I. PENDAHULUAN
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang system
kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk
memperlambat perkembangan penyakit. Dengan diagnosis HIV sedini mungkin dan
penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di
368 dari 497 kabupaten/kota provinsi. Indonesia sudah menjadi Negara urutan ke 5 Asia
paling beresiko HIV-AIDS sehingga tidak bisa dihindari lagi untuk menerapkan kesepakatan
tingkat internasional yang diikuti kebijakan nasional. Tes HIV merupakan pintu masuk yang
terpenting padalayanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan. Menurut
UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari
jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Faktor penyebab
dan penyebaran virus HIV/AIDS yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan
bergantian jarum suntik saat mengunakan narkotika, transfuse darah/produk darah dan ibu
hamil ke bayinya saat melahirkan.
III. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil yaitu mendeteksi dan
antisipasi dini kelainan kehamilan serta kelainan janin dan mempersiapkan ibu hamil
dapat bersalin dengan selamat dan memperoleh bayi yang sehat.
V. SASARAN
Sasaran adalah semua ibu hamil di 4 (Empat) Kelurahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Mayau.
VI. SUMBER DANA
Biaya yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Kota Ternate Tahun 2018.
IX. PENUTUP
Demikianlah kegiatan ini dibuat dalam bentuk laporan hasil pelaksanaan kegiatan
screening HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Mayau, untuk selanjutnya dijadikan
sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan screening pada kali berikutnya.
Sesuai dengan surat tugas nomor 445/70/BOK/V/2018 Tanggal 14 – 17 Mei 2018, tujuan
perjalanan dinas untuk melakukan kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil dilaporkan hasil
kegiatan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang system
kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk
memperlambat perkembangan penyakit. Dengan diagnosis HIV sedini mungkin dan
penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di
368 dari 497 kabupaten/kota provinsi. Indonesia sudah menjadi Negara urutan ke 5 Asia
paling beresiko HIV-AIDS sehingga tidak bisa dihindari lagi untuk menerapkan kesepakatan
tingkat internasional yang diikuti kebijakan nasional. Tes HIV merupakan pintu masuk yang
terpenting padalayanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan. Menurut
UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari
jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Faktor penyebab
dan penyebaran virus HIV/AIDS yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan
bergantian jarum suntik saat mengunakan narkotika, transfuse darah/produk darah dan ibu
hamil ke bayinya saat melahirkan.
III. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil yaitu mendeteksi dan
antisipasi dini kelainan kehamilan serta kelainan janin dan mempersiapkan ibu hamil dapat
bersalin dengan selamat dan memperoleh bayi yang sehat.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah diuraikan pada laporan ini, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa kegiatan screening HIV/AIDS ini bisa berjalan dengan baik, tampa
kendala dan semua ibu hamil di 4 (Empat) Kelurahan wilaya kerja Puskesmas Mayau pun
dapat di screening HIV/AIDS dengan hasil yang di dapat yaitu Non Reaktif. Kegiatan ini akan
berkesinambungan setiap 6 (enam) bulan sekali, dengan adanya kegiatan screening ini
lebih meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS, sehingga ibu hamil bisa
menjalani pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit berbahaya.
X. PENUTUP
Dengan demikian diharapkan kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan informasi
serta pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak, dan mendorong ibu hamil secara
sukarela melakukan pemeriksaan tes HIV sehingga dapat menurunnya jumlah bayi/anak
terinfeksi dari ibu HIV positif. Sedangkan untuk Puskesmas diharapkan dapat menjadi
sumber data dan sebagai informasi awal yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi bagi
program penatalaksanaan HIV/AIDS di Puskesmas.
XI. PENDAHULUAN
HIV adalahsingkatandariHuman Immunodeficiency Virus.Virus inimenyerang system
kekebalantubuhdanmelemahkankemampuantubuhuntukmelawaninfeksidanpenyakit.HIV
belumbisadisembuhkan, tapiadapengobatan yang
bisadigunakanuntukmemperlambatperkembanganpenyakit.Dengan diagnosis HIV
dinidanpenanganan yang efektif, pengidap HIV tidakakanberubahmenjadi AIDS. AIDS adalah
stadium akhirdariinfeksi virus HIV.Padatahapini,
kemampuantubuhuntukmelawaninfeksisudahhilangsepenuhnya.
Di Indonesia, sejakpertama kali ditemukannyainfeksi HIV padatahun 1987 HIV tersebar di
368 dari 497 kabupaten/kotaprovinsi. Indonesia sudahmenjadi Negara urutanke 5 Asia
paling beresiko HIV-AIDS
sehinggatidakbisadihindarilagiuntukmenerapkankesepakatantingkatinternasional yang
diikutikebijakannasional. Tes HIV merupakanpintumasuk yang
terpentingpadalayananpencegahan, perawatan,
dukungandanpengobatan.MenurutUNAIDS, di Indonesia adasekitar 690 ribu orang
pengidap HIV sampaitahun 2015. Dari jumlahtersebut, setengahpersennyaberusiaantara 15
hingga 49 tahun.Vaktorpenyebabdanpenyebaran virus HIV/AIDS yaitumelaluihubunganseks
yang tidakamandanbergantianjarumsuntiksaatmengunakannarkotika,
transfusidarah/produkdarah, danibuhamilkebayinyasaatmelahirkan.
XIII. TUJUAN
Tujuanpelaksanaankegiatan Screening HIV/AIDS
padaibuhamilyaitumendeteksidanantisipasidinikelainankehamilansertakelainanjanindanm
empersiapkanibuhamildapatbersalindenganselamatdanmemperolehbayi yang sehat.
XIX. KESIMPULAN
Berdasarkanhasilkegiatan yang telahdiuraikanpadalaporanini,
makadapatdiambilkesimpulanbahwakegiatan screening HIV/AIDS
inibisaberjalandenganbaik, tampakendaladansemuaibuhamil di 4 (Empat)
Kelurahanwilayakerjapuskesmasmayaupun dapat di screening HIV/AIDS denganhasil
yang di dapatyaitu Non Reaktif. Kegiataniniakanterusberlanjutsetiap 6
(enam)bulansekali, Biarlahdenganadanyakegiatan screening
inilebihmeningkatkanpengetahuanibuhamiltentang HIV/AIDS,
sehinggaibuhamilbisamenjalanipolahidupsehat agar
terhindardaripenyakitberbahaya
XX. PENUTUP
Dengandemikiandiharapkankegiataninidapatmenambahpengetahuandaninformasise
rtapencegahanpenularan HIV/AIDS dariibukeanak,
danmendorongibuhamilsecarasukarelamelakukanpemeriksaantes HIV
sehinggadapatmenurunnyajumlahbayi/anakterinfeksidariibu HIV positif.
SedangkanuntukPuskesmasdiharapkandapatmenjadisumber data
dansebagaiinformasiawal yang dapatdigunakanuntukbahanevaluasibagi program
penatalaksanaanHIV/AIDSdi Puskesmas.