Landasan Teori PDF
Landasan Teori PDF
BAB 2
LANDASAN TEORI
atau sistem tetap berada dalam kondisi yang aman, ekonomis, efisien, dan
29
diperlukan karena:
• Kerusakan (failure) dari suatu peralatan atau mesin tidak dapat diketahui
secara pasti.
produksi, volume produksi, serta agar produk dapat diproduksi dan diterima
konsumen tepat pada waktunya (tidak terlambat) dan menjaga agar tidak
dapat dihilangkan.
perusahaan, nilai investasi yang dialokasikan untuk perlatan dan mesin dapat
menjaga agar setiap peralatan dan mesin dapat digunakan secara kontinu
sebagai berikut:
beberapa tujuan. Tujuan utama dari fungsi perawatan antara lain: (Corder, p3
d. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
c. Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna
memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar
lainnya dari suatu perusahaan, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
maintenance).
dipakai terus menerus. Oleh karena itu, dibutuhkan inspeksi dan servis secara
selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk
yang ada akan terjamin kelancaran proses kerjanya sehingga tidak ada yang
dihasilkan.
harganya.
• Routine maintenance
dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan
• Periodic maintenance
dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi sebagai
kerusakan.
asset memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) dan mungkin
dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, kegiatan corrective maintenance
waktu yang panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk dalam
critical unit dari proses produksi, maka preventive maintenance jauh lebih
dengan Mean Time to Repair (MTTR) dimana time to repair ini meliputi
• Preparation time
sama. Prosedur ini ditetapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu
• Merubah proses.
yang lebih murah daripada tindakan preventive maintenance. Hal ini dapat
terjadi apabila kerusakan terjadi pada saat mesin atau fasilitas tidak
lain ketika suatu mesin atau peralatan tidak dapat melakukan fungsinya lagi
dengan baik, maka mesin atau peralatan tersebut dapat dikatakan mengalami
dimana mesin tidak dapat lagi dijalankan untuk beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan. Atau dengan kata lain downtime didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan selama peralatan atau mesin tidak dapat digunakan atau mesin
• Maintenance delay
• Supply delay
lokasi perbaikan.
• Acces time
• Diagnosis time
rusak.
memastikan bahwa fungsi dari suatu mesin atau peralatan telah kembali
ataupun fasilitas sehubungan dengan waktu dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
Tingkat kerusakan
Waktu
• Fase I: ini disebut juga burn-in region, yaitu wilayah dimana mesin baru
mulai digunakan. Pada wilayah ini resiko kerusakan berada pada tingkat
• Fase II: disebut juga useful life atau fase umur pakai. Dalam hal ini fase
rate. Pada wilayah ini kerusakan sulit diprediksi dan cenderung terjadi
secara acak. Sebagai contoh, penyebab kerusakan pada wilayah ini adalah
• Fase III: disebut ware-out. Fase ini merupakan wilayah dimana umur
ekonomis dari mesin telah habis melewati batas yang diijinkan. Pada fase
perawatan karena mesin telah dipakai terlalu lama sehingga terjadi karat
atau perubahan fisik pada mesin tersebut. Pada wilayah ini preventive
terjadi.
43
• Kelemahan rancangan.
• Kesalahan operasional.
komponen atau sistem akan dapat beroperasi sesuai dengan fungsi yang
dari sebuah unit yang dapat bekerja secara normal ketika digunakan untuk
44
kondisi tertentu dan setidaknya bekerja dalam suatu kondisi yang telah
ditetapkan.
yang tujuan utamanya yaitu mampu diandalkan untuk bekerja sesuai dengan
ditentukan.
• Probability (peluang)
Setiap item memiliki umur atau waktu yang berbeda antara satu dengan
item dapat dilakukan dengan cara melakukan estimasi waktu hidup dari
• Performance (kinerja)
tertentu, seperti jangka waktu mesin selesai diperbaiki sampai mesin rusak
kembali (Mean Time to Failure) dan jangka waktu mesin mulai rusak
dalam arti bahwa dua buah sistem dengan tingkat mutu yang sama dapat
sistem dapat beroperasi dengan baik selama interval waktu tertentu. Besarnya
fungsinya.
bahwa suatu komponen atau sistem yang rusak akan diperbaiki dalam jangka
waktu tertentu yang dilakukan sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang
telah ditentukan.
probabilitas suatu sistem atau komponen akan kembali pada keadaan yang
minimum.
perawatan (tenaga kerja, suku cadang, peralatan, dan lain-lain), program atau
47
distribusi Lognormal.
digunakan untuk waktu kerusakan, karena distribusi ini baik digunakan untuk
Parameter β digunakan untuk menentukan laju kerusakan dari pola data yang
dari pola data yang ada. Fungsi reliability yang terdapat dalam distribusi
β
⎛t⎞
−⎜ ⎟
⎝θ⎠
Reliability function : R(t) = e
mempunyai laju kerusakan yang tetap terhadap waktu, dengan kata lain
ini merupakan distribusi yang paling mudah untuk dianalisa, jika terdapat
peralatan atau mesin yang laju kerusakannya terjadi secara tetap maka dapat
eksponensial.
p41):
deviasi dari data yang ada. Karena hubungannya dengan distribusi lognormal,
Fungsi reliability yang terdapat dalam distribusi normal yaitu (Ebeling, 1997,
p69):
⎛t −μ⎞
Reliability function: R(t) = 1 - Φ ⎜ ⎟
⎝ σ ⎠
lokasi (location parameter) yang merupakan nilai tengah dari suatu distribusi
sering dijumpai bahwa data yang sesuai dengan distribusi Weibull juga sesuai
⎛1 t ⎞
Reliability function: R(t) = 1 – Φ ⎜⎜ ln ⎟⎟
⎝ s t med ⎠
Index of Fit (r) dan uji kebaikan suai (Goodness of Fit Test) (Ebeling, 1997,
p362).
Dengan metode Least Square Curve Fitting, dicari nilai index of fit (r)
atau koefisien korelasi. Distribusi yang digunakan dalam metode LSCF adalah
nilai index of fit (r) terbesar. Distribusi dengan nilai r terbesar selanjutnya
perhitungan goodness of fit test untuk nilai index of fit yang terbesar. Uji ini
pilihan (Ebeling, 1997, p392). Tujuan dilakukannya uji kebaikan suai yaitu
sebelumnya.
masing distribusi untuk dijadikan variabel dalam perhitungan nilai MTTF dan
52
masing.
2.6 Perhitungan Mean Time to Failure (MTTF) dan Mean Time to Repair
(MTTR)
kerusakan yang terjadi saat mesin atau komponen selesai diperbaiki sampai
interval tp. Jika sistem rusak sebelum jangka waktu tp, maka dilakukan
sebelumnya.
Replacement (Jardine, 1993, hal 94). Dalam penggunaan model ini perlu
saat pengoperasian sudah mencapai umur yang ditetapkan yaitu sebesar tp.
Jika pada selang waktu tp tidak terdapat kerusakan, maka akan tetap dilakukan
pada selang waktu tp, maka dilakukan tindakan penggantian perbaikan dan
akibat kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba (Jardine, 1993, p108). Tujuan
dilakukan.
merupakan dua kejadian yang saling bebas dan tidak saling mempengaruhi.
kejadian saling bebas sama dengan hasil perkalian kedua availability tersebut.
(Walpole, p101).
beroperasi sesuai dengan fungsi yang diinginkan untuk suatu periode waktu
umur mesin.
luar perkiraan yang menyebabkan terhentinya mesin pada saat proses produksi
Dari kurva biaya total di atas, dapat dilihat bahwa biaya perbaikan
perbaikan (failure cost) akan semakin kecil, dan begitu juga sebaliknya.