Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sandri arifin

Kelas : X MIA 1

Penculikan

Disebuah rumah yang mewah, tampak seorang pembantu yang tengah memasak di dapur. Tiba-tiba
telepon berdering. Dia bergegas dan mengangkat teleponnya.
Pembantu: "(mengangkat telepon) Halo.."
Penculik: "Apa benar ini kediaman ibu Putri?"
Pembantu: "Ya, benar. Ini siapa ya?"
Penculik: "Saya penculik,"
Pembantu: "Tunggu sebentar ya. Bu! ini ada telepon dari penculik. Hah penculik? (pingsan seketika)
Bu Putri: "(Datang menghampiri pembantu) Ada apa bi? Eh bibi (melihat pebantu yang terkapar dilantai)
Kok tidur disini!?"
Tiba-tiba telepon berdering lagi, bu Putri mengangkatnya.
Penculik: "Ini dengan Ibu Putri?"
Bu Putri: "Iya, ini saya sendiri, Ini siapa ya?"
Penculik: "Saya penculik!"
Bu Putri: "Pppppenculik...?"
Penculik: "Ya, saya sudah menculik anak ibu, jika ibu ingin anak ibu kembali , ibu harus menebusnya 1
Milyar!"
But Putri: "I Milyar?????"
Penculik: "Iya. Dan ingat jangan laporkan semua ini kepolisi!"
But Putri: "I... Iya iya.. dimana saya mebayar tebusan itu?"
Penculik: "Dirumah kosong, di Gg Sukasukes. Saya tunggu hingga jam 3" (Menutup telepon)
Pembantu: "(tiba-tiba siuman) Laporkan saja kepolisi bu,"
Bu Putri: "Lho, kok kamu dengar sih? Kamu tidur atau nguping?"
Pembantu: "Dua-duanya bu, (menggaruk-garuk kepala) udah deh bu, laporin aja pokoknya,"
Bu Putri: "Gimana ya? Udah deh (Menelpon polisi) Halo ini kantor polisi (terdiam sejenank) Tolong saya
bu, anak saya dijulik (terdiam sejenak) Saya dari ibu Putri. Di jl. Sukaramai no. 4. Thank ya bu (Menutup
telepon)
(Beberapa saat kemudian, Ibu Kiki sudah berada di depan rumah kosong yang dimaksud si penculik,
bersama 2 orang polisi)
Polisi I : Ibu masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini.
Polisi II: Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi ibu nggak perlu khawatir.
Ibu Putri : Iya…iya…( Masuk ke dalam rumah kosong itu).
(Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Kiki yang diculiknya)
Penculik : Anda Ibu Putri?
Ibu Putri : Iya benar, saya Ibu Putri.
Penculik : Anda membawa uang tebusannya?
Ibu Putri : Ya, saya membawanya. Kembalikan anak saya!
Penculik : Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya kembalikan.
Ibu Putri : Nih! (Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada penculik)
Penculik : Ini isinya duit?
!Ibu Putri : Ya iyalah…dah tau nanya!
Penculik : Nggak bermodal banget sih! Pake koper kek! Mana isinya duit receh lagi! (Sambil menggoyang
– goyangkan kantong plastik itu).
Ibu Putri : Eh! Emang beli koper nggak pake’ duit apa?! Lagian kan yang penting isinya duit!
Penculik : Huh, ya udah deh nggak apa – apa. (Membuka kantong plastik itu) Hmm…niat banget nih ibu –
ibu ngasih gue duit…(Bicara dalam hati).
Ibu Putri : Ya iyalah…secara gitu loh…orang kaya…(Bicara dalam hati).
Penculik : Nih! Anak ibu saya kembalikan! (Sambil mendorong Dian, anak Ibu Putri ke arah Ibu Putri) .
Dian : Mama! (Sambil memeluk Ibu Putri).
Ibu Putri : Ya ampun Dian! Mama khawatir banget sama kamu sayang! Eh, ini dibuka dulu ya. (Sambil
membuka plastik yang menutupi kepala Dian) Ha…! Lho kok…anak saya jadi jelek kayak gini sih, ini
bukan anak saya!
Penculik : Lho?! Jadi ini bukan anak ibu?
Ibu Putri : Ya…kayaknya sih dia emang anak saya, tapi dulu dia itu cantik. Nggak kayak gini! Ya udah deh,
dia saya ikhlasin aja buat kamu! (Sambil mendorong Dian ke arah penculik).
Penculik : Ogah ah! Anggap saja anak ini adalah kenang –kenangan dari saya untuk ibu dan uang ini
sebagai kenang – kenangan dari ibu untuk saya. (Sambil mendorong Dian ke arah Ibu Putri)
(Tiba – tiba saja polisi muncul dengan mendobrak pintu)
Polisi I : Angkat tangan! (Sambil menodongkan pisang).
Polisi II : Eh! Itu…(Sambil menunjuk ke arah pisang itu).
Polisi I : Oh iya, maaf!
Polisi II : Angkat tangan!Penculik : Iya, dari tadi juga dah angkat tangankok!
Polisi I : Kalian berdua ditangkap!
Ibu Putri : Lho! Kok saya juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik anak saya itu dia! (Sambil menunjuk si
penculik) Saya ini kan ibunya! (Sambil menunjuk Dian)
Polisi II : Dia ditangkap karena menculik anak ibu dan ibu ditangkap karena menolak anak ibu sendiri.
Ibu Putri : Apa?! Tapi kan…
Polisi I : Sudah! Menjelaskannya nanti saja di Kantor Polisi!Akhirnya polisi membawa Ibu Putri dan si
penculik ke Kantor Polisi. Sementara itu, Dian dipulangkan ke rumahnya.
Pesan moral dari cerita ini adalah: Jangan pernah menyia – nyiakan sesuatu atau orang yang selama ini
kita miliki.

Anda mungkin juga menyukai