Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut pengamatan dan penelitian di lapangan mengenai


faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi batita di Desa
Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas dapat
disimpulkan :

1. Analisa Univariat
a. Balita dengan status gizi kurang menurut indeks BB/U
ditemukan sebesar % dan Balita dengan status gizi baik
menurut indeks BB/U ditemukan sebesar %.
b. Balita dengan status gizi sangat pendek menurut indeks
TB/U ditemukan sebesar % dan Balita dengan status gizi
pendek menurut indeks TB/U ditemukan sebesar %.
c. Balita dengan status gizi sangat kurus menurut indeks BB/TB
ditemukan sebesar % dan balita dengan status gizi kurus
menurut indeks BB/TB ditemukan sebesar %.
d. Balita dengan status gizi Sangat kurus dan kurus menurut
indeks BB/TB ditemukan sebesar %.
e. Balita dengan asupan energi kurang ditemukan sebesar %.
f. Balita dengan asupan protein kurang ditemukan sebesar %.
g. Balita dengan asupan lemak kurang ditemukan sebesar %.
h. Balita dengan asupan karbohidrat kurang ditemukan sebesar
%.
i. Sebagian besar kepala keluarga bekerja sebagai wiraswasta
yaitu sebesar %.
j. Sebagian besar ibu balita beperndidikan SMA yaitu sebesar
%.
k. Ibu balita yang memiliki pengetahuan yang kurang yaitu
sebesar %.
l. Sosial ekonomi keluarga yang memiliki status miskin yaitu
sebesar %.
m. Balita yang memiliki pantangan makanan yaitu sebesar %.
n. Balita yang mengalami penyakit infeksi yaitu sebesar %.
o. Balita yang tidak konsumsi kapsul vitamin A ditemukan
sebesar %.
p. Balita yang tidak mendapatkan asi ekslusif ditemukan
sebesar %.
q. Tingkat partisipasi ibu balita dalam penimbangan anak balita
sebesar %.
r. Penggunaan air bersih sebesar %.

2. Analisa Bivariat

a. Terdapat hubungan antara asupan energi, pengetahuan ibu


tentang gizi, dan sanitasi air bersih terhadap status gizi anak
balita menurut indeks BB/U, karena p <0,05.
b. Tidak terdapat hubungan antara asupan protein, lemak,
karbohidrat, status sosial ekonomi, pantangan ibu hamil,
status penyakit infeksi, konsumsi Vit.A, dan pemberian asi
ekslusif, pelayanan kesehatan terhadap status gizi anak
balita menurut indeks BB/U, karena nilai p>0,05.
c. Tidak terdapat hubungan antara asupan energi, protein,
lemak, karbohidrat, pekerjaan KK, pendidikan KK,
pengetahuan Ibu, status sosial ekonomi, pantangan ibu
hamil, status penyakit infeksi, konsumsi Vit.A, dan pemberian
asi ekslusif terhadap status gizi anak balita menurut indeks
TB/U, karena nilai p>0,05.
d. Terdapat hubungan antara asupan protein terhadap status
gizi anak balita menurut indeks BB/TB. Karena p <0,05.
e. Tidak terdapat hubungan antara asupan energi, lemak,
karbohidrat, pekerjaan KK, pendidikan KK, pengetahuan Ibu,
status sosial ekonomi, pantangan ibu hamil, status penyakit
infeksi, konsumsi Vit.A, dan pemberian asi ekslusif terhadap
status gizi anak balita menurut indeks TB/U, karena nilai
p>0,05.
f. Terdapat hubungan antara asupan protein terhadap status
gizi anak balita menurut indeks IMT/U. Karena p <0,05.
g. Tidak terdapat hubungan antara asupan energi, lemak,
karbohidrat, pekerjaan KK, pendidikan KK, pengetahuan Ibu,
status sosial ekonomi, pantangan ibu hamil, status penyakit
infeksi, konsumsi Vit.A, dan pemberian asi ekslusif terhadap
status gizi anak balita menurut indeks IMT/U, karena nilai
p>0,05

B. Saran

1. Masih diperlukannya penyuluhan masalah gizi dan


kesehatan bagi masyarakat di Desa Nawangsasi,
Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi
Sumatra Selatan, terutama ibu-ibu yang memiliki Batita
untuk meningkatkan dan mempertahankan status gizi balita.

2. Bagi petugas Puskesmas dan pihak yang bersangkutan


(Bidan, Pembantu Bidan, kader posyandu), perlu
mengadakan pemantauan yang lebih baik lagi terhadap
semua kegiatan kesehatan.

3. Melakukan kegiatan pemanfaatan bahan pangan setempat,


dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat contoh
makanan hasil pengolahan bahan pangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai