Tugas Sistem Jaringan
Tugas Sistem Jaringan
KELAS :PTIK A
1.FTP (File Transfer Protocol), digunakan untuk transfer file dalam jaringan internet.
3.POP (Post Office Protocol), digunakan untuk mengambil mail dari server.
7.NFS (Network File System), digunakan untuk sharing file bagi beragam host jaringan
dan system operasi, Prokol ini digunakan dalam system operasi Linux.
8.HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), digunakan untuk web browsing di jaringan
internet.
11.SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), digunakan untuk mengirim E-mail melalui
jaringan internet.
15.RPC (Remote Procedure Call), Procedure yang digunaka untuk memanggil dari
jarak jauh
19.UDP (User Datagram Protocol), digunakan untuk pertukaran data pada jaringan
dengan sifat connectionless. Maksudnya data yang dikirim tidak terjamin akan
tersampaikan ke tujuan dengan baik (Sebaliknya dari TCP).
20.IP (Internet Protocol), digunakan untuk menyampaikan paket data pada alamat
tujuan
24.PPP (Point to Point Protocol), digunakan sebagai protocol point to point. PPP jauh
lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan
negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna.
1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
2. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer
adalahProtocol Independen.3.
3. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan
sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
4. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh
secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
5. Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
6. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia
jaringankomputer, tidak seperti OSI.
7. OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan
TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
8. TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke
dalam applicationlayer.
9. TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
10. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
11. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun
dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk
memandu pikiran mereka.
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
OSI LAYER :
1. Physical Layer.
Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi
antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media
jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical.
Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Fungsi physical layer antara lain :Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring),
topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2. Data-link layerLayer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena
menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan
layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari
data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical.
Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3),
Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
3. Network Layer
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim
keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP,
Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet
Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX
(Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke
sistem operasi Netware.
Fungsi network layer antara lain:
Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian
melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4. Transport Layer
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet
eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX).
Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan
transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan
pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain:
Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level
ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5. Session Layer
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada
network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya,
Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada
layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang
menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS
Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk
Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream
Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada
jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer antara lain:
Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu,
di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan dialog antar aplikasi.
6. Presentation Layer
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai
tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan
konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Fungsi presentation layer antara lain:
Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang
dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat
lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan
juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP)).
7. Aplication Layer
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan
pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer
Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan
resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana
user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada
layer Application.
Fungsi application layer antara lain:
Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi
dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada
dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Model TCP/IP
TCP/IP :
TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Applikasi, Transport, Internetwork, dan network
interface. Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini
1. Physical Layer
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal
data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada
layer ini.
4. Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-
end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa
koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara
Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana
yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
5. Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini
termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak
sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
-TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
-FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
-SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
-DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
-RIP, Routing Information Protocol, protokol routing.
-OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
-NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
-HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
-OSI
Adapun contoh implementasi dari model arsitektur OSI ini dapat dilihat dari proses pengiriman
dan penerimaan email yang mana tahapannya adalah sebagai berikut :
Tahap Pengiriman Email
1. Pada layer 7, mengatur interface dengan user misalnya program Microsoft Outlook yang
mempunyai fungsi SMTP dan POP3.
2. Setelah itu layer 6, mengirim email dengan format ASCII atau HTML.
3. Layer 5, dalam menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka
sesi komunikasi jaringan
4. Layer 4, OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka
untuk menerima data dari server email.
5. Layer 3, Komputer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table
yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan
6. Layer 2, Paket Data dari IP addres di kirimkan oleh Ethernet
7. Layer 1, mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel
UTP Cat5
1. Sama halnya dengan tahap pengiriman email namun pada penerimaan email pertama-
tama signal elektrik yang merupakan paket data diterima pada layer 1
2. Kemudian layer 2, paket data diterima dari IP source yang telah dikirimkan melalui
ethernet
3. Layer 3, menerima paket data dari IP address source kemudian membuka header paket
4. Layer 4, menyusun ulang paket-paket data dan memberikan acknowledment terhadap
paket-paket data yang hilang.
5. Layer 5, menjalin komunikasi dengan jaringan
6. Layer 6, mentranslasikan email yang sebelumnya berformat ASCII sehingga dapat dibaca
oleh user
7. Tahap terakhir adalah layer 7, yang merupakan layer applikasi yang merupakan interface
user
dimana email ditampilkan pada aplikasi email, contohnya Microsoft Outlook.
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi
data pada Wide Area Network (WAN) yang bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari
komunikasi data.
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat yaitu :
Network Interface Layer (Ethernet, X25, SLIP, PPP), bertanggung jawab mengirim dan
menerima data ke dan dari media fisik yang berupa kabel, serat optik atau gelombang radio.
Protokol ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti
komputer yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Internet Layer (IP, ICMP, ARP), bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat
yang tepat. IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat yang
tepat. ARP (Address Resolution Protocol) digunakan untuk menemukan alamat hardware dari
host/komputer yang terletak dalam network yang sama. ICMP (Internet Control Message
Protocol) digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data.
Transport Layer (TCP/UDP), bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua
host/komputer.
Application Layer (SMTP, FTP, HTTP dll)
IP Address
Dalam mendesain sebuah jaringan komputer yang terhubung ke internet, kita perlu menentukan
IP address untuk tiap komputer dalam jaringan tersebut, karena dengan demikian berarti kita
melakukan pemberian identitas yang universal bagi setiap interface komputer. Setiap komputer
yang tersambung ke internet setidaknya harus memiliki sebuah IP address pada setiap
interfacenya.
Format IP Address
Bentuk binner
IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda
titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut
:
xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
setiap simbol “x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1.
Bentuk dotted decimal
Notasi IP address dengan bilangan binner tidaklah mudah dibaca. Untuk membuatnya lebih
mudah dibaca dan ditulis, IP address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-
masing dipisahkan oleh sebuah titik. Format ini dikenal dengan nama “dotted-decimal notation”
(notasi desimal bertitik). Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet IP
address. IP address yang ditulis dengan notasi dotted-decimal adalah sebagai berikut :
132.92.121.1
Kelas IP Address
Jika dilihat dari bentuknya, IP address terdiri atas 4 buah bilangan binner 8 bit. Nilai terbesar dari
bilangan binner 8 bit adalah 255 (=2^7+2^6+2^5+2^4+2^3+2^2+2^1+1). Karena IP address
terdiri atas 4 buah bilangan 8 bit, maka jumlah IP Address yang tersedia ialah
255x255x255x255. IP address sebanyak ini harus dibagi-bagikan ke seluruh pengguna jaringan
internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP Address
dikelompokkan dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangannya adalah untuk mempermudah
pendistribusian pendaftaran IP Address. Dengan memberikan sebuah ruang nomor jaringan
(beberapa blok IP Address) kepada ISP di suatu area diasumsikan penanganan komunitas lokal
tersebut akan lebih baik dibandingkan dengan jika setiap pemakai individual harus meminta IP
Address ke otoritas pusat yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA).
Kelas A
Karakteristik :
Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0 - 127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.774.214 IP Address tiap kelas A
Kelas B
Karakteristik :
Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128 - 191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address tiap kelas B
Kelas C
Karakteristik :
Format : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192 - 223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address tiap kelas C
Menentukan Network ID
Network ID digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada network yang sama.
Semua host pada satu jaringan harus memiliki Network ID yang sama. Jika antara network
dihubungkan oleh router, Network ID tambahan dibutuhkan untuk hubungan antar router
tersebut.
Menentukan Host ID
Host ID digunakan untuk mengidentifikasikan suatu host dalam jaringan. Setiap Interface harus
memiliki Host ID yang unik. Untuk masing-masing kelas IP Address, didefinisikan Host ID
sebagai berikut :
Subnet mask
Subnet mask ialah angka binner 32 bit yang digunakan untuk :
Membedakan Network ID dan Host ID
Menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Pada subnet mask, seluruh bit yang berhubungan dengan Network ID diset 1. Sedangkan bit
yang berhubungan dengan Host ID diset 0. IP Address kelas A misalnya, secara default memiliki
subnet mask 255.255.255.0 yang menunjukkan batas antara Network ID dan Host ID IP Address
kelas A.
Subnet mask juga digunakan untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan lokal, atau di
jaringan luar. Hal ini diperlukan untuk operasi pengiriman paket IP. Dengan melakukan operasi
AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan
hasilnya, dapat diketahui arah tujuan paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama,
maka host tujuan terletak dijaringan lokal, dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan. Jika
hasilnya berbeda, host tujuan terletak diluar jaringan lokal, sehingga paket pun dikirim ke
ddeault router.
Range IP Private.
Kelas IP Address di atas beserta range-nya adalah IP Address yang bersifat public atau dikenal di
Internet dan didistribusikan kepada pengguna yang memintanya. Sedangkan untuk membangun
suatu Lan dengan basis TCP/IP dengan IP Address yang tidak bersifat public maka diperlukan
range IP Private yang bisa digunakan tanpa harus meminta kepada yang berwenang. Berikut ini
adalah range untuk IP Private :
Kelas A : 10.0.0.0 - 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 - 172.31.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 - 192.168.255.255