Parameter Sedimentologi
Oleh :
Diky Aulia
140710150002
Sedimentologi
FISIKA
Transportasi
&
Pengendapan
Sedimentologi
Lingkungan
Pelapukan Diagenesa &
Pembentukan Sedimen
autohton Lingkungan Purba
KIMIA BIOLOGI
Terdapat tiga aspek yang mempengaruhi karakteristik sedimen yang dihasilkan, yaitu
parameter fisika, kimia, dan biologi. Ketiga parameter tersebut merupakan proses-proses
yang berasosiasi dan membentuk karakteristik endapan, sebagai material sedimen yang
meliputi geometri, tekstur sedimen, struktur dan mineralogi. Adapun parameter lingkungan
pengendapan adalah :
Lingkungan Endapan Mineral
1. Parameter Fisika
Parameter fisika merupakan proses pengendapan yang dipengaruhi oleh
pergerakan (aktivitas mekanik) banyak hal. Beberapa hal tersebut seperti air,
gravitasi, angin, es, dan bahkan gerakan makhluk hidup.
2. Parameter Biologi
Parameter biologi merupakan sedimentasi yang disebabkan karena
penghancuran bebatuan oleh aktivitas makhluk hidup. Setelah bebatuan tersebut
hancur, partikelnya akan terbawa ke tempat baru dan berinteraksi dengan keadaan di
lingkungan baru. Sehingga terjadi perubahan-perubahan pada komponen batuan
tersebut dan terciptalah batuan sedimen.
3. Parameter Kimia
Parameter kimia merupakan pengendapan yang terjadi karena perubahan
komposisi mineral-mineral pada batuan tertentu secara kimiawi. Biasanya terjadi
karena komponen kimia dari luar menembus pori-pori dan menjadi bagian dari
batuan tersebut. Setelah mineral baru masuk, akan terjadi reaksi kimia antara
mineral baru dengan mineral yang sudah ada, kemudian terjadi kristalisasi sehingga
terbentuklah batuan sedimen.
1. PARAMETER FISIKA
Transportasi
Transportasi dalam proses sedimentasi merupakan pengangkutan partikel atau
butiran hasil erosi oleh media seperti air, angin dan es menuju lingkungan
pengendapan. Selama proses transportasi terjadi perubahan dari sifat fisik material-
material sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness. Dengan adanya pemilahan
dan pengikisan terhadap butir-butir sedimen akan memberi berbagai macam bentuk
dan sifat terhadap batuan sedimen.
Pengendapan
Pengendapan terjadi saat arus atau gaya mulai menurun hingga berada di bwah
titik daya angkutnya. Hal ini biasanya terjadi pada cekungan, laut, muara, sungai, dll.
Setelah terjadi pengendapan dilanjutkan dengan proses kompaksi yang terjadi karena
adanya gaya berat atau gravitasi dari metrial-material sedimen sehingga volume akan
berkurang dan cairan yang mengisi pori-pori akan bermigrasi ke atas. Bila kompaksi
meningkat terus menerus akan terjadi pengerasan terhadap material-material
sedimen sehingga terjadi proses pembatuan (lithifikasi) yang disertai dengan
sementasi.
Klasifikasi Kelas
Terpilah sangat baik (very well sorted) 1
Terpilah baik (well sorted) 3
Terpilah sedang (moderately sorted) 3-5
Terpilah buruk (poorly sorted) 5-7
Terpilah sangat buruk (very poorly >7
sorted)
c) Bentuk Butir
Tingkat kebundaran (roundness) akibat transportasi tergantung dari komposisi dan
ukuran fragmennya.
(𝑟1 + 𝑟2 + 𝑟3)
𝜌 =
𝑁. 𝑅
Klasifikasi Jari-Jari
Membundar baik (well rounded) r = 0,60 – 1,00
Membundar (rounded) r = 0,40 – 0,60
Membundar tanggung (sub. rounded) r = 0,25 – 0,40
Menyudut tanggung (sub. Angular) r = 0,15 – 0,25
Menyudut (angular) r = 0,10 – 0,15
Sangat menyudut (very angular) r = 0,00 – 0,10
d) Porositas
Porositas merupakan perbandingan volume pori dengan volume batuan total.
𝜙 = 𝑉𝑝/𝑉𝑏 = (𝑉𝑏 − 𝑉𝑔)/𝑉𝑏 𝑥 100%
e) Saturasi
Saturasi merupakan perbandingan antara volume fluida yang mengisi pori batuan
terhadap volume total pori-pori batuan.
Lingkungan Endapan Mineral
f) Permeabilitas
Merupakan sifat-sifat fisik batuan reservoir untuk dapat dialiri fluida melalui pori-pori
yang saling berhubungan tanpa merusak partikel pembentuk batuan tersebut.
Permeabilitas juga didefinisikan sebagai kemampuan batuan untuk di aliri fluida.
k = (q µ l)/(A ∆p)
g) Densitas Batuan
Densitas batuan dari batuan berpori adalah perbandingan antara berat terhadap
volume (rata-rata dari material tersebut). Densitas spesifik adalah perbandingan
antara densitas material tersebut terhadap densitas air pada tekanan dan
temperatur yang normal, yaitu kurang lebih 103 kg/m3.
2. PARAMETER BIOLOGI
Lingkungan Purba dan Lingkungan Sekarang
Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan bahan organik. Dengan kata lain, batuan sedimen organik merupakan
batuan sedimen yang terbentuk karena adanya aktivitas binatang atau tumbuh-
tumbuhan. Beberapa contohnya ialah rumah binatang laut (karang), terkumpulnya
cangkang binatang (fosil) maupun terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat dari
penurunan daratan menjadi laut. Contoh batunya ialah batu gamping, batu baru, dan
lain-lain.
Biasanya pengendapan biologis ini terlihat pada lingkungan saat ini melalui
jejak-jejak biostratigrafi seperti pengendapan cangkang, kerangka binatang maupun
tanaman pada lingkungan purba. Selain itu dari adanya jejak pengendapan ini dapat
diketahui umur batuan dan makhluk hidup yang ada pada masa itu. Beberapa aspek
lingkungan sedimentasi purba yang dapat dievaluasi dari data struktur sedimen di
antaranya adalah mekanisme transportasi sedimen, arah aliran arus purba,
kedalaman air relatif, dan kecepatan arus relatif.
Lingkungan Endapan Mineral
3. PARAMETER KIMIA
Pelapukan
Pelakukan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor fisik,
kimia, dan biologi. Faktor fisik dapat berupa suhu, tekanan, dan kelembaban. Faktor
kimia berupa kadar keasaman/pH, hidrolisis, oksidasi, dll. Sedangkan untuk faktor
biologi dapat disebabkan karena adanya aktifitas makhluk hidup seperti akar
tanaman yang masuk ke dalam batuan dan pembuatan lubang oleh binatang.
Diagenesa
Diagenesa adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan berlangsung,
baik tekstur maupun komposisi mineral sedimen yang disebabkan oleh kimia dan
fisika.
Pembentukan Sedimen
Proses sedimentasi adalah proses pengendapan material karena aliran sungai
tidak mampu lagi mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut
semakin berkurang, maka material yang berukuran besar dan lebih berat akan
terendapkan terlebih dahulu, baru kemudian material yang lebih halus dan ringan.
Replacement adalah proses melarutnya suatu mineral yang kemudian memiliki
mineral lain yang terbentuk dan menggantikan mineral yang terlaut tadi.
Reristalisasi, saat sedimen terakumulasi, mineral yang kurang stabil mengkristal
kembali atau terjadi rekristalisasi, menjadi yang lebih stabil. Proses ini umumnya
terjadi pada batu gamping terumbu yang porous. Mineral aragonite (bahan struktur
koral hidup), lama-kelamaan berekristalisasi menjadi bentuk polimorfnya, kalsit.