PEMBAHASAN
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat jika individu dan kelompok
sosial saling bertemu dan menetukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau
apa yang terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan
yang telah ada. Proses sosial dapat di artikan sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama atau didalam kehidupan sosial, misalnya saling
mempengaruhi antara sosial dan politik, politik dan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan
seterusnya.
Proses sosial juga dapat di artikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan orang perorang atau kelompok secara bersama.
Interaksi Sosial
Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antara individu atau
antar kelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini sering kali dinyatakan dalam bentuk
simbol-simbol atau konsep konsep sedangkan kata sosial bisa di artikan sebagai segala
macam aspek di mana berhubungan pada manusia serta kondisi sosial lingkungan.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan
invidu, individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik dalam kerja
sama, persaingan, ataupun pertikaian.
Interaksi sosial adalah sebagai faktor utama dalam kehidupan. Interaksi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu
dengan individu, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan individu. Tanpa
adanya interaksi sosial, anda tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial dan
interaksi sosial (Gunawan, 2010) :
Adham Nasution
Proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling
berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang
nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan
hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian
sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge
dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
Abu Ahmadi
Proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati
apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep
interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara
individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang
dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.
Soerdjono Dirdjosisworo
Proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia
seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan
sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.
Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik yang
dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok-kelompok
manusia.
Roucek dan Warren
Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-turut
menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu
proses timbal balik, yang mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain
dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.
Gillin dan Gillin
Proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang
perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-
perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
2.2 Ciri-ciri interaksi sosial
Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain sebagai bentuk sosial.
Pola interaksi bentuk sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata,
efektifitas, efesiensi, penyesuaian diri pada kebenaran, norma, tidak memaksa mental,
dan fisik merupakan ciri terakhir interaksi ini.
Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial
meliputi hal-hal berikut :
Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap
penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali
muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.
Faktor Sugesti
Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama
(identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi
melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses
kejiawaan yang sangat mendalam.
Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang
atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau
perbuatannya yang sedemikian rupa.
Faktor Motivasi
Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan
kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam
(intens).
Agen Sosialisasi
Keluarga
Bisa keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga besar (extended family)
misalnya selain kedua orang tuanya dimungkinkan kakak, nenek, paman, bibi, atau
pengasuhnya ( pembantu Rumah Tangga, babysister, penitipan anak/TPA).
Teman Bermain
Sekolah
Media massa
Kontak Sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu pihak
dengan pihak yang lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat terjadi karena adanya
bantuan peralatan komunikasi sebagai perantara misalnya : radio, telepon, e-mail, surat
dan lain sebagainya.
Komunikasi Sosial
Merupakan syarat pokok lain dalam proses sosial, yang mengandung pengertian bila
suatu hubungan sosial tidak terjadi komunikasi, maka dalam keadaan demikian tidak
terjadi kontak sosial. Dengan komunikasi, maka sikap dan pikiran disatu pihak dapat
diketahui oleh pihak lain.
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal dan non
verbal. Untuk interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan bahwa gerakan tubuh,
merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan sejak zaman manusia purba.
Proses Asosiatif
Yaitu proses dimana interaksi tersebut membuat pihak yang berhubungan semakin
dekat. Proses asosiatif ini dibagi lagi pada tiga bentuk khusus, yaitu, akomodasi, asimilasi
dan akulturasi.
Proses Disosiatif
Yaitu proses dimana interaksi membuat pihak yang berhubungan semakin jauh. Proses
disosiatif ini juga dibagi lagi pada tiga bentuk khusus, yaitu persaingan, kontravensi dan
pertentangan atau pertikaian.
Sistematika yang lain juga pernah dikemukaan oleh Kimmbal Young. Menurutnya
bentuk-bentuk proses sosial adalah:
Proses Asosiatif
Jenis interaksi sosial yang mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan
hubungan solidaritas antarindividu/kelompok.klasifikasi proses ini sebagai berikut:
Kerjasama
Kerjasama akan terjadi apabila orang-orang yang akan terlibat menyadari bahwa
mereka mepunyai kepentingan yang sama, pada saat yang sama, sehingga mereka
dapat mengembalikan kepentingan-kepentingan pribadi menjadi kepentingan
bersama. Pada dasarnya kerjasama akan terjadi apabila ada keuntungan-keuntungan
yang diperoleh sebagai akibat kerjasama tadi, dibanding bekerja sendiri-sendiri.
Berbagai bentuk kerja sama sebagai berikut :
Koalisi
Yaitu kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang
sama dengan cara bergabung menjadi satu.
Kooptsi
Yaitu bentuk kerja sama yang di lakukan dengan jalan menyepakati pimpinan
yang akan di tunjuk untuk mengendalikan jalanya organisasi atau kelompok.
Tawar menawar
Yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara 2 pihak
atau lebih.
Patungan
Yaitu kerja sama 2 badan usaha atau lebih untuk meraih keuntungan dalam
bidang ekonomi.
Akomodasi
Kompromi
Toleransi
Arbitrasi
Yaitu suatu usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga yang di
pilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa.
Mediasi
Yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang netral dalam
penyelsaian suatu perselisihan.
Ajudikasi
Yaitu penyelesaian konflik atau perselisihan di pengadilan.
Alkuturasi
Asimilasi
Yaitu peleburan 2 atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan
tunggal yng di rasakan sebagai kebudayaan milik bersama.
Amalgamasi
Proses Disosiatif
Interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. Bentuk interaksi sosial sebagai
berikut :
Persaingan (kompetensi)
Suatu proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok untuk mencari
keuntungan melalui bidang kehidupan tertentu. terdapat macam-macam persaingan
antara lain:
Persaingan ekonomi
Persaingan kebudayaan
Persaingan ras
Pertentangan/pertikaian (conflict)
Suatu proses sosial ketika seorang / kelompok dengan sadar atau tidak sadar
menentang pihak lain di sertai ancaman atau kekerasan untutk mendapat keinginan/
tujuannya. Sebab-sebab terjadinya pertentangan adalah:
Perbedaan individu
Perbedaan kebudayaan
Perbedaan kepentingan
Perubahan sosial
Kontravensi
Usaha untuk merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Cara
cara kontravensi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi. Bentuk
kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard becker dalam Soekanto (2000)
ada lima, yaitu:
Yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum, memaki
melalaui surat selembaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian
kepada pihak lain. ¤Yang intensif mencakup, penghasutan, menyebar kan isu,
mengecewakan pihak-pihak lain.
Yang rahasia, umpamanya mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat. Yang
taktis, misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan lawan
Interaksi sosial terdiri atas dua unsur, yaitu tindakan sosial dan keterikatan antar tindakan
sosial. Tindakan sosial (sosial action) merupakan unsur pembentuk interaksi sosial.
Tindakan Sosial
pada dasarnya terdapat empat (4) tipe utama tindakan sosial, yaitu:
Tindakan rasional.
Tindakan efektif.
Tindakan Tradisional
Tindakan Afektif
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji pada
kehidupan yang terasing ( isolation ). Kehidupan teraing yang sempurna ditandai dengan
ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak lain. Namun orang yang
hidup terasing masih dapat melakukan sutu tindakan namun tak mendapat tanggapan apa-
apa. Kehidupan terasing dapat disebabkan secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan
dari hubungan dengan orang-orang lainnya. Padahal, perkembangan jiwa seseorang banyak
ditentukan oleh pergaulannya.
Contoh kasus: Seseorang yang sejak kecil diasingkan punya kepribadian yang berbeda
dari orang lain, meskipun tampilan fisiknya sama, orang lain disini diartikan sebagai orang
yang tumbuh dengan interaksi sosial yang dianggap baik. Pertumbuhannya normal namun
perkembangannya terganggu. Kehidupan asing juga dapat terjadi karena cacat pada
inderanya, orang cacat cenderung menjadi rendah diri karena untuk mengembangkan
kepribadiannya seolah-olah terhalang dan tertutup sama sekali. Kehidupan terasing juga
dapat disebabkan dikarenakan perbedan ras atau kebudayaan yang menimbulkan prasangka
yang berbeda. Kehidupan terasing pun dapat terjadi karena perbedaan agama apabila suatu
penganut agama memeluk sutu agama tertentu dengan kuatnya. Maka orang dengan agama
yang berbeda akan tersingkir. Pada masyarakat berkasta mungkin terjadi biasanya terjadi
pada masyarakat kasta yang tertinggi pada masyarakat kasta yang tertinggi terhadap
masyarakat berkasta rendah karena perbedaan strata sosial dapat membuat terhambatnya
interaksi sosial. Pada suku bangsa mungkin terjadi, beberapa suku Indonesia yng tertutup
dan terasing pada dunia luar akan sulit terjadi interaksi sosial, hal ini sering terjadi karena
adanya prasangka buruk rakyat sekitar yang takut akan adanya budaya lain yang akan
merusak norma-norma tradisional hal ini akan menganggu adanya interaksi sosial.
Sengaja diasingkan
Orang yang dipenjara tidak dapat berinteraksi dengan leluasa. Terlebih jika ia
menjadi tahanan nomor satu yang ditempatkan diruang terisolir. Orang yang
melanggar hukum adat, misalnya, mendapat sanksi masyarakat. Ia dikucilkan dari
kelompoknya. Sehingga akses hubungan sosial menjadi terbatas. Seorang anak yang
sengaja diisolir dari orang lain, tidak boleh bergaul dengan teman-teman sebaya dan
masyarakat sekitar, mengalami perkembangan yang stagnan. Bahkan berprilaku
layaknya hewan.
Kecacatan fisik
Kehidupan terasing dapat juga diderita oleh orang-orang yang mengalami cacat
secara fisik. Orang yang tuli sejak lahir mengalami kesulitan memahami bahasa,
akibatnya ia sulit berkomunikasi. Demikian juga orang buta yang mengasingkan diri
karena keterbatasan indranya.
Gangguan kesehatan
Orang yang menderita penyakit menular cenderung tidak percaya diri melakukan
hubungan sosial. Rasa minder dan bersalah mengitarinya. Setiap hendak berinteraksi,
ia mengira orang akan menolaknya. Terlebih jika sakit yang dideritanya sangat akut
dan berbahaya.
Perbedaan
Salah satu alasan mengapa orang tidak melakukan interaksi sosial adalah karena
perbedaan mencolok antara dirinya dengan orang lain. Seperti perbedaan bahasa, ras,
suku, dan agama. Terasingnya seseorang akibat perbedaan ini dapat menimbulkan
prasangka-prasangka. Orang Islam di Amerika menjadi was-was pasca serangan
teroris, Ia takut keluar rumah karena hawatir atas kekerasa yang mungkin akan ia
alami. Orang Yahudi pada masa perang dunia kedua mengalami tindakan
diskrimantif. Akibatnya mereka bergaul secara eksklusiv, hanya dengan kelompoknya
sendiri.
Sikap mental
Rasa minder, tidak percaya diri, pemalu, dan sejenisnya merupakan gangguan
psikologis yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial manusia. Seseorang yang
sangat pemalu enggan bertemu dengan orang lain, apalagi dengan orang yang tidak
dikenalnya. Untuk mengekspresikan diri, kisah-kisah hidupnya ditorehkan dalam
buku diari. Dari A sampai Z, semuanya lengkap.
Kesibukan