Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

INOVASI GEL KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa balbisiana) PENGUSIR


JERAWAT

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Ni Made Ayu Kartini (152210101049) 2015


Jeni Juharsita (162210101010) 2016
Linda Devitasari Basuki (162210101016) 2016

UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2018
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN

Inovasi Gel Kulit Buah Pisang


1. Judul Kegiatan : (Musa balbisiana) pengusir jerawat

2. Bidang Kegiatan : PKM-P


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ni Made Ayu Kartini
b. NIM : 152210101049
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jember
Dusun Petapan Kelod kec.
Mendoyo Kab. Jembrana Provinsi
e. Alamat Rumah dan No.Tel./HP : Bali
f. Email : Kartinidewi347@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No.Tel./HP :
6. Biaya kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp
b. Sumber Lain : Rp. -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Jember, September 2018


Menyetujui,
Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas Farmasi

(Endah P, S.Farm., M.Sc., Apt) ) (Ni Made Ayu K. )


NIP 198107232006042002 NIM 152210101049

Wakil Rektor I Dosen Pendamping


Universitas Jember

(Drs. Zulfikar, Ph.D) (

NIP 19631012 198702 1 001 NIP


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
RINGKASAN
Inovasi Gel Kulit Buah Pisang Kepok (Musa balbisiana) Pengusir Jerawat

Jerawat merupakan suatu penyakit pada kulit wajah, leher, dada dan punggung yang
muncul saat suatu kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif sehingga pori-pori kulit akan
tersumbat oleh lemak yang berlebihan. Tipe-tipe jerawat menurut (Dewi, 2009) yaitu
komedo, jerawat biasa atau lasik, jerawat batu.

Pisang kepok adalah pisang kultivar triploid dari Filipina. Pisang ini dikenal sebagai
pisang Cardaba, kultivar yang sangat mirip juga diklarifikasikan dalam subkelompok Saba (
Munadjim, 1988 ).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kulit buah pisang kepok musa
balbisiana terhadap jerawat. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi kulit buah pisang kepok.
Ekstraksi ini dilakukan dengan metode maserasi yang pelaksanaannya dilakukan
dilaboratorium biologi farmasi Universitas Jember.

Kata kunci : ektraksi, kulit buah pisang kepok, jerawat.


BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kebanyakan seseorang mengalami suatu masalah wajah seperti jerawat, dimana
jerawat merupakan suatu penyakit pada kulit wajah, leher, dada dan punggung yang
muncul saat suatu kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif sehingga pori-pori kulit akan
tersumbat oleh lemak yang berlebihan. Bakteri yang umum menginfeksi jerawat adalah
Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus dan Propionibacterio acnes, dimana
jerawat ini biasanya diobati menggunakan antibiotik yang menghambat inflamasi serta
membunuh bakteri contohnya tetrasiklin, eritromisin, dan doksisiklin. Penggunaan
antibiotik akan menimbulkan masalah jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang
yang menimbulkan resistensi serta dapat merusak organ dan imunohipersensitivitas
(Djajadisastra, 2009)

Pada masyarakat indonesia kulit buah pisang biasanya dimanfaatkan sebagai masker.
Dimana masker kulit pisang diyakini oleh masyarakat dapat mencegah jerawat,
melembutkan serta mengencangkan kulit. Manfaat kulit pisang untuk kecantikan juga
banyak dimuat pada artikel-artikel kecantikan contohnya sebagai anti jerawat (Dewi,
2009)

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Zainab et al., (2013) dalam Fadhilah (2014) ,
komponen fitokimia dari kulit pisang adalah tanin dan kuinon yang memiliki aktivitas
sebagai antibakteri komponen lainnya seperti alkaloid, flavonoid dan saponin. Kulit buah
pisang yang berwarna kuning kaya akan senyawa flavonoid maupun fenolik. Flavonoid
merupakan senyawa bioaktif yang menunjukkan berbagai aktifitas yang berguna seperti
antioksidan, antidermatosis, kemopreventif, anti kanker maupun antiviral. Senyawa pada
kulit pisang perlu di identifikasi dan diuji aktivitasnya sehingga dapat meningkatkan
pemanfaatan kulit buah pisang lebih optimal (Sri Atun, et al, 2007)

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, timbul beberapa rumusan masalah antara lain :

1.2.1 Bagaimana efek formulasi ekstrak kulit buah pisang kepok dengan metode
maserasi terhadap pertumbuhan jerawat ?

1. 3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui efek formulasi ekstrak kulit buah pisang kepok dengan metode
maserasi terhadap pertumbuhan jerawat

1. 4 Urgensi
Jerawat merupakan penyakit yang sering kita jumpai pada masyarakat yang mayoritas
menggunakan antibiotik untuk mencegah timbulnya jerawat. Penggunaan antibiotik
secara terus menerus akan menyebabkan resistensi serta dapat merusak organ dan
imunohipersensitivitas. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian alternatif lain
menggunakan bahan alami sebagai terapi anti jerawat.
1. 5 Temuan yang Ditargetkan
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan pembuatan gel anti jerawat dengan
menggunakan kulit buah pisang kepok yang berpotensi untuk dipatenkan serta
dipasarkan secara komersil.

1. 6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan alternatif sediaan gel kulit buah pisang
kepok sebagai terapi anti jerawat yang aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang
panjang.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Jerawat dan bakteri penyebab jerawat
Jerawat merupakan kondisi abnormal kulit akibat gangguan produksi kelenjar minyak
secara berlebihan ( sebaceous gland ) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel
rambut dan pori – pori kulit. Jerawat dapat timbul pada permukaan kulit muka, dada dan
lengan. Tiga tipe jerawat menurut ( Dewi, 2009 ) :

a. Tipe pertama adalah komedo


Komedo adalah pori – pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup dimana komedo
terbuka ( black head ) terlihat seperti pori – pori yang membesar dan menghitam
merupakan penyumbat pori yang berubah warna karena teroksidasi dengan udara.
Komedo yang tertutup atau ( white head ) biasanya memiliki kulit yang tumbuh diatas
pori – pori yang tersumbat maka terlihat seperti tonjolan putih kecil – kecil dibawah
kulit. Jerawat ini disebabkan oleh sel – sel kulit mati dan kelenjar minyak yang
berlebihan ( Dewi, 2009).
b. Tipe kedua adalah Jerawat biasa atau lasik
Jerawat ini terdapat tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Yang terjadi karena
pori – pori tersumbat terinfeksi dengan bakteri yang terdapat dipermukaan kulit, kuas
make up, dan jari tangan. Hormone dan stress serta udara yang lembab
mengakibatkan pembesaran infeksi jerawat karena menyebabkan kulit memproduksi
minyak yang merupakan tempat berkembangbiaknya bakteri ( Dewi, 2009 ).
Pertumbuhan bakteri penyebab jerawat dapat dihambat dengan suatu zat anti bakteri
seperti benzoil peroksida, tetrasiklin, dan lain – lain. Kadar benzoil peroksida 2,5 % –
10 % sangat aktif dalam melawn bakteri penyebab jerawat namun memiliki kerugian
dapat menyebabkan iritasi ( Pramasanti, 2008 ). Anti bakteri tetrasiklin dalam dosis
500 mg dikonsumsi dua hari sekali rutin selama dua bulan terbukti efektif mengobati
jerawat. Erythromycin dengan dosis 250 – 500 mg dua kali sehari secara rutin juga
efektif mengobati jerawat ( Pramasanti, 2008 ).
c. Tipe ketiga adalah cystic acne ( jerawat batu / jerawat jagung )
Jerawat ini disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti propionibacterium acne,
staphylococcus epidermis, dan staphylococcus aureus ( Loveckova dan Havlikova,
2002 ). Jerawat ini memiliki bentuk yang besar dengan tonjolan – tonjolan yang
meradang hebat dan berkumpul diseluruh wajah. Biasanya dikarenakan faktor genetik
yang memiliki banyak kelenjar minyak sehingga pertumbuhan sel – sel kulit tidak
normal dan tidak mengalami regenerasi cepat kulit normal ( Dewi, 2009 ).

2.1 Pisang Kepok Kuning ( Musa balbisiana )


Pisang kapok adalah pisang kultivar triploid dari Filipina. Pisang ini dikenal sebagai
pisang Cardaba, kultivar yang sangat mirip juga diklarifikasikan dalam subkelompok
Saba ( Munadjim, 1988 ). Ukuran pisang kepok sangat besar dengan batang yang kuat.
Ketinggiannya 20 – 30 kaki ( 6,1-9,1m ). Batangnya bisa mencapai diameter 0,91m.
Batang dan daun berwarna biru – hijau. Seperti semua pisang, masing – masing bunga
menghasilkan buah hanya sekali sebelum mati ( Munadjim, 1998 ).
Perbedaan antara pisang kepok kuning dengan pisang kepok putih terletak pada saat
daging buahnya diiris, dimana kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok
putih lebih pucat. Rasa kepok kuning lebih manis, sedangkan kepok putih lebih asam (
Munadjim, 1998 ).

Klarifikasi pisang kepok menurut ( Munadjim, 1988 ) :

a. Kingdom : Plantae ( tumbuhan )


b. Sub kingdom : Tracheobionta ( tumbuhan berbuluh )
c. Super divisi : Spermatophyta ( menghasilkan biji )
d. Divisi : Magnoliophyta ( tumbuhab berbunga )
e. Kelas : Liliopsida ( berkeping satu/ monokotil )
f. Sub kelas : Commelinidae
g. Ordo : Zingiberales
h. Famili : Musaceae
i. Genus : Musa
j. Spesies : Musa balbisiana

Kulit buah pisang ini tebal dengan warna kuning kehijauan dan terdapat noda cokelat,
serta daging buah yang manis. Pisang kepok tumbuh pada suhu optimum yaitu sekitar
27ᵒC, dan suhu maksimumnya 38ᵒC. Ukuran buah kecil, panjangnya 10-12 cm dengan
berat 80-120 gram ( Munadjim, 1988 ).

3.1 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu pemisahan bahan aktif dari jaringan tumbuhan ataupun hewan
dengan pelarut yang sesuai serta prosedur yang ditetapkan ( Tiwari et al., 2011 ). Selama
proses ekstraksi, pelarut akan berdifusi sampai ke material padat dari tumbuhan dan akan
melarutkan senyawa dengan polaritas yang sesuai dengan pelarutnya. Efektifitas ekstraksi
senyawa kimia dari tumbuhan tergantung pada ( Tiwari et al., 2011 ) :

a. Bahan – bahan tumbuhan yang diperoleh


b. Keaslian dari tumbuhan yang digunakan
c. Proses ekstraksi
d. Ukuran partikel

Metode ekstraksi juga akan mempengaruhi kuantitas dan kandungan metabolit


ekstrak, antara lain ( Tiwari, et al., 2011 ) :

a. Tipe ekstraksi
b. Waktu ekstraksi
c. Suhu ekstraksi
d. Konsentrasi pelarut
e. Polaritas pelarut

Untuk metode menggunakan pelarut dibagi menjadi dua cara, yaitu cara panas dan
cara dingin ( Ditjen POM, 2000 ).
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan desain penelitian experimental laboratories secara in vitro
yang dilakukan pada September 2018 sampai Januari 2019 di Di laboratorium Biologi
Fakultas Farmasi Universitas Jember.

3.2 Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini


Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah backer glass, gelas ukur, pipet
tetes, batang pengaduk, kaca arloji, tabung reaksi, labu ukur, cawan petri, bunsen, jangka
sorong, mikro pipet dan tip, laminar air flow, bejana maserasi, corong buchner, ose,
vacum rotary evaporator, termometer, oven,timbangan analitik, incubator, autoclave,
mikropipet, phmeter. Bahan yang digunakan pada penelitian anatara lain limbah kulit
pisang kepok.aquades, aluminium foil, kertas saring Whatman no. 1, media Nutrient
Agar, larutan Standar Mc. Farland no. 0,5 (Merck), Hidroksi propil metil selulosa (HPMC
4000) TEA, Propilen glikol, Karbopol 934, Metil paraben dan akuades. Bakteri uji yang
digunakan pada penelitian ini kultur murni Propionibacterium acnes 5005402

3.3 Variable penelitian


3.3.1 Variable Bebas : sediaan ekstrak kulit buah pisang kepok

3.3.2 Variable Terikat : aktivitas ekstrak


3.3.3 Variable Terkendali : cara ekstraksi maserasi, bakteri

3.4 Cara Penelitian


3.4.1 Pembuatan Ekstrak Kulit Pisang dengan Metode Maserasi
Proses ekstraksi pada peneitian ini menggunakan metode maserasi. Terlebih
dahulu kulit pisang kapok dicuci bersih ( terlihat secara fisik), kemudian
dikeringkan dengan diangin – anginkan sampai tiris airnya. Selanjutnya digiling
menggunakan blender hingga menjadi serbuk. Sebanyak 5 kg serbuk kering kulit
pisang dimaserasi dengan etanol 96% sampai semua serbuk terendam dalam
pelarut selama ±24 jam. Selanjutnya filtrat disaring sedangkan ampasnya
dimaserasi kembali dengan etanol sampai senyawa yang terdapat di dalamnya
terekstrak habis. Ekstrak yang diperoleh disaring dengan corong Buchner
menggunakan vakum dan filtrat lalu diuapkan dengan vacuum rotary evaporator
hingga didapat ekstrak yang kental dan diuapkan diatas water bath hingga
diperoleh ekstrak murni.
3.4.2 Pembuatan seri konsentrasi
Ekstrak yang telah diperoleh dibuat dalam 5 variasi konsentrasi menggunakan
pelarut etanol 96% yaitu 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5%. Seri konsentrasi dibuat
dengan metode pengenceran larutan stok yang memiliki konsentrasi 20%, setelah
variasi konsentrasi selesai dibuat larutan disimpan dalam wadah gelap yang
tertutup rapat.
3.4.3 Pembuatan media agar
Pembuatan media agar menggunakan bahan serbuk nutriet agar (NA) yang
dilarutkan dalam air suling steril. Larutan NA dalam labu erlenmeyer dipanaskan
hingga larut, erlenmeyer disumbat dengan kapas, dan ditutup dengan alumunium
foil. Selanjutnya media agar disterilkan dengan autoklaf pada suhu 1210C selama
15 menit.
3.4.4 Pembuatan suspensi bakteri uji
Bakteri Propionibacterium acnes ditanam pada media pertumbuhan nutrien
agar (NA) dalam keadaan miring dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam,
bakteri E. coli dan S. auerus yang akan diuji disuspensikan dengan cara
menumbuhkan bakteri dalam media cair yaitu NaCl fisiologis, kemudian
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C.
3.4.5 Pembuatan seri konsentrasi
Ekstrak yang telah diperoleh dibuat dalam 5 variasi konsentrasi menggunakan
pelarut etanol 96% yaitu 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5%. Seri konsentrasi dibuat
dengan metode pengenceran larutan stok yang memiliki konsentrasi 20%, setelah
variasi konsentrasi selesai dibuat larutan disimpan dalam wadah gelap yang
tertutup rapat.

3.5 Ujii aktivitas antibakteri ekstrak terhadap bakteri Propionibacterium acnes

Bakteri disuspensikan dalam petri berisi media agar miring hingga menunjukkan
bahwa kepadatan bakteri mencapai 108 CFU/ml. Kemudian Media dibiarkan memadat
kemudian ekstrak diteteskan pada kertas cakram yang telah disterilisasi sebelumnya dan
ditempelkan pada permukaan atas media agar . Media diinkubasi selama 24 jam dalam
inkubator, setelah itu diameter daerah yang bening diukur menggunakan penggaris untuk
mengetahui lebar zona hambat. Konsentrasi terkecil yang memberikan zona hambat
disebut Kadar Hambat Minimum (KHM).

3.6 Formulasi gel ekstrak


Nilai KHM yang diperoleh digunakan dalam formulasi, dengan menggunakan basis
HPMC, karbopol, TEA , propilenglikol, metil paraben, dan akuades dan ekstrak 7,5%.

Bahan Komposisi (gram)


FI FII FIII
Ekstrak 7,5 7,5 7,5
etanol kulit
pisang kepok
HPMC 4000 2,45 1,75 1,05
Karbopol 1,05 1,75 1,05
TEA 0,18 0,18 0,18
Propilenglikol 15 15 15
Metil paraben 0,18 0,18 0,18
Aquades 100 100 100

HPMC dikembangkan ke dalam air panas sebanyak 20 kalinya selama 15 menit.


Gerus karbopol dengan menambahkan air panas sebanyak 20 mL. Setelah mengembang
dicampurkan HPMC kedalam lumpang dan gerus sampai transparan lalu tambahkan metil
paraben dan ekstrak yang telah dilarutkan dalam propilenglikol. Dicukupkan dengan air
suling sedikit demi sedikit dan digerus homogen hingga diperoleh dasar gel. Kemudian
ditambahkan ekstrak ke dalam dasar gel dan digerus hingga homogen.

3.7 Analisis Data

Setelah diperoleh data pengamatan dari evaluasi biologi dilakukan analisis stasistik
menggunakan uji ANOVA untuk melihat perbedaan nilai diameter daya hambat sediaan
gel ekstrak dan kontrol positif yang digunakan.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
3.2 Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang sebesar 40% Rp.

2 Bahan habis pakai sebesar 50 % Rp.

3 Perjalanan dengan jarak 10 km sebesar 10 % Rp.

SUB TOTAL Rp.

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Survey lokasi 

2 Pencarian tempurung kelapa 

Pencarian bahan dan alat yang


3 digunakan 

4 Pembentukan kerangka 

5 Merangkai dan penempelan bahan 

6 Uji nyala lampu 


DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S.A., 2009. Cara Ampuh Mengobati Jerawat. Buana Pustaka, Jakarta

Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen RI

Djajadisastra, Joshita, er al., 2009. Formulasi Gel Topikal Dari Ekstrak Nerii Folium
Dalam Sediaan Anti Jerawat. Jurnal Farmasi Indonesia Vol.4 No.4 Juli 2009:210-
216. Universitas Indonesia. Fakultas MIPA.

Munadjim, Drs. 1998. Teknologi Pengolahan Pisang. Penerbit PT Gramedia, Jakarta

Sri Atun, Retno Arianingrum, Sri Handayani, et al., 2007. Identification And
Antioxidant Activity Test Of Some Compounds From Methanol Exreact Peel Of
Banana (Musa paradisiaca Linn.) Indo.J.Chem., 2007,7 (1), 83-87

Tiwari, P. Kumar, B. Kaur, M. Kaur, G. Kaur, H. 2011. Phytochemical screening and


Extraction: A Review. Internationable Pharmaceutica Sciencia. Vol. 1. Issue.1.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap ( dengan gelar ) Ni Made Ayu Kartini
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 152210101049
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kefamenanu, 21 April 1997
6 E-mail Kartinidewi347@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085231476597
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 SMPN 1 SMAN 1
Pergung Negara Negara
Jurusan - - -
Tahun Masuk- 2003- 2009 2009-2012 2012-2015
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintahan, asosiasi atau instansi
lainnya )
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program
Kreativitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) Inovasi gel kulit buah pisang kepok (Musa
balbisiana) pengusir jerawat.

Jember,
Pengusul,

(Ni Made Ayu K.)


 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap ( dengan gelar ) Jeni Juharsita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 162210101010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 04 Januari 1998
6 E-mail jenijuharsita@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085816512363
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pulorejo 4 SMPN 1 Ngoro SMAN Ngoro
Jurusan - - -
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintahan, asosiasi atau instansi
lainnya )
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program
Kreativitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) Inovasi gel kulit buah pisang kepok (Musa
balbisiana) pengusir jerawat.

Jember,
Pengusul,

(Jeni Juharsita)
 Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap ( dengan gelar ) Linda Devitasari Basuki
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 162210101016
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 25 November 1997
6 E-mail elindadevitasar@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085856952562
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MIN SMPN Kudu SMAN 2
Randuwatang Jombang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2004- 2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintahan, asosiasi atau instansi
lainnya )
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program
Kreativitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) Inovasi gel kulit buah pisang kepok (Musa
balbisiana) pengusir jerawat.

Jember,
Pengusul,

(Linda Devitasari B)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Total Keterangan
Pemakaian Satuan ( Rp )
Spatula Alat 5 5.000 25.000
pengambil
bahan
Kain Lap Alat 6 10.000 60.000
pembersih
Sarung Pelindung 3 25.000 75.000
tangan tangan saat
perlakuan
Pisau Alat 3 10.000 30.000
pemotong
Gelas ukur Alat untuk 5 90.000 450.000
mengukur
volume zat
Beaker glass Wadah gel 5 60.000 300.000
Saringan Penyaring 5 20.000 100.000
Pipet tetes Alat untuk 5 3.000 15.000
memipet
bahan yang
dibutuhkan
Cawan petri 2 25.000 50.000
Tabung Alat yang 10 10.000 100.000
reaksi digunakan
untuk
mereaksikan
suatu zat
Kaca Arloji Alat yang 2 20.000 40.000
digunakan
untuk
menimbang
bahan yang
bersifat
higroskopis
Batang Alat untuk 5 7.000 35.000
pengaduk mengaduk
bahan

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Total Keterangan
Pemakaian satuan (Rp)
Kertas saring Pembuatan 2 pack 15.000 30.000
ekstrak dan
uji aktivitas
Label Pembuatan 3 2.000 6.000
ekstrak dan
uji aktivitas
Masker Pelindung 1 pack 50.000 50.000
Tissue Alat 5 pack 8.000 40.000
pembersih
Handscoon Pelindung 1 pack 50.000 50.000
tangan
primer dan
peniliti
Aquadest Pembuatan 10 L 5.000 50.000
ekstrak uji
aktivitas

3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Total Keterangan
Perjalanan satuan (Rp)

44

Anda mungkin juga menyukai