur.
Penyelia Unit Produksi ( Jam Kerja) / Penanggung Jawab
Gizi (Di luar Jam Kerja)
- Pengamanan instalasi gas masak (LPG).
6. Operator Panel A/C dan Operator Pengendali Asap.
Petugas IPSRS ( Jam Kerja) / Petugas Storing I ( Di luar
jam kerja).
- Pemastian seluruh sistem AC pada kondisi normal dan
ventilasi berfungsi dengan baik.
- Penonaktifan sistem A/C dan ventilasi pada lantai yang
mengalami bencana kebakaran.
- Penonaktifan seluruh sistem A/C dan ventilasi bila
bencana kebakaran yang terjadi menjadi sangat
berbahaya.
- Penyiagaan untuk mengoperasikan Kipas Pengendali
asap tangga darurat (pressurized fan) secara manual bila
tidak beroperasi secara otomatis.
7. Tim Perbaikan Sarana dan Sanitasi.
Petugas IPSRS ( Jam Kerja ) / Petugas Storing ( Diluar
Jam Kerja ).
- Pelaksanaan perbaikan darurat pada sarana vital.
- Penyiapan ketersediaan sarana sanitasi.

e. KOORDINATOR LOGISTIK.
Ka Sub Bagian Rumah Tangga (dalam jam kerja) / Duty
Manager (di luar jam kerja)
- Perkoordinasian dengan koordinator medis dalam penyiapan
sarana /prasarana.
- Penginventarisasian semua kebutuhan logistic (alat medis,
perbekalan farmasi, makanan dan minuman) bagi pasien dan
pegawai (makanan dan minuman).
- Penyiapan & pendirian Rumah Sakit Lapangan (bila diperlukan)
- Pemastian semua kebutuhan terpenuhi dan didistribusikan.
- Pemastian dengan supplier atau pihak lain untuk menjamin
ketersediaan .
- Pemastian prosedur penanggulangan keadaan darurat ini
dipatuhi & dilaksanakan oleh tiap pesonil dalam koordinasinya.
- Pelaporan status pelaksanaan tugas darurat sesuai dengan
tanggung jawabnya ke Koordinator Keadaan Darurat.

Dalam melaksanakan kegiatannya, koordinator logistik dibantu oleh:


1. Logistik alat kesehatan dan obat-obatan Habis Pakai.
Ka Inst Farmasi (jam kerja) / Duty Farmasi ( di luar jam
kerja)
- Penginventarisasian kebutuhan alat medis dan obat-
obatan.
- Mempersiapkan dan mendistribusikan alat kedokteran
dan obat-obatan ke titik kumpul dan unit-unit pelayanan
medis lainnya.
2. Logistik Gizi.
Ka Instalasi Gizi ( jam kerja) / Penanggung Jawab Gizi
(di luar jam kerja).
- Penginventarisasian kebutuhan makanan dan
minuman yang diperlukan.
- Penyiapan dan mendistribusikan makanan dan
minuman yang diperlukan pasien dan pegawai di titik
kumpul dan unit / tempat lain yang memerlukan.
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
RSUP 02 9 / 14
054/KKK
3. Logistik umum dan Transportasi.
Ka Sub Bag Rumah Tangga.
- Penginventarisasian sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk bencana dan disampaikan ke koordinator logistic.
- Penyediaan sarana dan fasilitas pendukung selain alat
medis dan obat.
- Penyiapan kebutuhan tenaga , sarana transportasi dengan
sarana perlengkapannya siaga dalam 1 x 24 jam.
- Penyiagaan dalam membantu & mendukung pelaksanaan
evakuasi korban, bekerja sama dengan tim yang ada dan
dengan unit transportasi di instansi yang lain.
- Penyiagaan dalam membantu Koordinator medis dalam
penyiapan dan pengadaan sarana prasarana yang
dibutuhkan.
4. Logistik Fasilitas Medis .
Ka Bidang Fasmed ( jam kerja )/Petugas On call (diluar
jam kerja).
- Penginventarisasian sarana fasilitas medis yg dibutuhkan
untuk bencana dan dilaporkan ke koordinator logistik.
- Penyediaan alat medis yang dibutuhkan.

h. KOORDINATOR MEDIS.
Ka IGD ( dalam jam kerja ) / Dr Jaga I Area Kuning IGD (di
luar jam kerja).
- Pemastian seluruh anggota dalam koordinasinya terlatih
BTCLS, penanggulangan Bencana Kebakaran dan Evakuasi
Dalam kegiatannya koordinator medis dibantu oleh :
1. Kelompok Dokter.
Dipimpin oleh Wa Ka IGD Bid Yan
Med (dalam jam kerja) dan Dokter Jaga II Area Kuning
IGD (di luar jam kerja)
- Penugasan dalam pengkoordinasian pelayanan medis,
penunjang medis terdiri dari kelompok Dokter Umum dan
kelompok dokter spesialis : Bedah Umum, Bedah Digestif,
Bedah Ortopedi, Bedah Syaraf, Penyakit Dalam, Anak,
Anestesi, Spesialis Syaraf dan lain-lain yang siaga di IGD
dan siap memberikan pelayanan atau didistribusikan sesuai
dengan kebutuhan / jenis bencana.
2. Kelompok Perawat.
Dipimpin oleh Wa ka IGD Bid Keperawatan ( dalam jam
kerja) dan Duty Nurse II ( di luar jam kerja).
- Pengkoordinasian pelayanan keperawatan terdiri dari
kelompok Perawat terampil bedah, anestesi,kegawat
daruratan dan perawat umum dan bisa melibatkan siswa
perawat (akademi perawat/akademi kebidanan)
3. Ambulans.
Penyelia Ambulans ( Jam Kerja ) / Ka Tim Perawat ( Di
luar Jam Kerja ).
- Pemberian pertolongan kegawatdaruratan sesuai
kompetensi dan proseduri dari Ambulans yang lengkap
dengan pengemudi , obat-obatan dan peralatan pendukung
kegawat daruratan dan evakuasi & bertugas di Titik Kumpul
Aman ( Assembly point), area
Evakuasi awal dan Area Evakuasi Lanjutan.
- Pengevakuasian pasien/korban dari assembly point ke
Area Evakuasi awal atau lanjutan, atau ke RS rujukan
(bila diperlukan
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
02 10 / 14
054/KKK
4. Kelompok Area Evakuasi Awal.
Dipimpin oleh Dokter Jaga Klinik Fals Emergensi IGD
( dalam jam kerja dan di luar jam kerja )
- Penerimaan kiriman pasien/korban dari Assembly point
yang masih memerlukan tindakan medis gawat darurat.
- Penerimaan pasien evakuasi dari ruang ICCU, ICU,
PICU/NICU, IBS, CATH LAB atau ruangan lain yang masih
memerlukan tidakan dan perawatan intensif .
- Penerimaan pasien dan melakukan triase bencana
terhadap pasien dari luar Rumah Sakit Fatmawati.
- Pengerjaan pelayanan medik dan keperawatan gawat
darurat non bedah dan / bedah apabila IBS tidak bisa
dipergunakan akibat keterbatasan/rusak akibat bencana.
- Pengerjaan persiapan rujukan ke rumah sakit lain pada
pasien-pasien yang memerlukan tindakan lebih lanjut yang
tidak bisa dilakukan di RSF akibat keterbatasan atau rusak
akibat bencana.
- Persiapan rujukan ke rumah sakit lain pada pasien-pasien
yang memerlukan rawat inap dan tidak bisa dilakukan di
RSF akibat keterbatasan ruangan/rusak akibat bencana.
- Pengerjaan persiapan rujukan pasien ke Tim Area Evakuasi
Lanjutan pada pasien-pasien dengan kriteria stabil yang
memerlukan perawatan lebih lanjut dan
untuk pasien/ korban tidak stabil tetap dirawat di IGD atau
bila mungkin di ICU, ICCU, PICU/NICU, HCU ).
- Pencatatan dan memberikan laporan secara periodik
kepada Ketua Keadaan Darurat Bencana perihal : nama
korban/pasien , jumlah korban/pasien, kelainan, tindakan
yang sdh dilakukan, rencana tindakan selanjutnya.
5. Kelompok Area Evakuasi Lanjutan / definitif.
Dipimpin oleh Ka IRNA
- Penerimaan pasien rujukan dari Tim Area Evakuasi awal
Pada Lobby / aula Gd Induk dan RS Lapangan dengan
bagian-bagiannya bila IGD & Lobby/aula gd induk collaps
- Persiapan rujukan ke RS lain bila diperlukan
- Persiapan melakukan rawat inap bagi pasien-pasien/ korban
stabil yang memerlukan rawat inap.
- Persiapan melakukan pelayanan medik dan keperawatan
sesuai SPM.
6. Forensik dan Kamar Jenazah.
Dipimpin oleh Ka IFPJ (dalam dan di luar jam kerja)
- Penerimaan jenazah pasien / korban dari IGD / Tim Area
Evakuasi Awal / lanjutan atau dari luar RS Fatmawati
Dan dilanjutkan autopsi bila diperlukan.
- Pencatatan dan pelaporan kepada pimpinan Keadaan
Darurat Bencana.
7. Petugas Evakuasi KLB
Dipimpin oleh Ka tim Perawat IGD (dalam dan di luar jam
kerja).
- Persiapan untuk Membantu melakukan evakuasi pasien dari
dalam gedung dengan prosedur evakuasi ke Assembly
point.
- Pengkoordinasian dengan KelompokAmbulans dalam
melakukan evakuasi pasien dari Assembly point ke area
evakuasi awal / dari area evakuasi awal ke area evakuasi
lanjutan atau RS lain.
- Pengevakuasian pasien dari area evakuasi lanjutan
ke RS lain.
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
02 11 / 14
054/KKK
Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Kebakaran di RSUP
Fatmawati dimulai sejak diketahuinya adanya sumber kebakaran hingga
sampai tercapainya evakuasi secara optimal dan pernyataan tertulis dari
Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Bencana bahwa api telah padam

1. Tersedianya acuan dalam pengendalian dan penanggulangan


TUJUAN bahaya kebakaran
2. Tercapainya upaya untuk menyelamatkan pasien, pengunjung
dan karyawan serta aset rumah sakit.
1. Penanggulangan bahaya kebakaran merupakan tanggung jawab
KEBIJAKAN seluruh karyawan mulai dari tingkat manajemen sampai dengan
pelaksana di ruangan sesuai SK Direktur RSUP Fatmawati No. HK.
03.05/II.1/973/2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang SOTK Komite K 3
RSUP Fatmawati.
2. Pencegahan dan penanggulangan bencana dari dalam dan dari luar
rumah sakit dilakukan sesuai prosedur yang berlaku (No. HK.
03.05/II.1/973/2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang SOTK Komite K 3
RSUP Fatmawati ).
1. Pemadaman sedini mungkin dengan alat yang tersedia seperti:
PROSEDUR Handuk basah, Karung basah, APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
dan lain-lain, oleh petugas yang sedang bertugas pada saat pertama
kali melihat api
2. Permintaan bantuan ke satpam oleh petugas / penanggung jawab
dinas satuan kerja melalui telpon 021-7501524, 7660552 pesawat
1356 jika api tidak dapat dipadamkan
3. Pelaksanaan Komando dilaksanakan sesuai tingkat siaga :
3.1. Pada siaga III oleh kepala unit kerja tempat kejadian
berkoordinasi dengan Komite K 3 - Sub Komite Keselamatan
Kerja ( Supervisor bencana kebakaran) atau penanggung jawab
dinas (diluar jam kerja) berkoordinasi dengan Duty Manajer
3.2. Pada siaga II oleh Pimpinan Darurat Bencana atau
memdelegasikan kepada Kepala KeadaanDarurat Bencana /
Komite K 3 - Sub Komite Keselamatan Kerja (Supervisor
penanggulangan bahaya kebakaran) atau Duty Manager diluar
jam kerja
3.3. Pada siaga I diambil alih oleh Komandan Dinas Pemadam
Kebakaran, Komandan siaga II membantu Dinas Pemadam
Kebakaran dalam pengaturan evakuasi dan penyelamatan
pasien atau petugas yang mengalami cidera
4. Pengaktifan komunikasi oleh Petugas / penanggung jawab dinas
menghubungi : Ka. Instalasi, Satpam, Operator telepon, storing,
Komite K 3 (didalam jam kerja), Duty Manager, Duty Nurse (diluar
jam kerja)
5. Pemadaman api oleh petugas satpam dan regu balakar sesuai
dengan prosedur dan manual pengunaan APAR / Hydran
6. Permintaan bantuan kepada Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
Selatan atas instruksi komandan siaga : Komite K 3 (didalam jam
kerja) atau Duty Manager (diluar jam kerja) melalui operator telpon /
satpam
7. Pemadaman aliran listrik selama kebakaran oleh petugas storing
sesuai dengan prosedur dan manual yang berlaku
8. Pemindahan / Evakuasi pasien dan barang-barang lainnya ke tempat
yang lebih aman oleh petugas yang sedang dinas saat terjadi
kebakaran atas perintah komando siaga sesuai dengan garis
koordinasi bencana.
9. Penyampaian keterangan tentang kejadian kebakaran hanya dapat
dikeluarkan oleh Instalasi Pemasaran dan Humas dengan seijin
pimpinan rumah sakit.
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012 02 12 / 14
RSUP 054/KKK

10. Pencatatan semua kegiatan dilakukan sesuai dengan unit kerja


masing-masing untuk digunakan sebagai bahan evaluasi dan
laporan

11. Nomor-nomor Penting Yang Dapat Dihubungi :


 Intern RSUP

 Diluar Rumah Sakit




UNIT TERKAIT Semua Unit Kerja


PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
054/KKK 02 13 / 14

Lampiran 1 : Alur ORANG PERTAMA


Yang melihat api / kebakaran

Bunyikan Alarm Lapor Ke Petugas


( tekan tombol alarm ) terdekat

Pemadaman Sedini Lapor ke Atasan /


Mungkin dgn APAR PJ Area ( satker )

TIDAK
MENGHUBUNGI
Api Satpam, Ka.SatKer
Padam lokasi kebakaran,
Storing, Komite K3,
(Duty Manager, Duty
YA Nurse) diluar jam kerja

SELESAI
KOMANDO SIAGA
Siaga I:
K3 – Dalam Jam Kerja
Duty Manajer–diluar jam kerja
Siaga II:
Dinas Pemadam

EVAKUASI Sudinkar
JakSel

YA API PADAM
SELESAI lengkap

tidak

Cari bila
memungkinkan

Buat laporan semua


kegiatan & kondisi
terakhir

REKAP oleh Komite K3

SELESAI
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK. 03.05/II.1/1019/2012
02 14 / 14
054/KKK
Lampiran 2 : Formulir Laporan
F/054/046/R/

PENCATATAN DAN PELAPORAN KEJADIAN


KECELAKAAN KERJA, KEBAKARAN DAN BENCANA
KOMITE KESELAMATAN RUMAH SAKIT
RSUP

Bulan : ……………………………………. Tahun : ……………………………………


Nama korban &
No. Hari / Tanggal / Jenis kejadian Kerugian Keterangan
jam / tempat & BAP Kerusakan
kejadian

Jakarta, ...............................
Yang Membuat laporan

NIP. ...................................

Anda mungkin juga menyukai