Afrianita Manullang
Mely Alamsyah Nainggolan
Hetti Fransiskan Sibgariang
Septiani Simamora
Rezki Ananda
DP : Rosdiana Sinaga
HIPERPITUITARI
KELENJAR HIPOFISIS
Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di
dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa
tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan
daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan akan menyebabkan sakit kepala atau
gangguan penglihatan. Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar
endokrin lainnya. Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang
terletak tepat diatas hipofisa. Hipotalamus dan hipofisis dihubungkan oleh sistem portal
hipotalamo-hipofisis.Melalui sistem tersebut releasing hormon dari hipotalamus
mencapai hipofisis, shg hipofisis mudah melepaskan hormon-hormon.
Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus
posterior (belakang).Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan
cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang
secara langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior (neurohipofisa)
dilakukan melalui impuls saraf.
Dengan mengetahui kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berada
dibawah kendali hipofisa (kelenjar target), maka hipotalamus atau hipofisa bisa
menentukan berapa banyak perangsangan atau penekanan yang diperlukan oleh hipofisa
sesuai dengan aktivitas kelenjar target. Hormon yang dihasilkan oleh hipofisa (dan
hipotalamus) tidak semuanya dilepaskan terus menerus. Sebagian besar dilepaskan setiap
1-3 jam dengan pergantian periode aktif dan tidak aktif.
Penyakit hipofise adalah penyakit yang tidak umum terjadi, namun dapat timbul sebagai
kondisi hiperfungsi hipofise,hipofungsi hipofise, dan lesi/massa setempat yang
menyebabkan tekanan pada khiasma optikus atau bagian basal o
HIPERPITUITARY
1) Definisi Hiperpituitary
Hiperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau
hiperplasi hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan sekresi salah satu hormone
hipofise atau lebih yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari . Hormon – hormon hipofisis
lainnya sering dikeluarkan dalam kadar yang lebih rendah. (Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Gangguan Kelenjar Hipofise, Hotma Rumahardo, 2000 : 36)
2) Etiologi
Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus,
penyebab mencakup :
Adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone, biasanya sel penghasil
GH,ACTH atau prolakter.
Tidak ada umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar TSH terjadi apabila
sekresi kelenjar tiroid menurun atau tidak ada. (Buku Saku Patofisiologis, Elisabeth,
Endah P. 2000. Jakarta : EGC)
3) Manifestasi klinis
Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ – organ dalam (seperti tangan, kaki, jari
– jari tangan, lidah, rahang, kardiomegali)
Impotensi
Visus berkurang
Nyeri kepala dan somnolent
Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita), infertilitas
Libido seksual menurun
Kelemahan otot, kelelahan dan letargi (Hotman Rumahardo, 2000 : 39)
tumor yang besar dan mengenai hipotalamus: suhu tubuh, nafsu makan dan tidur bisa
terganggu, serta tampak keseimbangan emosi
gangguan penglihatan sampai kebutaan total
4) Patofisiologi
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana
dari kelima sel-sel hipofise yang mengalami hiperfungsi. Kelenjar biasanya mengalami
pembesaran disebut adenoma makroskopik bila diameternya lebih dari 10 mm atau
adenoma mikroskopik bila diameternya kurang dari 10 mm, yang terdiri atas 1 jenis sel
atau beberapa jenis sel. Adenoma hipofisis merupakan penyebab utama
hiperpituitarisme.penyebab adenoma hipofisis belum diketahui. Adenoma ini hampir
selalu menyekresi hormon sehingga sering disebut functioning tumor.
Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel penyekresi GH,ACTH dan prolaktin.
Tumor yang terdiri atas sel-sel pensekresi TSH-,LH- atau FSH- sangat jarang terjadi.
Functioning tumor yang sering di temukan pada hipofisis anterior adalah:
Syndrome hyperpituitary :
Patofisiologi
Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi ( vasopresin) menjadi kuat adalah
penurunan volume darah. Keadaan ini terjadi secara hebat terutama saat volume darah
turun 15 – 25 persen, dengan kecepatan sekresi meningkat sering sampai 50 kali dari
normal. Penyebab peningkatan ini adalah atrium, terutama atrium kanan, mempunyai
reseptor regang yang di bangkitkan, reseptor akan mengirimkan sinyal ke otak untuk
menghambat sekresi ADH. Sebaliknya, bila tidak dibangkitkan akibat tidak penuhnya
pengisian, terjadi proses yang berlawanan, dengan peningkatan sekresi ADH yang sangat
besar. Lebih lanjut, di samping reseptor regangan atrium, penurunan regangan
baroreseptor pada daerah karotid, aortik dan pulmonari dalam peningkatan sekresi ADH.
Sekresi darah yang terlalu banyak ke dalam atrium dapat terjadi pada jantung yang
kardiomegali. Atrium yang mebesar tanpa di ikutioleh katup – katupnya membuat darah
menumpuk pada atrium – atrium dan akhirnya terjadilah gagal jantung
2) Galaktore
Definisi
Galaktore adalah pembentukan air susu pada pria atau wanita yang tidak sedang dalam
masa menyusui
Etiologi
Penyebabnya adalah prolaktinoma (tumor yang menghasilkan prolaktin) pada
kelenjar hipofisa. Pada saat terdiagnosis biasanya prolaktinoma ini ukurannya kecil,
tetapi pada pria tumor ini cenderung membesar.Pembentukan prolaktin yang berlebihan
dan terjadinya galaktore juga bisa dirangsang oleh obat-obatan seperti fenotiazin, obat
tertentu untuk tekanan darah tinggi (terutama metildopa) dan narkotik. Penyebab lainnya
yang mungkin adalah hipotiroidisme.gagal ginjal dan efek samping obat bisa menjadi
faktor penyebab
Manifestasi klinis
Gangguan siklus menstruasi atau siklusnya berhenti
Wajah tampak merah
vagina kering sehingga terjadi gangguan dalam melakukan hubungan seksual
Penderita pria mengalami sakit kepala atau kehilangan lapang pandang perifernya
Sekitar 2/3 penderita pria kehilangan gairah seksualnya dan menjadi impoten
Patofisiologi
Kelebihan prolaktin hampir selalu di sebabkan oleh adenoma hipofise, biasanya
berupa mikrokardenoma (diameter tumor kurang dari 1 cm). Atau disfungsi hipotalamus.
Dopamin merupakan inhibitor hipotalamik primer untuk pelepasan prolaktin terputusnya
trasnmisi dopamin kehipofise dapat menyebabkan prolaktin berlebihan
3) Gigantisme
Definisi
Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal dari seluruh tubuh karena kelenjar
hypophysis memproduksi hormon berlebihan. Hipofisis adalah kelenjar seukuran biji
kacang tanah dan menggantung dari otak, terbaring di sebelah dalam tulang pelipis dekat
bola mata. Penyakit ini ditandai oleh pembesaran dan penebalan tulang dahi, rahang,
kaki, dan tangan secara berangsur. Penyakit ini berlangsung lambat dan baru diketahui
setelah penderita memasuki usia menengah. kelainan yang disebabkan oleh karena
sekresi Growth Hormone (GH) yang berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum
proses penutupan epifisis
Etiologi
Gigantisme Primer atau Hipofisis, di mana penyebabnya adalah adenoma hipofisis.
Gigantisme Sekunder atau hipothalamik, disebabkan oleh karena hipersekresi GHRH dari
Hipothalamus. Gigantisme yang disebabkan oleh tumor ektopik (paru, pankreas, dll) yang
mensekresi GH. Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini
dapat diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan hipotalamus
yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Gigantisme dapat terjadi bila
keadaan kelebihan hormone pertumbuhan terjadi sebelum lempeng epifisis tulang
menutup atau masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormone
pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormone
pertumbuhan
Patofisiologi
Sel asidofilik, sel pembentuk hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior
menjadi sangat aktif atau bahkan timbul tumor pada kelenjar hipofisis tersebut. Hal ini
mengakibatkan sekresi hormone pertumbuhan menjadi sangat tinggi. Akibatnya, seluruh
jaringan tubuh tumbuh dengan cepat sekali, termasuk tulang. Pada Gigantisme, hal ini
terjadi sebelum masa remaja, yaitu sebelum epifisis tulang panjang bersatu dengan batang
tulang sehingga tinggi badan akan terus meningkat (seperti raksasa).
Biasanya penderta Gigantisme juga mengalami hiperglikemi. Hiperglikemi terjadi
karena produksi hormone pertumbuhan yang sangat banyak menyebabkan hormone
pertumbuhan tersebut menurunkan pemakaian glukosa di seluruh tubuh sehingga banyak
glukosa yang beredar di pembuluh darah. Dan sel-sel beta pulau Langerhans pancreas
menjadi terlalu aktif akibat hiperglikemi dan akhirnya sel-sel tersebut berdegenerasi.
Akibatnya, kira-kira 10 persen pasien Gigantisme menderita Diabetes Melitus.
Pada sebagian besar penderita Gigantisme, akhirnya akan menderita
panhipopitutarisme bila Gigantisme tetap tidak diobati sebab Gigantisme biasanya
disebabkan oleh adanya tumor pada kelenjar hipofisis yang tumbuh terus sampai merusak
kelenjar itu sendiri.
Manifestasi klinis :
Pertumbuhan linier yang cepat
Tanda – tanda wajah kasar
pembesaran kaki dan tangan
Pada anak muda, pertumbuhan cepat kepala dapat mendahului pertumbuhan linier
Beberapa penderita memiliki masalah penglihatan dan perilaku
Pertumbuhan abnormal menjadi nyata pada masa pubertas
Jangkung dapat tumbuh sampai ketinggian 8 kaki atau lebih
4) Akromegali
Definisi
Akromegali adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan
yang berlebihan dan terjadi pada usia 30-50 tahun
Etiologi
Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir selalu disebabkan oleh tumor
hipofisa jinak (adenoma)
Manifestasi klinis
Tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang. Gambaran tulang wajah menjadi
kasar, tangan dan kakinya membengkak
Penderita memerlukan cincin, sarung tangan, sepatu dan topi yang lebih besar
Rambut badan semakin kasar sejalan dengan menebal dan bertambah gelapnya kulit
Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat di dalam kulit membesar, menyebabkan keringat
berlebihan dan bau badan yang menyengat
Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) bisa menyebabkan rahang
menonjol (prognatisme)
Tulang rawan pada pita suara bisa menebal sehingga suara menjadi dalam dan serak.
Lidah membesar dan lebih berkerut-kerut. Tulang rusuk menebal menyebabkan dada
berbentuk seperti tong. Sering ditemukan nyeri sendi; setelah beberapa tahun bisa terjadi
artritis degeneratif yang melumpuhkan. Jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat
terganggu sehingga terjadi gagal jantung
Kadang penderita merasakan gangguan dan kelemahan di tungkai dn lengannya karena
jaringan yang membesar menekan persarafan. Saraf yang membawa sinyal dari mata ke
otak juga bisa tertekan, sehingga terjadi gangguan penglihatan, terutama pada lapang
pandang sebelah luar
sakit kepala hebat
Patofisiologi
Bila tumor asidofilik timbul sesudah masa dewasa muda-yakni, sesudah epifisis
tulang panjang bersatu dengan batang tulang maka orang itu tidak dapat tumbuh lebih
tinggi lagi, namun jaringan ikat longgarnya masih terus tumbuh dan tebal tulangnya msih
terus tumbuh. Perbesaran tadi terutama dapat di lihat pada tulang – tulang kecil tangan
dan kaki serta pada tulang membranosa, termasuk tulang tengkorak, hidung, penonjolan
tulang dahi , tepi supraorbital, bagian bawah rahang, dan bagian tulang vertebra, sebab
pada masa dewasa muda pertumbuhan tulang – tulang ini tidak berhenti. Akibatnya,
tulang rahang tampak menonjol ke depan, kadang kala sampai setengah inci ke depan,
dahi menyempit ke depan sebab pertumbuhan tepi supraorbitalnya sangat besar, hidung
membesar sampai dua kali ukuran normal, kakinya membutuhkan sepatu berukuran 14
atau lebih besar, dan jari – jarinya menjadi sangat tebal
5) Penatalaksanaan
a) Terapi
2. Terapi radiasi
Indikasi radiasi adalah sebagai terapi pilihan secara tunggal, kalau tindakan
operasi tidak memungkinkan, dan menyertai tindakan pembedahan kalau masih terdapat
gejala akut setelah terapi pembedahan dilaksanakan.Radiasi memberikan manfaat
pengecilan tumor, menurunkan kadar GH , tetapi dapat pula mempengaruhi fungsi
hipofisis. Penurunan kadar GH umumnya mempunyai korelasi dengan lamanya radiasi
dilaksanakan. Eastment dkk menyebutkan bahwa, terjadi penurunan GH 50% dari kadar
sebelum disinar (base line level), setelah penyinaran dalam kurun waktu 2 tahun, dan
75% setelah 5 tahun penyinaran.
Radiasi hipofisis dilakukan pada pasien dengan adenoma hipofisis yang besar
yang tidak seluruh tumor bisa di angkat.80% dari pasien dengan akromegali dapat
disembuhkan dengan radiasi.Selain mual dan muntah, efek samping radiasi yang paling
sering ditemukan adalah hipopituitarisme.
b) pemberian obat
Bromocriptine ( parloden ) : suatu dopamine. Merupakan obat pilihan pada kelebihan
prolaktin.Pada mikroadenoma, prolaktin dapat normal kembali. Juga diberikan pada klien
dengan akromegali, untuk mengurangi ukuran tumor.Observasi efek samping pemberian
bromokriptin seperti: hipotensi ortostatik, iritasi lambung, mual, kram abdomen,
konstipasi, bila ada efek samping di atas kolaborasi dengan dokter, berikan obat-obatan
setelah klien makan (tidak diberikan di antara waktu makan).
6) Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan fungsi target organ
Pemeriksaan ACTH, TSH, FSH dan LH serta hormone nontropik
Tes provokasi dengan menggunakan stimulan atau supresan hormone dan dengan
melakukan efeknya terhadap kadar hormone sarum
Foto rongen kepala dan tulang kerang tubuh dengan CT scan
Pengukuran lapang pandang
Tes toleransi glukosa
Tes supresi dengan dexamethason (Hotman Rumahardo, 2000 : 39).
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik
2) Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas impotent
3) Nyeri kepala yang berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor
4) Perubahan sensori perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan
transmisi impuls akibat kompresi tumor pada nervus optikus
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik
Tujuan: Dalam waktu 2 sampai 3 minggu klien akan memiliki kembali citra tubuh yang
positif
Intervensi keperawatan
a. Non pembedahan
Klien dengan kelebihan GH
1. Dorong klien agar mau mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap perubahan
penampilan tubuhnya
Rasional : Agar perawat dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh klien sehubungan
perubahan tubuhnya
2. Bantu klien mengidentifikasi kekuatannya serta segi-segi positif yang dapat
dikembangkan oleh klien
Rasional : Agar klien mampu mengembangkan dirinya kembali
Klien dengan kelebihan prolaktin
1. Yakinlah klien bahwa sebagian gejala dapat berkurang dengan pengobatan
( ginekomastia, galaktorea )
Rasional : agar klien tetap optimis dan berfikir positif selama pengobatan.
2. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaanya
b. Pemberian obat-obatan
1. Kolaborasi pemberian obat-obat seperti: bromokriptin (parloden). Merupakan obat
pilihan pada kelebihan prolaktin. Pada mikroadenoma, prolaktin dapat normal kembali.
Juga diberikan pada klien dengan akromegali, untuk mengurangi ukuran tumor.
2. Observasi efek samping pemberian bromokriptin seperti: hipotensi ortostatik, iritasi
lambung, mual, kram abdomen, konstipasi, bila ada efek samping di atas kolaborasi
dengan dokter, berikan obat-obatan setelah klien makan (tidak diberikan di antara waktu
makan
3. Kolaborasi pemberian terapi radiasi. Terapi radiasi tidak diberikan pada
hiperpituitarisme akut.partikel alfa atau proton beam sebagai sumber radiasi lebih efektif
tetapi responnya lambat
4. Awasi efek samping terapi radiasi seperti: hipopituitarisme, kerusaka nervus optikus,
disfungsi okulomotorius, perubahan lapang pandang
2) Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas
impotent.
Tujuan: Klien akan mencapai tingkat kepuasan pribadi dari fungsi seksual
Identifikasi masalah spesifik yang berhubungan dengan pengalaman pada klien terhadap
fungsi seksualnya.
Rasional : agar perawat dapat mengetahui masalah seksual klien dan lebih terbuka kepada
perawat.
Dorong klien agar mau mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya.
Rasional : agar klien mendapat hasil mufakat bersama pasangannya.
Kolaborasi pemberian obat – obatan bromokriptin
Bila masalah ini timbul setelah hipofisektomi, kolaborasi pemberian gonadotropin
3) Nyeri kepala yang berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor
Dorong klien agar mau mengungkapkan apa yang dirasakan. Rasional : agar perawat
mengetahui apa yang dirasakan klien
Kaji skala nyeri
Rasional : untuk mengetahui intensitas dari nyeri dan untuk menentukan intervensi
selanjutnya
Berikan tehnik relaksasi dan distraksi
Rasional : pengalihan perhatian dapat mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi rasa nyeri.
Rasional : pemberian obat analgetik untuk mengurangi nyeri
Perawatan Preoperasi
Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang dilakukan
Menjelaskan penggunaan tampon hidung selama 2-3 hari pasca operasi. Anjurkan klien
bernafas melalui mulut selama pemasangan tampon
Menjelaskan penggunaan balut tekan yang ditempatkan dari bawah hidung, menggosok
gigi, batuk, bersin, karena hal ini dapat menghambat penyembuhan luka
Menjelaskan berbagai prosedur diagnostik yang diperlukan sebagai persiapan operasi
seperti pemeriksaan neurologik, hormonal, lapang pandang, swab tenggorok untuk
pemeriksaan kultur dan sensitivitas
Pendidikan kesehatan dilakukan sebelum tindakan pembedahan dilaksanakan. Setelah
tindakan transpenoidal hipofisektomi, perawat menjelaskan agar klien menghindari
aktifitas yang dapat menghambat penyembuhan seperti mengejan, batuk, dll.Juga
jelaskan agar klien mengindahkan faktor-faktor yang dapat mencegah obstipasi seperti
makan makanan tinggi serat, minum air yang cukup, pelunak feses bila diperlukan.
Perawatan Pascaoperasi
Amati respon neurologik klien dan catat perubahan penglihatan, disorientasi dan
perubahan kesadaran serta penurunan kekuatan motorik ekstrimitas
Amati pula komplikasi pascaoperasi yang lazim terjadi seperti transient insipidus (diabetes
insipidus sesaat)
Anjurkan klien untuk melaporkan pada perawat bila terjadi pengeluaran sekret dari hidung
Tinggikan posisi kepala 30-45 derajat
Kaji drainase nasal baik kualitas maupun kuantitas
Hindari batuk, ajarkan klien bernafas dalam, lakukan hygiene oral secara teratur
Kaji tanda-tanda infeksi
Kolaborasi pemberian gonadotropin, kortisol ; sebagai dampak hipofisektomi.