Proposal Mas Blek
Proposal Mas Blek
Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. Dimas Fajar Uman Putra ST.,MT.
NIP.196603181990101001 NIP. 198811082012121001
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi S1 Kepala Laboratorium Instrumentasi
Pengukuran dan Identifikasi SistemTenaga
Dedet C. Riawan, ST., M.Eng., Ph.D. Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT.
NIP : 197311192000031001 NIP.196603181990101001
USULAN TUGAS AKHIR
B. RUANG LINGKUP
1. Simulasi proteksi dilakukan menggunakan software ETAP.
2. Data yang digunakan diperoleh dari PT.IGG.
3. Koordinasi Rele untuk semua Rele yang terpasang pada sistem PT.IGG.
D. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kedaaan sistem proteksi yang diterapkan di PT.IGG.
2. Mengetahui kemampuan sistem proteksi di PT.IGG.
4. Rele Pengaman
Rele pengaman adalah suatu peralatan listrik yang digunakan sebagai perasa ketika ada atau
tidak suatu gangguan pada sistem tenaga listrik, sehingga saat terjadi gangguan, gangguan
tersebut dapat langsung terisolir. Supaya rele pengaman dapat bekerja seperti yang
diharapkan, maka rele pengaman harus mempunya sifat salah satunya sensitif, sehingga saat
terjadi arus gangguan sangat kecil, rele pengaman harus dapat merasakan adanya gangguan
pada sistem. Ketika rele cepat merasakan gangguan, maka akan mencegah gangguan tersebut
menjalar.
Rele pengaman terdiri dari beberapa jenis rele sesuai fungsinya, salah satu contoh rele
pengaman adalah rele arus lebih ( Over current relay ). Rele arus lebih akan bekerja ketika
pada sistem terdapat arus yang melebihi arus yang diizinkan. Umumnya arus tersebut berasal
dari arus hubung singkat. Bentuk umum saat rele arus lebih bekerja adalah If >Ip , If sebagai
arus gangguan, sedangkan Ip sebagai arus nominal.
G. METODOLOGI
Proses pengerjaan tugas akhir ini menggunakan metode sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pertama kali yang dilakukan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi literatur, langkah
langkah yang dilakukan adalah mencari buku, jurnal dan informasi yang berhubungan dengan
hubung singkat dan koordinasi proteksi.
2. Pengumpulan Data
Setelah melakukan tahap pertama, tahap kedua adalah mengumpulkan data. Surber data
yang digunakan berasal dari PT.IGG.
3. Pemodelan Sistem
Tahap selanjutnya setelah mendapatkan data dari PT.IGG adalah melakukan pemodelan
sistem di PT.IGG menjadi single line diagram serta memasukan nilai- nilai dalam sistem
tersbut.
4. Analisa dan simulasi sistem
Setelah memodelkan sistem menjadi single line diagram, maka tahap yang dilakukan
selanjutnya analisa dan simulasi sistem. Dalam tahap ini akan diketahui besarnya arus
gangguan pada sistem dan pada tahap ini dilakukan setting koordinasi proteksi pada semua
rele yang terpasang di PT.IGG.
5. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dan simulasi maka pada tahap kesimpulan ini dapat diketahui
setting koordinasi rele yang tepat untuk diterapkan pada PT.IGG. Tahapan– tahapan untuk
pengerjaan tugas akhir akan dijelaskan pada flowchart berikut.
Pemodelan sistem
TIDAK
Setting
proteksi
didapatkan?
YA
Kesimpulan
Gambar 4.1 Flowchart Metodologi
H. JADWAL KEGIATAN
Untuk menyelesaikan tugas akhir, kegiatan yang harus dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1
berikut :
KEGIATAN BULAN
I II III IV V VI
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pemodelan Sistem
Analisa dan
Simulasi Sistem
Penyusunan
Laporan
I. DAFTAR PUSTAKA
[1] A. I. Kusumawati, M. Pujiantara, and V. L. N. B. Putri, “Studi Penggunaan Insulating
Transformer untuk Mengatasi Kegagalan Koordinasi Proteksi di PT. Terminal Teluk
Lamong.” p. 6, 2015.
[2] E. S. Calmara, M. Pujiantara, and S. Anam, “KOORDINASI PROTEKSI SEBAGAI
UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA SYMPATHETIC TRIP DI KAWASAN
TURSINA, PT. PUPUK KALTIM.” p. 6, 2015.
[3] M. Sa, M. Pujiantara, and Soedibjo, “Analisa Penggunaan Hybrid Superconducting Fault
Current Limiter ( SFCL ) pada Sistem Proteksi Tenaga Listrik di Kawasan Tursina,” vol. 1,
no. 1, pp. 1–6, 2016.
[4] A. Iskandar, M. Pujiantara, and S. Anam, “Studi Koordinasi Proteksi Akibat Retrofit Sistem
Proteksi di PT. Pertamina RU III Plaju,” vol. 2, no. 1, pp. 1–6, 2015.