Pedoman Proteksi Radiasi Ok SDH Revisi

RSU BHAKTI PEDOMAN PROTEKSI No.
Dok :
HUSADA DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :
“RSU BHAKTI HUSADA”
Revisi : 00
Jl. Krikilan – Glenmore – Banyuwangi.
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
821224, Email : rsbhaktihusada@ptpn12.com, Hal. 1 dari 32
BAB 1
PENDAHULUAN
Pemanfaatan zat radioaktif atau sumber radioaktif di Indonesia baik dalam
bidang kesehatan maupun industri banyak digunakan sejak puluhan tahun yang lalu.
Khususnya untuk pemakaian zat radioaktif dan sumber radiasi dalam bidang industri,
pengawasan dilakukan dengan hati – hati terutama yang menyangkut kualifikasi
keselamatan radiasi harus benar – benar mengerti yang berhubungan dengan proteksi
radiasi agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan radiasi.
Seperti diketahui bahwa radiasi tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tidak
dapat dirasakan saat mengenai tubuh, sehingga diperlukan kehati – hatian dari personil
yang mengorpasikan.
Disamping penelitian teknis ini tentunya juga harus diimbangi dengan masalah
yang bersifat administratif, sebab kelengkapan terhadap adminitrastif seperti
pelaksanaan organisasi proteksi radiasi dapat mengarah kepada kecelakaan radiasi.
1.1. Latar Belakang

Sinar-X ( Zat Radioaktif ) ditemukan oleh Wilhem Channrat Rontgen pada
tahun 1895. Pemanfaatan Sinar-X mengalami perkembangan termasuk di bidang
kedokteran. Pemakaian Sinar-X dapat berakibat negatif, baik bagi pasien, pekerja,
maupun lingkungan, oleh karena itu untuk mengurangi dampak negatif dari
pemakaian dari zat radioaktif ( Sinar-X ), maka kami selaku Petugas Proteksi
Radiasi (PPR) di RS Bhakti Husada Krikilan, Glenmore, Banyuwangi membuat
program proteksi dan keselamatan radiasi.
1
RSU BHAKTI PEDOMAN PROTEKSI No. Dok :
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
1.2. Tujuan
Tujuan progam proteksi dengan keselamatan radiasi antara lain :
1. Sebagai pedoman bagi pekerja radiasi di lapangan sehingga pekerja
radiasi bisa memahami dan mengerti akan tugasnya, dengan
pemahaman yang baik diharapkan akibat – akibat negatif dari
pemakaian radiasi bisa dihindari.

2. Pekerja radiasi, pasien dan masyarakat umum agar terlindungi
keselamatannya dari nahaya radiasi yang tidak diharapkan.

3. Agar dosis pekerja radiasi tidak melebihi dari nilai batas dosis (NBD)
yang telah ditentukan yaitu sebesar 50 mSv per tahun atau 5 rem dalam
1 tahun
4. Sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pekerjaan
memberikan pelayanan radiodiagnostik sehingga kemungkinan dosis
yang diterima pasien, pekerja radiasi dan masyarakat dapat ditekan
sekecil mungkin.
1.3. Ruang Lingkup

Penggunaan fasilitas radiodiagnostik pada umumnya menggunakan
pesawat Sinar-X untuk keperluan diagnostik pada pasien, yang merupakan
peralatan medis Rumah Sakit.

Adapun untuk keperluan diagnostik maka dalam perkembangannya
Instalasi Radiologi RS. Bhakti Husada Krikilan, Glenmore, Banyuwangi telah
menggunakan berbagai jenis pesawat Sinar-X sebagai berikut :

1. Pesawat Sinar-X Radiografi ( Shimadsu )
2. Pesawat Sinar-X Dental ( Toshiba )
1.4. Definisi
2
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
1.4.1. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan
yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang
dilaluinya.
1.4.2. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk
meminimalisir dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat
pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi diagnostik, baik terhadap
pekerja, pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar daerah kerja.

1.4.3. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan
penggunaan Fasilitas untuk keperluan diagnosis.

1.4.4. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin
pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN.

1.4.5. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi
dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan proteksi radiasi.

1.4.6. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi
pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis
untuk masyarakat umum.

1.4.7. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan
diberikan tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk
melakukan kegiatan radiologi diagnostik.

1.4.8. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau
memberi bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.

1.4.9. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk
kesalahan operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian
3
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
lain yang menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak dapat
diabaikan dari aspek proteksi atau keselamatan radiasi.

1.4.10. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam
bidang fisika medik klinik dasar.
BAB 2
ORGANISASI PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
2.1. Struktur Organisasi Proteksi Radiasi
Sesuai dengan surat keputusan Ka BAPETEN No. 01 / KA –
BAPETEN / V-99 yaitu tentang ketentuan keselamatan kerja terhadap Radiasi,
maka organisasi proteksi radiasi RS Bhakti Husada disusun sebagai berikut :
PT.Rolas Nusantara Medika
Kepala RS
Petugas Proteksi Radiasi
Kepala Unit Radiologi
Radiografer Dokter Radiologi
4
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Data personil pada struktur organisasi Proteksi Radiasi

1. Nama pemegang izin : dr. I Wayan Sulianta
No. KTP : 3509212602650006
Masa berlaku : 26 Februari 2017
3. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten

Nama : dr.Aniek Rachmawati, Sp.Rad
Pendidikan terakhir : Dokter Spesialis Radiologi
Nomor SIP : 098-3/SIP/429.114/V/2014
Masa berlaku : 18 Juni 2019
Status : Konsulen
4. Petugas Proteksi Radiasi

Nama : Jupriyanto, Amd.Rad
Pendidikan terakhir : D III Radiologi
Nomor SIB : 00115.224.02.310113
Masa berlaku : 16 Mei 2016
5. Radiografer
Nama : Eko Setiawan
Pendidikan terakhir : D III Radiologi
Nomor SIKR : 8/SIKR/429.114/VI/2015
Masa berlaku : 07 Februari 2020
5
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
6 Radiografer
2 Nama : Pungchy Prasetiya
3 Pendidikan terakhir : D III Radiologi
4 Nomor SIKR : 8/SIKR/429.114/VI/2015
5 Masa berlaku : 07 Februari 2020
2.2. Fungsi Organisasi Proteksi Radiasi
Untuk mencapai suatu hasil pekerjaan yang baik dan memuaskan
tentunya harus dimulai dari sejak awal perencanaan, untuk ini diperlukan
kerjasama dengan orang lain yang tentunya dalam keterlibatkan tersebut harus
dilihat dan dipertimbangkan pendidikan, pengalaman dan sebagainya, sehingga
dalam menyelesaikan pekerjaannya masing – masing menggunakan
kemampuan yang mereka miliki.
Oleh karena itu didalam menyelesaikan suatu pekerjaan baik pekerjaan
skala kecil maupun skala besar perlu adanya pengorganisasian sehingga
masing – masing orang atau kelompok yang terlibat di dalam pekerjaan
tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas.
2.3. Tanggung Jawab

2.3.1. Pemegang izin
a. Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi
sehingga informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat
mudah dimengerti dan dipahami.
6
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
b. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi
dan keselamatan radiasi.

c. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
d. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi
yang bekerja dalam Penggunaan pesawat sinar-X.

e. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara regular.
f. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap
tahun.
g. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi
pengion.
h. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program
proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan.

i. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi
proteksi dan keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya.

j. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge
atau TLD badge1 setiap bulan.

k. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan
keselamatan radiasi.
l. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa
pesawat sinar-X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.

2.3.2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten
a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau
intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya;
7
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan
citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan
tingkat panduan paparan medik;

d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan
fisikawan medis dan/atau radiografer.

e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis.
f. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan
pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.

2.3.3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan
radiasi.
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi.
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi,
dan memantau pemakaiannya.

d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di
semua tempat di mana pesawat sinar-X digunakan.

e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan
radiasi.
f. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi.
g. Melakukan koordinasi pemeriksaan kesehatan dan melaksanakan
pemonitoran radiasi serta tindakan proteksi radiasi.

h. Mencegah kehadiran orang yang tidak berkepentingan ke dalam daerah
pengendalian sumber radiasi.

i. Memelihara rekaman.
j. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.
k. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal
paparan darurat.
l. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi
yang berpotensi menimbulkan Kecelakaan Radiasi.
8
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
m. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi
dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan.
2.3.4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat
di sekitar ruang pesawat sinar-X.

b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan.

c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
d. Melaporkan setiap kejadian kecelakaan radiasi sekecil apapun kepada
petugas proteksi radiasi.

e. Mengetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan
keselamatan kerja radiasi.
9
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
2.4. Pelatihan
Manajemen RSU Bhakti Husada selalu mengalokasikan sumber daya
manusia yang memadai untuk menetapkan, melaksanakan dan menilai
pendidikan dan pelatihan bagi pekerja radiasi. Manajemen berkomitmen
menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang proteksi dan
keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter
yang berkompeten dan radiografer minimal 4 (empat) tahun sekali.

Manajemen RSU Bhakti Husada menetapkan dan menyediakan pekerja
radiasi sesuai dengan kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan
menurut bidang pekerjaannya.
2.5. Pemeriksaan Kesehatan
2.5.1. Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pekerja Radiasi
1. Pemeriksaan kesehatan lengkap dengan memperhatikan jenis
pekerjaan yang dilakukan, meliputi riwayat kesehatan, latar belakang
kesehatan keluarga, dan pengujian klinis.
2. Pemeriksaan khusus pada organ yang dianggap peka terhadap radiasi
dipandang dari jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya:
pemeriksaan hematologi, paru – paru, neurologi dan kandungan.
2.5.2. Pemeriksaan Kesehatan Selama Masa Kerja
10
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan umum seperti yang
diisyaratkan Pegawai Negeri atau tenaga kerja pada umumnya dan
pemeriksaan khusus organ yang dianggap peka terhadap radiasi
tergantung pada jenis pekerjaan.
2.5.3. Pemeriksaan Kesehatan Setelah Masa Kerja
Setiap pekerja radiasi pada saat pemutusan hubungan kerja berhak
mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh dan teliti atas beban
instansi.
2.5.4. Pengawasan Dosis Pekerja Radiasi
Pengawasan dosis radiasi di RS Bhakti Husada Krikilan,
Glenmore, Banyuwangi dilakukan dengan cara :
1. Pemonitoran perorangan dengan menggunakan TLD yang
dikelola oleh petugas proteksi radiasi dalam kartu dosis.
2. Pemonitoran paparan radiasi kebocoran radiasi pada pesawat X-
ray dilakukan kalibrasi secara rutin oleh pihak BPFK Depkes RI
Surabaya.
Pengawasan dosis radiasi dilakukan :
1. Pengawasan dosis sebelum masuk kerja
2. Pengawasan dosis selama bekerja
3. Pengawasan dosis setelah masa kerja
BAB 3
11
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X, PERALATAN PENUNJANG
DIAGNOSTIK DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
3.1. Deskripsi Fisilitas Kerja
Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari bangunan gedung RSU Bhakti
Husada Krikilan – Glenmore - Banyuwangi dengan spesifikasi pembagian
ruang sebagai berikut : ( terlampir )
3.2. Daftar Sumber Radiasi Peralatan Radiodiagnostik Instalasi Radiologi
RS Bhakti Husada Krikilan, Glenmore, Banyuwangi :
3.2.1. Pesawat Sinar-X Shimadzu
Data ruang radiologi I Keterangan

Nama ruangan : Radiologi I
Ukuran ruang : ......6.... m x ....4.... m x ....3,5.... m
Nomor izin pemanfaatan : 016096.1.259.00000.200509
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : SHIMADZU
Tipe/model pesawat sinar-X : General X-ray Ezy Rad Max
No. Seri pesawat sinar-X : 0262R61505
Tahun pembuatan : 2007
Tahun pemasangan : 2007
Data tabung
Merk tabung : SHIMADZU
Tipe tabung : CIRCLEX 1.2U161CS-31
No. Seri tabung : 0262R61505
Beda tegangan maksimum kV) : 150 Kv
12
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Arus (mA) maksimum : 250 mA

Arus waktu (mAs) maksimum : 320 mAs
3.2.2. Pesawat Sinar-X Thosiba
Data ruang radiologi II Keterangan

Nama ruangan : Radiologi II
Ukuran ruang : ......6.... m x ....4.... m x ....3,5.... m
Nomor izin pemanfaatan :
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : Toshiba
Tipe/model pesawat sinar-X : D.081.BT
No. Seri pesawat sinar-X : 60235
Tahun pembuatan : -
Tahun pemasangan : -
Data tabung
Merk tabung : Toshiba
Tipe tabung : D.081.BT
No. Seri tabung : 60235
Arus (mA) maksimum : 10 Ma
Arus waktu (mAs) maksimum : -
3.2.3. Ruang sekitar bangunan Radiologi
Pengukuran
Tebal
Lokasi disekitar ruang radiologi Jenis material + Pb paparan
dinding
(mR/jam)
Kanan : Rekam Medik 25 cm Beton - -
13
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Kiri : Ruang Fisioterapi 25 cm Beton - -

Atas : Atap/Plavon - Kalsibot - -
Bawah : Tanah - Keramik - -
Belakang : Gudang 25 cm Beton - -
Depan : Ruang Tunggu / 25 cm Beton - -
Jalan
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi
Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
3.2.4. Pesawat Sinar-X dengan Penetapan penghentian
Data pesawat sinar-X yang tidak lagi digunakan

Nomor izin pemanfaatan : 001892.1.205.02000.201206
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : Siemens
Tipe/model pesawat sinar-X : -
No. Seri pesawat sinar-X : 21723
Tahun pembuatan : -
Tahun pemasangan : -
Data Tabung
Merk tabung :
Tipe tabung :
No. Seri tabung :
Arus (mA) maksimum : -
14
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Arus waktu (mAs) maksimum : 25 mAs
3.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja
Pembagian daerah kerja pada RSU Bhakti Husada terbagi atas Daerah
Pengendalian dan/atau Daerah Supervisi. Manajemen RSU Bhakti Husada
berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah akses masyarakat ke
Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian dilakukan
dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah
terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang
radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang
menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen RSU Bhakti Husada
memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.

3.3.1. Daerah Pengendalian
Di daerah pengendalian ini RSU Bhakti Husada melakukan tindakan proteksi
dan keselamatan radiasi dengan :

a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan
tanda fisik yang jelas atau tanda lainnya.

b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik
akses dan lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian.
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
 hanya untuk Pekerja Radiasi.
 pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh
Petugas Proteksi Radiasi.

d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.
15
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang radiologi yang
terdapat pemanfaatan pesawat sinar-X di dalamnya, yaitu ruang radiologi
1, ruang radiologi 2.
3.3.2. Daerah Supervisi
Di daerah ini RSU Bhakti Husada menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu
lebih dari NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per
sepuluh) NBD pekerja radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama
instansi:
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan
tanda yang jelas.

b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.
3.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi
Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, RSU
Bhakti Husada menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi
akan memastikan bahwa perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan
sebagaimana mestinya. Saat ini RSU Bhakti Husada memiliki perlengkapan
proteksi sebagai berikut:
Daftar Alat perlengkapan proteksi radiasi
Nama Peralatan Jumlah

� TLD/film badge 8 TLD
Apron 3
Tabir radiasi mobile - Ukuran: -
Sarung tangan2 1
16
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Dosimeter saku -
Pelindung tiroid -
Pelindung gonad/ovarium3 -
Kacamata Pb 1
BAB 4
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
4.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal

4.1.1. Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X
Manajemen RSU Bhakti Husada menetapkan prosedur pengoperasian setiap
pesawat sinar-X dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat
digunakan oleh petugas yang kompeten. Prosedur kami buat dengan jelas dan
mudah dipahami oleh petugas. Prosedur pengoperasian pesawat meliputi cara
menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan pesawat.

Berikut adalah prosedur pengoperasian pesawat sinar-X yang ada di fasilitas
RSU Bhakti Husada :
No. PROSEDUR NOMOR DOKUMEN

PENGOPERASIAN PESAWAT
17
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
SINAR-X
1. SHIMADZU RSB/YAN-RO/SPO/04/15
2. TOSHIBA RSB/YAN-RO/SPO/42/15
Tabel Eksposi Pesawat Sinar-x.
Pemeriksaan Proyeksi Tegangan (kV) Arus (mA) Waktu (s) Mas

Thorax AP/PA/Lateral 53/68 125/125 36/36 4,5/4,5
BNO Supine 62 160 0,12 19,2
Lumbosakral AP/Lateral 66/83 160/160 0,12/0,12 19,2/19,2
Thorakal AP/Lateral 66/80 160/160 0,12/0,12 19,2/19,2
Manus AP / Lateral 45/45 100/100 32/32 3,2/3,2
Antebrachi AP / Lateral 45/45 100/100 32/32 3,2/3,2
Cubiti AP / Lateral 45/45 100/100 32/32 3,2/3,2
Humerus AP / Lateral 50/50/ 100/100 32/32 3,2/3,2
Pedis AP / Lateral 45/45 100/100 32/32 3,2/3,2
Ankle AP / Lateral 52/48 125/125 32/32 4/4
Cruris AP / Lateral 53/53 100/100 32/32 3,2/3,2
Genue AP / Lateral 56/56 125/125 32/32 4/4
Femur AP / Lateral 60/60 125/125 32/32 4/4
Pelvis AP 65 160 0,12 19,2

Cranium AP / Lateral 65/62 160/160 45/45 7,2/7,2
4.1.2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil.
18
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Untuk memantau dosis pekerja, manajemen RSU Bhakti Husada
memastikan bahwa seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi
personil (TLD, film badge dan/atau dosimeter baca langsung). Manajemen
RSU Bhakti Husada secara berkala mengirimkan pemantau radiasi personil
ke Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan hasil evaluasi dosis ke
BAPETEN.
Untuk proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami menyediakan dan
mendokumentasikan prosedur sebagai berikut :
PROSEDUR PROTEKSI RADIASI

No. NOMOR DOKUMEN
UNTUK PERSONIL
1. Proteksi Radiasi Keselamatan RSB/YAN-RO/SPO/ 48 /15
Petugas Radiologi
Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal,
kami menyediakan desain radiologi diagnostik dan intervensional yang
memenuhi standar sesuai peraturan BAPETEN, prosedur pengoperasian,
dan peralatan proteksi. Pada saat pengoperasian pesawat fluoroskopi dan
intervensional, kami mensyaratkan pekerja untuk mengenakan apron, sarung
19
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
tangan, dan TLD perorangan yang terkalibrasi untuk digunakan. Nilai dosis
dari TLD perorangan hasil evaluasi dari BPFK langsung dicatat dalam log
book dosis pekerja.
Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33
tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber
Radioaktif, kami menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja yang
dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja paling sedikit sekali
dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan hubungan kerja.
4.1.3. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien

Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami memastikan
bahwa paparan medik pasien serendah mungkin namun dapat menghasilkan
citra radiografi yang layak terbaca untuk keperluan diagnosa.

Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan dengan cara :
a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan
keahliannya.
b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah
dipahami.
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa.
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi.
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera
memperbaiki jika hasil uji tidak andal ataupun andal dengan perbaikan.
Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan
tidak digunakan untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat
mobile, keselamatan pasien atau masyarakat di sekitarnya menjadi concern
20
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
manajemen RSU Bhakti Husada oleh karenanya pengoperasian pesawat
mobile harus disertai dengan perisai radiasi mobile untuk melindungi pasien
lain dan masyarakat.

Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pasien, manajemen RSU Bhakti
Husada menyediakan prosedur sebagai berikut :

NO NOMOR DOKUMEN
PASIEN
1 Proteksi Radiasi untuk RSB/YAN-RO/SPO/49/15
Keselamatan Pasien
4.1.4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping
Pasien
Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien.
Pendamping pasien diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan
paparan radiasi yang diterimanya. Untuk proteksi dan keselamatan radiasi
pendamping pasien, RSU Bhakti Husada menyediakan prosedur sebagai
berikut :

NO. NOMOR DOKUMEN
PENDAMPING PASIEN
1 Proteksi Radiasi untuk pendamping pasien RSB/YAN-RO/SPO/50/15
21
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
4.2 Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

Di fasilitas radiologi RSU Bhakti Husada, potensi kecelakaan dapat disebabkan
oleh kesalahan prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari
pesawat sinar-X, ataupun karena faktor manusia yang menyebabkan
penerimaan dosis berlebih.

Jika terjadi keadaan darurat, manajemen RSU Bhakti Husada telah menetapkan
prosedur penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel kendali
pesawat, mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik, mencatat detil posisi, arah
berkas, dan kondisi eksposi. Petugas akan memberitahu kepada PPR. Rekaman
kejadian akan dibuat dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN.
Rencana keadaan darurat kami buat dalam:
PROSEDUR PENANGGULANGAN
NO. NOMOR DOKUMEN
KEADAAN DARURAT
1. Prosedur Penanggulangan keadaan darurat RSB/YAN-RO/SPO/05/15
22
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
BAB 5
REKAMAN DAN LAPORAN
5.1. Keadaan Operasi Normal

Laporan pemantauan/rekaman proteksi radiasi fasilitas dimaksudkan untuk
menunjukan bahwa pesawat sinar-X tidak hanya berfungsi dengan baik dan
sesuai dengan standar yang dapat diterapkan, tetapi juga pesawat sinar-X
tersebut di Instalasi dalam lingkungan yang aman dan digunakan dalam cara
yang memberikan keselamatan radiasi yang maksimum bagi petugas
Radiologi, pasien, ahli radiologi dan anggota masyarakat yang berada di
sekitarnya.
Manajemen RSU Bhakti Husada mengendalikan dan mencantumkan rekaman
terkait program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua
rekaman lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan
digunakan.
Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara lain:
a. data inventarisasi pesawat sinar-X.
b. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan.
c. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan.
d. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X.
e. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung.
f. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi.
g. penggantian komponen pesawat sinar-X.
h. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi, dan
i. hasil pemantauan kesehatan pesonil.
23
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang
Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.

Manajemen RSU Bhakti Husada menyimpan dan memelihara hasil
pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi dalam
jangka waktu :
a. Paling kurang5 (lima) tahun untuk :
 Hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja

 Hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
b. Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti
dari pekerjaannya.
 Hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
 Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.
Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan

Hasil pemantauan tingkat radiasi -
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas -
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima Ada
24
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Pekerja Radiasi
Rekaman penggantian tabung pesawat Sinar-X.

Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru
Nomor izin: - - Nomor izin: -
Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi personil.
Nama Rencana atau

Latar belakang Pelatihan yang
Profesi sebagai pekerja Waktu
pendidikan pernah diikuti
radiasi pelaksanaan
PPR Jupriyanto DIII Radiologi Rekualifikasi Mei 2016
Dokter ahli - - - -
radiologi/
dokter kompeten
Radiografer Eko DIII Radiologi PPR Mei 2016
Setiawan
Fisikawan medik - - - -
Operator pesawat - - - -
gigi.
5.2. Keadaaan Darurat
Untuk mengatasi keadaan darurat dibagian radiodiagnostik dilakukan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Jika pada alat telah ada tombol emergency, maka tekanlah tombol emergency
tersebut, kemudian matikan aliran listrik dari PLN dengan menarik handle ke
posisi OFF.
25
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
b. Untuk alat yang tidak ada tombol emergency maka matikan aliran listrik PLN
yang menyuplai pesawat sinar-X dengan mekanik handle switch pada control
panel ke posisi OFF.
c. Kemudian laporkan ke bagian IPS ( Instalasi Pemeliharaan Sarana ).
Kami bertanggungjawab dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya
kecelakaan, melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke
BAPETEN.
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam
melalui telepon, faksimili, atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan
secara tertulis akan disampaikan lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling
lambat 3 (tiga) hari setelah laporan awal.
BAB 6
PENUTUP
Dari uraian dimuka jelas bahwa radiasi disamping membawa manfaat juga
mempunyai potensi bahaya, oleh karena itu agar radiasi dapat dimanfaatkan sebesar –
besarnya dengan tingkat resiko yang sekecil - kecilnya, maka diperlukan penanganan
dan pengelolaan yang baik, terencana, teliti, dan progam terpadu, terarah untuk
keselamatan manusia tanpa meninggalkan prinsip – prinsip proteksi radiasi, dengan
prosedur kerja pemanfaatan pesawat sinar-X ini diharapkan kecelakaan radiasi sinar-X
26
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga membawa rasa aman baik pekerja radiasi itu
sendiri maupun bagi masyarakat sekitarnya.
Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Setiap kegiatan di RSU Bhakti Husada pelaksanaan proteksi dan keselamatan

radiasi dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan PT Rolas
Nusantara Medika RSU Bhakti Husada. Oleh karena itu PT Rolas Nusantara Medika
RSU Bhakti Husada wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan suatu program
proteksi dan keselamatan radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja,
masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi

persyaratan keselamatan radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi
diterapkan dalam setiap kegiatan di fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi.
27
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan
dengan tujuan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan peraturan yang berlaku di
Negara Indonesia. PT Rolas Nusantara Medika RSU Bhakti Husada bertanggungjawab
dan mengutamakan keselamatan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan
lingkungan hidup di atas segalanya.
Dengan ini saya selaku pemegang izin, yang bertanda tangan di bawah ini atas
nama RSU Bhakti Husada mempunyai komitmen di dalam menjalankan program
proteksi dan keselamatan radiasi.
Jember, 28 September 2015

PT ROLAS NUSANTAR MEDIKA
LEMBAR PENGESAHAN
I Wayan Sulianta
iii Direktur
Nama Jabatan Tanda Tanggal

Tangan
Disiapkan
oleh Petugas Proteksi 6 September 2015
Jupriyanto,Amd Rad. Radiasi
Diperiksa Kepala RSU 21 September 2015

dr.Zunita Ahmadah KD Bhakti Husada
oleh
Direktur PT Rolas 25 September 2015

Disahkan Nusantara Medika
dr.I Wayan Sulianta
oleh
28
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
DAFTAR ISI
ii
Daftar Isi ........................................................................................................................ Hal i

Lembar Pengesahan ....................................................................................................... Hal ii
Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi ……..................................... Hal iii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................. Hal 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. Hal 1
1.2. Tujuan ............................................................................................................... Hal 2
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................................. Hal 3
1.4. Definisi ............................................................................................................. Hal 3
BAB 2. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 5
2.1. Struktur Organisasi (jika penyelenggara dalam bentuk organisasi) ................ Hal 5
2.2. Fungsi Organisasi Proteksi Radiasi ................................................................. Hal 7
2.3 Tanggung Jawab ............................................................................................... Hal 7
2.3.1. Pemegang izin ...................................................................................... Hal 7
2.3.2. Dokter spesialis Radiologi atau dokter yang berkompeten.................. Hal 9
2.3.3. Petugas Proteksi Radiasi ..................................................................... Hal 9
2.3.4. Radiografer ......................................................................................... Hal 11
29
i
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
2.4. Pelatihan ........................................................................................................... Hal 12

2.5. Pemeriksaan Kesehatan .................................................................................... Hal 12
2.5.1. Pemeriksaan Kesehatan Bagi calon Pekerja Radiasi ............................. Hal 12
2.5.2. Pemeriksaan Kesehatan Selama masa kerja .......................................... Hal 13
2.5.3. Pemeriksaan Kesehatan setelah masa kerja .......................................... Hal 13
2.5.4. Pengawasan Dosis Pekerja Radiasi ...................................................... Hal 13
BAB 3. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN PERALATAN Hal 14
PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI ...............................
3.1. Deskripsi Fasilitas ............................................................................................. Hal 14
3.2. Daftar sumber Radiasi Peralatan Radiodiagnostik pesawat sinar-X ................ Hal 14
3.2.1. Pesawat Sinar-X Shimadzu .................................................................... Hal 14
3.2.2. Pesawat Sinar-X Toshiba ....................................................................... Hal 15
3.2.3. Ruang sekitar bangunan Radiologi ........................................................ Hal 16
3.2.4. Pesawat dengan Penetapan penghentian ............................................... Hal 16
3.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja .................................................................. Hal 17
3.3.1. Daerah Pengendalian .............................................................................. Hal 17
3.3.2. Daerah Supervisi .................................................................................... Hal 18
3.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi ......................................................... Hal 19
BAB 4. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 20
4.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal .............................. Hal 20
4.1.1. Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X ............................... Hal 20
4.1.2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil .................. Hal 22
4.1.3. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien ..................... Hal 24
4.1.4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien. Hal 25
4.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat ..................................................... Hal 26
BAB 5. REKAMAN DAN LAPORAN Hal 27
30
Revisi : 00
No.Telp : (0333) 821224, 821575, No. Fax (0333)
5.1. Keadaan Operasi Normal ................................................................................ Hal 27

5.2. Keadaan Darurat ............................................................................................... Hal 30
BAB 6 PENUTUP ....................................................................................................... Hal 31
31

Pedoman Proteksi Radiasi Ok SDH Revisi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pedoman Proteksi Radiasi Ok SDH Revisi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RSU BHAKTI PEDOMAN PROTEKSI No.

Pemanfaatan zat radioaktif atau sumber radioaktif di Indonesia baik dalam

pengawasan dilakukan dengan hati – hati terutama yang menyangkut kualifikasi

yang bersifat administratif, sebab kelengkapan terhadap adminitrastif seperti

pelaksanaan organisasi proteksi radiasi dapat mengarah kepada kecelakaan radiasi.

1.1. Latar Belakang

tahun 1895. Pemanfaatan Sinar-X mengalami perkembangan termasuk di bidang

Radiasi (PPR) di RS Bhakti Husada Krikilan, Glenmore, Banyuwangi membuat

program proteksi dan keselamatan radiasi.

radiasi bisa memahami dan mengerti akan tugasnya, dengan

pemahaman yang baik diharapkan akibat – akibat negatif dari

pemakaian radiasi bisa dihindari.

keselamatannya dari nahaya radiasi yang tidak diharapkan.

memberikan pelayanan radiodiagnostik sehingga kemungkinan dosis

yang diterima pasien, pekerja radiasi dan masyarakat dapat ditekan

1.3. Ruang Lingkup

pesawat Sinar-X untuk keperluan diagnostik pada pasien, yang merupakan

peralatan medis Rumah Sakit.

Instalasi Radiologi RS. Bhakti Husada Krikilan, Glenmore, Banyuwangi telah

menggunakan berbagai jenis pesawat Sinar-X sebagai berikut :

1.4.1. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan

yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang

meminimalisir dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat

pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi diagnostik, baik terhadap

pekerja, pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar daerah kerja.

penggunaan Fasilitas untuk keperluan diagnosis.

pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN.

dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang

berhubungan dengan proteksi radiasi.

pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis

untuk masyarakat umum.

diberikan tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk

melakukan kegiatan radiologi diagnostik.

memberi bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.

kesalahan operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian

diabaikan dari aspek proteksi atau keselamatan radiasi.

bidang fisika medik klinik dasar.

BAPETEN / V-99 yaitu tentang ketentuan keselamatan kerja terhadap Radiasi,

maka organisasi proteksi radiasi RS Bhakti Husada disusun sebagai berikut :

PT.Rolas Nusantara Medika

Petugas Proteksi Radiasi

Kepala Unit Radiologi

Radiografer Dokter Radiologi

Data personil pada struktur organisasi Proteksi Radiasi

3. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten

4. Petugas Proteksi Radiasi

2.2. Fungsi Organisasi Proteksi Radiasi

Untuk mencapai suatu hasil pekerjaan yang baik dan memuaskan

dilihat dan dipertimbangkan pendidikan, pengalaman dan sebagainya, sehingga

dalam menyelesaikan pekerjaannya masing – masing menggunakan

kemampuan yang mereka miliki.

Oleh karena itu didalam menyelesaikan suatu pekerjaan baik pekerjaan

skala kecil maupun skala besar perlu adanya pengorganisasian sehingga

masing – masing orang atau kelompok yang terlibat di dalam pekerjaan

tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas.

2.3. Tanggung Jawab

sehingga informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat

mudah dimengerti dan dipahami.

b. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi

dan keselamatan radiasi.

yang bekerja dalam Penggunaan pesawat sinar-X.

proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan.

proteksi dan keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya.