FAKULTAS KEDOKTERAN USU – MEDAN RHD suatu kondisi kerusakan pada katup jantung berupa penyempitan / kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) akibat adanya gejala sisa dari DR
DR suatu penyakit sistemik yang dapat
bersifat akut, subakut, kronik, atau fulminan, dan terjadi setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A pada saluran pernafasan bagian atas. TANDA & GEJALA Sesak nafas Nyeri sendi yang berpindah- pindah Bercak kemerahan di kulit & Benjolan kecil-kecil (nodul) dibawah kulit Gerakan tangan yang tak beraturan & tak terkendali (korea) Nyeri perut Kehilangan berat badan Cepat lelah Demam Penegakan Diagnosis
Tanda & gejala secara langsung
Pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah rutin, ASTO, CRP, & kultur ulasan tenggorokan. Pemeriksaan akurat dengan echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan otot jantung DEMAM REMATIK BUKAN DEMA BIASA Penatalaksanaan Medik a. Istirahat, bergantung pada ada tidaknya dan berat ringannya karditis b. Eradikasi kuman streptokok, yaitu penggunaan benzatin penisilin, bila alergi terhadap penisilin digunakan eritromisin 20 mg/ kg BB 2 kali sehari selama 10 hari. c. Pengobatan suportif, berupa diet tinggi kalori dan protein serta vitamin (terutama vitamin C dan pengobatan terhadap komplikasi. PENGKAJIAN Aktivitas / istirahat -Ketidakmampuan melakukan aktivitas -Pucat, lesu Sirkulasi -Takikardi, palpitasi -Riwayat penyakit jantung -TD / Nadi meningkat, TD menurun -Sianosis Eliminasi -Keluaran urin menurun Makanan / cairan -Kurang nafsu makan -Udem pada ekstremitas Nyeri / Kenyaman -Dapat mengeluh nyeri dada dengan / tanpa aktivitas -Poliartritis migran Pernafasaan -Batuk -Frekuensi pernafasan meningkat -Dispnea /sesak nafas DX 1 : Resti penurunan curah jantung b/d disfungsi myocardium. INTEERVENSI RASIONAL Beri digoksin sesuai instruksi, dgn Beri obat-obatan untuk menggunakan kewaspadaan yang menurunkan afterload sudah ditentukan utk mencegah sesuai instruksi Dapat toksisitas meningkatkan curah jantung Kaji tanda – tanda toksisitas digoksin Untuk mencegah (mual, muntah, anoreksia, bradikardia, terjadinya toksisitas disrimia) Beri masukan kalium yang adekuat Penurunan kadar kalium Observasi adanya tanda-tanda serum akan meningkatkan hipokalemia toksisitas digoksin DX 2 : peningkatan suhu tubuh (hipertermia) b/d respon infeksi penyakit. INTERVENSI RASIONAL Kaji saat timbulnya demam Berikan antipiretik sesuai dengan instruksi Observasi TTV setiap 3 jam TTV acuan untuk mengetahui keadan klien Berikan penjelasan tentang Penjelasan dapat membantu mengurangi demam kecemasan klien & keluarga Berikan penjelasan pada anak & Untuk mengatasi demam dan keluarga tentang hal-hal yang menganjurkan klien dan keluarga untuk lebih dilakukan kooperatif Jelaskan pentingnya tirah baring Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam bagi anak proses penyembuhan klien di RS Anjurkan klien utk banyak Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan minum kurang lebih 2,5 – 3 penguapan cairan tubuh meningkat liter/hari & jelaskan manfaatnya Kompres akan dapat membantu Berikan kompres hangat & menurunkan suhu tubuh, pakaian tipis akan anjurkan memakai pakaian tipis dapat membantu meningkatkan penguapan DX 3: Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual, muntah INTERVENSI RASIONAL Kaji faktor-faktor Akan menentukan intervensi/ tindakan penyebab selanjutnya Jelaskan pentingnya nutrisi Meningkatkan pengetahuan klien & klrg yang cukup termotivasi mengkonsumsi makanan Anjurkan anak untuk Menghindari mual, muntah & distensi makan dalam porsi kecil dan perut yang berlebihan sering, jika tidak muntah Bau yang tidak enak pada mulut Lakukan perawatan mulut meningkatkan kemungkinan muntah yang baik setelah muntah BB merupakan indikator terpenuhi Timbang BB setiap hari tidaknya kebutuhan nutrisi Catat jumlah porsi yang Mengetahui jumlah asupan / pemenuhan dihabiskan anak nutrisi klien DX 4 : Nyeri b/d proses inflamasi INTERVENSI RASIONAL Kaji tingkat nyeri yang dialami Reaksi pasien terhadap nyeri dapat anak dengan rentang nyeri (1-10) dipengaruhi oleh berbagai faktor Kaji faktor-faktor yang Mengurangi rangsang nyeri akibat mempengaruhi reaksi anak stimulus eksternal terhadap nyeri Dengan melakukan aktifitas lain, klien Berikan posisi yang nyaman dapat sedikit melupakan perhatiannya Berikan suasana gembira bagi terhadap nyeri yang dialami anak, alihkan perhatian dari rasa Tetap b/d orang-orang terdekat/teman nyeri membuat pasien gembira/bahagia & Berikan kesempatan pada anak dapat mengalihkan perhatiannya untuk berkomunikasi dengan terhadap nyeri orang terdekat Mengurangi nyeri dengan efek Berikan obat-obat analgetik farmakologik. sesuai instruksi.