Tipe Pemilihan Bahan Kemas
Tipe Pemilihan Bahan Kemas
Daun pisang
Menggulung Daun bambu
Daun/kelobot jagung
Daun pisang
Merobek
Daun jambu
Daun pisang
Membalut dengan pembalut
Daun kelapa
5. Komposisi
Komposisi yang tercantum pada kemasan obat adalah komposisi zat – zat
yang berkhasiat. Karena itu komposisi yang tercantum pada kemasan obat
lebih sedikit daripada komposisi pada kemasan produk makanan yang juga
mencantumkan zat – zat tambahan yang digunakan. Ada juga pengecualian
untuk beberapa bahan yang harus tampil pada komposisi obat, contohnya
adalah alkohol dan lagi – lagi pencantuman ini sudah diatur, yaitu dalam SK
KBPOM No.131 tahun 2003. (Dwiput. 2011)
6. Indikasi
Istilah indikasi diartikan sebagai tanda atau keadaan yang menunjukkan
atau menggambarkan penyebab, patologi, pengobatan, atau serangan
penyakit. Dengan kata lain, indikasi pada kemasan obat dapat diartikan
sebagai petunjuk kondisi – kondisi dimana tubuh membutuhkan terapi
menggunakan obat tersebut. (Dwiput. 2011)
7. Kontraindikasi
Dari kata ‘kontra’ tentu saja dapat ditangkap makna yang berkebalikan
dengan indikasi. Kontraindikasi yang dituliskan pada kemasan obat
merupakan petunjuk kondisi – kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak
tepat atau tidak dikehendaki. (Dwiput. 2011)
8. Efek Samping
Efek samping yang dituliskan pada kemasan obat adalah suatu keadaan
yang bisa saja terjadi pada saat penggunaan obat dalam rentang dosis terapi.
Namun jangan salah paham dulu ketika membaca efek samping obat yang
akan dikonsumsi. Efek – efek yang disebutkan pada kemasan bisa saja
muncul ketika kita mengkonsumsi obat tersebut. Ada efek samping yang
umum dialami ketika mengonsumsi obat tertentu, ada juga yang jarang terjadi
atau hanya terjadi pada beberapa orang saja. (Dwiput. 2011)
9. Interaksi Obat
Interaksi obat merupakan suatu keadaan dimana efek obat berubah dengan
adanya penggunaan obat lain, makanan, minuman, atau zat kimia di
lingkungan. Informasi tentang interaksi obat di kemasan obat biasanya
menuliskan apa – apa saja yang mempengaruhi efek obat tersebut. (Dwiput.
2011)
10. Cara Kerja Obat
Cara kerja obat yang dituliskan berkaitan dengan efek farmakologi obat,
yaitu suatu kerja obat dalam tubuh. Istilah – istilah yang tertulis pada bagian
ini bermacam – macam, ada yang mudah dimengerti, adapula yang
menggunakan istilah medis, seperti analgesik, antasida, dekongestan, laksatif
dan masih banyak lagi. (Dwiput. 2011)
11. Aturan Pakai
Aturan pakai menginformasikan tentang penggunaan obat. Aturan pakai
ini tidak sama dengan dosis. Dosis adalah sejumlah (dalam satuan bobot) obat
yang harus digunakan untuk suatu keadaan sakit tertentu.
Aturan pakai biasanya dituliskan sebagai berikut: (Dwiput. 2011)
1 kapsul 3 kali sehari atau ada pula yang menuliskannya 3 kali sehari 1
kapsul.
12. Peringatan
Untuk obat – obat ‘tanda biru’ pada kemasannya juga harus dilengkapi
dengan tanda peringatan obat, sesuai yang diatur dalam SK Menkes Nomor
6355 tahun 1969. Ada 6 jenis tanda peringatan sebagai berikut:
(Khrisnendy. 2015)
DAFTAR PUSTAKA
Julianti, Elisa dan Mimi Nurminah, 2006, Buku Ajar Tekologi Pengemasan,
Universitas Sumatera Utara Press : Sumatera