Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI

Nama : Fajra Dinda Crendhuty


NPM : 260110160056

1. Jelaskan perbedaan mekanisme obat analgetika narkotika dan analgetika non narkotika!
Cara kerja NSAID yaitu memblok kedua jenis COX tersebut. Golongan NSAID hanya
menghambat COX-2 dan tidak COX-1. Secara teoritis, inhibitor COX-2 spesifik bersifat anti-
inflamasi tanpa membahayakan saluran gastrointestinal atau mengubah fungsi platelet (Tan &
Rahardja, 2008).

Senyawa-senyawa golongan ini memiliki daya analgetik yang kuat sekali dengan titik
kerja di susunan saraf pusat. Analgetik jenis ini umumnya mengurangi kesadaran (sifat yang
meredakan dan menidurkan) dan menimbulkan perasaan nyaman (euforia), mengakibatkan
toleransi dan habituasi, ketergantungan fisik dan psikis dengan gejala-
gejala abstinensi bilapenggunaan dihentikan (Tjay dan Rahardja, 2002).

Berdasarkan mekanisme kerjanya, analgetika narkotik dapat digolongkan menjadi tiga


macam yaitu (Tjay dan Rahardja, 2002):
1. Agonis opiat, dapat menghilangkan rasa nyeri dengan cara mengikat reseptor opioid pada
sistem saraf. Contoh: morfin, kodein, heroin, metadon, petidin, dan tramadol.
2. Antagonis opiat, bekerja dengan menduduki salah satu reseptor opioid pada sistem saraf.
Contoh: nalokson, nalorfin, pentazosin, buprenorfin dan nalbufin.
3. Kombinasi, berkerja dengan mengikat reseptor opioid, tetapi tidak mengaktivasi kerjanya
dengan sempurna.
Analgetik narkotik, kini disebut juga opioida (mirip opioat) adalah obat-obat yang daya kerjanya meniru opioid
endogen dengan memperpanjang aktivasi dari reseptor-reseptor opioid (biasanya μ-reseptor) (Tjay dan Rahardja, 2007).
Efek utama analgesik opioid dengan afinitas untuk resetor μ terjadi pada susunan saraf
pusat; yang lebih penting meliputi analgesia, euforia, sedasi, dan depresi pernapasan. Dengan
penggunaan berulang, timbul toleransi tingkat tinggi bagi semua efek (Katzung, 1986).

Obat-obat ini sering disebut golongan obat analgetika-antipiretik atau Non Steroidal
Anti-Inflamatory Drugs (NSAID) juga dinamakan analgetika perifer, karena tidak
mempengaruhi susunan saraf pusat, tidak menurunkan kesadaran, ataupun mengakibatkan
ketagihan. Semua analgetika perifer memiliki sifat antipiretik yaitu penurunan panas pada
kondisi demam. Sebagian besar efek samping dan efek terapinya berdasarkan atas
mekanisme penghambatan biosintesis prostaglandin. Mekanisme kerjanya sebagai analgetik
yaitu dengan jalan menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim yang
mengkatalisis biosintesis prostaglandin, seperti siklooksigenase sehingga mampu mecegah
stimulasi reseptor nyeri.

Obat-obat golongan analgetika ini dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :


1. Golongan salisilat : natrium salisilat, asetosal, salisilamid, dan benorilat.
2. Turunan p-aminofenol : fenasetin dan parasetamol.
3. Turunan pirazolon : antipirin, aminofenol, dipiron, dan asam difluminat
4. Turunan antranilat : glafenin, asam mefenamat, dan asam difluminat

(Tjay dan Rahardja, 2002)

2. Jelaskan mekanisme rasa nyeri terjadi!


Tindakan pembedahan menyebabkan kerusakan pada jaringan yang selanjutnya akan
melepaskan histamin dan mediator inflamasi seperti peptida (misalnya bradikinin), lemak
(misanya prostaglandin), neurotransmitter (misalnya serotonin), dan neurotrofin (misalnya
nerve growth factor). Pelepasan mediator inflamasi akan mengaktifkan saraf nosiseptor perifer,
yang akan memulai proses transduksi dan transmisi informasi nosisepsi ke sistem saraf pusat dan
proses inflamasi neurogenik yang dapat menyebabkan pelepasan neurotransmitter (misalnya
substansi P dan peptida kalsitonin gene-related) di perifer dan menyebabkan vasodilatasi dan
ektravasasi plasma. Rangsang noksius dirubah menjadi aktifitas listrik oleh saraf nosiseptor
perifer dan di transmisikan oleh serat saraf Aδ dan C dari daerah somatik dan viseral perifer ke
kornu posterior medula spinalis, dimana terjadi integrasi antara rangsang nyeri perifer dan input
modulator descenden (misalnya serotonin, norepinefrin, γ-aminobutyric acid, dan enkefalin).
Selanjutnya, transmisi informasi rangsang nyeri ditentukan oleh pengaruh kompleks modulasi di
medula spinalis. Beberapa impuls melewati kornu anterior dan anterolateral sehingga
menghasilkan respon refleks segmental (spinal), yang berakibat terhadap peningkatan tonus
otot skelet, hambatan fungsi saraf frenikus, dan bahkan penurunan motilitas gastrointestinal.
Sebagian lagi ditransmisikan ke pusat yang lebih tinggi melalui traktus spinotalamikus dan
spinoretikuler, yang menimbulkan respon suprasegmental dan korteks yang akhirnya
menghasilkan persepsi rasa nyeri. (Miller, 2010)
Deskripsi mekanisme dasar terjadinya nyeri secara klasik dijelaskan dengan empat proses
yaitu transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi. Transduksi adalah proses konversi energi dari
rangsangan noksius (suhu, mekanik, kimia) menjadi energi listrik (impuls saraf) oleh reseptor
sensorik untuk nyeri (nosiseptor). Sedangkan transmisi adalah proses penyampaian impuls saraf
yang terjadi akibat adanya rangsangan di perifer ke pusat. Modulasi adalah proses pengaturan
impuls yang dihantarkan yang dapat terjadi di setiap tingkat, namun biasanya diartikan sebagai
pengaturan yang dilakukan oleh otak terhadap proses di kornu dorsalis medula spinalis. Persepsi
merupakan proses apresiasi atau pemahaman dari impuls saraf yang sampai ke sistem saraf
pusat sebagai rasa nyeri. (Miller, 2010)

3. Bagaimana mekanisme obat golongan analgetik-antipireutik dapat menurunkan demam!


4. Sebutkan contoh obat analgetik narkotika dan efek sampingnya!
5. Sebutkan contoh obat analgetik non narkotika dan efek sampingnya!

Guyton, C. Arhtur., 1994, Fisiologi Kedokteran Edisi 7, Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC.
Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat Edisi V, Bandung : Penerbit ITB.
Wilmana, P.F.,1995, Analgesik-Antipiretik, Analgesik Anti-Inflamasi Non Steroid dan Obat
Pirai : Farmakologi dan Terapi. Edisi ke 4, Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Katzung. B. G., 1986, Farmakologi Dasar dan Klinik, Jakarta : Salemba Medika.
Tjay, H.T., dan Rahardja K., 2007, Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek
sampingnya, Jakarta : PT Elex Media

Anda mungkin juga menyukai