Anda di halaman 1dari 11

BASIC SKILL IN NURSING I

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital


(Pengukuran Nadi)

Disusun Oleh Kelompok 2:

Thelsia Matatula (462014014)

Vianty Aldofin Tomasoa (462014029)

Mediatrix Lesnussa (462014059)

Bertha Latlutur (462015049)

Andin R P Patanduk (462015078)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemariksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan
sistem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan
darah. Tanda vital mempunyai nilai sangat penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda
vital misalnya suhu tubuh dapat munjukan keadaan metabolisme dalam tubuh, denyut nadi dapat
menunjukan perubahan pada sistem kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukan
fungsi pernapasan dan tekanan darah dapat menilai kemampuan sistem kardiovaskular yang
dapat dikaitkan dengan denyut nadi.

Semua tanda vital tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi. Perubahan tanda vital
dapat terjadi bila tubuh dalam kondisi aktivitas berat atau dalam keadaan sakit dan perubahan
tersebut merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh. Nadi adalah aliran darah yang
menonjol dan dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh. Nadi merupakan indikator status
sirkulasi. Denyut nadi dapat dibedakan menjadi denyut nadi apikal dan denyut nadi perifer. Nadi
radialis dan apikal merupakan tempat yang paling sering digunakan untuk mengkaji frekuensi
nadi. Denyut nadi apikal adalah denyut nadi yang dirasakan di apeks jantung. Denyut perifer
adalah denyut nadi yang dirasakan pada perifer tubuh seperti leher, pergelangan dan kaki.

1.2 Tujuan

 Mengetahui definisi dari denyut nadi


 Mengetahui peralatan yang digunakan dan bagaimana penilaian pemeriksaan denyut nadi
 Mengetahui faktor apa sajayang mempengaruhi proses pemeriksaan denyut nadi
 Mengetahui aktivitas listrik jantung
 Mengetahui sistem peredaran darah
 Mengetahui frekuensi denyut nadi
 Mengetahui angka denyut nadi normal
 Mengetahui cara memeriksa denyut nadi yang benar dan pemeriksaan serta penilaian nadi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Denyut Nadi

Denyut Nadi Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat
dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Pada jantung manusia
normal, tiap-tiap denyut berasal dari noddus SA (irama sinus normal, NSR= Normal Sinus
Rhythim). Waktu istirahat, jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang
waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang
lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali
bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi.
Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan
keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja. 30 Tempat
meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari
tangan (Arteri radialis), dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues
(Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat di apex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis
(Muffichatum, 2006).

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi

Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan
kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan kondisi
psikis (Muffichatum, 2006).
a. Usia Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama
pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut jantung menetap dan iramanya terratur. Pada
orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia
yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi
denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampai dengan usia dewasa,
denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring
dengan pertambahan usia.
b. Jenis Kelamin Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum, sub maksimum
pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal
rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit.
Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada
wanita 164 denyut per menit.
c. Keadaan Kesehatan 31 Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau
frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit
frekuensi jantungnya cenderung meningkat.
d. Riwayat Kesehatan Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi
akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah)
akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga mengakibatkan peningkatan
denyut nadi.
e. Intensitas dan Lama Kerja Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap
denyut nadi, lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas
optimal manusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas
maksimal. Apabila melakukan pekerjaan yang berat dan waktu yang lama akan
mengakibatkan denyut nadi bertambah sangat cepat dibandingkan dengan melakukan
pekerjaan yang ringan dan dalam waktu singkat.
f. Sikap Kerja Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri
mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
Sehingga pada posisi berdiri denyut nadi lebih cepat dari pada saat mekakukan pekerjaan
dengan posisi duduk.
g. Ukuran Tubuh Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh
seseorang. Semakin berat atau gemuk maka denyut nadi akan lebih cepat. 32 h. Kondisi
Psikis Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan
kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan, dan
kesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi seseorang.

2.3 Tempat-Tempat untuk Merasakan Denyut Nadi

Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari
tengah disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat-tempat tonjolan
tulang dengan sedikit menekan di atas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat
untuk merasakan denyut nadi, yaitu:
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri), dan kurang umum
ulnar arteri kemerah-merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk meraba.
2. Leher (pembuluh nadi kepala)
3. Bagian dalam siku atau di bawah otot bisep (arteri brachial)
4. Kunci paha
5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki, dibelakang tibial arteri
6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis)
7. Dibelakang lutut (popliteal arteri)
8. Diatas perut (abdominal aorta)
9. Dada (aorta)

Hal ini daqpat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi mungkin untuk auskultasi
jantung dengan menggunakan stetoskop, namun yang sering kali dilakukan yaitu pada:

1. Arteri radialis
2. Arteri brankialis
3. Arteri carotid

2.4 Definisi Jantung

Jantung berada dalam rongga thoraks di area mediastinum (ruang antar paru). Jantung
terdiri dari sisi apeks (intercostalis 5) dan basal (costalis 2). Fungsi jantung sebagai pompa
ganda agar terjadi aliran dalam pembuluh darah yang disebabkan adanya pergantian Antara
kontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik). Selaput yang mengitari jantung adalah selaput
pericardium. Jantung terdiri dari 3 bagian yaitu miokardium, endocardium dan perikardium.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pemeriksaan dan Penilaian Nadi

Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat.


Pemeriksaan nadi dapat disertai pemeriksaan denyut jantung untuk mengetahui adanya
pulpus defisit yaitu denyut jantung yang tidak cukup kuat untuk menimbulkan denyut nadi
sehingga kecepatan denyut jantung lebih tinggi daripada kecepatan denyut nadi. Nilai
normal nadi 60-100 X/mnt. Takikardi adalah kasus dimana denyut jantung lebih cepat
daripada kecepatan normal . Penilaian denyut jantung yang lain adalah Takikardi Sinus yang
ditandai dengan 10-15 denyutan dari menit ke menit dan takikardi supraventikular
paroksimal yang ditandai dengan yang sulit dihitung karena terlalu cepat (lebih dari
200x/mnt).

Disamping Takikardi terdapat Bradikardi yang merupakan frekuensi denyut jantung


lebih lambat dari normal, dalam penilaian bradikardi terdapat bradikari sinus dan bradikardi
relative yaitu apabila denyutan nadi lebih sedikit dibandingkan kenaikkan suhu.
Pemeriksaan nadi yang lain adalah iramanya yaitu apakah iramanya normal atau tidak
disritmia sinus merupakan ketidakteraturan nadi, denyut nadi lebih cepat saat inspirasi dan
akan lebih lambat saat ekspirasi kemudia apabila teraba nadi sepasang dinamakan pulsus
bigeminus dan apabila teraba 3 kelompok disebut pulpus trigeminus.

3.2 Cara Memeriksa Denyut Nadi

o Alat dan Bahan :


1. Arloji (jam/stopwatch)
2. Buku catatan nadi
3. Pena
o Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur kepada pasien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan kedua lengan terlentang disisi tubuh
5. Tuntukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
6. Periksa denyut nadi (arteri dengan menggunakan ujung jari telunjuk,jari tengah, dan
jari manis) . tentukan frekuensinya/mnt dan keteraturan irama dan kekuatan
denyutnya.
7. Catat hasil
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

3.3 Frekuensi Denyut Nadi

1. Bayi baru lahir : 140x/mnt


2. Umur di bawah 1 bulan : 110x/mnt
3. Umur 1-6 bulan : 130x/mnt
4. Umur 6-12 bulan : 115x/mnt
5. Umur 1-2 tahun : 110x/mnt
6. Umur 2-6 tahun : 105x/mnt
7. Umur 6-10 tahun : 95x/mnt
8. Umur 10-14 tahun : 85x/mnt
9. Umur 14-18 tahun : 82x/mnt
10. Umur diatas 18 tahun : 60-100x/mnt
11. Usia lanjut : 60-70 x/mnt

3.4 Angka-angka Denyut Nadi Normal

 Denyut nadi normal : 60-100 x/mnt


 Denyut nadi maksimal : 220 x/mnt
 Umur zona latihan (training zona, yaitu tingkat intensitas dimana anda bisa berolahraga) :
70% - 85% dari denyut nadi maksimal

Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah sekitar 60 – 80 x/mnt untuk
orang dewasa, 80 – 100 x/mnt untuk anak-anak dan 100 – 140 x/mnt pada bayi. Namun
denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolahraga atau
sakit panas. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 x/mnt untuk setiap 1 derajat
C penderita sakit panas. Sebagai catatan denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat atau
tidak beraturan dapat berarti ganggguan pada jantung.
3.5 Aktivitas Listrik Jantung

Kontraksi otot jantung untuk menyumbatkan darah dipicu oleh potensial aksi yang
menyapu keseluruh membrane sel otot . jantung berkontraksi atau berdenyut, secara ritmis
akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang dinamai otoritmisitas
terdapat 2 jenis khusus sel otot jantung :

1. Sel kontraktif, yang membentuk 99% sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis
memompa darah. sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri potensial
aksi mereka.
2. Sebaliknya sel-sel jantung yang sisanya sedikit tetapi sangat penting , sel otoritmik tidak
berkontraksi teteapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang
menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.

Sel-sel jantung nonkontraktif khusus yang mampu melakukan otorimisitas terletak di


tempat-tempat berikut :

1. Nodus sinoatrium (nodus SA) , suatu daerah kecil khusus didinding atrium kanan dekat
pintu masuk vena cava superior.
2. Nodus atrioventrikel (nodus AV) , suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang
terletak didasar atrium kanan dekat septum , tepat diatas pertemuan atrium dan ventrikel.
3. Berjas His ( berkas atrioventrikel) , suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus
AV dan masuk ke septum antarvertikel. Disini berkas tersebut terbagi menjadi cabang
berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung
rongga ventrikel , dan berjalan berbalik arah atrium disepanjang di dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan menyebar
keseluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon.

3.6 Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu peredaran
darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran sistemik (peredaran darah besar) .
karena 2 sistem peredaran darah ini, sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem
peredaran darah ganda . peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan
jantung menuju paru-paru dan akhirnya kembali lagi kejantung pada serambi kiri. Pada
peredaran darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas diparu-paru.

Darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru.


Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru ini banyak mengandung oksigen. Darah
yang mengandung zat sisa metabolisme dan karbondioksida kembali ke serambi jantung
melalui pembuluh balik. Peredaran darah besar ini mengalir dari jantung keseluruh tubuh,
kemudian kembali lagi ke jantung, Peredaran darah manusia melalui pembuluh darah. Oleh
karena itu peredaran darah manusia disebut peredaran darah tertutup.Suplai darah kejantung,
diperdarahi oleh arteri koronaria kanan dan kiri, yang bercabang di aorta. Arteri koronaria
menerima sekitar 5% darah yang dipompa dari jantung .
BAB IV

KESIMPULAN

Definisi Denyut nadi merupakan rambatan dari denyut jantung yang dihitung tiap
menitnya dengan hitungan repetisi (kali/menit), dengan denyut nadi normal 60- 100 kali/menit.
Jantung merupakan organ berongga empat dan berotot yang berfungsi memompa darah lewat
sistem pembuluh darah. letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (cavum mediastinum
anterior) sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya
terdapat di belakang kiri, pada tempat ini terjadi pukulan jantung yang disebut iktus
kordis.jantung menggerakkan darah dengan konstraksi yang kuat dan teratur dari serabut otot
yang membentuk dinding pada rongga-rongganya.

Untuk mengetahui kecepatan denyut jantung seseorang dapat dilakukan dengan


menggunkaan pulse rate, yaitu dengan cara menghitung perubahan tibatiba dari tekanan yang
dirambatkan sebagai gelombang pada dinding darah, sedangkan pengukuran dapat dilakukan
pada Arteri Karotis (daerah leher), Arteri Radialis (peregelangan tangan), Arteri Femoralis (lipat
paha), Arteri Poplitea, Arteri Dorsalis Pedis (daerah dorsum pedis), dan Arteri Temporalis
(ventral daun telinga).
DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia, Edisi 8 Jakarta: EGC

Rendy, Clevo M. 2013. Keterampilan Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Vaughans, Bennita W. 2011. Keperawatan Dasar. Yogyakarta: Rapha Publishing

Siswantiningsih, Kalpika A. “Perbedaan Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Bekerja”. 10


September 2016. https://core.ac.uk/download/pdf/12345202.pdf

Anda mungkin juga menyukai