Anda di halaman 1dari 4

BAB IVPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untukkepentingan


membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman
dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa danmembangun
pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya. Pancasila jugamerupakan wujud dari
konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuahdesain negara modern yang
disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia dengan berdasarkan Pancasila.Dengan
ideologi nasional yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya, dan politikdapat diarahkan untuk
menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan kesejahteraan bangsa.Oleh karenanya, prestasi
bangsa kita akan menentukan posisi Pancasila di tengah percaturanideologi dunia saat ini dan di
masa mendatang.
BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ideologi Negara Indonesia adalah Pancasila. Ideologi pancasila ini dijadikan


sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan negara Indonesia dala
m berbagai aspek. Dengan ideologi inilah bangsa Indonesia bisa mencapai kemerdekaan dan ber
tambah maju baik dari potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.Pancasila
sebagai ideologi nasional artinya Pancasila merupakan kumpulan atau seperangkatnilai yang
diyakini kebenaranya oleh pemerintah dan rakyat Indonesia dan digunakan oleh bangsa
Indonesia untuk menata atau mengatur masyarakat Indonesia atau berwujud Ideologiyang
dianut oleh negara (pemerintah dan rakyat) Indonesia secara keseluruhan, bukan
milik perseorangan atau golongan tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun milik bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Permasalahan tentang Ideologi Pancasila bukan hanya
sebuah permasalahan yang berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-
cita dan normatif namun juga bersifat praksis karena menyangkut operasionalisasi dan strategi.
Hal ini karena ideologiPancasila juga menyangkut hal-hal yang mendasarkan suatu ajaran yang
menyeluruh tentangmakna dan nilai-nilai hidup, ditentukan secara kongkrit bagaimana manusia
harus bertindak.
RUMUSAN MASALAH

Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat disusunlahrumusan
masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Ideologi?


2. Apakah makna Ideologi bagi suatu Negara?
3. Apa saja pengertian macam-macam Ideologi?
4. Apa saja pengertian sifat-sifat Ideologi?
5. Apakah peranan Ideologi bagi suatu Negara?
6. Apa faktor pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila?
7. Apa macam-macam Ideologi di dunia?
BAB III PEMBAHASAN (LANDASAN TEORI)

A. PENGERTIAN IDEOLOGI Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea
berasal dari bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata idein yang
artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau pengertian-pengertian dasar.

Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang
dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang
bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang pada
hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar
ditetapkan karena atas dasar landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan
demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan-
gagasan dan cita-cita.

Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan dikemukakan oleh
seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti halnya Leibniz, de Tracy
mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem pengetahuan. Apabila Leibniz
menyebutkan impiannya sebagai one great system of truth dimana tergabung segala
cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, De Tracy menyebutkan ideologi yaitu science of
ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan Internasional dalam
masyarakat perancis. Namun Napoleon mencemoohkannya sebagai khayalan belaka, yang
tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan
menemukan kenyataan.

Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto Poespowardjojo, ideologi adalah suatu


pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk mewujudkannya. Sejalan dengan itu,
Sastrapratedja mengemukakan bahwa ideologi memuat orientasi pada tindakan. Ia
merupakan pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan penting sekali dalam
mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan tindakan, kegiatan atau perbuatan dalam
rangka mewujudkan atau merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi
tersebut. Logikanya, suatu ideologi menuntut kepada mereka yang meyakini kebenarannya
untuk memiliki persepsi, sikap dan tingkah laku yang sesuai, wajar dan sehat tentang dirinya,
tidak lebih dan tidak kurang. Karena, melalui itulah dapat diharapkan akan lahir dan
berkembang sikap dan tingkah laku yang pas dan tepat dalam proses perwujudannya dalam
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai