Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 2 : KASUS EMERGENSI DI PUSKESMAS

Puskesmas A yang terletak di pinggir jalan raya terlihat sangat sibuk pagi ini. Di samping
pasien poliklinik yang ramai, ada dua orang pasien “emergensi” yang masuk bersamaan.
Pasien pertama, kecelakaan lalu lintas, diantar oleh polisi dengan luka robek pada tungkai bawah
kanan, akibat motor yang dikendarainya bertabrakan dengan angkot. Pada pemeriksaan didapatkan
luka robek di crusis dextra, 5x4x3 cm, dan ada krepitasi. Dokter mendiagnosis fraktur terbuka crusis
dextra dan segera mempersiapkan rujukan. Setelah memasang spalk dokter segera merujuk pasien
ke RS dan mengambil permintaan visum et repertum dari polisi untuk diisi.
Pasien kedua seorang wanita 40 tahun, diantar oleh keluarganya dengan keluhan mencret
sejak dua hari sebelumnya lebih dari 20 x/ hari, disertai munta-muntah. Pada pemeriksaan dokter
mendapatkan, mata cekung, tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 115x /menit, halus, dan turgor jelek.
Dokter mendiagnosis sebagai GEA dengan syok, dan segera menghitung jumlah cairan yang akan
diberikan. Setelah memberikan infus Ringer laktat, pasien segera dirawat di Puskesmas. Dokter
merencanakan akan memberikan penyuluhan kesehatan di desa pasien, supaya kasus ini tidak
menjadi wabah.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kedua kasus di atas?

TERMINOLOGI ;
1. FRAKTUR—diskontinuitas (ketidaksinambungan)jaringan tulang atau tulang rawan akibat
trauma.
2. KREPITASI-- adalah suara-suara yang dihasilkan oleh gesekan-gesekan dari segmen-segmen
tulang
3. SPALK-- Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat
tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah
tidak bergerak (immobilisasi)
4. VISUM ET REPERTUM-- adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter dalam
ilmu kedokteran forensik (Lihat: Patologi forensik) atas permintaan penyidik yang
berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia,
baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan
keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan hukum
5. GEA -- /Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan ("-itis")
pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung("gastro"-) dan usus kecil ("entero"-),
yang ditandai gejala diare dengan atau tanpa muntah (muntah berak)

RUMUSAN MASALAH
1. Pasien kecelakaan lalu lintas, diantar oleh polisi dengan luka robek pada tungkai bawah
kanan, akibat motor yang dikendarainya bertabrakan dengan angkot (apa perlunya dokter
mengetahui mekanisme trauma?)
Mekanisme trauma diperlukan untuk megetahui bagaimana posisi pasien saat jatuh, pasien
jatuh ,terputar, tertumbuk, berapa kuatnya trauma,berapa kecepatan hantaman
kecelakaannya dll
2. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan ?(didapatkan luka robek di crusis dextra, 5x4x3 cm,
dan ada krepitasi)
3. Bagaimana Dokter mendiagnosis fraktur terbuka crusis dextra?
Diagnosa fraktur—anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan lokal,pemeriksaan penunjang.
--diagnosis fraktur terbuka crusis dextra—mungkin dapat terlihat langsung saat pasien
datang, dimana setelah pemeriksaan didapatkan luka robek di crusis dextra, 5x4x3 cm, dan
ada krepitasi.
4. Mengapa dokter memasang spalk dan segera merujuk pasien ke RS ?
Pemasangan spalk digunakan untuk mencegah ;
a. Pergerakan fragmen fraktur—makin bergerak bisa merusak jaringan sekitar
b. Spasme otot—bisa menjepit saraf—makin nyeri
c. Udema yang progresif
Segera merujuk – karena fraktur terbuka termasuk emergency orthopedi – jika tidak
ditolong segera bisa menyebabkan kematian karena berpotensi terjadi syok dan sepsis--- jadi
harus segera dirujuk ke fasilitas yang lengkap agar bisa dilakukan tindakan segera.
5. Mengapa dokter mengambil permintaan visum et repertum dari polisi untuk diisi?
 Karena merupakan kasus kecelakaan dan polisi perlu keterangan visum mengenai
keadaan pasien untuk digunakan sebagai bukti hukum.
6. Mengapa seorang wanita 40 tahun, diantar oleh keluarganya dengan keluhan mencret sejak
dua hari sebelumnya lebih dari 20 x/ hari, disertai munta-muntah?
 Diare dan muntah2—gastroenteritis
 B. ETIOLOGI
a. Faktor infeksi
• Infeksi bakteri : Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigelia Compylobacter, Yersina,
Aeromonas, dan sebagainya.
• Infeksi virus : Eterovirus (virus ECHO, Coxsackie Poliofelitis), Adenovirus, Rotavirus,
Astrovirus, dan lain-lain.
• Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Triguris, Oxyyuris, Strongyloides), protozoa
(Entamoeba Hstolitica, Glardialambia, Trichomonas Hominis).
b. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat, lemak, atau protein.
c. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, dan alergi terhadap makanan.
d. Factor psikologis
Rasa takut dan cemas.
e. Imunodefisiensi
Dapat mengakibatkan terjadinya pertumbuhan bakteri.
f. Infeksi terhadap organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang tenggorokan.

C. PATOFISIOLOGI
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya Gastroenteritis :
1. Dehidrasi
Disebabkan karena makanan terkontaminasi dengan mikroorganisme dan ikut masuk ke
dalam saluran pencernaan sehingga menyebabkan iritasi pada mukosa lambung
sehingga makanan tidak dapat diabsorbsi dan keluar melalui kolon yang berbentuk cair.
2. Gangguan keseimbangan asam-basa
Hal ini terjadi karena :
a. kehilangan Na-bikarbonat bersama tinja
b. adanya ketosis kelaparan
c. terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anoksia jaringan
d. produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan
oleh ginjal
e. pemindahan ion Na dari cairan ekstra seluler ke dalam cairan intra seluler
3. Hipoglikemia
Adalah kekurangan glikogen dalam tubuh yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel dan
penurunan konsentrasi glukosa serum, insulin, dan hormon pertumbuhan. Gejalanya
antara lain : lemas, apatis, peka rangsang, tremor, berkeringat, pucat, syok, dan kejang
sampai lama.
4. Gangguan gizi
Disebabkan karena :
a. makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah yang
bertambah berat
b. walaupun susu diteruskan sering diberikan dengan pengenceran dan susu encer
diberikan terlalu lama
c. makanan yang diberikan tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena
hiperperistaltik
5. Gangguan sirkulasi
Gangguan sirkulasi darah berupa syok hipovilemik akibat perfusi jaringan berkurang dan
terjadi hipoksia, asidisis bertambah berat dan mengakibatkan perdarahan dalam otak.

7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan dokter?


-mata cekung—tanda dehidrasi
-tekanan darah 90/60 mmHg – penurunan
- Nadi 115x /menit, halus-- mengalami peningkatan. Nilai normal frekuensi denyut nadi yaitu
60-100x/menit.
-turgor jelek—tanda dehidrasi

 KLASIFIKASI DEHIDRASI MENURUT SKOR MAURICE KING

Bagian tubuh yang 0 1 2


diperiksa
Keadaan Umum Sehat Gelisah, cengeng, Mengigau, koma,
apatis, ngantuk syok
Turgor Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Ubun-Ubun Besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering dan sianosis
Denyut Nadi/menit <120x/menit 120-140/menit >140x/menit

 Jika mendapat nilai 0-2 : Dehidrasi ringan


 Jika mendapat nilai 3-6 : Dehidrasi Sedang
 Jika mendapat nilai 7-12 : Dehidrasi berat

Tingkat Dehidrasi Gastroenteritis:


a. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang
elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.
b. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara
serak, presyok nadi cepat dan dalam.
c. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda
dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai
sianosis.

8. Mengapa dokter mendiagnosis sebagai GEA dengan syok, dan segera menghitung jumlah
cairan yang akan diberikan? Bagaimana cara menghitung jumlah cairan?
.

9. Mengapa setelah memberikan infus Ringer laktat, pasien segera dirawat di Puskesmas.
Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya :
 Kristaloid
Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume
expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna
pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam
fisiologis.
 Koloid
Ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar
dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya
hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya
adalah albumin dan steroid.
Cairan elektrolit (kristaloid) :
Sesuai dengan penggunaannya dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu
untuk pemeliharaan, pengganti dan tujuan khusus.
 Cairan pemeliharaan (rumatan) :
Tujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh lewat urin, feses, paru
dan keringat. Jumlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur,
yaitu:
o Dewasa : 1,5 – 2 ml/kg/jam
o Anak-anak : 2 – 4 ml/kg/jam
o Bayi : 4 – 6 ml/kg/jam
o Orok (neonatus) : 3 ml/kg/jam
Mengingat cairan yang hilang dengan cara ini sedikit sekali mengandung
elektrolit, maka sebagai cairan pengganti adalah hipotonik, dengan perhatian
khusus untuk natrium.
Cairan kristaloid untuk pemeliharaan misalnya dekstrosa 5% dalam NaCl
0,45% (D5NaCl 0,45) sediaan cairan pemeliharaan (rumatan)
 Cairan pengganti :
Tujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh yang disebabkan
oleh sekuestrasi atau proses patologi yang lain (misalnya fistula, efusi pleura,
asites drainase lambung dsb).
Sebagai cairan pengganti untuk tujuan ini digunakan cairan isotonis, dengan
perhatian khusus untuk konsentrasi natrium, misalnya dekstrose 5 % dalam
ringer laktat (D5RL), NaCl 0,9 %, D5 NaCl sediaan cairan pengganti
 Cairan untuk tujuan khusus (koreksi):
Yang dimaksud adalah cairan kristaloid yang digunakan khusus, misalnya
natrium bikarbonat 7,5 %, NaCl 3 %, dll.
Sediaan Cairan Koreksi Cairan non elektrolit :
10. Contoh dekstrose 5 %, 10 %, digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dan kalori, dapat
juga digunakan sebagai cairan pemeliharaanMengapa dokter merencanakan akan
memberikan penyuluhan kesehatan di desa pasien, supaya kasus ini tidak menjadi wabah?
Gastroenteritis adalah infeksi pada lambung dan usus yang disebabkan oleh beberapa jenis
virus dan bakteri.
Penularan diare akut karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari penderita diare
atau melalui makanan/minuman yang terkontaminasi bakteri patogen yang berasal dari tinja
manusia/hewan atau bahan muntahan penderita. Penularan dapat juga berupatransmisi dari
manusia ke manusia melalui udara (droplet infection) misalnya: rota virus,atau melalui
aktivitas seksual kontak oral-genital atau oral-anal.

Gastroenteritis bisa menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah
terinfeksi atau melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus. Infeksi ini
mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup, seperti di dalam ruang kelas,
tempat perawatan anak, atau ruang perawatan umum.

11. Mengapa 2 kasus tersebut termasuk pasien emergensi?


Kriteria pasien pasien gawat darurat:
a. Nyeri dada
b. Perdarahan yang tidak dapat dihentikan
c. Nyeri yang tidak tertahankan
d. Batuk darah/muntah darah
e. Sesak napas/kesulitan bernapas
f. Pusing yang disertai adanya kelemahan otot/penglihatan kabur
g. Diare/muntah yang hebat
h. Penurunan kesadaran yang tiba-tiba
i. Korban

Anda mungkin juga menyukai