Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

PELAKSANAAN KEGIATAN SCREENING HIV/AIDS PADA IBU HAMIL


PUSKESMAS MAYAU
BULAN MEI TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang system
kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk
memperlambat perkembangan penyakit. Dengan diagnosis HIV sedini mungkin dan
penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di
368 dari 497 kabupaten/kota provinsi. Indonesia sudah menjadi Negara urutan ke 5 Asia
paling beresiko HIV-AIDS sehingga tidak bisa dihindari lagi untuk menerapkan kesepakatan
tingkat internasional yang diikuti kebijakan nasional. Tes HIV merupakan pintu masuk yang
terpenting padalayanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan. Menurut
UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari
jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Faktor penyebab
dan penyebaran virus HIV/AIDS yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan
bergantian jarum suntik saat mengunakan narkotika, transfuse darah/produk darah dan ibu
hamil ke bayinya saat melahirkan.

II. DASAR PEMIKIRAN/LANDASAN HUKUM


Landasan hukum pelaksanaan kegiatan screening HIV-AIDS adalah :
- Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
- Undang-undang No. 4 Tahun 1984 tentang Penyakit Menular.
- Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular.
- Permenkes No. 97 Tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa
hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelengaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
- Permenkes No. 51 Tahun 2013 tentang pedoman pencegahan HIV dari ibu ke anak.

III. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil yaitu mendeteksi dan
antisipasi dini kelainan kehamilan serta kelainan janin dan mempersiapkan ibu hamil
dapat bersalin dengan selamat dan memperoleh bayi yang sehat.

IV. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil dilaksanakan sebanyak 2 (kali) atau setiap 6
(enam) bulan sekali dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

V. SASARAN
Sasaran adalah semua ibu hamil di 4 (Empat) Kelurahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Mayau.
VI. SUMBER DANA
Biaya yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Kota Ternate Tahun 2018.

VII. HASIL KEGIATAN


Memuat seluruh hasil kegiatan yang telah dilaksanakan beserta dokumentasi hasil
kegiatannya.

VIII. URAIAN HASIL KEGIATAN


Menguraikan hasil kegiatan yang disajikan dalam laporan ini, juga kendala/masalah apa
yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan untuk selanjutnya menemukan rencana
tindak lanjut dari kendala/masalah yang ada.

IX. PENUTUP
Demikianlah kegiatan ini dibuat dalam bentuk laporan hasil pelaksanaan kegiatan
screening HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Mayau, untuk selanjutnya dijadikan
sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan screening pada kali berikutnya.

Mengetahui , Mayau, 17 Mei 2018


Kepala Puskesmas Mayau Pelaksana,

Yulianus Belian Ali, SKM Defi S. Balak, Amd. Keb


NIP. 197407251995051001 NPTT. 2015284
LAPORAN HASIL KEGIATAN SCREENING HIV/AIDS PADA BUMIL
PUSKESMAS MAYAU BULAN MEI 2018

Sesuai dengan surat tugas nomor 445/70/BOK/V/2018 Tanggal 14 – 17 Mei 2018, tujuan
perjalanan dinas untuk melakukan kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil dilaporkan hasil
kegiatan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang system
kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk
memperlambat perkembangan penyakit. Dengan diagnosis HIV sedini mungkin dan
penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di
368 dari 497 kabupaten/kota provinsi. Indonesia sudah menjadi Negara urutan ke 5 Asia
paling beresiko HIV-AIDS sehingga tidak bisa dihindari lagi untuk menerapkan kesepakatan
tingkat internasional yang diikuti kebijakan nasional. Tes HIV merupakan pintu masuk yang
terpenting padalayanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan. Menurut
UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari
jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Faktor penyebab
dan penyebaran virus HIV/AIDS yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan
bergantian jarum suntik saat mengunakan narkotika, transfuse darah/produk darah dan ibu
hamil ke bayinya saat melahirkan.

II. DASAR PEMIKIRAN/LANDASAN HUKUM


Landasan hukum pelaksanaan kegiatan screening HIV-AIDS adalah :
- Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
- Undang-undang No. 4 Tahun 1984 tentang Penyakit Menular.
- Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular.
- Permenkes No. 97 Tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa
hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelengaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
- Permenkes No. 51 Tahun 2013 tentang pedoman pencegahan HIV dari ibu ke anak.

III. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil yaitu mendeteksi dan
antisipasi dini kelainan kehamilan serta kelainan janin dan mempersiapkan ibu hamil dapat
bersalin dengan selamat dan memperoleh bayi yang sehat.

IV. WAKTU DAN LOKASI


Kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil dilaksanakan di 4 (empat) Kelurahan, waktu
pelaksanaannya yaitu tanggal 14-17 Mei 2018.
V. SASARAN
Sasaran adalah semua ibu hamil yang berada di 4 (empat) Kelurahan pada wilayah kerja
Puskesmas Mayau.

VI. SUMBER DANA


Biaya yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Kota
Ternate Tahun 2018 sebesar 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah).

VII. HASIL KEGIATAAN


Hasil kegiatan ini disajikan dalam bentuk tabel dan dokumentasi yang terlampir pada
laporan ini.

VIII. URAIAN HASIL KEGIATAN


Kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil merupakan pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan terhadap ibu hamil, untuk dapat menjaga kehamilannya dengan tujuan
mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan selamat dan memperoleh bayi yang
sehat, deteksi dan antisipasi dini kelainan kehamilan serta deteksi dan antisipasi dini
kelainan janin.
Screening HIV/AIDS yang dianjurkan atau ditawarkan oleh tenaga kesehatan pada ibu
hamil adalah untuk menemukan diagnosis HIV secara lebih dini dan memfasilitasi ibu hamil
untuk mendapatkan pengobatan lebih dini pula. Karena semakin dini diketahui status HIV
positif memaksimalkan kesempatan menjangkau pengobatan, maka akan sangat
mengurangi kejadian penyakit terkait HIV dan menjaukan diri dari kematian, serta dapat
mencegah terjadinya penularan dari ibu kebayinya. Oleh sebab itu satu-satunya cara untuk
mengetahuinya HIV adalah dengan melakukan tes HIV pada Ibu hamil, dengan tes ini akan
diketahui hasil diagnosis HIV, sebelum melakukan tes konseling diberikan terlebih dahulu,
tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibody terhadap HIV
didalam sampel darah. Kegiatan screening HIV/AIDS pada ibu hamil ini dilakukan di 4
Kelurahan dimulai dari tanggal 14 sampai dengan tanggal 17 dan tempat pelaksanaannya
dimasing-masing rumah ibu hamil. Screening HIV/AIDS dimulai dari Kelurahan Bido jumlah
bumil yang di screening 1 (Satu) bumil, Kelurahan Mayau terdapat 3 (tiga) bumil, Kelurahan
Perum Bersatu 2 (dua) bumil dan Kelurahan Lelewi 2 (Dua) bumil. Setelah petugas
melakukan screening terhadap 8 (delapan) orang ibu hamil di 4 (Empat) Kelurahan wilayah
kerja puskesmas mayau didapatkan hasil pemeriksaan Negatif (-).
Selama kegiatan berlangsung sejauh ini petugas belum menemukan kendala dalam
melaksanakan kegiatan screening tersebut.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah diuraikan pada laporan ini, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa kegiatan screening HIV/AIDS ini bisa berjalan dengan baik, tampa
kendala dan semua ibu hamil di 4 (Empat) Kelurahan wilaya kerja Puskesmas Mayau pun
dapat di screening HIV/AIDS dengan hasil yang di dapat yaitu Non Reaktif. Kegiatan ini akan
berkesinambungan setiap 6 (enam) bulan sekali, dengan adanya kegiatan screening ini
lebih meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS, sehingga ibu hamil bisa
menjalani pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit berbahaya.
X. PENUTUP
Dengan demikian diharapkan kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan informasi
serta pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak, dan mendorong ibu hamil secara
sukarela melakukan pemeriksaan tes HIV sehingga dapat menurunnya jumlah bayi/anak
terinfeksi dari ibu HIV positif. Sedangkan untuk Puskesmas diharapkan dapat menjadi
sumber data dan sebagai informasi awal yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi bagi
program penatalaksanaan HIV/AIDS di Puskesmas.

Mengetahui , Mayau, 17 Mei 2018


Kepala Puskesmas Mayau Pelaksana,

Yulianus Belian Ali, SKM Defi S. Balak, Amd. Keb


NIP. 197407251995051001 NPTT. 2015284
LAPORAN HASIL KEGIATAN SCREENING HIV/AIDS PADA BUMIL
DI PUSKESMAS MAYAUBULAN MEI 2017

SesuaidengansurattugasNomor 445/70/BOK/V/2018 Tanggal 14,15,16,17Mei2018,


tujuanperjalanandinasuntukmelakukankegiatan Screening
HIV/AIDSpadaibuhamildilaporkanhasilkegiatansebagaiberikut :

XI. PENDAHULUAN
HIV adalahsingkatandariHuman Immunodeficiency Virus.Virus inimenyerang system
kekebalantubuhdanmelemahkankemampuantubuhuntukmelawaninfeksidanpenyakit.HIV
belumbisadisembuhkan, tapiadapengobatan yang
bisadigunakanuntukmemperlambatperkembanganpenyakit.Dengan diagnosis HIV
dinidanpenanganan yang efektif, pengidap HIV tidakakanberubahmenjadi AIDS. AIDS adalah
stadium akhirdariinfeksi virus HIV.Padatahapini,
kemampuantubuhuntukmelawaninfeksisudahhilangsepenuhnya.
Di Indonesia, sejakpertama kali ditemukannyainfeksi HIV padatahun 1987 HIV tersebar di
368 dari 497 kabupaten/kotaprovinsi. Indonesia sudahmenjadi Negara urutanke 5 Asia
paling beresiko HIV-AIDS
sehinggatidakbisadihindarilagiuntukmenerapkankesepakatantingkatinternasional yang
diikutikebijakannasional. Tes HIV merupakanpintumasuk yang
terpentingpadalayananpencegahan, perawatan,
dukungandanpengobatan.MenurutUNAIDS, di Indonesia adasekitar 690 ribu orang
pengidap HIV sampaitahun 2015. Dari jumlahtersebut, setengahpersennyaberusiaantara 15
hingga 49 tahun.Vaktorpenyebabdanpenyebaran virus HIV/AIDS yaitumelaluihubunganseks
yang tidakamandanbergantianjarumsuntiksaatmengunakannarkotika,
transfusidarah/produkdarah, danibuhamilkebayinyasaatmelahirkan.

XII. DASAR PEMIKIRAN/LANDASAN HUKUM


Landasanhukumpelaksanaankegiatanskrining HIV-AIDSadalah :
- Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.
- Undang-undang No. 4 Tahun 1984 tentangPenyakitMenular.
- PeraturanPemerintah No. 40 Tahun 1991
tentangPenanggulanganWabahPenyakitMenular.
- Permenkes No. 97 Tahun 2014 tentangpelayanankesehatanmasasebelumhamil,
masahamil, persalinandanmasasesudahmelahirkan,
penyelengaraanpelayanankontrasepsi, sertapelayanankesehatanseksual
- Permenkes No. 51 Tahun 2013 tentangpedomanpencegahan HIV dariibukeanak

XIII. TUJUAN
Tujuanpelaksanaankegiatan Screening HIV/AIDS
padaibuhamilyaitumendeteksidanantisipasidinikelainankehamilansertakelainanjanindanm
empersiapkanibuhamildapatbersalindenganselamatdanmemperolehbayi yang sehat.

XIV. WAKTU DAN LOKASI


Pelaksanaankegiatan Screening HIV/AIDSpadaibuhamilyaitu di 4 (empat) Kelurahan yang
pelaksanaannyapadatanggal 14-17 Mei 2018.
XV. SASARAN
Sasaranadalahsemuaibuhamil yang adadi 4 (empat)
kelurahanwilayahkerjaPuskesmasMayau.

XVI. SUMBER DANA


Biaya yang digunakandalampelaksanaankegiataninibersumberdaridana BOK Kota Ternate
Tahun 2018sebesar 400.000,- (EmpatRatusRibu Rupiah).

XVII. HASIL KEGIATAAN


Hasilkegiatanini di sajikandalambentuktabeldandokumentasi yang
terlampirpadalaporanini.

XVIII. URAIAN HASIL KEGIATAN


Kegiatan screening HIV/AIDS padaibuhamilmerupakanpelayanan yang
diberikanolehtenagakesehatanterhadapibuhamil,
untukdapatmenjagakehamilannyadengantujuanmempersiapkanibuhamil agar
dapatbersalindenganselamatdanmemperolehbayi yang sehat,
deteksidanantisipasidinikelainankehamilansertadeteksidanantisipasidinikelainanjanin.
Screening HIV/AIDS yang
dianjurkanatauditawarkanolehtenagakesehatanpadaibuhamiladalahuntukmenemukan
diagnosis HIV
secaralebihdinidanmemfasilitasiibuhamiluntukmendapatkanpengobatanlebihdini
pula.Karenasemakindinidiketahui status HIV
positifmemaksimalkankesempatanmenjangkaupengobatan,
makaakansangatmengurangikejadianpenyakitterkait HIV danmenjaukandiridarikematian,
sertadapatmencegahterjadinyapenularandariibukebayinya.
Olehsebabitusatu-satunyacarauntukmengetahuinya HIV adalahdenganmelakukantes HIV
padaIbuhamil, dengantesiniakandiketahuihasil diagnosis HIV,
sebelummelakukanteskonselingdiberikanterlebihdahulu, tes HIV
biasanyaberupatesdarahuntukmemastikanadanyaantiboditerhadap HIV
didalamsampeldarah. Kegiatan screening HIV/AIDS padaibuhamilini di lakukan di 4
kelurahandimulaidaritanggal 14 sampaidengantanggal 17
dantempatpelaksanaannyadimasing-masingrumahibuhamil. Screening HIV/AIDS
dimulaidarikelurahanBidojumlahbumil yang discreening 1 (Satu) bumil,
kelurahanmayauterdapat 3 (tiga) bumil, kelurahanperumbersatu2 (dua)
bumildankelurahanLelewi 2 (Dua) bumil.Setelahpetugasmelakukan Screening terhadap 8
(delapan) orang ibuhamil di 4 (Empat)
kelurahanwilayahkerjapuskesmasmayaudidapatkanhasilpemeriksaanNegatif (-
).Selamakegiatanberlangsungsejauhinipetugasbelummenemukankendaladalammelaksana
kankegiatan screening tersebut.

XIX. KESIMPULAN
Berdasarkanhasilkegiatan yang telahdiuraikanpadalaporanini,
makadapatdiambilkesimpulanbahwakegiatan screening HIV/AIDS
inibisaberjalandenganbaik, tampakendaladansemuaibuhamil di 4 (Empat)
Kelurahanwilayakerjapuskesmasmayaupun dapat di screening HIV/AIDS denganhasil
yang di dapatyaitu Non Reaktif. Kegiataniniakanterusberlanjutsetiap 6
(enam)bulansekali, Biarlahdenganadanyakegiatan screening
inilebihmeningkatkanpengetahuanibuhamiltentang HIV/AIDS,
sehinggaibuhamilbisamenjalanipolahidupsehat agar
terhindardaripenyakitberbahaya

XX. PENUTUP
Dengandemikiandiharapkankegiataninidapatmenambahpengetahuandaninformasise
rtapencegahanpenularan HIV/AIDS dariibukeanak,
danmendorongibuhamilsecarasukarelamelakukanpemeriksaantes HIV
sehinggadapatmenurunnyajumlahbayi/anakterinfeksidariibu HIV positif.
SedangkanuntukPuskesmasdiharapkandapatmenjadisumber data
dansebagaiinformasiawal yang dapatdigunakanuntukbahanevaluasibagi program
penatalaksanaanHIV/AIDSdi Puskesmas.

Mengetahui , Mayau, 17 Mei 2018


KepalaPuskesmasMayau Pelaksana,

YulianusBelian Ali, SKM Defi S, Balak, Amd.Keb


Nip. 197407251995051001 NPTT. 2015284

Anda mungkin juga menyukai