Pengukuran Debit Dengan Metode Hidrograf Nakayasu
Pengukuran Debit Dengan Metode Hidrograf Nakayasu
Abstrak
Bilamana Daerah aliran sungai (DAS) tidak dikelola dengan konsep yang tepat, akan menimbulkan bencana
banjir jika terjadi curah hujan dengan tingkat yang ekstrim. Pada dasarnya semua proyek pengelolaan DAS
direncanakan untuk keperluan masa mendatang, tetapi tidak diketahui pasti keadaan sebenarnya pada saat
proyek dioperasikan. Analisis hidrologi merupakan bagian penting dalam perencanaan pengelolaan DAS.
Dengan Analisis hidrograf, dapat dilakukan pendugaan curah hujan dan debit banjir pada suatu DAS. Analisis
hidrograf dilakukan dengan menentukan curah hujan harian rerata daerah DAS Pappa dengan polygon
Theissen, kemudian menghitung curah hujan rencana dan debit banjir rencana dengan metode Satuan Sintetik
Nakayasu. Hasil analisis diperoleh DAS Pappa dengan luas daerah pengaliran 389 km 3 mempunyai CH harian
maksimum 342,15 mm dan minimum 53,75 mm. Distribusi CH yang sesuai untuk menghitung CH rencana
adalah Log Person III. Debit banjir maksimum untuk periode ulang 5, 10 dan 50 tahunan masing-masing
1142,13, 1490,55 dan 2514,14 m 3/dtk, dengan waktu (Tp = time peak) 6,7 jam.
Kata kunci : Daerah aliran sungai, hidrograf, satuan sintetik Nakayasu
Abstract
If Watersheds not managed with the right concept, will cause flooding occurs when rainfall with extreme levels.
Basically all watershed management projects are planned for future purposes, but it is not known exactly when
the actual state of the project operated. Hydrologic analysis is an important component of the watershed
management plan. Hydrograph analysis, can be done of estimation to rainfall and flood discharge in a
watershed. Hydrograph analysis is done by determining the daily rainfall average area Pappa Watershed with
the polygon Theissen, then calculate the design rainfall and flood with the Nakayasu Synthetic Unit method.
Pappa watershed analysis The results of analysis obtained area Pappa DAS of 389 km3 have a maximum daily
CH 342.15 mm and minimum 53.75 mm. Rainfall of Distribution to calculate the design rainfall is Log Person III.
The maximum flood discharge for a return period of 5, 10 and 50 years respectively 1142.13, 1490.55 and
2514.14 m3/dtk, with time (Tp = time peak) 6.7 hrs.
Keyword : Watershed, hydrograph, Nakayasu synthetic unit
𝑅𝑇 = 𝑇 × 𝑅𝑓 − (𝑇 − 1) × 𝑅𝑇−1 2)
dimana :
Rf = rerata hujan dari awal sampai jam ke T Gambar 1. Grafik Hidrograf Satuan Sintetik
T = waktu hujan maksimum dalam 24 jam. Nakayasu
Bagian hulu DAS Pappa berada pada Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
sungai Pamukkulu dengan ketinggian ±750 dpl yang merupakan metode yang didasarkan pada pola
terletak di Kab. Gowa. distribusi hujan dan hujan efektif yang jatuh merata
dalam selang waktu 6 jam, menurut rasio
3.2. Analisis Curah Hujan Rencana intensitasnya.
Curah hujan harian maksimum rerata
3000
daerah diperoleh dari 5 stasiiun yang berpengaruh
pada DAS Pappa, berdasarkan metode poligon 2500
Thiessen, dengan luas dan koefisien Thiessen Debit (m^3/dkt) 2 tahuan
2000
disajikan pada Tabel 1. 5 tahunan
1500
Tabel 1.Koefisien Thiessen stasiun hujan DAS 1000 10 tahunan
Pappa
500 25 tahunan
No Stasiun Hujan Luas (km2) KT 0 50 tahunan
0 5 10 15 20 25 30 35
1 Pamukkulu 214 0.55
Waktu (jam)
2 Paleko 31 0.08
3 Malolo 66 0,17 Gambar 3. Debit banjir maksimum DAS Pappa
4 Bontocinde 55 0,14 Berdasarkan grafik Gambar 3., diketahui
5 Pabentengan 23 0.06 bahwa waktu yang dibutuhkan dari permulaan hujan
hingga diperoleh banjir maksimum adalah 6,7 jam.
Besarnya debit banjir maksimum ditunjukan oleh
Curah hujan maksimum rerata daerah nilai debit pada titik puncak kurva pada hidrograf
342,15 mm dan curah hujan rerata minimum 53,75 satuan, yang disajikan pada Tabel 4.
mm, hal ini disebabkan oleh perbedaan intensitas Tabel 4. Debit banjir maksimum rencana
hujan yang terjadi.
Periode ulang Debit banjir maksimum
Sedangkan analisis frekwensi curah hujan No.
(tahun) (m3/dkt)
DAS Pappa, menggunakan distribusi Gumbel dan
Log Pearson III. Hasil uji kesesuain distribusi 1 2 726,79
disajikan pada Tabel 2. 2 5 1142,13
Tabel 2. Kesesuaian distribusi frekwensi dengan uji 3 10 1490,55
Chi-Kuadrat
4 25 2024.65
No. Metode Distribusi Peluang (%)
5 50 2514,14
1 Gumbel 1,66
2 Log Pearson III 8,63
Debit banjir maksimum dapat digunakan
untuk perencanaan bangunan air. Pemilihan periode
Hasil uji chi-kuadrat pada perhitungan ulang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
distribusi Gumbel dan Log Pearson Tipe III, maka jenis bangunan air yang direncanakan, karakteristik
distribusi curah hujan yang paling sesuai untuk DAS sungai, jumlah penduduk, periode kejadian bencana
Pappa adalah distribusi Log Pearson III. Sehingga dan lain sebagainya.
curah hujan rencana berdasarkan distribusi Log
Pearson III disajikan pada Tabel 3.
IV. KESIMPULAN
Curah hujan harian rerata maksimum DAS
Pappa 342,15 mm dan minimum 53,75 mm.
Distribusi CH yang sesuai untuk menghitung CH
rencana adalah Log Person III. Debit banjir
maksimum untuk periode ulang 5, 10 dan 50
tahunan masing-masing 1142,13, 1490,55 dan
2514,14 m3/dtk, dengan waktu (Tp = time peak) 6,7
jam
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai. Gadjah University Press,
Yogyakarta.
Irianto, G., 2006. Pengeloaan Sumberdaya Lahan
dan Air. Strategi Pendekatan dan
Pengayadunaannya. Papas Sinar Sinanti.
Jakarta.
Loebis, Joesron., 1984. Banjir Rencana untuk
Bendungan Air. Direktorat Penyelidikan
Masalah Air. Bandung.
Soemarto, CD. 1995. Hidrologi Teknik. Erlangga,
Jakarta.
Soewarno, 1995. Hidrologi. Pengukuran dan
Pengelolaan Data Aliran Sungai. Nova
Bandung
Sosrodarsono, S., Tominaga, M., 1994. Perbaikan
dan Pengaturan Sungai. PT. Pradnya
Pramita. Jakarta.