Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Pendidikan tinggi diharapkan mampu menghasilkan sumberdaya manusia yang professional
terutama dalam menghadapi persaingan global. Kenyataan di lapangan seringkali
menunjukan bahwa lulusan perguruan tinggi belum secara optimal mengaplikasikan
pengetahuan yang didapatnya kedalam dunia kerja. Hal itu disebabkan karena adanya
kesenjangan antar teori yang diperoleh dengan kenyataan di lapangan yang lebih kompleks
terutama di suatu instansi dengan sumberdaya yang padat ilmu, pada teknologi dan pada
karya. Untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dengan pengalaman praktis di lapangan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado menyelenggarakan Mata
Kuliah Magang dengan bobot 4 SKS sebagai salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum
Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Magang merupakan kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan di luar lingkungan
kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang berhubungan dengan bidang Ilmu
Kesehatan Masyarakat , terutama sesuai dengan bidang peminatannya, melalui metode
observasi dan partisipasi .Kegiatan magang dilaksanakan sesuai dengan formasi structural
dan fungsional pada instansi atau unit kerja tempat magang, baik milik pemerintah maupun
swasta atau lembaga lain yang relevan.
Melalui pelaksanaan magang diharapkan para calon Sarjana Kesehatan Masyarakat
lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat memiliki bekal pengalaman dan keterampilan
yang bersifat akademik dan professional sehingga lebih kompetitif atau mampu bersaing
dalam pasar kerja yang ada.

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara (BLH SULUT) adalah sebuah
instansi di bawah Kementrian Lingkungan Hidup RI.Sesuai dengan UU No.32 Tahun 2009,
BLH bertanggung jawab terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan Hidup
.Lingkungan Hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia.

1
1.2 TujuanMagang
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan selesai mengikuti kegiatan magang, peserta magang telah mampu dan terampil
dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan praktik yang diperoleh selama menempuh
pendidikan di FKM Unsrat, serta memperoleh gambaran mengenai tugas, fungsi dan
tanggung jawab Sarjana Kesehatan Masyarakat di instansi/unit kerja pemerintah maupun
swasta.

1.2.2.TujuanKhusus

1. Bagi Peserta Magang


a. Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan tentang organisasi, system
manajemen, prosedur kerja dan ruanglingkup pelayanan diBLH SULUT.
b. Mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan dan memberikan alternative
pemecahan masalah (problem solving) yang ada diBLH SULUT.
c. Mampu melakukan tindakan – tindakan standar yang umum dilaksanakan
dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat, ditekankan pada bidang minat yang
digeluti
d. Mampu bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim sehingga diperoleh
manfaat bersama baik bagi peserta magang maupun instansi tempat magang,
2. Bagi Fakultas danTempat Magang
a. Fakultas mendapat masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum
dalam upaya mendekatkan diri dengan kebutuhan pasar kerja
b. Memberikan masukan yang bermanfaatbagitempatmagang
c. Membina dan meningkatkan kerja sama antara FKM dengan instansi/unit
kerja pemerintah maupun swasta tempat mahasiswa melaksanakan magang
d. Membuka peluang kerja bagi para lulusan untuk berkarir di instansi/unit kerja
pemerintah maupun swasta.
1.3 ManfaatMagang
1.3.1 Manfaat magang bagi mahasiswa
1. Mendapat pengalaman dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang ilmu
kesehatan masyarakat, terutama sesuai bidang peminatan yaitu Kesehatan
Lingkungan .

2
2. Terpapar dengan kondisi dan pengalaman kerja dilapangan.
3. Mendapatkan pengalaman yang menggunakan metode analisis masalah yang tepat
terhadap permaslahan yang ditemukan di tempat magang.
4. Memperkaya kajian dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat terutama sesuai
bidang minat yang digeluti.
5. Penemuan baru mengenai analisis permasalahan dan kiat-kiat pemecahan masalah
kesehatan.
6. Memperoleh gambaran peluang kerja bagi sarjana kesehatan masyarakat.
7. Mendapatkan bahan untuk penulisan skripsi/karyailmiah.
1.3.2 Manfaat magang bagi tempat magang
1. Tempat magang dapat memanfaatkan tenaga peserta didik dalam membantu
penyelesaian tugas-tugas yang ada sesuai kebutuhan unit kerja masing-masing.
2. Tempat magang mendapatkan alternatif calon pegawai/karyawan yang telah
dikenal kualitas dan kredibilitasnya.
3. Turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan perguruan tinggi
dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, terampil dan memiliki pengalaman
kerja.
1.3.3 Manfaat magang bagi fakultas
1. Laporan magang dapat menjadi salah satu bahan audit internet kualitas
pengajaran.
2. Memperkenalkan program kepada stake holders terkait.
3. Mendapatkan masukan bagi pengembangan program.
4. Terbinanya jaringan kerja sama dengan tempat magang dalam upaya
meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan
pengetahuan dan keterampilan sumberdaya manusia yang dibutuhkan dalam
pembangunan kesehatan masyarakat.

3
BAB II.
GAMBARAN UMUM

2.1 AnalisisSituasiUmum
2.1.1 Kedudukan
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara (BLH Sulut)
merupakanInstansi di bawah Gubernur Sulut sesuai dengan Pergub No. 66 tahun
2008 dan bertanggung jawab kepada Kementrian Lingkungan Hidup RI
Sesuaidengan UU No.32 tahun 2009 tentang PPLH yaitu BLH bertanggung jawab
terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan Hidup. BLH Sulut mempunyai
wilayah kerja meliputi regional Provinsi Sulut terdiri dari 11 Kabupaten dan 4 kota.
2.1.2 TugasPokokdanFungsi
Dalam melaksanakan kegiatan BLH Sulut mempunyai tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
1. Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas Gubernur
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat spesifik dibidang lingkungan hidup..
2. Perumusan kebijakan teknis.
3. Penyusunan perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas.
4. Pemberian dukungana penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
lingkungan hidup.
5. Penyelenggaraan urusan administrasi kesektrariatan.
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
2.1.3 StrukturOrganisasi
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara Dipimpin oleh seorang Kepala
dengan Susunan Struktur yang terdiri dari:
1. Kepala Badan
2. Sekertaris;
1) Sub bagian hokum dan kepegawaian
2) Sub bagian perencanaan dan keuangan
3) Sub bagian umum
3. Bidang tata lingkungan;

4
1) Sub bidang penaatan, pengawasan dan evaluasi lingkungan
2) Sub bidang kajian dampak lingkungan
4. Bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun.
5. Bidang konservasi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan
lingkungan.
6. Bidang penaatan lingkungan
1) Sub bidang penyelesaian pengaduan dan sengketa lingkungan.
2) Sub bidang penegakan peraturan lingkungan

2.1.4 Sumber Daya Manusia


Perkembangan suatu organisasi sangat di tentukan oleh kualitas sumber daya
manusia (SDM).Sumber daya manusia yang berkualitas akan menghasilkan kinerja
yang baik bagi organisasi dan lebih mudah dalam penyesuaian terhadap setiap
perkembangan yang terjadi di sekelilingnya. Dalam menjalankan rodao rganisasi
BLH Prov Sulut di dukung oleh sejumlah pegawai, baik yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga kontrak atau honorer.
Upaya pengembangan SDM di BLH Sulut di lakukan dengan memberikan
kesempatan kepada setiap pegawai untuk mengikuti jenjang pendidikan lebih
tinggi sesuai bidang tugasnya masing-masing.Upaya ini memotivasi pegawai
dalam meningkatkan pengetahuan serta memberikan iklim kerja yang cukup
kondusif bagi kemajuan organisasi.
Jumlah SDM BLH Sulut sampai pada tahun 2015sebanyak 53 orang yang
berstatus PNS dan 7 honorer.
2.1.5 Visi dan Misi
1. Visi
Terwujudnya Badan Lingkungan Hidup sebagai Institusi yang handal dan proaktif
dalam mewujudkan “Good Enviromental Governance”, serta mendukung
tercapainya pembangunan berkelanjutan.
2. Misi

5
a. Mewujudkan rancangan kebijakan, polapengelolaan SDA dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup, penataan ruang serta berperan dalam proses
pengambilan keputusan pemerintah daerah.
b. Melakukan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan SDA secaraefisien, adil
dan berkelanjutan, untuk mewujudkan Good Environmental Governance
(GEG).
c. Mewujudkan pencegahan, kerusakan SDA dan lingkungan hidup melalui
pengendalian, evaluasi monitoring dan pendeteksian dini, serta memberikan
rekomendasi penanganan.
d. Mewujudkan pencegahan, kerusakan SDA dan lingkungan hidup melalui
pengendalian, evaluasi monitoring dan pendeteksian dini, serta memberikan
rekomendasi penanganan.
e. Mengembangkan kapasitas, potensi dan kompetensi daerah dalam menjaga
kelestarian SDA dan lingkungan Hidup, guna mendukung tercapainya
pembangunan berkelanjutan.
2.1.6 Tujuan
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik di Provinsi Sulawesi Utara
menetapkan tujuan “Menjamin terciptanya penggunaan sumberdaya pembangunan
secara efisien, efektif dan berkelanjutan”, dengan prioritas pada :
a. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui penataan ruang.
b. Pengendalian dan pencegahan kerusakan serta pencemaran lingkungan.
c. Pengendalian dan pencegahan kerusakan serta pencemaran lingkungan.
2.1.7 Sasaran
a. Terwujudnya kualitas ekosistem alami yang baik dan kelestarian keanekaragaman
hayati.
b. Terwujudnya pengelolaan DAS yang benar, pengolahan dan pemanfaatan air yang
baik, dan meningkatkan kualitasudara.
c. Terkendalinya limbah bahan berbahaya dan beracun (LB-3).
d. Terciptanya penegakan hukum yang maksimal bagi pelanggar hokum
lingkunganhidup.
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkunganhidup.

6
2.1.8 Tata kerja
a. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga
fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik
dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan
Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai
dengan tugas masing-masing;
b. Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-
masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;
c. Setiap pemimpin organisasi bertanggungjawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya;
d. Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan
berkala tepat pada waktunya;
e. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih
lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya;
f. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan lapora
wajib disampaikan kapada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja;
g. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan
dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing, wajib
mengadakan rapat berkala.

2.2 Analisis Situasi Khusus


Dalam pelaksanaan magang di BLH Sulut, mahasiswa magang di tempatkan di bidang 4 atau
bidang Penaatan Lingkungan. Di bidang 4 ini mahasiswa mangang mengikuti waktu dan hari
kerja efektif yang telah di tetapkan oleh BLH Sulut, yaitu hari Senin sampai Jumat dengan
jam kerja mulai dari Pukul 07.45 sampai pukul 16.45 WITA.Analisis situasi khusus yang
dilakukan di Bidang Penaatan Lingkungan:

7
2.2.1. Tugas bidang penaatan Lingkungan :
1. melakukan penegakan peraturan lingkungan,
2. menyelesaikan pengaduan dan sengketa lingkungan.
3. menyelesaikan tugas yang di berikan kepala badan
2.2.2 Struktur bidang penaatan lingkungan :
1. Kepala Bidang
2. Sub Bidang Peyelesaian dan pengaduan dan sengketa lingkungan
3. Sub Bidang Penegakan peraturan lingkungan
2.2.3. Tugas Sub Bidang :
a. Sub bidang Penyelesaian pengaduan dan sengketa lingkungan mempunyai tugas
menerima laporan pengaduan masalah-masalah yang berhubungan dengan lingkungan
dan melakukan tindak lanjut atas pengaduan yang telah di terima.
b. Sub bidang penegakan peraturan lingkungan mempunyai tugas pengelolaan
administrasi peraturan dan kasus lingkungan hidup, pengelolaan dokumen, berkas,
peraturan, dan kasus lingkungan hidup. serta melakukan pengawasan, pemantauan,
pemeriksaan, pengumpulan bahan keterangan dan penegakan hukum tentang
pengelolaan lingkungan hidup.

2.2.4 Hasil observasi;


Dari hasil observasi di RM Wisata Bahari yang di awasi oleh BLH Prov Sulut, yaitu :
1. Memilik Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)
2. Memiliki IPAL
3. Sampah diangkut oleh pihak PT. Bahu Citra Lestari
4. Letak RM Wisata Bahari di daerah reklamasi pantai
Masalah yang di temukan :
1. SPPL masih bernamakan dari RM sebelumnya yaitu RM Marina Bahari, karna
dulu Wisata Bahari dan Marina Bahari adalah satu perusahaan, tetapi sekarang
sudah menjadi 2 pelaku usaha yang berbeda.
2. IPAL belum di kelola dengan baik, karena masih ditemukan tanki penampungan
limbah penuh, dan jika telah melewati batas, limbah dari RM langsung di buang
ke laut.

8
3. Tempat wastafel (tempat cuci tangan) pada tempat makan, tidak memiliki saluran
ke tempat penampungan, jadi air limbah untuk mencuci tangan langsung di buang
ke laut.

9
BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Uraian Kegiatan


3.2
Kegiatan magang mulai dilaksanakan pada tanggal 6 Juli sampai dengan tanggal 25 juli 2015.
Kegiatan magang dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesei Utara
(BLH-SULUT). Dalam pelaksanaannya mahasiswa magang di tempatkan di Bidang Penaatan
Lingkungan serta mengikuti waktu dan hari kerja efektif yang telah di tetapkan oleh BLH
Prov SULUT, yaitu hari Senin – Jumat dengan jam kerja mulai dari Pukul 07.45 – 16.45
Wita.
Uraian kegiatan selama kegiatan magang yang dilaksanakan di BLH Prov SULUT
adalah sebagai berikut:
1. Pelaporan di kantor BLH Prov SULUT
2. Menerima arahan dari kepala sub bagian
3. Mengikuti apel pagi di kantor BLH
4. Menerima arahan dari kepala Bidang Penaatan lingkungan
5. Melakukan pengawasan, pemantauan dan penegakan peraturan lingkungan di
kawasan pesisir Bahu Mall
6. Melakukan pemeriksaan berkas andal, sppl dan izin lingkungan.
3.2 Identifikasi masalah dan metode pemecahan masalah
Berdasarkan dari kegiatan magang yang dilaksanakan di BLH Prov Sulut dilakukan observasi
pengawasan di kawasan RM Wisata Bahari, maka ditemukan masalah tentang kurangnya
pengetahuan dan konstruksi bangunan untuk pengelolaan limbah yang dapat mencemari
daerah pesisir pantai.
3.3. Solusi Pemecahan Masalah
Dari masalah di atas dapat dibuat solusi untuk pemecahan masalah, yaitu :
1. Perlunyan pengawasan dan pembinaan oleh pihak BLH Prov Sulut terhadap pelaku
usaha yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan.
2. Pihak BLH memberikan gambaran konstruksi yang benar untuk IPAL yang harus di
bangun.

10
3. pembuatan izin membuang limbah ke laut terhadap kementrian lingkungan hidup jika
tidak mau membangun SPAL dan perbaikan IPAL yang ada.
4. Membuat SPPL dengan menggunakan nama perusahaan sendiri.
5. Pihak BLH melakukan kordinasi terhadap pelaku usaha yang berhubungan dengan
lingkungan.

3.4 Kontribusi bagi Instansi dan Peserta Magang Sesuai dengan Tujuan dan Manfaat
Magang
3.4.1 Kontribusi Bagi Instansi
Kontribusi bagi instansi dalam pelaksanaan kegiatan magang yaitu instansi tempat magang
dapat memanfaatkan peserta magang yang merupakan tenaga terdidik untuk membantu
menyelesaikan tugas yang ada sesuai dengan kebutuhan unit kerja masing-masing (Panduan
magang, 2015).

3.4.2 Kontribusi Bagi Mahasiswa


Kontribusi bagi mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan magang adalah:
1. Mendapatkan pengalaman kerja dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang minat.
2. Terpapar dengan kondisi kerja di lapangan.
3. Memperoleh gambaran peluang kerja bagi Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Mampu belajar bekerja secara tim dengan baik (Panduan magang, 2015).

11
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk
hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendir, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainanya. Perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalaian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Kerusakan lingkungan hidup adalah
perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan hayati lingkungan
hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan.
4.1.1 Asas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup :
1. Tanggugn jawab Negara
2. Kelestarian dan keberlanjutan
3. Keserasian dan keseimbangan
4. Keterpaduan
5. Manfaat
6. Kehatia-hatian
7. Keadilan
8. Ekoregion
9. Keanekaragaman hayati
10. Pencemar membayar
11. Partisioatif
12. Kearifan lokal
13. Tata kelola pemerintahan yang baik, dan
14. Otonomi daerah

4.1.2 Tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup :


1. Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran
dan kerusakan lingkungan
2. Menjamin keselamatan, kesehata, dan kehidupan manusia

12
3. Menjamin kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan kelestarian
ekosistem
4. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup
6. Menjamin generasi masa kini dna masa depan
7. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup segai
bagian dari hak asasi manusia
8. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
9. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan
10. Mengantisipasi isu lingkungan global
4.1.3 Ruang lingkup perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup:
1. Perencanaan
2. Pemanfaatan
3. Pengendalian
4. Pemeliharaan
5. Pengawasan
6. Penegakan Hukum

4.2 Upaya perlindungan lingkungan dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup


Upaya perlindungan lingkungan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara
salah satunya adalah dengan penaatan peraturan lingkungan sebgaiamana yang telah di atur
dalam UU RI No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Adapun point-point penaatan yang dilakukan yaitu :

4.2.1 Pengawasan
Pengawasan bertujuan untuk memantau, mengevaluasi dan menetapkan status ketaatan
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan Peraturan Perundang-
undangan
- Dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelaku usaha
dan/atau kegiatan telah diterbitkan SK Gub. No. 184 tahun 2014 ttg Pembentukan
Tim Pengawasan dan Penegakan Hukum Terpadu Daerah Provinsi Sulawesi Utara
(Tim PPHT Sulut).

13
- Tugas Tim PPHT Sulut antara lain melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
pelaku usaha dan/atau kegiatan.
- Melakukan penegakan hukum oleh PPNS dan berkoordinasi dengan Polda Sulut dan
Kajati Sulut.
- Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan Tim PPHT Sulut akan melakukan
pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket/Penyelidikan) dugaan kasus lingkungan
terhadap Pelaku Usaha dan/atau Kegiatan dan/atau Instansi yang terlibat dan/atau
perorangan.
- Apabila hasil pulbaket/penyelidikan memperoleh cukup alat bukti akan dibuatkan
laporan kejadian yang akan di tindaklanjuti ke tahap Penyidikan oleh PPNS/Polda
Sulut .
- Dalam rangka pelaksanaan pengawasan maka diharapkan Pemda Kab/Kota agar dapat
memberikan pembinaan terhadap Palaku Usaha dan/atau Kegiatan di wilayahnya
masing-masing.

Tabel.1. jumlah kegiatan pengawasan yang dilakukan BLH

JUMLAH PELAKU USAHA/KEGIATAN


NO TAHUN
YANG DILAKUKAN PENGAWASAN

1. 2010 14 pelaku Usaha/Kegiatan

2. 2011 5 pelaku Usaha/Kegiatan

3. 2012 10 pelaku Usaha/Kegiatan

4. 2013 11 pelaku Usaha/Kegiatan

5. 2014 13 Pelaku Usaha/Kegiatan

sumber data kegiatan bidang 4 BLH Provinsi Sulut

Tabel. 2. Daftar pelaku kegiatan yang dilakukan pengawasan oleh BLH provinsi SULUT
tahun 2015 untuk inventarisasi data
LOKASI JENIS LUAS KETERAN
NO NAMA PERUSAHAAN GAN
KEGIATAN / KEGIATAN AREA

14
ALAMAT KANTOR (± LAINNYA
Ha)
KABUPATEN MINAHASA
1. PT. Karya Mekar Jaya Desa Koha Kec. Dermaga Jeti 1,44
Mandolang Kab. Bulo untuk
Minahasa bongkar muat
bahan
konstruksi dan
bangunan
2. Lahan Reklamasi Jumbo Desa Kalasey Satu usaha 1,5
Kec. Mandolang restaurant dan rekla
Kab. Minahasa jasa perhotelan masi
0,25
ha
3. Lahan reklamasi Vila Dahlia Desa Kalasey Satu jasa perhotelan
Kecamatan
Mandolang
4. PT. Pantai Indah Tateli Desa Kalasey Satu penunjang 4,5
(Hotel Sedona) Kecamatan kepariwisataan Ha
Pineleng,
Kabupaten
Minahasa, Provinsi
Sulawesi Utara
5. PT. Sinar Terang Lestari Pantai Desa penunjang 3
Kalasey Satu Kec. kepariwisataan
Pineleng Kab.
Minahasa
6. PT. Mina Esa Banuaku Desa Kalasey Satu penunjang 3
Kec. Pineleng Kab. kepariwisataan
Minahasa
7. PT. Jasa Perkasa Abadi Desa Kalasey Satu 6
Kec. Pineleng Kab.
Minahasa
8. Lahan reklamasi City Extra Desa Kalasey Rumah Makan 0,12
Kecamatan
Mandolang
9. PT. Pantai Indah Malalayang Desa Kalasey I penunjang 4
Kec. Pineleng Kab. kepariwisataan
Minahasa
10.
KOTA MANADO
1. Lahan pantai depan SPBU Lahan pantai Dilakukan -
Malalayang / PT. Kikoba depan SPBU pemagaran
keluraha lahan
Malalayang Dua
Kec. Malalayang

15
2. Lahan antara PT. Kikoba – Kelurahan Lahan telah di -
RM. Ocean Malalayang Dua pagari
Kec. Malalayang
3. Lahan Reklamasi RM. Ocean Kelurahan Rumah Makan 0,4
dan RM. Asandri Malalayang Dua
Kecamatan
Malalayang Kota
Manado
4. Lahan Reklamasi eks RM. Kelurahan Penataan lahan 0,781 -
Barakuda Malalayang Dua 0
Kec. Malalayang
5. PT. Bahu Cipta Pertiwi Kelurahan Bahu Multi jasa
(Bahu Mall) Kecamatan pertokoan dan
Malalayang Kota jasa perhotelan
Manado
6. PT. Sulenco Boulevard Indah Kecamatan Sario Multi jasa
(eks Boulevard Mall) Kota Manado pertokoan dan
jasa perhotelan
7. PT. Gerbang Nusa Perkasa / Kecamatan Sario Multi jasa
PT. Haluan Jaya (Mantos Kota Manado pertokoan
Mall)
8. PT. Papetra Perkasa Utama 1. Kecamatan 2. Multi jasa
(Blue Banter) Wenang Kota pertokoan
Manado
9. PT. Megasurya Nusa Lestari1. Kecamatan 2. Multi jasa
(Mega Mall) Wenang Kota pertokoan dan
Manado jasa perhotelan
10. PT. Multi Cipta Perkasa 3. Kecamatan 1. Multi jasa
Nusantara (Marina) Wenang Kota pertokoan
Manado

4.2.2 Pos Pengaduan


- Pos Pengaduan menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan kasus
lingkungan hidup.
- Pos Pengaduan melakukan penelaahan terhadap laporan masyarakat dan melakukan
seleksi/klasifikasi pengaduan berdasarkan jenis kasus dan kewenangan penanganan
awal.
- Menindaklanjuti Pengaduan dari masyarakat dengan melakukan pengumpulan bahan
keterangan (Pulbaket/Penyelidikan) dugaan kasus lingkungan terhadap Pelaku Usaha
dan/atau Kegiatan dan/atau Instansi yang terlibat dan/atau perorangan.

16
- Melakukan koordinasi dengan Instansi Lingkungan Hidup Kab/Kota mengenai
laporan dugaan kasus lingkungan hidup.

Tabel.3 Jumlah pengaduan kasus usaha/kegiatan yang diduga dapat mencemari atau
merusak lingkungan
KASUS YANG KETERANGAN
JUMLAH JUMLAH KASUS
NO TAHUN TANGANI BLH Prov.
PENGADUAN LINGKUNGAN
Sulut
1. 2010 8 aduan 8 kasus 8 kasus -
2. 2011 6 aduan 6 kasus 6 kasus -
3. 2012 13 aduan 13 kasus 12 kasus 1 kasus ditangani
instansi lingkungan
hidup Kab/Kota.
4. 2013 11 aduan 10 kasus 5 kasus 5 kasus ditangani
instansi lingkungan
hidup Kab/Kota;
1 kasus ditangani
sector terkait
5. 2014 8 aduan 8 kasus 5 kasus 3 kasus ditangani
instansi lingkungan
hidup Kab/Kota.

4.2.3 Penyelesaian sengketa lingkungan hidup


Melakukan penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui Mediasi, Negosiasi dan
Arbitrase terhadap para pihak yang bersengketa secara sukarela sehingga mencapai mufakat
(berlaku untuk kasus yang tidak memiliki unsur pidana).

4.2.4 Sanki dan pidana


Sanksi dan pidana merupakan tindakan penegakan hukum yang di atur oleh pemerintah agar
memberikan efek jerah terhadapa para pelanggar hukum.sesuai dengan peraturan yang
berlaku yang di tetapkan oleh pemerintah.

Table.4 jumlah kasus dan sanksi yang diberikan

JUMLAH PELAKU
JUMLAH PELAKU JUMLAH PELAKU JUMLAH PELAKU
USAHA/KEGIATAN
USAHA/KEGIATAN USAHA/KEGIATAN USAHA/KEGIATAN
NO TARGET YANG DIKENAKAN
YANG DILAKUKAN YANG DIKENAKAN YANG DIAJUKAN
SANKSI PAKSAAN
PENGAWASAN SANKSI TEGURAN PRO JUSTITIA
PEMERINTAH

17
1 23 28 5 usaha/kegiatan - 2 usaha/kegiatan
usaha/kegiata usaha/kegiatan
n

Table.5 Sanksi pidana untuk pelanggaran ketentuan dalam UU NO.32 Tahun 2009
berdasarkan unsur tindakannya

Unsur tindak pidana Pasal pidana Denda (rupiah)


yang minimum maximum minimum maximum
dilanggar
Dilampauinya 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar
BM udara
ambien, BM 98 ayat
air laut, atau (1)
kriteria baku
kerusakan
Sengaja lingkungan
melakukan hidup
perbuatan Orang luka 4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar
sehingga dan/atau
mengakibatkan: bahaya 98 ayat
kesehatan (2)
manusia
Orang luka 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
berat atau 98 ayat
mati (3)
Dilampauinya
BM udara 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
ambien, BM 98 ayat
air laut, atau (1)
kriteria baku
kerusakan

18
lingkungan
hidup
Lalai sehingga Orang luka 2 tahun 6 tahun 2 miliar 6 miliar
mengakibatkan: dan/atau
bahaya 98 ayat
kesehatan (2)
manusia
Orang luka 3 tahun 9 tahun 3 miliar 9 miliar
berat atau 98 ayat
mati (3)

Table 6. Sanksi pidana untuk pelanggaran ketentuan dalam UU NO.32 Tahun 2009 yang
umum terjadi :
Jenis pelanggaran Pasal pidana Denda (rupiah)
yang minimum maximum minimum maximum
dilanggar
Melepaskan/mengedarkan 101 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
produk rekayasa genetika
media lingkungan yang
bertentangan dengan PUU
atau izin lingkungan
Mengelolah limbah B3 tanpa 102 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
izin
Tidak mengelolah limbah 103 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
B3 yang dihasilkan
Dumping limbah atau bahan 104 - 3 tahun - 3 miliar
ke media lingkungan hidup
tanpa izin
Membakar lahan 108 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar
Melakukan usaha atau 109 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
kegiatan tanpa memiliki izin

19
lingkungan
Memberikan informasi 113 - 1 tahun - 1 miliar
palsu,
menyesatkan,menghilangkan
informasi, atau memberikan
keterangan yang tidak benar
yang diperlukan dalam
kaitanya pengawasan dan
penegakan hukum yang
berkaiatan dengan
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup
Penanggung jawab usaha/ 114 - 1 tahun - 1 milar
kegiata tidak melaksanakan
perintah paksaan pemerintah
Setiap orang yang dengan 115 - 1 tahun - 500 juta
sengaja mencegah,
menghalang-halangi, atau
menggalkan pelaksanaan
tugas pejabat pengawas LH
dan atau PPNS

Table.7 Sanksi pidana untuk pelanggaran ketentuan dalam UU NO.32 Tahun 2009 untuk
konsulatan dan pemerintah
Unsur tindak pidana Pasal pidana Denda (rupiah)
yang minimum maximum minimum maximum
dilanggar
Menyusun AMDAL tanpa 110 3 tahun 3 miliar
memiliki sertifikat kompetensi
penyusun AMDAL

20
Pejabat menerbitkan izin 111 ayat 3 tahun 3 miliar
lingkungan tanpa di lengkapi (1)
AMDAL atau UKL-UPL
Pejabat menerbikan izin usaha 111 ayat 3 tahun 3 miliar
tanpa dilengkapi izin (2)
lingkungan
Pejabat yang berwenang dengan 112 1 tahun 500 juta
sengaja tidak melakukan
pengawasan terhadap ketaatan
penganggung jawab usaha atau
kegiatan terhadap PUU dan izin
lingkungan sehingga
mengakibatkan terjadinya
pencemaran atau kerusakan
lingkungan yang
mengakibatkan hilangnya
nyawa manusia

Berdasarkan uraian kegiatan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara ditemukan
masih terdapat pelaku kegiatan atau usaha yang melanggar peraturan lingkungan, karena
kurangnya pemahaman terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Oleh karna itu
BLH telah menjalankan salah satu tugas dan fungsi dari Badan Lingkungan Hidup yaitu
melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan cara melakukan penaatan
terhadap pelaku usaha/kegiatan yang melakukan pelanggaran hukum lingkungan, yang
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan, kerusakan lingkungan, atau sampai
menyebabkan timbulnya masalah kesehatan yang dapat berdampak pada kematian.

21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan :
1. Kegiatan magang dilaksanakan selama 2 minggu 4 hari terhitung sejak tanggal 6 Juli
sampai 25 Juli 2015, yang berlokasi di Kantor Badan Lingkungan Hidup.
2. Hasil dari observasi lapangan yaitu di kantor penglolaan kawasan Pesisir Bahu Mall
didapati tidak mau menunjukan dokumen ANDAL pada petugas PPNS pengawas LH dan
Pihak kepolisian
3. Badan Lingkungan Hidup Prov Sulut telah melaksanakan tugas perilindungan dan
pengelolaan lingkungan denga penaatan peraturan lingkungan kepada pihak-pihak pelaku
usaha/kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan.

5.2 Saran
1. Lebih meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan tugas
2. Perlu ditingkatkan lagi pengawasan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup terhadap pelaku
usaha/kegiatan yang bersangkutan dengan lingkungan agar tidak terjadi pencemaran dan
perusakan lingkungan.
3. Memberikan pembinaan kepada semua pelaku usaha/kegiatan yang berhubungan dengan
lingkungan.
4. Perlu memberikan sanksi yang tegas terhadap para pelaku usaha yang tidak taat pada
peraturan dan menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

22
DAFTAR PUSTAKA

UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup


Pergub No. 66 tahun 2008
Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
blh.sulutprov.go.id/
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara. 2014. Laporan penyelenggaraan
pemerintah daerah
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara. 2014. Laporan pelaksanaan
program/kegiatan bidang penataan lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. 2015. Panduan Magang. FKM
Unsrat. Manado.

23

Anda mungkin juga menyukai