KAJIAN PUSTAKA
Data dan jejak yang dihasilkan oleh aplikasi WhatsApp Messenger pada
smart phone berbasis android telah di decode dan dianalisis. Disamping itu
hubungan percakapan antara pengirim dan penerima termasuk group chat juga
telah dianalisis (Anglango, 2014).
(Karpisek et, al 2015) mendekripsi lalu lintas jaringan yang berhubungan dengan
fitur WA call pada smart phone berbasis android yang meliputi nomor telepon
WhatsApp, IP WhatsApp server, media stream , durasi panggilan, dan terminasi
panggilan.
Perbandingan hasil ekstraksi dan analisis data pada aplikasi WhatsApp dan
Viber yang terinstal pada smart phone android untuk beberapa fitur yang ada pada
kedua aplikasi menggunakan UFED Physical Analyzer telah dipresentasikan
(Mahajan et, al 2013).
Akuisisi dan analisis forensik pada aplikasi Instant Messaging dan VOIP dari
aplikasi WhatsApp, Skype, Viber, dan Tango pada smart phone berbasis android
dan IOS diperbandingkan. Data apa yang dihasilkan dan disimpan pada perangkat
smartphone untuk masing-masing IM, dimana data disimpan, dalam format apa
data disimpan, bagaimana data dapat diambil dan dianalisa diperbandingkan
4
5
(Sgaras et, al 2015). Penelitian terkait aplikasi LINE (Iqbal et, al 2016)
menganalisis data pada perangkat smart phone android menggunakan Android
Debug Bridge (ADB) dan DD linux tool untuk mengekstraksi data. Informasi
terkait dengan Reguler Artifacts dan Hiden Message Artifacts berhasil
didapatkan. Perbandingan beberapa jurnal sebagai referensi dalam penulisan
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Ilmu digital forensik mempunyai lingkup luas dalam objek penelitian dan
pembahasan, sehingga ilmu digital forensik dibagi kedalam beberapa bagian
yaitu : Computer Forensics, Network Forensics, Forensic Data Analysis,
Database Forensics, dan Mobile Device Forensics.
2) IT Professionals
IT Profesionals terdiri dari technical support staff dan system, network,
and security administrators. Dalam bekerja mereka menggunakan teknik
forensik dan alat khusus sesuai keahlian mereka (misalnya : monitoring,
troubleshooting, data recovery).
11
3) Incident Handlers
Tugas dari Incident Handlers adalah merespon berbagai kejadian terkait
keamanan komputer, seperti unauthorized data access, inappropriate
system usage, malicious code infections, dan denial of service attacks.
Penangan biasanya menggunakan berbagai macam teknik dan alat (tool)
khusus forensik dalam penyelidikan.
Examination Reporting
Preservation Acquisition
and Analysis
Gambar 2.4. Salah satu alat untuk metode manual analysis (level 1)
14
2) Chip-Off
Metode ini dilakukan dengan cara melepas chip memori dari perangkat
kemudian memasang pada perangkat lain yang sejenis atau membaca
memori tersebut menggunakan EEPROM reader. Teknik ini terutama
digunakan bila perangkat rusak dan atau diproteksi dengan passcode.
Proses ini termasuk proses yang sangat merusak dan dipilih sebagai pilihan
terakhir ketika tidak ada lagi yang bisa dikerjakan selain melepas chip
memori.
16
Gambar 2.7. Perangkat untuk membaca flash RAM dgn metode Chip off (level 4)
3) Micro-Read
Metode Micro-Read merupakan pilihan terakhir dari lima metode analisis
dalam melakukan analisa forensik dari ponsel. Metode mikro-read
menggunakan mikroskop elektron untuk melihat keadaan memori pada
perangkat. Namun metode ini mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi,
biaya besar dan waktu lama untuk melakukan analisis. Proses dari
penggunaan micro read adalah :
2.6. Android
Android adalah platform dari perangkat mobile open source berbasis pada
Linux kernel 2.6 yang dikelola oleh Open Handset Alliance, sebuah kelompok
operator, perangkat mobile, produsen komponen, dan vendor perangkat lunak
(Hoog 2011). Awalnya dikembangkan oleh Android, Inc, yang dibeli Google pada
tahun 2005. Android diresmikan pada tahun 2007, bersama dengan Open Handset
Alliance. Munculnya Android telah membuat dampak yang signifikan khususnya
di pasar smartphone dan membuka peluang di bidang forensik.
Windows
Period Android iOS BlackBerry OS Others
Phone
Sedangkan laporan survei JAKPAT mobile survey Februari 2016 Line telah
menjadi tiga besar disamping BBM dan Whatsapp berdasarkan pemanfaatan
messenger di Indonesia. Line menempati urutan ke dua setelah BBM untuk
berkomunikasi dengan teman sekolah. Sedangkan untuk berkomunikasi dengan
teman kerja dan keluarga, Line menempati peringkat ke tiga setelah aplikasi BBM
dan WhatsApp. (Gambar 2.11).
Pada tahun 2016 tercatat sebanyak 216 juta pengguna line di seluruh dunia.
Pesatnya pertambahan jumlah pengguna membuktikan bahwa line merupakan
aplikasi pesan instan yang banyak digemari. Empat Negara yang tercatat memiliki
pengguna line terbanyak adalah Jepang, Thailand, Taiwan, dan Indonesia.
22