Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN INTOLERANSI

AKTIVITAS

Disusun Oleh :

FERDIANSYAH LIAZANTO (NIM. 171019)


Laporan Pendahuluan Intoleransi Aktivitas

Laporan Pendahuluan Intoleransi Aktivitas

Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang


melakukan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuataan sistem
persarafan dan muskuluskeletal.

Konsep Dasar Penyakit

1. Definisi

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia


memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup .

2. Epidemologi / Insiden Kasus

Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut


tentang kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri.

Gangguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang


beresiko tinggi terjadi gangguan mobilisasi adalah pada orang yang
lanjut usia, post cedera dan post trauma.

3. Etiologi
 Kelainan Postur
 Gangguan Perkembangan Otot
 Kerusakan Sistem Saraf Pusat
 Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan
neuromuscular
 Kekakuan Otot

4. Faktor Predisposisi
 Pengobatan
 Terapi pembatasan gerak
 Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
 IMT diatas 75% sesuai dengan usia
 Kerusakan sensori persepsi
 Nyeri, tidak nyaman
 Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
 Depresi mood dan cemas
 Keengganan untuk memulai gerak
 Gaya hidup menetap, tidak fit
 Malnutrisi umum dan spesifik
 Kehilangan integrasi struktur tulang
 Keterbatasan lingkungan fisik dan sosial
 Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
 Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas
yang tepat disesuaikan dengan umur.
5. Patofisiologi
 Kaki tidak mampu menopang berat badan
 Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
 Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara
mandiri
 Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri

6. Gejala Klinis

"Tidak mampu bergerak secara mandiri”

7. Pemeriksaan Fisik
a. Tingkat Kesadaran
b. Postur / bentuk tubuh
 Skoliosis
 Kiposis
 Lordosis
 Cara Berjalan
c. Ekstermitas
 Kelemahan
 Gangguan Sensorik
 Tonus otot
 Atropi
 Tremor
 Gerakan tak terkendali
 Kekuataan otot
 Kemampuan jalan
 Kemampuan duduk
 Kemampuan berdiri
 Nyeri sendi
 Kekakuan sendi

8. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang

"Pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)”

9. Prognosis

Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko


terjadi gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung
pada umur klien, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat
imobilisasi yang dialami. Misalnya, perkembangan pengaruh mobilisasi
lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan dengan klien yang
lebih muda.

10. Therapi (tindakan penanganan)


 Fisiotheraphy
 Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
1. Tingkatan aktivitas sehari-hari
a. Pola Aktifitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh
c. Ektermitas

2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

1. Intoleransi Aktifitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energi
fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-sehari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
 kelemahan umum
 bedres yang lama (Imobilisasi)
 motivasi yang kurang
 pembatsan pergerakan
 nyeri
2. Keletihan
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih yang
berlebihan secara terus-menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik
dan mental yang tidak dapat hilang dengan istirahat
Kemungkinan b.d:
 menurunnya produksi metabolisme
 pembatasan diet
 anemia
 ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan
secara mandiri.
Kemungkinan b.d:
 gangguan persepsi kognitif
 imobilisasi
 ganguan neuromuskuler
 kelemahan
 pasien dengan traksi
4. Defisit perawatan diri
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak dapat melkaukan sebagian atau
seluruh aktivitas sehari-hari spt; makan, berpakaian dan mandi, dan lain-
lain.
Kemungkinan b.d:
 gangguan neuromoskuler
 menurunnya kekekuatan otot
 menurunnya kontrol otot dan koordinasi
 kerusakan persepsi kognitif
 depresi
 gangguan fisik

3. Rencana Tindakan dan Rasional


1. Dx. Keperawatan Intoleransi aktivitas
Intervensi :
 Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
 Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sendiri
 Catat tanda vital
 Kolaborasi dengan dokter
 Lakukan aktivitas yang adekuat

Rasional :
 Merencanakan intervensi dengan tepat
 Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
 Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama
aktivitas

2. DX. Keperawatan Keletihan


Intervensi :
 Monitor keterbatasan aktivitas
 Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
 Catat tanda vital sebelum dan sesuadah aktivitas
 Kolaborasi dengan dokter dalam latihan aktivitas
 Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
 Berikan pendidikan kesehatan.
Rasional :
 Merencanakan intervensi dengan tepat
 Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
 Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama
aktivitas

3.Dx. Keperawatan Gangguan mobilitas fisik


Intervensi :
 Pertahanan body alignment dan posisi yang nyaman
 Cegah pasien jatuh
 Lakukan latihan aktif maupun pasif
 Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
 Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional :
 Mencengah iritasi dan komplikasi
 Mempertahankan keamanan pasien
 Meningkatkan sirkulasi dan mencengah kontraktur
 Meningkatkan fungsi paru

4Dx. Keperawatan Defisit Perawatan diri


Intervensi :
 Lakukan kajian kemampuan pasien dalam perawatan
diri terutama ADL
 Jadwalkan jam kegiatan tertentu untuk ADL
 Jaga privasi dan keamanan pasien
 Lakukakn latihan aktif dan pasif
 Monitor tanda vital, tekanan darah, sebelum dan
sesudah ADL

Rasional :
 Memberikan informasi dasar dalam menentukan
rencana keperawatan
 Perencanaan yang matang dalam melakukan kegiatan
sehari-hari
 Memberikan keamanan
 Meningkatkan sirkulasi darah.

4. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan pada klien yang terganggu kesejajaran
tubuh dan mobilisasi berdasarkan kriteria hasil setiap tujuan
keperawatan, yaitu :
 Klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi
ekstermitas atas
 Klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4kali sehari
dengan perencanaan pulang
 Klien akan melakukan rentang gerak penuh pada sendi yang
sakit
 Tidak ada kontraktur sendi.
DAFTAR PUSTAKA

http://rubrikita.com/pengertian-
diagnosa-intoleransi-aktivitas/

Anda mungkin juga menyukai