Anda di halaman 1dari 3

Tidak tanggung-tanggung, WICSF 2018 akan hadir di 150 mall.

Lokasinya, tersebar
di 20 provinsi di Indonesia. Keren gak tuh.

Mau tahu apa yang bisa didapat dari event ini? Ada kuliner khas Indonesia yang
lezatnya tidak perlu diragukan lagi. Jajanan kekinian juga ada. Buat yang suka
belanja, WICSF 2018 adalah ajang diskon.

Setiap tahun, gelaran event ini selalu sukses. Makanya, jumlah mall yang dilibatkan
selalu bertambah. Bahkan, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga kagum dengan
event ini.

"Setiap tahun, mall yang ikut terus bertambah. Di Tahun 2016 ada 85 mall, naik jadi
104 mall di 2017 dan 150 mall di 2018. Transaksinya juga meningkat. Selama satu
bulan bisa melakukan transaksi Rp1,3 triliun per mall. Dan diharapkan transaksinya
tahun ini naik menjadi 80 persen. Acuannya, transaksi pada 2016 hingga 2017 naik
40 dan 60 persen," ujar Menteri Arief Yahya, Selasa (18/9).

Hal tersebut disampaikannya dalam jumpa pers Wonderful Indonesia Culinary and
Shopping Festival (WICSF) 2018, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Dijelaskan Menpar, jika tahun ini transaksinya naik 80 pesen, maka akan mencapai
anka Rp 250 triliun. Atau setara dengan gelaran event internasional yang diadakan
oleh Alibaba, situs belanja online besar China pada 11 November.

"Kalo transaksi itu bisa sesuasi target, berarti sama seperti diskon hari jomblo dunia
yang dibuat oleh Alibaba pada Tanggal 11 bulan 11. Hal tersebut tentu sudah sangat
baik dari sisi perekonomian. Apalagi event kuliner dan shoping ini diselenggarakan
di Indonesia," katanya.

Menurut Menteri asal Banyuwangi itu, kuliner memberikan kontribusi tertinggi bagi
PDB Ekonomi Kreatif. Yaitu sebesar 42%. Di urutan kedua ada Fashion 18% dan
ketiga Kriya 15% yang masuk dalam kategori Belanja. Rata-rata wisatawan
mengeluarkan 30%-40% dari total pengeluaran mereka untuk kuliner dan belanja.
Namun, Menpar menilai ada kelemahan dari kuliner Indonesia. Yaitu tidak adanya
national food. Menurutnya, di bawah Bekraf Soto memang ditetapkan sebagai
national food. Namun, berdasarkan realita di lapangan, Kemenpar juga menetapkan
national foods. Yaitu Soto, Rendang, Nasi Goreng, Sate dan dan Gado-Gado.

Selain itu Indonesia juga tidak memiliki destinasi wisata kuliner. Untuk
mengatasinya, Kemenpar menetapkan ada tiga destinasi yang didorong untuk
menjadi destinasi gastronomi standar UNWTO. Yaitu Bali, Joglosemar, dan
Bandung.

"Tahun 2018 ditargetkan Ubud di Bali sudah menjadi destinasi kuliner sesuai dengan
standart UNWTO, kemudian tahun 2019 diikuti Bandung dan Joglosemar (Jogja-
Solo-Semarang). Lalu cara yang terakihir adalah melakukan Co Branding dengan
Restoran Indonesia Diaspora di mancanegara targetnnya 100, namun saat ini sudah
ada 10," katanya.

Terkait wisata belanja, Menpar Arief meyakinkan kebijakan tax refund yang efektif
akan menjadi daya tarik. Khususnya bagi wisatawan mancanegara. Namun, tax
refund di Indonesia perlu diregulasi agar bisa bersaing di tingkat regional dan global.

Sistem pengembalian pajak bagi para wisatawan asing atau tax refund perlu dikaji.
"Dengan begitu, tax refund akan benar-benar menjadi daya tarik wisata belanja yang
lebih mudah dipromosikan," ujarnya.

Sementara Ketua Umum DPP APPBI, Stefanus Ridwan S mengatakan, kehadiran


kembali WICSF menunjukkan animo masyarakat Indonesia cukup tinggi.
Ditambahkannya, diselenggarakannya WICSF 2018 untuk mendorong reputasi
Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia.

"Dengan menghadirkan WICSF 2018, ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk
memperkenalkan negara ini sebagai destinasi belanja kelas dunia yang kaya
budaya," ujarnya.
Stefanus juga berharap, sebagai penyelenggara agar WICSF dapat menjadi salah
satu langkah strategis bagi sektor pariwisata Indonesia dalam meningkatkan angka
transaksi dan kunjungan. Dengan menjalin kerjasama yang lebih erat dengan
Kementerian Pariwisata serta berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata.

"WICSF dapat menjual pengalaman belanja dan kuliner menarik sambal mendukung
perkembangan UMKM serta memberikan kesempatan bagi UMKM untuk
memperkenalkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas lagi,"
pungkasnya. [hrs]

Anda mungkin juga menyukai