ABSTRAK
Gambaran tentang karakteristik suatu aliran yang melewati bangunan-bangunan air seperti pelimpah
pada bendung, saluran irigasi ataupun bangunan air lainnya menjadi sangat diperlukan untuk
kebutuhan perencanaan.
Setiap kondisi aliran dibagian hilir bangunan memiliki karakteristik yang berbeda antara kondisi
aliran loncat, peralihan, dan tenggelam.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran karakteristik aliran melalui beberapa parameter hidrolis,
juga hubungan pengaruh antar parameter sebagai berikut:
1. Sifat aliran air di atas ambang dan pada bagian hilir ambang adalah Super Kritis ( F > 1 ) untuk
kondisi air loncat, sedangkan aliran pada kondisi tenggelam menjadi sama dengan aliran
sebelum ambang atau bagian hulu yang bersifat subkritis ( F < 1 ).
2. Besarnya bilangan Froude aliran pada ambang bulat mencapai angka terbesar rata-rata berkisar
2,0 s/d 3,4 lebih besar dibandingkan dengan type ambang setengah lingkaran.
3. Setiap kenaikan debit aliran (Q) diikuti dengan kenaikan tinggi muka air sebelah hulu ambang
dan kenaikan kecepatan aliran dan koefisien debit.
4. Perobahan tinggi muka air sebelah hilir ambang terhadap tinggi muka air sebelah hulu ambang
relatif tidak terjadi, kecuali pada saat kondisi aliran mencapai kondisi tenggelam.
Penelitian lebih lanjut tentang karakteristi pada kondisi ai loncat menjadi penting pada bangunan
dengan tambahan kolam olak dan lantai muka
Kata kunci: debit, sub-kritis/superkritis, profil aliran, ambang saluran
55
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.1, Maret 2014 (55-61) ISSN: 2087-9334
Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
mengkaji:
1. Mengkaji sifat aliran sebelum dan sesudah
melewati ambang, serta perbedaannya akibat
bentuk ambang.
2. Mengkaji profil aliran sebelum, sedang, dan
sesudah melewati ambang
3. Mengkaji hubungan parameter Debit (Q),
Kecepatan (V), dan Koefisien debit (Cd).
4. Mengkaji karakteristik energy aliran melalui Bila suatu ambang bermercu lebar bekerja
ambang. sebagai suatu pengendali maka debit aliran dapat
diperkirakan melalui rumus 1 (dengan asumsi
Manfaat Penelitian bahwa aliran paralel, tidak kental, dan melalui
Manfaat Umum: saluran 4-persegi panjang) sebagai:
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan 13
dijadikan sebagai suatu acuan dalam 3 3 Q2
mengembangkan perencanaan dan pengujian HW E min yC 2 ….............(1)
2 2 gb
terhadap bangunan air antara lain suatu bendung
untuk keperluan sistem irigasi ataupun dimana : yc = kedalaman kristis aliran
pengendalian banjir. g = kecepatan gravitasi
b = lebar saluran
Manfaat Khusus:
Q = Debit aliran
Akan diperoleh informasi yang bersifat
pengetahuan guna peningkatan kompetensi di
Dalam praktek asumsi aliran adalah paralel
bidang ilmu Irigasi dan banguan Air bagi
dan distribusi tekanan hidrostatis di atas bendung
mahasiswa Progran Studi Teknik Sipil S1, yang
lebar tidak berlaku. Kedalaman tidak sama
implikasinya diharapkan adanya jumlah
dengan kedalaman kritis walaupun terjadi
kelulusan dan mutu indeks prestasi kumulatif
kondisi energi minimum, karena semua batasan
yang meningkat pula.
aliran di sebelah hilir telah dihilangkan.
Perbedaan-perbedaan lainnya timbul akibat
kehilangan energi yang terjadi akibat tegangan
TINJAUAN UMUM TEORITIS ALIRAN
kekentalan serta akibat Emin diganti oleh hw.
MELALUI SEKAT/AMBANG
Semua perbedaan ini dikumpulkan dalam suatu
koefisien Cw,yakni:
Bangunan jenis sekat/ambang banyak
digunakan dalam saluran terbuka berfungsi 2 2
CW Q /
32
g bh W ...................(2)
untuk mengendalikan tinggi muka air di hulu 3 3
serta mengukur debit aliran. Untuk kepentikan
Cw adalah fungsi dari Hw, bentuk ujung hulu
kedua hal tersebut di atas, maka sekat/ambang
bendung, dan kekasaran puncak bendung. Untuk
bertindak sebagai rintangan yang membantu
sekat/ambang prototype, maka Cw berkisar antara
menciptakan kondisi energi minimum dalam
0,95 < Cw = 1, bilamana: 0,2 < Hw / L < 0,6.
suatu aliran lambat. Pada saat banjir
Debit aliran (Q), dihitung dari hasil
sekat/ambang yang berada dalam suatu saluran
penangkapan sejumlah volume air pada selang
berhenti berfungsi sebagai bangunan pengendali,
waktu tertentu untuk memdapatkan Q rata-rata
dimana muka air sebelah hilir meninggi dan
pada setiap bukaan pelepas aliran.
menenggelamkan ambang/sekat tersebut.
Perubahan geometri aliran yang
Aliran Melalui Pelimpah Bendung
menyebabkan tidak dicapainya kondisi energi
Bangunan pelimpah adalah bangunan untuk
minimum dinyatakan melalui perbandingan
melimpaskan air dari bendung ke permukaan air
antara kedalaman di hilir dan di hulu.
yang lebih rendah dan untuk menyediakan
Pada Gambar 1 digambarkan suatu profil
kapasitas yang dibutuhkan, biasanya banjir
ambang bermercu lebar, yang ujung hulunya
rancangan pelimpah (spillway design flood) pada
melengkung.
elevasi tertentu dari suatu bendung. Aliran
melalui pelimpah merupakan aliran tidak
56
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.1, Maret 2014 (55-61) ISSN: 2087-9334
57
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.1, Maret 2014 (55-61) ISSN: 2087-9334
0,07
Metode Penelitian : 0,06
Metode yang digunakan dalam penelitian ini 0,05
Hu1 (m)
adalah berupa eksperimental, yang meliputi 0,04
pengamatan/pengukuran alliran pada saluran 0,03
2,20
Sedangkan untuk profil aliran selain
dilakukan untuk 5(lima) debit aliran, juga untuk 2,00
0,0010 0,0020 0,0030 0,0040
setiap ambang dengan variasi 5 perubahan tinggi
muka air dibagian hilir ambang untuk Gambar 4. Grafik hubungan debit aliran dan koefisien
menciptakan kondisi air loncat (L1, L3, L3), debit aliran ambang bulat (Q vs Hu1)
kondisi Transisi/peralihan (P1, P2), dan kondisi
tenggelam (T1, T2, T3). 0,35
0,3
Parameter penelitian :
Adapun parameter-parameter yang 0,25
V (m/dt)
58
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.1, Maret 2014 (55-61) ISSN: 2087-9334
0,177 18,0
0,176 16,0
10,0
0,175 8,0
0,174 6,0
0,174 4,0
0,173 2,0
0,173 0,0
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400
0,000 0,050 0,100 0,150
Jarak Aliran (cm)
Y2 (m)
Gambar 6. Grafik hubungan tinggi air di hulu dan hilir Gambar 10. Profil Aliran Air Melalui Ambang Mercu
ambang mercu bulat (Hu2 vs Hu1) 3
Bulat Q = 0,0021 m /det
16,0 6,0
14,0 4,0
12,0
10,0 2,0
8,0 0,0
6,0 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 400
4,0
Jarak Aliran (cm)
2,0
0,0 Gambar 11. Profil Aliran Air Melalui Ambang Mercu
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 3
Jarak aliran (cm) Bulat Q = 0,0014 m /det
Gambar 7. Profil Aliran Air Melalui Ambang Mercu
3
Bulat Q = 0,0038 m /det
Hubungan antar parameter aliran melalui
ambang dengan mercu setengah lingkaran
20,0
18,0 0,080
16,0
Tinggi muka air (cm)
0,070
14,0
12,0 0,060
10,0 0,050
Hu1(m)
8,0
0,040
6,0
4,0 0,030
2,0 0,020
0,0
0,010
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400
Jarak aliran (cm) 0,000
0,0000 0,0010 0,0020 0,0030 0,0040
Gambar 8. Profil Aliran Air Melalui Ambang Mercu Q (m3/dt)
3
Bulat Q = 0,0033 m /det Gambar 12. Grafik hub. debit aliran & kedalaman air
di hulu ambang mercu setengah lingkaran ( Q vs V )
18,0
16,0 0,300
Tinggi muka air (cm)
14,0
12,0 0,250
10,0 0,200
V (m/dt)
8,0
6,0 0,150
4,0 0,100
2,0
0,0 0,050
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 0,000
Jarak aliran (cm) 0,0000 0,0010 0,0020 0,0030 0,0040
Gambar 9. Profil Aliran Air Melalui Ambang Mercu Q (m3/dt)
3
Bulat Q = 0,0025 m /det
Gambar 13. Grafik hub. debit & kecepatan aliran mel.
ambang mercu setengah lingkaran ( Q vs V )
59
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.1, Maret 2014 (55-61) ISSN: 2087-9334
3,00 18,0
2,50 16,0
1,50 10,0
8,0
1,00
6,0
0,50 4,0
0,00 2,0
0,00100 0,00150 0,00200 0,00250 0,00300 0,00350 0,0
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400
Jarak aliran (cm)
Gambar.14 Grafik hub. debit dan koef. debit aliran Gambar 18. Profil aliran air melalui ambang mercu
3
melalui ambang mercu setengah lingkaran (Q vs Cd) setengah lingkaran debit Q=0,0021 m /dt
0,1780 18,0
16,0
0,1720
10,0
8,0
0,1700 6,0
0,1680 4,0
2,0
0,1660 0,0
0,0000 0,0500 0,1000 0,1500 0,2000 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 400
Y2(m) Jarak aliran (cm)
Gambar 15. Grafik hubungan tinggi air di hulu dan Gambar 19. Profil aliran air melalui ambang mercu
3
hilir ambang mercu setengah lingkaran (Y2 vs Y1) setengah lingkaran debit Q=0,0017 m /dt
18,0
Profil Aliran Melalui Ambang Mercu 16,0
10,0
20,0
18,0 8,0
Tinggi muka air (cm)
16,0 6,0
14,0 4,0
12,0 2,0
10,0 0,0
8,0
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400
6,0 Jarak aliran (m)
4,0 Gambar 20. Profil aliran air melalui ambang mercu
2,0 3
0,0 setengah lingkaran debit Q=0,0013 m /dt
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400
Jarak Aliran (cm)
Gambar 16. Profil aliran air melalui ambang mercu PEMBAHASAN HASIL
setengah lingkaran
Analisa Karakteristik/Sifat Aliran
20,0 Dari hasil analisa parameter aliran terhadap
18,0
bilangan Froude (F) bahwa sifat aliran air di atas
Tinggi muka air (cm)
16,0
14,0 ambang dan pada bagian hilir ambang adalah
12,0
10,0
Super Kritis (F > 1) untuk kondisi air loncat,
8,0 sedangkan aliran pada kondisi tenggelam
6,0 menjadi sama dengan aliran sebelum ambang
4,0
2,0 atau sebelah hulu yang bersifat subkritis (F < 1).
0,0 1. Pada ambang dengan mercu bulat, nilai
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 bilangan Froude di sebelah hilir ambang
Jarak aliran (cm)
untuk kondisi air loncat adalah berkisar
Gambar 17. Profil aliran air melalui ambang mercu antara: 2,0 s/d 3,4., sedangkan pada kondisi
3
setengah lingkaran debit Q=0,0028 m /dt air tenggelam adalah berkisar antara: 0,13 s/d
0,34
60
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.1, Maret 2014 (55-61) ISSN: 2087-9334
2. Pada ambang dengan mercu setengah pada kondisi tenggelam menjadi sama dengan
lingkaran, nilai bilangan Froude di sebelah aliran sebelum ambang atau bagian hulu yang
hilir ambang untuk kondisi air loncat adalah bersifat subkritis (F < 1).
berkisar antara: 1,5 s/d 2,9., sedangkan pada 2. Besarnya bilangan Froude aliran pada ambang
kondisi air tenggelam adalah berkisar antara: bulat mencapai angka terbesar rata-rata
0,14 s/d 0,25 berkisar 2,0 s/d 3,4 lebih besar dibandingkan
dengan type ambang setengah lingkaran
Hubungan antar Parameter Aliran yakni: 1,5 s/d 2,9.
1. Dari grafik hubungan Debit dan kedalama air 3. Pada kondisi air tenggelam, maka besar
di hulu ambang dapat dipahami bahwa setiap bilangan Froude untuk type bulat yakni antara
penambahan debit aliran (Q) diikuti oleh 0,13 s/d 0,34, sedangkan untuk type setengah
kenaikan tinggi muka air dibagian hulu lingkaran yakni sebesar: 0,14 s/d 0,25.
ambang 4. Setiap kenaikan debit aliran (Q) diikuti
2. Hubungan antara parameter debit (Q) dengan dengan kenaikan tinggi muka air sebelah hulu
kecepatan (V) adalah linier atau berbanding ambang dan kenaikan kecepatan aliran dan
lurus. Terlihat pula bahwa setiap kenaikan koefisien debit.
debit aliran berakibat pada terjadinya 5. Perobahan tinggi muka air sebelah hilir
kenaikan kecepatan aliran ambang terhadap tinggi muka air sebelah hulu
3. Sifat aliran berupa hubungan linier antar ambang relatif tidak terjadi, kecuali pada saat
parameter pula terjadi pada parameter debit kondisi aliran mencapai kondisi tenggelam.
(Q) dan koefisien debit (Cd) , dimana variasi
bentuk mercu relatif tidak berpengaruh Saran
4. Pengaruh perubahan kedalaman air di sebelah Penelitian lanjut pada bentuk pelimpah
hilir ambang terhadap kedalaman air di untuk bentuk dan ukuran bangunan prototype
sebelah hulu ambang relatif tidak ada pada menjadi sangat penting, untuk lebih meng-
kondisi aliran Loncat dan peralihan. akomodir parameter langsung di lapangan.
Pengaruh perubahan kedalaman terjadi saat
kondisi aliran dimana ambang tenggelam
DAFTAR PUSTAKA
Profil Aliran Memanjang Saluran.
Dari gambar profil aliran memperlihatkan Jain, A.K. 1976, Fluid Mechanics. A Textbook
terjadinya perubahan karakteristik energi pada for Engineering Students. Khana
aliran yang melalui kedua model mercu ambang Publisher. Dehli.
(bulat, dan setengah lingkaran). Posisi Loncatan
air yang terjadi relatif sama untuk suatu debit Martodiputro, M., 1979. Penyelidikan hidrolis
tertentu pada masing-masing kondisi aliran bendung dengan model sistimatik pada
(loncat, peraliran, tenggelam). Bentuk mercu saluran kaca 2 dimensi. Kerjasama
ambang relative tidak memberi pengaruh pada Puslitbang Air Dep. PU dan Lapi ITB
posisi loncatan. Sebagaimana hasil pembahasan Bandung.
terlihat bahwa pengaruh perubahan tinggi muka Sukarno, dkk. 1992. Koefisien dan respons
air sebelah hilir ambang terhadap tinggi muka air aliran pada saluran terbuka ukuran kecil
sebelah hulu ambang terjadi pada saat kondisi air yang melalui pintu sorong dan ambang.
tenggelam. Laboratorium Hidraulik Fak. Teknik
Unsrat.
61