A. Defenisi
Tumor adalah benjolan atau pembengkakan apnormal dalam tubuh,tumor
dappat menyebar keseluruh tubuhdan umumnya fatal jika dibiarkan.dari
pemeriksaan didaptkan bahwa tumor ada yang ganas dan ada yang jinak, pada
satu organ dap timbul satu atau lebih. (Margareth, Rendi. 2012)
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan
tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara
lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan oleh neoplasma dan nonneoplasma.
Soft Tissue Tumor(STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal,
progresif, dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker. Jadi kesimpulannya,
Soft Tissue Tumor(STT) adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan pertumbuhan sel baru. (Kamazu,Dhevo 2011).
B. Etiologi
a. Kondisi Genetik
Ada bukti tertentu pembentuk gen dan mutasi gen adalah factor
predisposisiuntuk beberapa tumor jaringan lunak. Dalam daftar laporan
gen yang abnormal, gen memiliki peran penting dalam menentukan
diagnosis.
b. Radiasi
Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi
yang mendorong transformasi neoplastik.
c. Infeksi
Infeksi firus epstein-bar bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang
lemah ini juga akan meningkatkan kemungkinan terkenanya STT.
d. Trauma
Hubungan antara trauma dengan STT mungkin hanya kebetulan saja.
Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
C. Patofisiologi
Pada umumnya tumor jarinagn lunak (STT) adalah proliferensi jaringan
nonpetelial ekstraskeletal tubuh. Yang dapat timbul dibagian mana saja. Kira-
kira 40% terjadi diekstremitas bawah, 20% di ekstremitas atas, 10% dibagian
kepala, dan 30% di badan. (Margareth, Rendi. 2012)
Soft Tissue Tumor biasa ditemukan disemua kelompok umur pada anak-
anak sekitar umur 4 tahundan pada orang dewasa paling banyak di temukan
sekitar umur 40 tahun keatas. (Margareth, Rendi. 2012)
Tumor jarinagn lunak jika telah mencapai batas anatomis dari tempatnya
maka tumor membesar melewati batas sampai ke struktur neurovaskuler.
Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase yaitu :
a. Perubahan ganas pada sel-sel target, disebut sebagai transformasi
b. Pertumbuhan dari sel-sel transformasi.
c. Invasi lokal.
d. Metastasis jauh
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala STT tidak spesifik.Tergantung dimana letak tumor atau
benjolan tersebut berada.Awal mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan
dibawah kulit yang tidak terasa sakit.Hanya sedikit penderita yang merasakan
sakit yang biasanya terjadi akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan
bisa juga karena adanya penekanan pada saraf – saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat
membesar, bila dirabaterasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih
mudah digerakan dari jaringan di sekitarnyadan tidak pernah menyebar ke
tempat jauh.
Pada tahap awal, Soft Tissue Tumor biasanya tidak menimbulkan gejala
karena jaringan lunak yang relatif elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat
bertambah besar, mendorong jaringan normal. Kadang gejala pertama
penderita merasa nyeri atau bengkak.
E. Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto rontagen
b. Ultrasonografi
c. CT-Scan
d. MRI
e. Pemeriksaan Lab
f. Radiologi
g. EKG dan USG
F. Komplikasi
Pada kasus Soft Tissue Tumor (STT) yang ditangani menggunakan prosedur
pembedahan komplikasi yang dapat muncul adalah :
a. Prosedur pembedahan tersebut merupakan trauma jaringan lunak
b. Efek anestesi bisa menyebabkan komplikasi sampai dengan kematian
c. Perdarahan akibat efek samping dari pembedahan
d. Infeksi jaringan akibat perawatan yang tidak steril
G. Penatalaksanaan
a. Bedah dilakukan untuk menghancurkan atau mengangkat tumor.
b. Radioterapi merupakan cara untuk eradikasi tumor gans yang
radiosensitive dan sebagai langakh awal sebelum operasi dilakukan.
c. Kemoterapi tindakan yang dilakukan pada tumor ganas.
d. obat-obatan yang dipergunakan adalah metotreksat, adriamisin,
siklofosfamid, vinkristin, sisplatinum. Pemberian kemoterapi biasanya
dilakukan pada pra/pasca operasi.
BAB II. KONSEP KEPERAWATAN
A. pengkajian
Fokus pengkajian, yaitu :
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama atau langka awal dari proses
keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data/ informasi
tentang klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa untuk
menentukan diagnosa keperawatan. Tujuan pengkajian keperawatan adalah
mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data sehingga
ditemukan diagnosa keperawatan.pengkajian yang dilakukan diantarnya :
a) Identitas Klien
b) Anamnesa, mengkaji riwayat kesehatan klien. Mengkaji dengan
menggunakan PQRST
c) Mengumpulkan data objektif dari klien
d) Melakukan pemeriksaan fisik yaitu
e) Melakukan pemeriksaan penunjang.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau
masalah kesehatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya masalah
berdasarkan respon klien terhadap masalah atau penyakit dan faktor-faktor
penyebab adanya masalah serta kemampuan klien dalam mencegah atau
menghilangkan masalah.
B. Penentuan diagnose
a) Ansieta (00146)
b) Hambatan mobilitas fisik (00085)
c) Nyeri kronis (00133)
NO Diagnosa keperawatan (NANDA) Kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Perubahan fisik
Menstimulasi respon
Peradangan
nyeri Tempat masuk
Anatomi kulit pada kulit
mikroorganisme
abnormal
Nyeri
Bercak – Resti infeksi
Kurang
bercak merah
pengetahuan
Cemas Kerusakan
integritas
kulit
Daftar Pustaka
Herdman T.H & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I Diagnosa keperawtan defenisi dan
klasifikasi 2018-2020. Jakarta. EGC
Kamazu,Dhevo.(2011).SoftTissueTumor.(https://doktermaya.wordpress.com/2011/12