Anda di halaman 1dari 9

Jenis – Jenis elektroda pentanahan

Elektroda batang (ROD)


Elekroda batang adalah elektroda dari pipa atau besi profil yang dipasangkan ke dalam tanah. Elektroda ini
merupakan elektroda yang pertama kali digunakan sekalis menjadi landasan teori – teori baru dari elektrodajenis
lain.
Secara teknis, elektroda batang ini mudah pemasangannya, yaitu dengan menancabkannya kedalam tanah.kelebih
elekroda jenis batang (ROD) adalah tidak memerlukan lahan yang luas. Elektroda ini sering digunakan pada gardu –
gardu induk.

Berikut rumus tahanan pentanahan untuk elektroda batang (ROD)

Dengan keterangan
RG = Tahanan pentanahan (ohm)
RR = Tahanan Pentanahan untuk batang tunggal (ohm)
Ρ = Tahanan jenis tanah (ohm-meter)
LR = panjang elektroda (meter)
AR = diameter elekroda (meter)

Eletroda pelat
Elektrodaplat adalah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang) atau dari kawat kasa. Elektroda ini
digunakan bila diinginkan tahanan pentanahan yang kecil dan sulit diperoleh dengan menggunakan jenis – jenis
elektroda yang lain. Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.
Berikut rumusnya sob

Yaitu :
RP = tahanan pentanahan pelat (ohm)
P = tahanan jenis tanah (ohm-meter)
LP = panjang pelat (m)
WP = lebar pelat (m)
TP = tebal pelat (m)

Elektroda Pita

Elektroda pita adalah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita atau berpenampang bulat atau hantaran
pilin yang pada umumnya ditanam secara dalam. Pemasangan eketroda jenis ini akan sulit dilakukan bila mendapati
lapisan – lapisan tanah yang berbatu.

Disamping sulit pemsangannya, untuk mendapati nilai tahanan yang rendah juga akan bermasalah. Untuk mengatasi
hal tersebut pemasangan secara vertikal kedalam tanah dapat dilakukan dengan menanam batang hantaran secara
mendatar (horizontal) dan dangkal
Disamping itu, ternyata tahanan pentanahan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh bentuk konfigurasi
elektrodanya, seperti dalam bentuk melingkar, radial atau kombinasi antar keduanya
Berikut rumus dari perhitungannya :

Dimana :
RW = Tahanan dengan kisi – kisi (grid) kawat (ohm)
P = Tahanan jenis tanah (Ohm-meter)
LW = panjang total grid kawat (m)
dW = Diameter kawat (m)
AW = Luasan yang dicakup oleh grid (m²0)
ZW = kedalaman penanaman (m)

Selanjutnya

Tahanan jenis tanah

Tahanan jenis tanah sangat menentukan tahanan pentanahan dari elektroda – elektroda pentanahan. Tahanan jenis
tanah diberikan dalam satuan Ohm-meter.

Bagi yang penasaran boleh dibaca


Avo meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus tegangan tahanan dengan akurat

Ada beberapa hal yang mempengaruhi tahana tanah dalam sistem tahanan pentanahan. Tidak hanya tergantung pada
jenis tanah saja, melainkan dipengaruhi oelh kandungan moistur, kandungan mineral, dan suhu (suhu tidak
berpengaruh bila diatas titik beku air)

Pada kesimpulannya, tahanan jenis tanah dapat dibedakan sesuai dengan tempatdimana beradanya tanah tersebut.
Sebagai pedoman, tabel berikut ini berisikan tahanan jenis tanah yang ada di negara kita tercinta indonesia.....

Tahanan jenis tanah tabel.....

Tabel diatas akan sangat penting khususnya bagi para perancang sistem pentanahan. Ada satu hal yang penting sobat
ketahui, yaitu sifat – sifat tanah bisa berubah antara musim yang satu dengan musim yang lain. Dan tentu hal
tersebut harus benar – benar dipertimbangkan bagi sobat yang hendak memasang sistem pentanahan

Dan tabel dibawah ini dapat digunakan sebagai acuan kasar harga tahanan pentanahan pada tanah dengan tahanan
jenis tanah tipikal berdasarkan jenis dan ukuran elektroda
Selanjutnya ada tabel yang memuat ukuran – ukuran elektroda pentanahan yang umum digunakan dalam sistem
pentanahan. Selain itu, tabel dibawah ini juga dapat digunakan sebagai petunjuk tentang pemilihan jenis, bahan dan
luas penampang elektroda pentanahan

Selanjutnya, ada juga tabel berikut ini memberikan petunjuk tentang luas penampang minimum dari beberapa jenis
kondisi hantaran pengaman.
Pengukuran Tahanan pentanahan (Earth Tester)

Maksud dari pengukuran ini adalah pengujian, pengujian yang dimaksud sebenarnya adalah pengukuran tahanan
elektroda pentanahan yang dilakukan setelah pemasangan elektroda atau setelah perbaikan atau secara periodik
setiap satu tahun sekali

Pada saat ini telah banyak beredar dipasaran alat ukur tahanan pentanahan yang biasa disebut Earth tester atau
Ground Tester. Dari yang untuk beberapa fungsi sampai dengan yang banak fungsi dan kompleks.
Pada instrukment cara pengukuran terbagi menjdi dua yaitu Pengukuran Normal (metode 3 kutub), dan pengukuran
praktis (metode 2 kutub)

Berikut saya coba sajikan bagaimana cara mengukurnya

Cara pengukuran normal (metode 3 kutub)

Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal Earth tester pada 3a,
Cek tegangan baterai! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar /ON). Jarum harus dalam range BATT
Cek tegangan pentanahan (range saklar : - V, matikan saklar / OFF)
Cek tahanan pentanahan bantu (range saklar : C&P, matikan saklar 0)
Ukurlah tahanan pentanahan (range saklar : x1Ω ke x1000 Ω) dengan menekan tombol pengukuran dan memutar
selektor, sehingga diperoleh jarum pada galvometer seimbang / menunjukan angka Nol. Maka hasil pengukuran
adalah angka yang ditunjukan pada selektor dikalikan dengan posisi range saklar (x1 Ω) atau (x1000 Ω)
Agar lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini

Dan bagi sobat yang masih bingun dengan cara pengukuran dan menghitung hasil pengukuran, boleh baca
Apa itu Avo meter? Disini jawabannya

Selanjutnya

Cara pengukuran Metode 2 kutub (praktis)


Jika pada metode 3 kutub, saklar berposisi pada 3a, maka untuk pengukuran praktis adalah dengan memposisikan
saklar terminal pada 2a
Jika jalur pentanahan digunakan sebagai titik referensi pengukuran bersama, maka semua sambungan yang
terhubung dengan pentanahan itu selelu terhubung dengan tanah. Jika terjadi bunyi bippp, maka putuskan dan cek
lagi

Cek tegangan baterai dan cek bagian tegangan pentanahan. Caranya hampir sama dengan metode pengukuran
normal, hanya pengecekan tekanan tahanan bantu tidak diperlukan
Ukur tahanna pentanahan (range saklar : saklar (x1 Ω) atau (x1000 Ω) dan hasil pengukuran = Rx + Ro

Perhatikan gambar dibawah ini

Berdasarkan pengukuran diperoleh V = 20 V dan I = 1 A, maka tahanan elektroda adalah :


R = V/I = 20/1 = Ohm

Prinsip pengukuran tahanan elektroda pentanahan menggunakan metode jatuh tegangan – 3 titik

Catatan penting bagi sobat


Dalam pengukuran yang menggunakan alat ukur tahanan pentanahan, tidak dilakukan pengukuran satu per satu
seperti diatas, namuan alat ukur telah dilengkapi sistem internal sehingga memungkinkan pembacaan secara
langsung dan mudah
Selain 2 metode pengukuran diatas, ada satu mode pengukran yang caranya agak cukup berbeda yaitu :
Cara Pengukuran elektroda pentanahan metode 62%

Pengukuran ini digunakan setelah mempertimbangkan beberapa hal yaitu grafis dan setelah dilakukan pengujian.
Metode 62% adalah metode pengukuran yang paling akurat namun hanya terbatas pada elektroda tunggal.

Metode 62% ini hanya dapat digunakan untuk elektroda – elektroda yang tersusun berjajar secara garis lurus dan
pentanahannya menggunakan elektroda tunggal, pipa, atau pelat, dan lain – lain
Agar lebih paham silahkan perhatikan gambar

Dan gambar gambar dibawah ini adalah gambar daerah resistansi efektif tumpang tidih
Apakah sobat masih belum paham dengan pembahasan diatas? Yah jujur saja, saya juga kurang memahaminya
hehe... saya menyalin dan mengambil referensi 90% dari buku Teknik Pemanfaatan energi listrik jilid 1, dan 10%
dari wikipedia

Demikian artikel ini saya buat, Mohon maaf bila banyak kesalahan, karena kesalahan mutlak ada pada diri saya dan
kebenaran hanya ada pada Allah SWT

Bila sobat merasa terbantu dengan artikel ini, maka bantu kami membagikan artikel inike pada teman – teman sobat
di sosial media

https://www.kelistrikanku.com/2016/05/elektroda-pentanahan.html

Anda mungkin juga menyukai