Anda di halaman 1dari 3

Inkompatibilitas ABO

2.1.1 Definisi
Inkompatibilitas ABO adalah ketidak sesuaian golongan darah antara ibu dan bayi.
Inkompatibilitas ABO dapat meyebabkan reaksi isoimun berupa hemolisis yang
terjadi apabila antibodi anti-A dan anti-B pada ibu dengan golongan darah O, A, atau
B dapat mele ati plasenta dan mensensitisasi sel darah merah dengan antigen A, B,
atau AB pada janin !Al-" af, 2##$%.

2.1.2 "istem &olongan Darah ABO

"istem ABO ditemukan pada tahun 1$## oleh 'arl (andsteiner. Antigen-antigen
utamanya disebut A dan B, antibodi utamanya adalah anti-A dan anti-B. Adanya
antibodi ini serta spesifitasnya tidak ditentukan se)ara genetis. Antibodi ini terbentuk
setelah tubuh terpajan ke antigen-antigen yang banyak terdapat di alam yang
memiliki kemiripan struktur dan spesifisitas dengan antigen sel darah merah.
Berikut pada tabel 2.1 adalah klasifikasi golongan darah ABO oleh 'arl (andsteiner.
*abel 2.1 "istem golongan darah ABO
&olongan Darah
Antigen
Antibodi alamiah
O
-
anti-A + anti-B
A
A
anti-B
B
B
anti-A
AB
A+B
-
! amamoto, 2## %

enyakit /emolitik ada Inkompatibilitas ABO !ABO-/D0%


Inkompatibilitas ABO adalah salah satu penyebab penyakit hemolitik pada bayi baru lahir yang

merupakan faktor resiko tersering kejadian hiperbilirubinemia !Dharmayani, 2##$%.

Diagnosis /emolitik Akibat Inkompatibilitas ABO

Diagnosis hemolitik akibat inkompatibilitas ABO pada bayi baru lahir ditegakkan
apabila terdapat keadaan hemolisis yang diindikasikan dengan
- Ikterus yang dengan early onset yang signifikan.
- Bayi baru lahir dengan golongan darah A, B, AB dari ibu dengan golongan darah ibu O.

- *erdapat satu atau lebih kriteria hemolitik !tanpa penyebab hemolisis dan anemia yang lain

% antara lain menurunnya hemoglobin dan hematokrit, meningkatnya bilirubin indirek

#,3-1 mg4d(4jam, pada hapusan darah tepi terdapat retikulositosis 56 dan


sferositosis, tes )oombs positif !/eydarian, 2#12%.

2.1.7.2 atofisiologi

/emolitik pada inkompatibilitas ABO termasuk dalam reaksi hipersensiti8itas


tipe II. 9eaksi hipersensiti8itas tipe II disebut juga reaksi sitotoksik atau sitolitik,
terjadi karena dibentuk antibodi jenis Ig& atau Ig: terhadap antigen yang merupakan
bagian sel pejamu. 9eaksi dia ali oleh reaksi antara antibodi dan determinan antigen
yang merupakan bagian dari membran sel tergantung apakah komplemen atau
molekul asesori dan metabolisme sel dilibatkan.
Ibu dengan golongan darah A atau B antibodi alami yang dimilikinya berupa antibodi

kelas Ig: yang tidak dapat menembus plasenta. "edangkan pada ibu dengan golongan darah O

antibodi alaminya didominasi oleh antibodi kelas Ig& yang dapat menembus plasenta. Antibodi

anti-A dan anti-B pada ibu dengan golongan darah O yang dapat mele ati plasenta akan

mensensitisasi sel darah merah dengan antigen A, B, atau AB pada janin. Antibodi tersebut

akan menyelimuti sel darah merah dan akan dilisiskan oleh en;im lysosomal yang diproduksi

makrofag dan natural killer lympho)ytes.


Inkompatibilitas ABO adalah kondisi medis dimana golongan darah antara ibu dan bayi
berbeda se aktu masa kehamilan. *erdapat jenis golongan darah, yaitu A, B, AB dan O.
&olongan darah ditentukan melalui tipe molekul !antigen% pada permukaan sel darah merah.

"ebagai )ontoh, indi8idu dengan golongan darah A memiliki antigen A, dan golongan darah

B memilki antigen B, golongan darah AB memiliki baik antigen A dan B sedangkan golongan

darah O tidak memiliki antigen. &olongan darah yang berbeda menghasilkan antibodi yang

berbeda-beda. 'etika golongan darah yang berbeda ter)ampur, suatu respon kekebalan tubuh

terjadi dan antibodi terbentuk untuk menyerang antigen asing di dalam darah.
Inkompatibilitas ABO seringkali terjdai pada ibu dengan golongan darah O dan bayi dengan

golongan darah baik A atau B. Ibu dengan golongan darah O menghasilkan antibodi anti-A

dan anti-B yang )ukup ke)il untuk memasuki sirkulasi tubuh bayi, menghan)urkan sel darah

merah janin. enhan)uran sel darah merah menyebabkan peningkatan produksi bilirubin,
yang merupakan produk sisa. Apabila terlalu banyak bilirubin yang dihasilkan, akan
menyebabkan ikterus pada bayi. Bayi dengan ikterus akan memerlukan fototerapi atau
transfusi ganti untuk kasus berat. Apabila bayi tidak ditangani, bayi akan menderita )erebral

palsy. "ampai saat ini, tidak ada pen)egahan yang dapat memperkirakan inkompatibilitas
ABO. *idak seperti inkompatibilitas 9h, inkompatibilitas ABO dapat terjadi pada kehamilan

pertama dan gejalanya tidak memburuk pada kehamilan berikutnya.

/iperbilirubinemia pada bayi baru lahir sebagian besar disebabkan oleh


bilirubin Indirek yang dapat memberikan efek toksik pada otak dan dapat
menimbulkan kematian atau )a)at seumur hidup, oleh sebab itulah maka setiap bayi
yang mengalami ikterus harus mendapat perhatian, meskipun tidak semuanya
memerlukan pemeriksaan atau pengobatan yang khusus. 1-7

enyebab hiperbilirubinemia pada neonatus banyak, namun penyebab yang


paling sering adalah penyakit hemolitik neonatus, antara lain karena inkompatibilitas
golongan darah !9h, ABO%, defek sel darah merah !defisiensi &< D, sferositosis%
lisis hematom dan lain-lain.1-7

ada Inkompatibilitas ABO, hiperbilirubinemia lebih menonjol dibandingkan dengan


anemia dan timbulnya pada 2 jam pertama. 9eaksi hemolisis terjadi selagi ;at anti
dari ibu masih terdapat dalam serum bayi. 7

Anda mungkin juga menyukai