Anda di halaman 1dari 2
PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKSI No. Dokumen |: SPO/MJ/VIVBPG/17/2015, ~~ No.Revisi fro SPO ‘Tanggal Terbit |: 18 Mei 2015 Halaman 1 dari 3 PEMERINTAH KOTA dag. Anbarwati YOGYAKARTA 00 ‘NIP.196612212006042001 Pengertian | Syok Anafilaksi adalah salah satu manifestasi reaksi antara antibodi dan alergennya yang menimbulkan penyakit alergi yang berat dengan gejala-gejala sebagai berikut = Gejala Prodromal merupakan gejala dini gangguan kardiovaskuler atau pulmoner atau gastrointestinal atau kulit, berupa : perasaan tidak enak, lemah, gatal di hidung dan palatum, bersin, kuping berdengung, dada rasa tertekan, = Gejala Kardiovaskuler, berupa takikardi, palpitasi dan hipotensi. - Gejala Pulmoner berupa rhinitis, bersin, gatal hidung dan palatum. Hal tersebut dapat diikutispasme bronkus yang berat dengan/atau tanpa batuk, edema larings yang menimbulkan sesak, anoksia dan apnoe. = Gejala Gastrointestinal berupa nausea, muntah, sakit perut dan diare, - Gejala Kult berupa rasa gatal, artikaria dan angioedemia Di samping gejala-gejala tadi, kadang-kadang pasien ngompol atau langsung syok. Diagnosis reaksi anafilatik mudah ditegakkan bila jelas adanya hubungan antara masuknya alergen dan gejala Penatalaksanaan syok anafilaksi adalah tindakan untuk mengatasi syok anafilaksi. Tujuan ‘Sebagai_acuan Kerja melakukan tindakan pertolongan periama unfuk pasien dengan syok anafilaksi di puskesmas Kebijakan | Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mantrijeron No. 017.G Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan BP Gigi Referensi | I. Standar Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia, Depkes RI. Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi tahun 1992 2. Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) tahun 1999. 3. Bliastam M., dkk, 1998, Penuntun Kedaruratan Medis, EGC, Jakarta. 4, Masykur Rahmat., 2005, Makalah Tatalaksana Syok Anafilaksi Pada Perawatan Gigi di Puskesmas Prosedur 1. Petugas membaringkan pasien dengan kaki Icbih tinggi dari kepala 2, Petugas memberikan O> dengan kecepatan aliran 2-4 liter/menit 3. Petugas memberikan 0,25 ce adrenalin dalam larutan 1 ; 1000 subkutan (s.c) yang dapat diulang setiap 15 menit menurut beratnya gejala 4, Petugas memberikan injeksi dexametason 50 mg iv/im, 5. Petugas memberikan diphenhydramin 1-2 mg/kg/BB im, PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKSI No. Dokumen |: SPO/MJ/VIVBPG/17/2015 No. Revisi 0 SPO Tanggal Terbit |: 18 Mei 2015 Halaman 2dari 3 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA dig. Ambarwatt Triwinahyu NIP.196612212006042001 6. Petugas mengawasi perkembangan gejala prodromal dan tekanan darah sesering mungkin, saluran nafas, nadi dan kesadaran selama minimal 30 menit, 7. Petugas melakukan observasi selama 5-10 menit jika tekanan darah sistolik telah mencapai 90-100 mm Hg (dan penyuntikan ulang adrenalin tidak perlu dilakukan terlalu cepat, tetapi ‘melihat hasil observasi dulu). 8, Petugas mengulang injeksi adrenalin/epineprin 0,25-0,40 ml im/se jika tekanan darah sistolik kurang dari 90 mm Hg. 9. Petugas memeriksa kembali tekanan darah setelah 10-15 menit kemudian, 10, Petugas mengobservasi pasien jika tekanan darah sistolik > 90 mm Hg. 11, Petugas merujuk ke RS, jika tekanan darah sistolik <90 mm Hg Unit Terkait BP Gigi Rekaman historis perubahan No Isi perubahan Tel. Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai